I.
LATAR BELAKANG
Praktek reparasi mesin diesel merupakan salah satu mata kuliah inti kurikulum
Jurusan Teknik Permesinan Kapal Politeknik Pekapalan Negeri Surabaya (PPNS) Institut
Teknologi Sepuluh Nopember. Un tuk itu hendaknya sarana dan prasarana praktek mata
kuliah ini harus lengkap dan representatif. Akan tetapi, suasana praktek yang aman dan
nyaman sebagaimana diharapkan belum sepenuhnya terwujud. Salah satunya belum adanya
alat pengangkat blok mesin yang proporsional sesuai dengan tata letak bengkel. Sebenarnya
telah ada alat pengangkat pada bengkel reparasi, namun alat pengangkat yang tersedia
kurang proporsional karena alat pengangkat ini ( dongkrak mobil ) hanya dirancang untuk
mengangkat beban saja, bukan untuk mengangkat dan memindah. Dengan demikian akan
banyak tenaga kerja untuk melaksanakan pekerjaan ini, maka apa bila koordinasinya kurang
baik, akan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan kerja meningat kondisi bengkel yang
penu dengan unit mesin diesel dan licin karena percikan pelumas dan bahan bakar. Bertolak
dari kondisi tersebut maka penelitian ini bertujuan merancang dan membuat alat pengangkat
yang secara khusus mampu berfungsi efektif diruang reparasi mesin diesel dengan tetap
mengutamakan prinsip keamaan dan kepraktisan operasionalnya.
II. TUJUAN
1. Membuat dan merancang alat pengangkat yang sesuai dengan kondisi kerja bengkel
mesin
diesel PPNS-ITS serta dapat digunakan mengangkat beban yang lain untuk
mempermudah pekerjaan.
2. Meningkatkan faktor keamanan dan keselamatan kerja
3. Mengurangi jumlah personel dalam mengangkat blok mesin dan beban yang lain.
III. PERENCANAAN DAN PERHITUNGAN
h
b
t
d
Sx
E
:
:
:
:
:
=
80 mm
42 mm
5,9 mm
3,9 mm
11,4 . 103 mm3
200 Gpa
= 2.104 kg / mm2
Penegar
Bahan :
pipa besi ST 37
luar :
20 mm
Tebal :
3 mm
E
=
170 Gpa
= 1,7.104 kg / mm2
:
20
:
8
Gaya yang bekerja pada penegar
F= 232,64 kg
Beban kritis pada penegar
14,4 kg
Karena P lebih besar dari pada F, maka lengan alat pengangkat mampu mengangkat
beban sesuai dengan yang direncanakan.
L = 35,087 kg / mm2
III.2. Kekuatan Kaki
Bahan
: ST 37
Panjang
: 100 mm
Lebar
: 50 mm
Tebal
: 3 mm
MR1=0
Wtot . 198,3 + 500 . 1050 1050 . R2 = 0
100,5 . 198,3 + 500 . 1050 + 1050 . R2 = 0
MR2 = 0
-100,5 . 831,7 + R1 . 1050 = 0
R1 =
R1 = 79,6 kg
Gaya tekan pada bantalan
MA = 0
-R2 . 455 + FnB . 150 6+ R1 .965 = 0
FnB =
FnB = 1062,15 kg
MB = 0
R1 . 815 + FnA . 150 6+ R2 .595 = 0
FnB =
FnB = 1626,13 kg
III.3. Bantalan Gelinding
Bantalan yang digunakan adalah bantalan roda radial alur dalam baris tunggal
Kapasitas nominal dinamis spesifik untuk diameter bola baja 25,4 mm :
C = fc ( I cos )0,7 Z2/3 Da1,8
= 1,2 ( 1 cos 5 ) 0,7 122/3 61,8
= 158,5 kg
Beban radial ( beban ekivalen dinamis ) bantalan :
Pr = XVFr + Yfa
= 0.56 . 1 . 500 + 2,3 . 0
= 280 kg
Faktor kecepatan bantalan :
V = s / t = 0,05 m/s
V=2nr
n=
=
= 0,39 rps
Faktor kecepatan = fn =
= 4,4
Faktor umur bantalan :
fh = fn c / Pr
= 4,4 .158,8 / 280
= 2,5
Umur nominal bantalan :
Lh = 500 . fh3
= 500 . 2,53
= 7812,5 jam
128,79 kg
Tegangan permukaan yang diijinkan
qa = 1,3 kg/mm
450,41 kg
Beban maksimal yang bisa diterima baut 111,41 kg
Baut Sebagai Engsel
Tegangan yang diijinkan a = 6 kg/mm
Faktor keamanan = 6-8
Tegangan tarik pada inti baut
= 525
kg
= 515,25 kg
kg
= 2,5 konstan
Z1 = 6000
Interpolasi Z
50000 = 0,41
70000 = 0,56
= 0,485
d = 1,5
F=.
.i
2
=.
.114
= 38,48
P = S4 = 578,8 kg
=P / F
= 578,8 /38,48
= 15,04 kg/mm2
A = 5,01
A
= Dmin / d
Dmin = 5,01 / 7
= 35,07 mm
Diameter drum dibuat dengan diameter 60 mm
III.6. Perhitungan Kebutuhan Daya Motor Penggerak
Perhitungan torsi pada screw (Ts)
Ts
= F x r x sin x z
Dimana :
Beban screw (F)
= 11.2 Kg
= 300 mm
= 23
= 5 buah
= Ts x 2
= 6552 x 2
= 13104 Kgmm
Perhitungan daya
Diketahui :
Diameter poros(Ds)
= 25 mm
Bahan poros S50C kekuatan tarik poros (B) = 62 kg/mm2 (JIS G4501)
Sf1
Sf2
= 20 rpm
= 13104 Kgmm
Dimana :
fc adalah faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan = antara 1.2- 2
(untuk daya rata-rata yang diperlukan, diambil 2
Maka :
Pd
= 2 x 332
= 664 Watt
III.7. Perhitungan putaran transmisi
C
n
n
2
n1
n2
n2 =(0.05 x 2850)/0.14
n2
= 1017.86 rpm
= n2/ n3
n3 = 1017.86/40
n3 = 46.541 rpm
IV. PROSES PENGERJAAN
IV.1. Material yang dibutuhkan dalam pembuatan alat ini adalah :
1) Kanal U ukuran 75x35x5x685 mm ST 42 yang digunakan untuk pembuatan kaki
bagian dalam yang berjumlah sepasang
2) Pipa ukuran 100x50x3x1000 mm ST 37 yang digunakan untuk pembuatan kaki
bagian luar yang berjumlah sepasang.
3) Kanal I ukuran 80x42x3.9x5.9 mm ST 52 yang digunakan untuk pembuatan tiang.
4) Plat ukuran 340x95x10 mm ST 42 yang digunakan untuk penyangga plat pada
bagian samping sebanyak 2 buah.
5) Plat ukuran 581x95x10 mm ST 42 yang digunakan untuk penyangga plat pada
bagian belakang.
6) Plat ukuran 581x340x10 mm ST 42 yang digunakan untuk penyangga plat pada
bagian bawah dan atas
7) Reduction gear, digunakan untuk memperingan pengangkatan beban.
8) Roda sebanyak 4 buah.
9) Bantalan dengan 30 mm yang digunakan untuk penghubung kaki bagian dalam
dan kaki bagian luar serta mempermudah keluar masuknya kaki, sebanyak 2 buah.
10) Baut M20 dengan panjang 150 mm yang digunakan sebagai engsel dan pengatur
kaki, sebanyak 2 buah.
11) Kait 1 ton sebanyak 1 buah
IV.2. Alat
1.
8. Penggaris siku.
2.
Mesin bor.
9. Jangka sorong.
3.
Mesin las.
10. Palu.
4.
Mesin bending.
5.
Kikir
12. Gergaji.
6.
Gerinda
13. Penitik.
7. Penggaris
IV.3. Langkah Pengerjaan
1) Pembuatan Kaki Bagian Dalam
~ Kaki bagian dalam (kanal U) dipotong sesuai ukuran yang ditentukan yaitu
panjang dari perpanjangan kaki ditambah 100 mm untuk tempat roda dan
ditambah 1500 mm untuk penahan di dalam kaki bagian luar
~ Setelah dipotong, kaki tersebut diberi bantalan penahan dan mempermudah keluar
masuknya kaki diberi lubang untuk tambahan tali baja yang akan digunakan untuk
mengatur keluar masuknya kaki
2) Pembuatan Kaki Bagian Luar
~ Kaki bagian luar ( kanal kotak ) dipotong sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan
~ Memberi bantalan pada bagian atas depan kaki
~ Menentukan titik dan membuat lubang engsel sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan
~ Memasang puli pada bagian samping kaki sebagai pengatur tali baja.
3) Pembuatan Kotak Penyangga Tiang dan Pengatur Kaki
Pembuatan kotak penyangga dan pengaturan kaki dilakukan dengan cara
mengelas plat-plat yang telah tersedia sehingga terbentuk gambar di bawah ini.
Melubangi plat bagian bawah untuk tempat engsel dengan diameter 18 mm.
Dalam penentuan lubang engsel, harus dirancang supaya kaki tidak terbuka 45,
dan juga mempunyai kekuatan yang maksimal serta sesuai dengan lubang pda
bagian depan.
Melubangi plat bagian bawah untuk tempat roda dengan diameter 18 mm. Dalam
penentuan lubang roda harus dirancang sedemikian rupa sehingga alat seimbang
dan mempunyai kekuatan yang maksimal.
Dorong alat pengangkat sehingga masuk dalam frame-frame motor bakar dalam
yang diinginkan.
2.
3.
4.
5.
6.
Turunkan beban.
7.
V. KESIMPULAN
1. Semakin kuat bahan dan semakin tepat konstruksi yang digunakan, maka beban yang
akan diangkat akan semakin besar.
2. Dengan menggunakan rel pada saat pembendingan lengan alat pengangkat maka hasil
yang dicapai akan lebih baik.
3. Kurangnya kelincahan gerak alat pengangkat pada saat pengangkatan, karena keluar
masuknya kaki tidak bersamaan dengan memanjang dan memendeknya kaki.
4. Alat mampu mengangkat beban 500 kg.