PENDAHULUAN
Ketuban pecah dini (KPD) atau premature ruptured of membranes
(PROM) didefinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya
melahirkan. Hal ini dapat terjadi pada kehamilan aterm maupun pada
kehamilan preterm(1). Insidensi KPD berkisar antara 8-10% dari semua
kehamilan. Hampir semua KPD pada kehamilan preterm akan lahir sebelum
aterm atau persalinan akan terjadi dalam satu minggu setelah selaput
ketuban pecah. Sekitar 85% morbiditas dan mortalitas perinatal disebabkan
oleh prematuritas KPD berhubungan dengan penyebab kejadian prematuritas
dengan insidensi 30-40%.(2)
Ketuban pecah dini merupakan salah satu penyebab dari kelahiran
prematur. Etiologi dari PROM belum diketahui dengan pasti dan dapat
disebabkan oleh berbagai macam hal. PROM pada kehamilan aterm terjadi
pada 10-15 % kehamilan. PROM pada kehamilan preterm (PPROM) terjadi
pada 2-4 % kehamilan, tetapi hanya 1/3 yang akhirnya mengalami persalinan
preterm.(2)
Periode laten adalah interval antara pecahnya selaput ketuban dan
mulainya persalinan. Durasi dari periode laten bervariasi tergantung pada
usia gestasi. 80-90 % pasien dengan kehamilan aterm akan mengalami
persalinan pada 24-48 jam setelah pecahnya ketuban. 50% dari pasien
dengan kehamilan aterm akan mengalami persalinan dalam 24 jam. 70%
pasien dengan kehamilan preterm akan mengalami persalinan dalam waktu
3-7 hari. Pada beberapa studi ditanya terdapat hubungan antara usia gestasi
saat terjadinya PROM dengan periode laten yang lebih lama.(2)
Makin panjang fase laten, makin tinggi kemungkinan infeksi, makin muda
kehamilan, makin sulit upaya pemecahannya tanpa menimbulkan morbiditas
janin.(2)
II. DEFENISI
Ketuban pecah dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture
of membrane (PROM) adalah robeknya selaput ketuban sebelum terjadinya
proses persalinan. Defenisi ini dibagi menjadi dua subkategori yaitu preterm
PROM (PPROM) dan term PROM. Preterm PROM ialah pecahnya ketuban
pada usia gestasi kurang
ketuban pada usia gestasi lebih dari 37 minggu.(2) Sumber lain menyatakan
KPD sebagai pecahnya ketuban sebelum inpartu.(4)
air
ketuban
dengan
darah
itu
cukup
lancar dan
IV. ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan
membran, meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang
dapat
berasal
dari
vagina
dan
serviks.
Penyebab
lainnya
dapat
Penyakit-penyakit
seperti
pielonefritis,
sistitis,servisitis,dan
V. DIAGNOSIS(2,3,5)
1. Anamnesis.
Pada anamnesis didapatkan riwayat keluarnya air, warna putih keruh,
jernih, kuning kehijauan atau kecoklatan sedikit-sedikit atau sekaligus
banyak melalui vagina, rasa basah di daerah perineum, inkontinensia
urin dan sekret vagina yang banyak.
2. Pemeriksaan Klinis
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan ultrasonografi untuk menentukan jumlah cairan
amnion, menentukan usia kehamilan, pertumbuhan dan keadaan
janin. Pemeriksaan USG pada PROM didapatkan berkurangnya
jumlah cairan amnion.
b. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan leukosit , > 15.000 / ul bila terjadi infeksi.
c. Pemeriksaan pH air ketuban ( Tes Lakmus )
Lakmus merah berubah menjadi biru bila terdapat cairan amnion,
hal ini disebabkan oleh pH amnion yang basa (pH 7,1 7,4). False
positif dapat terjadi pada pemeriksaan ini, adanya semen, darah
atau serum, infeksi trikomonas atau bacterial vaginosis, atau
sabun. False negatif terjadi pada kurang dari 10 % kasus.
d. Tes Arborisasi (Fern test)
Melakukan swab pada forniks posterior vagina lalu dihapuskan
pada slide kaca dan biarkan mengering dengan udara selama 10
menit. Pada pemeriksaan melalui mikroskop didapatkan typical
arborization atau pola fern (seperti pakis) bila terdapat cairan
amnion. False positif disebabkan oleh sidik jari, bedak, dan cairan
sperma/semen.
7
VI. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan usia kehamilan(5,6,7)
a. Viable For Life (Usia Kehamilan 37 minggu,BB 2500 gr)
Maturasi Paru
National
pemberian
Institut
of
Heath
tahun
1994
merekomendasikan
penundaan
mendapatkan
efek
sementara
dari
dapat
pemberian
dimanfaatkan
kortikosteroid
untuk
dalam
leukosit >15000/mm3.
Bakteri penyebab
korioamnionitis
janin
karena
infeksi
dan
10
atau
prematuritas
yang
VI. PROGNOSIS(4)
Prognosis KPD ditentukan berdasarkan :
1. Cara penatalaksanaan
2. Komplikasi yang mungkin timbul
3. Umur dari kehamilan
11
DAFTAR PUSTAKA
Jazayeri,
Premature
Rupture
of
Membranes.
www.emedicine.com. 2006.
7. Amy Marowitz, CNM, et al, Management of Rupture Membranes At
Term, www.medscape.com, 2004.
12