PENDAHULUAN
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi,
dunia ini akan diam atau beku. Dalam icehiduparTmanusia selalu terjadi kegiatan dan
untuk kegiatan otak serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui _proses
oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk ke tubuh berupa makanan. Kegiatan
manusia lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga
memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut
sumber daya alam (natural resources).
Sumber daya alam itu dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu_
1. sumber daya alam yang dapat_diperbarui (renewable) atau hampir tidak dapat habis
misalnya: tumbuhan hewan. air, tanah, sinar matahari, angin, dan sebagainya;
2. sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (unjenewable) atau habis, misalnya:
minyak bumi atau batu bara.
Selanjutnya, secara terinci energi dibedakan atas butir-butir berikut dan perlu diketahui
bahwa energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Misalnya, energi
potensial air (air terjun) dapat diubah menjadi energi gerak, energi listrik, dan
seterusnya.
Semua energi yang dapat diperbaharui dan bahkan energi pada bahan bakar
fosil
kecuali
energi
pasang
surut
dan
panas bumi
berasal
dari
Matahari.
Matahari meradiasi 1,74 x 1.014 kilowatt jam energi ke Bumi setiap jam. Dengan kata
lain, Bumi menerima 1,74 x 1.017 watt daya.
Sekitar 1-2 persen dari energi tersebut diubah menjadi energi angin. Jadi,
energi angin berjumlah 50-100 kali lebih banyak daripada energi yang diubah
menjadi biomassa oleh seluruh tumbuhan yang ada di muka Bumi. Sebagaimana
diketahui, pada dasarnya angin terjadi karena ada perbedaan temperatur antara udara
panas dan udara dingin. Daerah sekitar khatulistiwa, yaitu pada busur 0, adalah
daerah yang mengalami pemanasan lebih banyak dari Matahari dibanding daerah
lainnya di Bumi.
Daerah panas ditunjukkan dengan warna merah, oranye, dan kuning pada
gambar inframerah dari temperatur permukaan laut yang diambil dari satelit NOAA-7
pada Juli 1984. Udara panas lebih ringan daripada udara dingin dan akan naik ke
atas sampai mencapai ketinggian sekitar 10 kilometer dan akan tersebar ke arah utara
dan selatan.
Jika Bumi tidak berotasi pada sumbunya, maka udara akan tiba di kutub utara
dan kutub selatan, turun ke permukaan lalu kembali ke khatulistiwa. Udara yang
bergerak inilah yang merupakan energi yang dapat diperbaharui, yang dapat digunakan
untuk memutar turbin dan akhirnya dapat menghasilkan listrik.
tinggi
muka
air
di
berbagai bendungan
terutama yang
negara,
pemanfaatan energi
angin
sebagai
sumber
energi alternatif
sistem konversi
energi
angin
akan
berdampak
positif
terhadap lingkungan.
listrik
tenaga
angin,
yang
diberi
nama Wind
Power
System memanfaatkan angin melalui kincir, untuk menghasilkan energi listrik. Alat ini
sangat cocok sekali digunakan masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. Secara
umum, sistem alat ini memanfaatkan tiupan angin untuk memutar motor. Hembusan
angin ditangkap
baling-baling,
dan
dari
putaran
baling-baling
tersebut
akan
Power
System ini
terdiri
dari empat
bagian
utama,
yaitu
rotor,
transmisi, elektrikal dan, tower. Bagian rotor terdiri dari baling-baling dengan empat
daun, bentuknya seperti baling-baling pesawat. Dengan bentuk seperti ini diharapkan
energi angin yang tertangkap bisa maksimal agar bobotnya lebih ringan. Baling-baling
ini dibuat dengan diameter 3,5 dan bahannya dibuat dari fiberglass.
Untuk
menyimpan
energi
listrik
bisa
digunakan
aki
besar,
BAB II
ISI
2.1 Energi Tenaga Angin
Energi angin juga menjadi pilihan alternatif sebagai energi pengganti bahan
bakar fosil, yang disediakan alam secara gratis. Energi angin tersedia dalam jumlah
tidak terbatas, selama bumi masih memiliki cadangan udara. Energi tersebut dihasilkan
oleh angin yang menggerakkan kincir angin ukuran raksasa. Biasanya kincir angin
sebagai penghasil energi diletakkan pada wilayah tertentu dengan tingkat intensitas
angin yang tinggi.
Untuk menggerakan blade / baling-baling agar bisa berputar saja harus memiliki
kecepatan angin 2 meter/detik dan untuk menghasilkan listrik yang stabil sesuai
kapasitas generatornya rata-rata 6 s/d 10 meter/detik.
Pembangkit ini bisa digunakan untuk skala kecil, menengah dan besar karena
arus yang dihasilkan dalam 1 jam lebih besar serta membutuhkan investasi yang lebih
murah ketimbang PLTS .Daerah yang cocok digunakan pembangkit ini adalah daerah
pantai, pesisir, pegunungan.
Kincir angin merupakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Awal mulanya
kincir angin digunakan pada zaman babilonia untuk penggilingan padi.
Penggunaan teknologi modern dimulai sekitar tahun 1930, diperkirakan ada
sekitar 600.000 buah kincir angin untuk berbagai keperluan. Saat ini kapasitas daya
yang dihasilkan kincir angin skala industri antara 1 4 mw.
Prinsip kerja Turbin Angin adalah mengubah energi kinetik angin menjadi energi
mekanik putaran poros. Energi mekanik poros biasanya dimanfaatkan untuk
membangkitkan listrik menggunakan suatu generator. Energi listrik sifatnya sangat
Jika kita bisa membuat simulasi numerik aliran udara melintasi turbin angin
dengan rancangan tertentu misalnya aerofoil, jumlah blade (bilah), panjang chord,
diameter dan lain sebagainya, maka dengan menentukan kecepatan aliran udara di
depan dan belakang turbin akan dapat ditentukan berapa Thrust yang dihasilkan dan
Daya Angin yang berhasil diserap Turbin Angin. Thrust bersifat merugikan karena thrust
yang mendorong menara penyangga turbin, semakin besar trhust, maka menara
penyangga juga harus kuat, sehingga biaya pembuatannya akan mahal.
Semakin besar Daya (Power) yang diserap oleh turbin, maka efisiensi konversi energi
turbin akan semakin besar, artinya turbin yang dirancang sangat menguntungkan.
kabel
transmisi
dan
didistribusikan
ke
rumah-rumah,
angin
bekerja
sebagai
kebalikan dari
kipas
angin.
Bukannya
menggunakan listrik untuk membuat angin, seperti pada kipas angin, turbin angin
menggunakan angin untuk membuat listrik.
Angin akan memutar sudut turbin, kemudian memutar sebuah poros yang dihubungkan
dengan generator, lalu menghasilkan listrik. Turbin untuk pemakaian umum berukuran
50-750
kilowatt.
Sebuah turbin
kecil,
kapasitas
50
kilowatt, digunakan
untuk
mempunyai sumbu vertikal dan tiga buah mangkok yang berfungsi menangkap angin.
Jumlah
putaran
per
menit
dari
poros
anemometer
dihitung
secara
angin
Darrieus
merupakan
suatu
sistem konversi
energi
angin
yang digolongkan dalam jenis turbin angin berporos tegak. Turbin angin ini pertama
kali ditemukan oleh GJM Darrieus tahun 1920.
Keuntungan dari turbin angin jenis Darrieus adalah tidak memerlukan
mekanisme orientasi pada arah angin (tidak perlu mendeteksi arah angin yang paling
tinggi kecepatannya) seperti pada turbin angin propeler.
Di Indonesia telah mulai dikembangkan proyek percontohan baik oleh
lembaga penelitian maupun oleh pusat studi beberapa perguruan tinggi. Proyek ini
perlu memperoleh
perhatian
karena membutuhkan
riset
dari
yang
pihak
yang
terkait
untuk
dikembangkan
kecepatan
angin,
lokasi penempatan turbin angin, serta cara untuk mengatur pembebanan turbin yang
tidak merata.
Misalnya pada malam hari angin cukup kencang, sedangkan pada pagi
dan siang hari kecepatan angin turun sehingga harus ada mekanisme penyimpanan
energi serta mekanisme untuk menstabilkan fluktuasi tegangan listrik yang dihasilkan.
energi
angin
perlu
dikaji
ulang.
Selain
hasilnya
selalu
Angin
mengkonversikan
energi
angin
menjadi
energi
listrik
dengan
menggunakan turbin angin atau kincir angin. Cara kerjanya cukup sederhana, energi
angin yang memutar turbin angin, diteruskan untuk memutar rotor pada generator
dibagian belakang turbin angin, sehingga akan menghasilkan energi listrik. Energi
Listrik ini biasanya akan disimpan kedalam baterai sebelum dapat dimanfaatkan.
Angin kelas 3 adalah batas minimum dan angin kelas 8 adalah batas maksimum
energi
angin
yang
dapat
dimanfaatkan
untuk
menghasilkan
energi
listrik.
Efek lain akibat penggunaan turbin angin adalah terjadinya derau frekuensi
rendah. Putaran dari sudu-sudu turbin angin dengan frekuensi konstan lebih
mengganggu daripada suara angin pada ranting pohon. Selain derau dari sudu-sudu
turbin, penggunaan gearbox serta generator dapat menyebabkan derau suara mekanis
dan juga derau suara listrik.
Derau mekanik yang terjadi disebabkan oleh operasi mekanis elemen-elemen
yang berada dalam nacelle atau rumah pembangkit listrik tenaga angin. Dalam keadaan
tertentu
turbin
angin
dapat
juga
menyebabkan
interferensi
elektromagnetik,
Penentuan
ketinggian
dari
turbin
angin
dilakukan
dengan
menganalisa data turbulensi angin dan kekuatan angin. Derau aerodinamis merupakan
fungsi dari banyak faktor seperti desain sudu, kecepatan perputaran, kecepatan angin,
turbulensi aliran masuk.
Derau aerodinamis merupakan masalah lingkungan, oleh karena itu kecepatan
perputaran rotor perlu dibatasi di bawah 70m/s. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa
penggunaan skala besar dari pembangkit listrik tenaga angin dapat merubah iklim lokal
maupun global karena menggunakan energi kinetik angin dan mengubah turbulensi
udara pada daerah atmosfir. Pengaruh ekologi yang terjadi dari penggunaan
pembangkit tenaga angin adalah terhadap populasi burung dan kelelawar. Burung dan
kelelawar dapat terluka atau bahkan mati akibat terbang melewati sudu-sudu yang
sedang berputar.
Namun dampak ini masih lebih kecil jika dibandingkan dengan kematian burungburung akibat kendaraan, saluran transmisi listrik dan aktivitas manusia lainnya yang
melibatkan pembakaran bahan bakar fosil. Dalam beberapa studi yang telah dilakukan,
adanya pembangkit listrik tenaga angin ini dapat mengganggu migrasi populasi burung
dan kelelawar. Pembangunan pembangkit angin pada lahan yang bertanah kurang
bagus juga dapat menyebabkan rusaknya lahan di daerah tersebut. Ladang angin lepas
pantai memiliki masalah tersendiri yang dapat mengganggu pelaut dan kapal-kapal
yang berlayar.
Konstruksi tiang pembangkit listrik tenaga angin dapat mengganggu permukaan
dasar laut. Hal lain yang terjadi dengan konstruksi di lepas pantai adalah terganggunya
kehidupan bawah laut. Efek negatifnya dapat terjadi seperti di Irlandia, dimana
terjadinya polusi yang bertanggung jawab atas berkurangnya stok ikan di daerah
pemasangan turbin angin. Studi baru-baru ini menemukan bahwa ladang pembangkit
listrik tenaga angin lepas pantai menambah 80 110 dB kepada noise frekuensi rendah
yang dapat mengganggu komunikasi ikan paus dan kemungkinan distribusi predator
laut.
Namun begitu, ladang angin lepas pantai diharapkan dapat menjadi tempat
pertumbuhan bibit-bibit ikan yang baru. Karena memancing dan berlayar di daerah
sekitar ladang angin dilarang, maka spesies ikan dapat terjaga akibat adanya
pemancingan berlebih di laut. Dalam operasinya, pembangkit listrik tenaga angin bukan
tanpa kegagalan dan kecelakaan. Kegagalan operasi sudu-sudu dan juga jatuhnya es
akibat perputaran telah menyebabkan beberapa kecalakaan dan kematian.
Kematian juga terjadi kepada beberapa penerjun dan pesawat terbang kecil yang
melewati turbin angin. Reruntuhan puing-puing berat yang dapat terjadi merupakan
bahaya yang perlu diwaspadai, terutama di daerah padat penduduk dan jalan raya.
Kebakaran pada turbin angin dapat terjadi dan akan sangat sulit untuk dipadamkan
akibat tingginya posisi api sehingga dibiarkan begitu saja hingga terbakar habis. Hal ini
dapat menyebarkan asap beracun dan juga dapat menyebabkan kebakaran berantai
yang membakar habis ratusan acre lahan pertanian.
Hal ini pernah terjadi pada Taman Nasional Australia dimana 800 km2 tanah
terbakar. Kebocoran minyak pelumas juga dapat teradi dan dapat menyebabkan
terjadinya polusi daerah setempat, dalam beberapa kasus dapat mengkontaminasi air
minum.
Meskipun
dampak-dampak
lingkungan
ini
menjadi
ancaman
dalam
1. Kecepatan Angin
Variable angin menimbulkan masalah manajemen sistem jaringan listrik lebih
sedikit daripada yang diharapkan oleh pihak-pihak yang skeptis. Ketidakstabilan
permintaan energi dan kebutuhan untuk melindungi gagalnya pembangkit listrik
konvensional memenuhi kebutuhan tersebut, sesungguhnya membutuhkan sistem
jaringan listrik yang lebih fleksibel daripada tenaga angin, dan pengalaman dunia nyata
telah menunjukan bahwa sistem pembangkit listrik nasional mampu menjalankan tugas
tersebut.
Pada malam berangin, sebagai contoh, turbin angin 50% pembangkit listrik di
bagian barat Denmark, tapi kekuatannya telah terbukti dapat diatur. PLTB (pembangkit
listrik tenaga bayu/angin) saat ini cukup menjadi primadona di dunia barat dikarenakan
potensi angin yang mereka miliki (daerah sub tropis) sangat besar. Berangsur-angsur
tapi pasti, PLTN mulai diganti dengan penggunaan PLTB ataupun pembangkit
renewable lainnya. Perlu diingat di lokasi-lokasi tersebut size kapasitas PLTB mereka
sudah besarbesar (Min 1 MW). PLTB ukuran kecil seperti di Nusa penida dengan
kapasitas 80 kW sangat teramat jarang sekarang ini.
Untuk di Indonesia, dengan iklim tropisnya mungkin akan cukup sulit untuk
menemukan daerah dengan potensi angin (distribusi anginnya) yang konstan/baik. Ada
beberapa daerah di Indonesia yang katanya memiliki kecepatan angin cukup tinggi
(gust wind) berdasarkan survei yang dilakukan selama 3 bulan, tapi hal ini tidak
berguna bagi PLTB bila kecepatan angin itu hanya cuma bertahan beberapa menit/detik
saja dan kemudian hilang. Perlu adanya survei/studi berkesinambungan yang
memerlukan data selama minimal satu tahun untuk mevalidasi potensi angin didaerah
tersebut.
Rata-rata PLTB yang dijual di pasaran untuk kapasitas kecil (kurang dari 100
kW), cut in dan cut out mereka adalah 3 dan 25 m/s dengan kecepatan optimumnya
adalah 12 m/s. Di dunia saat ini banyak ditemukan PLTB stand alone yang beredar
dipasaran (untuk ukuran 10 kW). Penggunanya adalah daerah-daerah terpencil yang
tidak tersentuh oleh ataupun terlalu mahal untuk dihubungkan oleh grid. Kebanyakan
dari mereka tidak pure hanya menggunakan PLTB tapi juga menggunakan PV. Selain
karena disebabkan kebutuhan listrik yang cukup besar juga disertai dengan diversikasi
energi apabila tiba-tiba tidak terdapat anginya yang cukup.
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia saat ini untuk daerah-daerah
terpecil seperti di kepulauan-kepulauan, diperlukan hybrid system antara potensi
renewable energy yang ada di lokasi (seperti PLTB-PLTsurya-baterai, PLTB-PLTMHFuel Cell, dll). Akan tetapi perlu menjadi catatan, semua teknologi untuk penggunaan
energi-energi tersebut masih cukup mahal bila dilihat dari kelayakan ekonominya
terutama FC dan PLTSurya.
2. Resiko Kincir
Kelemahan listrik tenaga angin pada bunyi bising kincir dan resiko tersambar
petir serta tidak cocok untuk daerah jalur penerbangan. Apalagi kalau banyak yang
bermain layang-layang atau banyak burung terbang jadi mudah tersangkut.Hal ini juga
berpengaruh pada dampak lingkungan yang disebabkan pembuatan Pembangkit Listrik
Tenaga Angin skala besar.
sebesar 12 persen pada tahun 2020 sebaiknya tidak dilihat sebagai hal yang pasti, tapi
sebagai tujuansatu kemungkinan masa depan yang kita bisa pilih jika kita mau.