Anda di halaman 1dari 2

CSR di Era Tahun 1950-1960-an

Menurut Horward Bowen dalam


Social Responsibilities of the
Businessman yang terbit pada tahun
1953 memberikan definisi awal dari
CSR sebagai it refers to the
obligations of the businessmen to
pursue those policies, to make those
decisions, or to follow those lines of
actions which are desirable in terms
of the objectives and values of our
society. Definisi tanggung jawab
sosial yang diberikan oleh Bowen
telah memberi landasan awal bagi
pengenalan kewajiban pelaku bisnis
untuk menetapkan tujuan bisnis yang
selaras dengan tujuan dan nilai-nilai
masyarakat
Pada tahun 1960, Keith Davis
menambahkan dimensi lain
tanggung jawab sosial perusahaan,
pada saat itu ia merumuskan
tanggung jawab sosial sebagai,
businessmens decision and actions
taken for reasons at least partially
beyond the firms direct economic
and technical interest. Melalui
definisi tersebut, Davis menegaskan
adanya tanggung jawab sosial
perusahaan di luar tanggung jawab
ekonomi semata-mata.
Prinsip derma (charity principle) dan
prinsip perwalian (stewardship
principle) yang memengaruhi konsep
CSR saat itu. Prinsip derma yang
dimaksud di sini adalah para pelaku
bisnis telah melakukan berbagai
aktivias pemberian derma (charity)
yang sebagai besar berasal dari

CSR di Era Tahun 1970-1980-an

Dalam buku Bussiness in


Contemporary Society : Framwork
and Issues, Harold Johnson (1971)
mendefinisikan CSR sebagai The
pursuit of socioeconomic goals
through the elaboration of social
norms in prescribes bisinessroles; or to put it more simply,
business takes place within a
socio-cultural systems that
outlines through norms and
business roles particular ways of
responding to particular
situations and sets out in some
detail the prescribed ways of
conducting business affairs.
Comittee for Economic
Development(CED) tahun 1971
mengartikulasikan 3 circle untuk
mendefinisikan social
responsibility yaitu :
Pertama Inner circle meliputi
tanggung jawab dasar untuk
mengeksekusi secara efektif
sebuah fungsi ekonomi seperti
produk, pekerjaan, dan
pertumbuhan ekonomi. Kedua
Intermediate circle tanggung
jawab untuk membuat fungsi
ekonomi terkait dengan sensitive
awareness dari perubahan nilai
sosial dan prioritas seperti peduli
dengan konservasi lingkungan,
perlakuan adil,dan protection of
injury. Ketiga Outer Circle
yangmana suatu usaha harus
berasumsi untuk menjadi lebih
luas lagi untuk ikut secara aktif
meningkatkan lingkungan sosial

CSR di Era Tahun 1990-an Sampai saat


ini
Menurut Carrol (1991) CSR
sebagai corporate citizenship
Yaitu bagaimana CSR dapat
diterima oleh para pelaku bisnis.
Ada empat jenis tanggung jawab
sosial yaitu: ekonomi, hukum,
etika dan filantropis. Selanjutnya,
empat kategori atau komponen
CSR dapat digambarkan sebagai
piramida. Yang pasti, semua jenis
tanggung jawab selalu ada
sampai batas tertentu, tetapi itu
hanya dalam beberapa tahun
terakhir bahwa fungsi etika dan
filantropis telah mengambil
tempat yang signifikan.
Sehingga Perusahaan CSR harus
berusaha untuk membuat
keuntungan, mematuhi hukum,
etis, dan menjadi warga korporasi
yang baik
Munculnya konsep sustainability
development memberi dampak
yang cukup besar pada
perkembangan CSR selanjutnya.
Orientasi dari CSR pun berubah
dari yang tadinya dianggap
sebagai suatu kegiatan sukarela
dari perusahaan menjadi suatu
kegiatan strategis yang memiliki
keterkaitan dengan pencapaian
tujuan perusahaan dalam jangka
panjang.
CSR dari perusahaan dianggap
dapat memberi manfaat bagi
perusahaan, seperti: peningkatan
penjualan dan market share,
memperkuat brand positioning,
meningkatkan citra perusahaan,

kesadaran pribadi kepemimpinan


perusahaan untuk berbuat sesuatu
kepada masyarakat. Sedangkan
prinsip perwalian yaitu bahwa
perusahaan merupakan wali yang
dipercaya oleh masyarakat untuk
mengelola berbagai sumber daya.

seperti poverty dan urban blight.

menurunkan biaya operasi, dan


meningkatkan daya tarik
perusahaan bagi para investor.

Daftar pustaka
Carrol, B. Arnold. 1999. Corporate Social Responbility Evolution of a Defitional Construct.
http://www.academia.edu/419517/Corporate_Social_Responsibility_Evolution_of_a_Definitional_Construct tanggal diakses 11
November 2014
http://www.academia.edu/9082067/CSR_as_a_Business_Effort_to_Promote_Positive_Social_Change tanggal 11 novenber 2014
Davis, K. (1960, Spring). Can business afford to ignore social responsibilities?. California Management Review, 2, 70-76.
Davis, K. (1967, Winter). Understanding the social responsibility puzzle: What does thebusinessman owe to society?Business
Horizons 10, 45-50
.Davis, K. (1973). The case for and against business assumption of social responsibilities. Academy of Management Journal,
16, 312-322

Anda mungkin juga menyukai