Anda di halaman 1dari 9

III.

PROSEDUR PERCOBAAN

1. Larutan Baku
a. Larutan asam klorida 0,1 N
Pembuatan
Sejumlah asam klorida pekat
-

Dimasukan ke dalam botol bersih

Diencerkan dengan akuades hingga tiap


1000 ml larutan mengandung 8,5 ml asam
klorida pekat

hasil
Pembakuan

200 mg natrium karbonat anhidrat


-

Dikeringkan pada suhu 270-300 0C selama


setengah jam

Ditimbang dengan seksama

Dilarutkan dalam 50 ml air

Dititrasi langsung dengan larutan asam


klorida 0,1 N menggunakan indicator jingga
metil hingga warna kuning berubah menjadi
merah

hasil

b. Larutan natrium hidroksida 0,1 N


Pembuatan
Natrium hidroksida

Dilarutkan

ke

dalam

air

bebas

CO2-

secukupnya hingga tiap 1000 ml larutan


mengandung 4,001 g NaOH
hasil

Pembakuan
Asam oksalat dihidrat (C2H2O1.2H2O)
-

Ditimbang dengan seksama 0,315 g dalam


gelas arloji

Dimasukkan ke dalam gelas piala 50 ml


dengan hati-hati

Gelas arloji
-

Dibilas dengan akuades sampai asam oksalat


masuk ke dalam gelas piala secara
kuantitatif

Ditambahkan akuades dalam labu ukur


sampai tanda batas

Ditutup dan dikocok dengan cara


membolak-balik labu tersebut sampai larutan
homogeny

Larutan baku primer asam


-

Dipipet 10 ml

Dimasukkan dalam Erlenmeyer

Ditambahkan

2-3

tetes

indicator

fenolftalein
-

Dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N


sampai terjadi perubahan warna dari tidak
berwarna menjadi merah muda (rosa)

Diulangi 2 kali atau lebih proses titrasi

Ditimbang dengan seksama lebih kurang

hasil

2. Penetapan Kadar
a. Penetapan kadar asam salisilat
sampel

250 mg
-

Dilarutkan dalam 15 ml etanol 95 % netral

Ditambahkan 20 ml air

Dititrasi

dengan

NaOH

0,1

menggunakan indicator fenolftalein hingga


larutan berubah warna menjadi merah
muda
hasil

b. Penetapan kadar asam sitrat


sampel
-

Ditimbang dengan seksama lebih kurang


250 mg

Dilarutkan dalam 100 ml air

Dititrasi dengan larutan baku NaOH 0,1 N


menggunakan

larutan

indicator

fenolftalein hingga larutan berubah warna


menjadi merah muda
hasil

c. Penentuan kadar natrium dikromat

sampel
-

Ditimbang dengan seksama lebih kurang


150 mg

Dicampur dengan 50 ml air

Ditambahkan indicator metil jingga

Dititrasi dengan HCl 0,1 N hingga larutan


berubah warna menjadi jingga

laarutan
-

Dipanaskan hingga mendidih

Didinginkan

Dilanjutkan titrasi sampai warna jingga


tidak hilang setelah didinginkan

hasil

IV. DATA PENGAMATAN


a. Larutan baku
1. Larutan baku HCl
Na2CO3 anhidrat = 200 mg (diencerkan 50 ml)
Metil jingga = 3 tetes
Titrasi

Volume
Na2CO3

HCl

50 ml

38,6 ml

50 ml

37,1 ml

50 ml

39,8 ml

V rata-rata HCl = 38,5 ml

Normalitas HCl hasil titrasi (pembakuan)


N HCl

= 2 x mg Na2CO3 / BM Na2CO3 x ml HCl yang digunakan

= 2 x 200 mg / 160 x 38,5 ml


=0,098 N = 0,1 N

2. Larutan baku NaOH


Asam oksalat = 10 ml
PP = 3 tetes
Titrasi

Volume
C2H2O4.2H2O

NaOH

10 ml

10,5 ml

10 ml

9,7 ml

10 ml

9,5 ml

V rata-rata NaOH = 9,9 ml

Normalitas NaOH (pembakuan)


N NaOH = V. Asam oksalat x N asam oksalat / V NaOH
= 10 ml x 0,1 N / 9,9 ml = 0,101 N

b. Penetapan kadar asam salisilat


Replikasi ke-

V NaOH (mL)

N NaOH

V asam salisilat (mL)

17

0,101

35

16,4

0,101

35

18

0,101

35

15

0,101

35

15

0,101

35

16,3

0,101

35

BM asam salisilat = 38
BE asam salisilat = 38
Kadar (x) = mL titran x N NaOH x BE zat x 100%
mL sampel x 100
No

kadar (x)

d Ix- xI

d2

0,02854

8,1453 x 10-4

0,65309

0,00464

2,153 x 10-5

0,71681

0,06839

4,6772 x 10-4

0,59734

0,05111

2,6122 x 10-3

0,59734

0,05111

2,6122 x 10-3

0,64911

0,00066

4,356 x 10-7

0,20445

6,5286 x 10-3

0,67699

0,64845

d = d = 0,20445 = 0,034075
n
6
SD =
n-1

d =
5

6,5286 x 10-3 = 0,0361

c. Penetapan kadar asam sitrat


Berat asam sitrat = 250 mg
Pengenceran = ad 100 ml
Indikator PP = 6 tetes
Dilakukan titrasi dengan pengulangan sebanyak 6x
Titrasi
ke1
2
3
4
5
6

Volume (ml)
Asam sitrat
100
100
100
100
100
100
Rata-rata volume

NaOH
37
36,5
36
36,3
36,2
35,8
36,3

Normalitas asam sitrat


Normalitas asam sitrat
Perhitungan kadar asam sitrat =
a. Cara Menyatakan Hasil
x

d([x- ])

d2

37 ml
36 ml
36,5 ml
36,3 ml
36,2 ml
35,8 ml

36,3 ml

0,7 ml
0,3 ml
0,2ml
0
0,1 ml
0,5 ml
1, 8ml

0,49
0,09
0,04
0
0,01
0,25
0,88

Jumlah
D = 1,8 / 6 = 0,3

SD =

= 0,419

Harga ditolak jika :

> 2,5

= 2,3

< 2,5

Jadi volume 37 ml masih dapat ditoleransi


d.Natrium bikarbonat
NO
1

PERLAKUAN

HASIL

250 mg NaHCO3 + 50 ml air +

Warna larutan kuning bening

indikator metil jingga 3 tetes


2

Titrasi

pertama

dengan

HCl 0,1 N

Dipanaskan

Volume titran HCl = 20,8 ml


dengan larutan berwarna jingga

Warna larutan kembali kuning

Warna larutan kembali menjadi

hingga

mendidih

jingga

Didinginkan

Titrasi kedua dengan HCl

0,1 N

Volume titran HCl = 21,5 ml


dengan larutan berwarna jingga

Warna larutan kembali kuning

hingga

Warna larutan kembali jingga

Didinginkan

Titrasi ketiga dengan HCl

Volume titran HCl = 21,1 ml

Dipanaskan
mendidih

0,1 N

larutan berwarna jingga

Dipanaskan

hingga

Warna larutan menjadi kuning

Warna larutan menjadi jingga

mendidih
-

Didinginkan

Pengenceran HCl :
M1 V1
12. 8,5
M2

= M2 V2
= M2 . 1000
= 0,1 M

Molaritas NaHCO3
HCl
= NaHCO3
M1 V1
= M2 V2
21,13 . 0,1
= M2 . 50
M2
= 0,04 M

Anda mungkin juga menyukai