Kebijakan SMK 2
Kebijakan SMK 2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tingkat keberhasilan pembangunan nasional Indonesia di segala bidang
akan sangat bergantung pada sumber daya manusia sebagai aset bangsa dalam
mengoptimalkan dan memaksimalkan perkembangan seluruh sumber daya
manusia sebagai aset bangsa dalam mengoptimalkan dan memaksimalkan
perkembangan seluruh sumber daya manusia yang dimiliki. Upaya tersebut
dapat dilakukan dan ditempuh melalui pendidikan, baik melalui jalur
pendidikan formal maupun jalur pendidikan non formal. Salah satu lembaga
pada jalur pendidikan formal yang menyiapkan lulusannya untuk memiliki
keunggulan di dunia kerja, diantaranya melalui jalur pendidikan kejuruan.
Pendidikan kejuruan yang dikembangkan di Indonesia diantaranya adalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dirancang untuk menyiapkan peserta
didik atau
lulusan
yang
siap
memasuki
dunia
kerja
dan
mampu
kualitas lulusan SMK yang ada tidak memenuhi tuntutan dunia kerja. Maka
perlu disini peran pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, melalui
kebijakan-kebijakannya.
Namun
sejauh
manakah
kebijakan-kebijakn
pemerintah tentang SMK sampai saat ini? Maka dari itu penulis membuat
makalah yang berjudul kebijakan-kebijakan SMK
B. Batasan Masalah
Batasan masalah dari makalah ini adalah membahas tentang kebijakankebijakan pemerintah tentang SMK yang berlaku saat ini.
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang pengertian pendidikan kejuruan
2. Mengetahui tentang tujuan pendidikan kejuruan
3. Mengetahui tentang peraturan perundangan SMK
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk sebagai menambah pengetahuan
dan pemahaman mahasiswa PPGT geologi pertambangan tentang kebijakankebijakan pemerintah terhadap SMK sehingga mahasiswa PPGT Geologi
Pertambangan nantinya ketika di sekolah dapat mengarahkan siswa SMK
menjadi tenaga kerja yang memenuhi kualifikasi tuntutan dunia kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan Kejuruan
Menurut Undang-Undang No. 20 tentang Sistem pendidikan Nasional :
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan peserta
didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu. Atau yang lebih spesifik
dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah,
yaitu
Pendidikan
Menengah
yang
mengutamakan
sebagaimana
ditegaskan
dalam
penjelasan
Pasal
15
UU
peserta
didik
agar
memiliki
wawasan
2. Setiap bidang studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat
terdiri atas 1 (satu) atau lebih program studi keahlian.
3. Setiap program studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dapat terdiri atas 1 (satu) atau lebih kompetensi keahlian.
4. Bidang studi keahlian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. bidang studi keahlian teknologi dan rekayasa;
b. bidang studi keahlian kesehatan;
c. bidang studi keahlian seni, kerajinan, dan pariwisata;
d. bidang studi keahlian teknologi informasi dan komunikasi;
e. bidang studi keahlian agribisnis dan agroteknologi;
f. bidang studi keahlian bisnis dan manajemen; dan
g. bidang studi keahlian lain yang diperlukan masyarakat.
5. Ketentuan lebih lanjut mengenai penjurusan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sampai dengan ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah
Dalam peraturan pemerintah ini, memuat hal-hal berikut :
a. Pasal 1 ayat (3) Pendidikan menengah kejuruan adalah pendidikan pada
jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan pengembangan
kemampuansiswa untuk melaksanakan pekerjaan tertentu
b. Pasal 3 ayat (2) Pendidikan menengah kejuruan mengutamakan
penyiapan siswa untuk memasuki lapangan kerja serta mengembangkan
sikap profesional
c. Pasal 7 Pendirian sekolah menengah kejuruan selain memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dan ayat (2)
harus pula memenuhi persyaratan tersedianya potensi lapangan kerja
dan dukungan masyarakat, termasuk dunia usaha/industri
BAB III
PEMBAHASAN
Kebijakan-kebijakan pemerintah tentang SMK telah menggambarkan SMK yang ideal yang
pada intinya bagaimana SMK dapat mempersiapkan peserta didiknya untuk bekerja pada bidang
tertentu. Namun hal ini masihlah belum terwujud, yang disebabkan oleh beberapa faktor yaitu :
1. Masih adanya masyarakat yang belum menerima layanan pendidikan formal secara
optimal
2. Masih adanya lulusan pendidikan formal yang belum siap memasuki dunia
kerja/mandiri karena mereka belum memiliki kemampuan dan keterampilan yang
dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja saat ini, sehingga merekapun tergilas oleh
sumber daya manusia lain yang lebih unggul. Hal tersebut berkaitan juda dengan
pencapaian kualitas/mutu pendidikan di Indonesia yang belum memenuhi target
pencapaian.
3. Sebagian sekolah kekurangan buku pelajaran.
Maka dari itu untuk menciptakan SMK yang ideal haruslah faktor penyebab di atas dipecahkan
dengan hal-hal berikut ;
pendidikan
Pemerintah dan sekolah bekerjasama untuk dapat memberikan beasiswa
Sekolah harus menyesuaikan kurikulum pengajaran dengan kebutuhan dunia kerja
Sekolah melatih softskill dan hardskill setiap siswa sehingga lebih diminati.
Sekolah mengadakan kerjasama dengan perusahaan dalam proses perekrutantan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang mempersiapkan
peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang tertentu.
2. Kebijakan-kebijakan pemerintah tentang SMK adalah;
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
b.
Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
c.
d.
dalam bidang tertentu. Dengan demikian, maka semua pihak agar berusaha
mewujudkan SMK yang ideal tersebut. Semoga SMK bisa menjadi pusat
pendidikan tenaga kerja tingkat menengah di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Republik Indonesia .Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Jakara, 8 Juli 2003.
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah
Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan. Jakarta, 28 Januari 2010
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah
Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah. Jakarta, 10 Juli
1990.
Kementerian Pendidikan Nasional Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta, 16
Mei 2005.
http://id.scribd.com/doc/93013330/kebijakan-SMK