Anda di halaman 1dari 8

Jenis Isolasi Pemutus Tenaga

1. PMT dengan media pemutus gas SF6 Media gas yang digunakan pada tipe PMT ini adalah
Gas SF6 (Sulphur Hexafluoride). Sifat-sifat gas SF6 murni ialah tidak berwarna, tidak berbau,
tidak beracun dan tidak mudah terbakar. 3 Pada temperatur diatas 150C gas SF6 mempunyai
sifat tidak merusak metal, plastik dan bermacam-macam bahan yang umumnya digunakan
dalam pemutus tenaga tegangan tinggi. Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai kekuatan
dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan dielektrik ini bertambah dengan
pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik
dengan cepat, tidak terjadi karbon selama terjadi busur, tidak mudah terbakar (thermal
conductivit) yang baik, tidak menimbulkan bunyi berisik.

Gambar 2 Prinsip kerja pemadaman PMT SF6


Pada gambar 2 memperlihatkan prinsip kerja PMT SF6 secara umum. Sebelum terjadi
gangguan atau dalam kondisi normal, PMT dalam keadaan tertutup, kontak tetap dan kontak
bergerak masih terhubung
(a). Saat terjadi gangguan, kontak bergerak ditarik oleh mekanik penggerak namun gas SF6
belum dilepaskan
(b). Ketika kontak bergerak dan kontak tetap benar-benar terpisah, akan muncul busur api
akibat arus yang besar, kemudian gas SF6 dilepaskan untuk memadamkan busur api tersebut
(c). Beberapa saat kemudian busur api padam
(d).
2. PMT dengan media pemutus minyak
Menggunakan minyak isolasi
sebagai media pemadam busur api yang
timbul pada saat PMT bekerja membuka
atau menutup. Minyak yang berada diantara
kontak sangat efektif memutuskan arus.
Kelemahannya adalah minyak mudah
terbakar dan kekentalan minyak
memperlambat pemisahan kontak, sehingga
tidak cocok untuk sistem yang
membutuhkan pemutusan arus yang cepat.
Gambar 3 memperlihatkan busur api yang
timbul akibat pemutusan kontak-kontak
[Type text]

Page 1

pada PMT, busur api tersebut akan


dipadamkan oleh media isolasi minyak
yang menyelubunginya
Gambar 3 Cara Kerja PMT Minyak
Jenis PMT dengan minyak ini dibedakan
menjadi :
o PMT menggunakan banyak minyak
(bulk oil)
o PMT menggunakan sedikit minyak
(small oil)
PMT jenis ini digunakan mulai dari
tegangan menengah 6 kV sampai tegangan
ekstra tinggi 425 kV dengan arus nominal
400A sampai 1250A dengan arus
pemutusan simetris 12 kA sampai 50 kA
3. PMT dengan media pemutus udara
tekan (airblast circuit breaker)
PMT ini menggunakan udara sebagai
pemutus busur api dengan menghembuskan
udara ke ruang pemutus. PMT ini disebut
PMT UdaraHembus (Air Blast Circuit
Breaker). Pada PMT udara hembus juga
disebut compressed air circuit breaker,
udara tekanan tinggi dihembuskan ke busur
api melalui nozzle. Setelah pemadaman
busur api dengan udara tekanan tinggi,
udara ini juga berfungsi mencegah
restriking voltage (teganganpukul). Kontak
PMT ditempatkan di dalam isolator
danjugakatuphembusanudara.4
4. PMT dengan media pemutus hampa
udara (vacuum)
Kontak-kontak pemutus dari PMT
ini terdiri dari kontak tetap dan kontak
[Type text]

Page 2

bergerak yang ditempatkan dalam ruang


hampa udara. Ruang hampa udara ini
mempunyai kekuatan dielektrik
(dielektrik strength) yang tinggi dan sebagai
media pemadam busur api yang baik. PMT
jenis vacuum kebanyakan digunakan untuk
tegangan menengah dan hingga saat ini
masih dalam pengembangan sampai
tegangan 36 kV.
III. PEMELIHARAAN PEMUTUS
TENAGA (PMT) DENGAN MEDIA
GAS SF6
3.1 Pemeliharaan pemutus tenaga
(PMT)
Pada umumnya pemeliharaan dari
pemutus tenaga ( PMT ) dilakukan secara
berkala dalam jangka waktu dua tahun.
Dalam pemeliharaan pemutus tenaga
(PMT), hal yang terpenting yang harus
dilakukan adalah pengukuran tahanan
isolasi, tahanan kontak, breakeranalizer,
dan tahanan pentanahan. Adapun alat yang
digunakan untuk mengukur tahanan isolasi
adalah megger sedangkan alat yang
digunakan untuk mengukur tahanan kontak
adalah breakeranalizer.
a. Pengukuran tahanan isolasi
Pengukuran tahanan isolasi
pemutus tenaga ( PMT ) ini dilakukan pada
saat posisi terbuka atau open.Tegangan
yang digunakan untuk mengukur besarnya
tahanan isolasi pemutus tenaga ( PMT )
yaitu : dengan megger skala 5000 V.
b. Pengukuran Tahanan Kontak
[Type text]

Page 3

Pengukuran tahanan kontak


pemutus tenaga ( PMT ) ini dilakukan pada
saat posisi tertutup atau close. Dengan
menggunkan alat ukur breakeranalizer.
Satuan yang digunakan untuk mengukur
tahanan kontak adalah .
Ketentuan arus yang digunkan
untuk mengukur besarnya tahanan kontak
pemutus tenaga ( PMT ) yaitu : 100 A,
200A, 300A
Tegangan yang digunakan untuk
mengukur besarnya tahanan kontak
pemutus tenaga ( PMT ) yaitu : dengan
skala 5000 V,
c. Tahanan Pentanahan
Pengukuran tahanan pentanahan pada
peralatan pemutus tenaga ( PMT ) yang
diukur adalah sistem tahanan
pentanahannya dengan cara ground yang
terdapat pada pemutus tenaga dihungkan ke
tanah dengan jarak sekitar 5 m. Satuan yang
dipakai dalam pengukuran tahanan
pentanahan adalah ohm ( ).
d. Breakeranalizer
Pengukuran breakeranalizer pada
pemutus tenaga ( PMT ) digunakan untuk
mengukur kecepatan PMT saat membuka
dan menutup. Sedangkan Satuan yang
dipakai adalah ms ( mili sekon ). Jadi ketika
pemutus tenaga ( PMT ) dilepas secara
bersamaan maka akan terlihat
keserempakannya.
3.2 Pelaksanaan Pemeliharaan PMT
menggunakan media Gas SF6
[Type text]

Page 4

1. Periksa tekanan udara dan gas SF6 pada


indikator tangki, Periksa tinggi permukaan
minyak pada indikator tangki, bushing, dan
tabung isolator.
2. Periksa kerja motor kompresor apakah
normal dapat secara rutin, Periksa apakah
ventbelt motor kompresor dalam keadaan
baik , tidak putus atau kendor,Periksa
apakah tidak ada kebocoran minyak
pelumas kompresor5
3. Periksa apakah indikator PMT tersebut
sudah sesuai dengan keadaan PMT masuk
atau keluar
4. Periksa apakah almari pintu control
sudah tertutup dengan sempurna, apakah
gasket pintu dalam keadaan baik, periksa
apakah lampu tanda penerangan dan
pemanas masih normal.
5. Periksa apakah tegangan DC dan
sekeringnya untuk kumparan
penutup/pelepasan PMT, motor kompresor
DC dan motor pengisi pegas DC apakah
masih dalam keadaan baik.
6. Periksa tegangan AC dan sikeringnya
untuk alat pemanas, motor kompressor AC,
apakah dalam keadaan baik.
7. Periksa apakah isolator dalam keadaan
bersih, retak atau pecah.
8. Periksa terminal utama apakah terdapat
benda asing / sarang burung
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Gardu induk adalah area yang terdiri
dari peralatan listrik tegangan tinggi
[Type text]

Page 5

yang berfungsi sebagai stasiun


transformasi daya yang diserap dari
stasiun transmisi atau stasiun
pembangkit.
2. GI Srondol merupakan jenis GI
pasangan luar karena peralatan
tegangan tinggi ( Transformator, PMT,
PMS dan sebagainya ) berada di luar
gedung, sedangkan peralatan
kontrolnya berada di dalam gedung.
3. Pemutus Tenaga ( PMT ) adalah saklar
yang digunakan untuk menghubungkan
atau memutuskan arus atau daya listrik
sesuai dengan ratingnya, dalam
keadaan gangguan maupun dalam
keadaan berbeban dan proses ini harus
dapat dilakukan dengan cepat.
4. Prinsip kerja dari PMT yaitu pada saat
terjadi gangguan pada saluran
transmisi maka akan terdeteksi oleh
Transformator Arus ( CT ) dan
Transformasi Arus akan memberikan
komando pada relay, sehingga relay
dapat mendeteksi jenis gangguan yang
terjadi dan sakelar pada relay yang
mana pada kondisi normal dalam
posisi terbuka akan secara otomatis
tertutup dan relay akan tersambung
dengan batere 110 V sehingga akan
menggerakkan pemutus tenaga dan
secara otomatis pemutus tenaga akan
segera trip atau terbuka.
5. Pada pemutus tenaga dengan media
gas SF6 digunakan sebagai bahan
[Type text]

Page 6

isolasi karena mempunyai kekuatan


isolasi yang besar dan mempunyai
daya pemadaman busur api lebih besar
dari udara, selain itu gas SF6 murni
juga mempunyai kerapan density yang
tinggi, penyaluran panas yang baik,
merupakan bahan kimia yang stabil,
tidak beracun, tidak berwarna, tidak
berbau, tidak mudah terbakar pada
suhu yang tinggi, tidak mudah merusak
metal, plastik dan bermacam macam
bahan yang pada umumnya digunkan
pada pemutus tenaga.

4.2 Saran
1. Kerja Praktek merupakan suatu
kegiatan untuk meningkatkan kualitas
pendiddikan dan ketrampilan
mahasiswa. Oleh karena itu, diharapkan
pihak Universitas menjalin hubungan
diberbagai instansi, supaya mahasiswa
dapat memperoleh kesempatan untuk 6
melaksanakan Kerja Praktek agar lebih
mengerti dan mengembangkan dunia
pendidikan yang sedang dipelajari.
2. Gardu Induk merupakan suatu unit trafo
penurunan tegangan yang dalam
operasinya untuk kebutuhan banyak
konsumen, untuk itu harus selalu
dipertahankan kelangsungannya dalam
kondisi operasi.
3. Supaya peralatan instalasi listrik yang
ada dalam Gardu Induk Srondol
terhindar dari gangguan ganguan,
[Type text]

Page 7

hendaknya jangan sampai lupa untuk


mengadakan pemeliharaan masing
masing peralatan yang dilakukan sesuai
jadwal, baik itu pemeliharaan
mingguan, bulanan ataupun lima
tahunan, sehingga usia peralatan
menjadi lebih panjang. Perlu diingat
juga dalam melaksanakan pemeliharaan
sebaiknya sesuai dengan petunjuk
operasi dan juga sesuai prosedur dan
instruksi kerja ( IKA ).

[Type text]

Page 8

Anda mungkin juga menyukai