Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pada hakikatnya, Tuhan menciptakan bumi dan isinya dengan segala kebesarannya.
Manusia berbeda dari makhluk lainnya ciptaan Tuhan. Dalam setiap kesempatan
berkomunikasi, tema-tema pembicaraan yang baru, senantiasa ingin segera diketahuinya.
Manusia sering sekali bertanya Apa itu? Kok bisa? Kenapa? Bagaimana? kepada
sekelompok orang yang sedan berkomunikasi. Ini wujud keingintahuan manusia. Berbeda
halnya dengan makhluk lain. Binatang misalnya, tidak saja ingin tahu ataupun pusing
dengan urusan binatang yang lainnya. Bahkan dengan sesama binatang pun kalau ia ingin
memakannya, maka dimakannya. Sungguh keingintahuan manusia merupakan sebuah
rahmat yang maha dahsyat.
Perbedaan Manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya ditandai oleh
kemampuan manusia untuk memiliki pengetahuan. Pengetahuan manusia dapat dari proses
berpikir dengan akalnya. Dengan pengetahuannya tersebut manusia akan mencari tau segala
hal, mulai dari asal usulnya, apa yang terjadi disekitarnya dan sebagainya, berbeda dengan
hewan. Hewan tidak bisa bertanya tentang hewan, apa lagi dengan dirinya sendiri.
Akibatnya, hewan tidak dapat membuat pengetahuan, maju berkembang, dan berbudaya.
Sedangkan manusia bisa.
Dalam tataran filsafat, sebuah pengetahuan tidak dapat diterima begitu saja, karena
setiap persoalan yang telah menjadi pendapat umum harus dapat diuji dan memiliki dasar
argumentasi yang diterima sacara rasional. Pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki manusia
sehingga bisa menyimpulkan sesuatu tidak begitu saja dapat diterima kebenarannya tanpa
menyetahui dasar-dasarnya. Karena itu untuk sampai pada persoalan tersebut, maka
sekurang-kurangnya kita harus mengetahui penyebab, bagaimana perbedaan hewan dan
manusia, apa yang pertama kali dikenal manusia tentang dirinya sendiri juga hubungan
dirinya dengan tubuh, indera dan pemikirannya, juga akibatnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan masalah makalah ini berdasarkan paparan diatas adalah:

Bagaimana perbedaan manusia dengan hewan ?

Apa yang dikenal oleh manusia pertama kali tentang dirinya sendiri?

Bagaimana hubungan manusia dengan badan, indera, dan dengan pikirannya?

1.3 TUJUAN

Mengetahui perbedaan manusia dengan hewan

Mengetahui yang dikenal manusia pertama kali tentang dirinya

Mengetahui hubungan manusia dengan badan, indera, dan dengan pikirannya

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Manusia Dengan Hewan
A. Pengertian Manusia
Secara bahasa manusia berasal dari kata manu (Sansekerta), mens (Latin),
yang berarti berpikir, berakal budi atau makhluk ang berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta,
sebuah gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu.
Manusia adalah mahluk yang luar biasa kompleks. Kita merupakan paduan antara
mahluk material dan mahluk spiritual. Dinamika manusia tidak tinggal diam karena
manusia sebagai dinamika selalu mengaktivisasikan dirinya.

Pengertian Manusia Menurut Para Ahli


Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut beberapa ahli:
NICOLAUS D. & A. SUDIARJA
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia adalah jasmani dan rohani
akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani merupakan satu barang.
ABINENO J. I
Manusia adalah tubuh yang berjiwa dan bukan jiwa abadi yang berada atau yang
terbungkus dalam tubuh yang fana.
UPANISADS
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau
badan fisik.
SOKRATES
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu dengan kuku datar dan
lebar.
I WAYAN WATRA
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan
karsa.
OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan
3

manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam
pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan lingkungan.
ERBE SENTANU
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan bisa dibilang manusia
adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan dengan mahluk yang lain.
PAULA J. C & JANET W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam situasi, mengemban
tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu serta turut menyusun pola
berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai kemungkinan.

B. Pengertian Hewan
Hewan atau disebut juga dengan binatang adalah
kelompok organisme yang diklasifikasikan dalam kerajaan Animalia atau metazoa,
adalah salah satu dari berbagai makhluk hidup di bumi. Sebutan lainnya
adalah fauna dan margasatwa (atau satwa saja).
Hewan dalam pengertian sistematika modern mencakup hanya kelompok
bersel banyak (multiselular) dan terorganisasi dalam fungsi-fungsi yang berbeda
(jaringan), sehingga kelompok ini disebut juga histozoa. Semua binatang heterotrof,
artinya tidak membuat energi sendiri, tetapi harus mengambil dari lingkungan
sekitarnya.
Dalam bahasa Inggris, "hewan" disebut animal, berasal dari bahasa Latin yaitu
"animalis", yang berarti "memiliki napas". Dalam penggunaan nonformal sehari-hari,
kata tersebut biasanya mengacu pada hewan bukan manusia. Kadang-kadang, kerabat
dekat manusia seperti mamalia dan vertebrata lainnya ditujukan dalam penggunaan
nonformal. Definisi biologis dari kata tersebut mengacu pada semua
anggota kingdom Animalia, meliputi makhluk yang beragam seperti spons, uburubur, serangga dan manusia.
C. Perbedaan Manusia dengan Hewan
1. Akal Pikiran dan Ilmu Pengetahuan

Dengan nalarnya, manusia dapat berpikir secara filsafat. Menanyakan segala hal
disekitarnya, dan juga tentang dirinya sendiri. Untuk menjawab suatu pertanyaan atau
pemikiran, ia akan berusaha mencari jawaban yang dapat memenuhi kebutuhan
intelektualnya tersebut. Didalam Buku Filsafat Ilmu, dikatakan bahwa, Binatang selain
memiliki metabolisme, juga memiliki naluri. Sedangkan manusia selain memiliki
metabolisme dan naluri, manusia juga memiliki Akal.
Akal inilah yang membuat manusia dapat berkembang, menciptakan pengetahuan,
dan budaya. Sedangkan hewan hidup dengan nalurinya, yaitu untuk makan, hidup, dan
berkembang biak. Mereka tidak akan memikirkan, atau bahkan menanyakan kodrat mereka
sebagai binatang. Itulah yang menyebabkan mengapa hewan tidak dapat bertanya tentang
hewan apa lagi dirinya sendiri.
Hewan tidak dapat membuat pengetahuan, maju, berkembang, maupun berbudaya,
karena hewan menjalani hidupnya hanya dengan nalurinya. Hewan tidak memiliki akal
pikiran. Sehingga tidak dapat menggunakan nalar untuk memikirkan ataupun bertanya
tentang apa yang terjadi pada dirinya maupun dengan sekitarnya. Hewan memiliki
pengetahuan, tetapi pengetahuan tersebut terbatas bagi kelangsungan hidupnya saja.
Binatang tidak akan pernah menurunkan pengetahuannya kepada keturunan selanjutnya.
2. Dapat Bergerak Di segala Ruang
Dalam Modul Pendidikan Agama Islam, dibandingkan makhluk lainnya, manusia
mempunyai kelebihan. Kelebihan itu yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya.
Yaitu manusia mampu bergerak dalam segala ruang yang bagaimanapun baik di darat, di
udara, maupun di laut. Sedangkan binatang terbatas. Misalnya saja ikan, hewan ini
terbatas hanya bergerak di dalam air saja, itupun tergantung di air asin atau air tawar.
Sehingga, dengan kemampuan ini, manusia mampu menelusuri segala pengetahuan yang
ada dimuka bumi ini.
3. Bahasa yang Universal
Ilmu pengetahuan yang sekarang dimiliki oleh manusia juga didukung oleh
kelebihan yang lain, yaitu Bahasa. Dengan bahasa yang dapat mengkomunikasikan
informasi yang di dapat manusia baik secara lisan maupun tulisan, ilmu pengetahuan dapat
dikembangkan dan disebarkan kepada manusia yang lain atau generasi selanjutnya.
Sehingga ilmu pengetahuan tersebut tidak akan pernah habis dan punah, bahkan akan
5

semakin berkembang seiring berjalannya waktu. Ini dapat kita lihat dari perubahan
teknologi dari jaman dulu samapai sekarang. Dari alat komunikasi yang hanya
menggunakan kartu pos untuk berkomunikasi, sampai berubah menjadi email seperti
sekarang. Sedangkan hewan, hanya berkomunikasi misalnya melalui isyarat, suara atau
gelombang, yang hanya dapat dimengerti oleh sekelomok jenis hewan tersebut.
2.2 Hal yang Pertama Kali Manusia Ketahui Tentang Dirinya.
Yang pertama kali dikenal manusia tentang dirinya sendiri dimuka bumi ini yaitu
kenyataan akan Eksistensinya.Manusia berupaya mengenal dirinya dan mengenal dunia.
Manusia ingin lebih tahu dirinya dan bagaimana dunia (Buku Filsafat Ilmu)
Ini menjelaskan bahwa yang pertama kali yang dipikirkan manusia adalah keberadaan
dirinya didunia, siapa jati dirinya. Manusia dengan akal pikirannya, akan mencari tahu dan
mempelajari asal usul kehidupannya, terutama dirinya sendiri.
Ilmu pengetahuan, berupaya membuat manusia mengenal dirinya dan berupaya
membuat manusia mengenal dunia. Namun kalau manusia mengenal dirinya malalui ilmu
pengetahuan, maka kenal diri seperti ini memajemukkan dan tidak hdup. Kenal diri seperti
ini tidak menghidupkan jiwa manusia dan juga tidak membangkitkan kemampuan
terpendam manusia. Tapi kalau manusia mengenal dirinya melalui agama, maka kenal diri
seperti ini membuatnya mengetahui realitasnya , menghilangkan apatinya, membakar
jiwanya, dan membuatnya memiliki rasa kasih sayang dan simpati.
Tugas seperti ini tidak mungkin diemban oleh ilmu pengetahuan dan filsafat. Bukan
hanya itu, ilmu pengetahuan dan filsafat terkadang justru memuat manusia tidak sensitif
dan lupa akan dirinya. Inilah sebabnya mengapa ilmuwan dan filosof tidak sensitif dan
egois. Kata pepatah, mereka ini laksana anjing dalam palungan (bak tempat makanan dan
minuman ternak). Mereka lupa akan dirinya, sedangkan banyak orang yang tak
berpendidikan sadar akan dirinya.
Agama mengajak manusia untuk mengenal dirinya. Pokok-pokok ajaran agama
adalah: Kenalilah dirimu agar kamu tahu Tuhanmu. Jangan lupa Tuhanmu agar kamu tidak
lupa dirimu. Mahatma Gandhi pernah mengatakan dalam bukunya, Hanya ada satu
kebenaran didunia ini, dan kebenanran itu adalah mengetahui diri. Barang siapa mengenal
dirinya, maka dia akan mengenal Tuhan dan lainnya. Barangsiapa tidak mengenal dirinya,
maka dia tidak mengetahui apa pun. Di dunia ini ada satu kesatuan, satu kemerdekaan dan
6

satu keadilan, dan kekuatan itu adalah kekuatan penguasaan diri. Di dunia ini hanya ada
satu kebajikan, yaitu kebajikan menyayangi orang lain seperti menyayangi diri sendiri.
Dengan kata lain, orang lain harus dilihat seperti kita melihat diri kita sendiri. Seluruh soal
lainnya imajiner dan tak ada. (Introduction to My Religion, 1959)

2.3 Hubunngan Serta Akibat Manusia dengan Badan, Indera, dan Pikirannya
A. Hubungan Manusia dengan Badan, Indera dan Pikirannya
Tubuh, pikiran, dan indera manusia, dikontrol oleh diri manusia itu sendiri. Dalam
buku Filsafat Publik, Socrates mengatakan bahwa dia sendiri bukanlah organisme dari otot
dan tulangnya, daya refleknya, perasaannya,dan nalurinya. Ia, Socrates, adalah pribadi
yang memerintah organisme itu . Ia melakukan apa yang disebut SantoThomas Aquinas
suatu pemerintahan kerajaan dan politik atas kekuasaan-kekuasaannya yang gampang
marah dan penuh nafsu. Daya-daya organisme ini, kodratnya yang pertama, menurut
Kardinal Newman, selalu memberontak menentang rasio. Akan tetapi Socrates adalah
penguasa organisme ini. Dia adalah AKU yang dapat mengataan jika aku tidak
memilih untuk memerintah semuanya itu, maka mereka akan memberontak dan melarikan
diri. Soecrates yang memerintah mereka itu adalah warga Athena yang terhormat.
Mereka itu adalah selera dan naluri manusia alamiah. Karena seseorang yang diperintah
oleh seleranya adalah orang barbar, dan sangat tidak layak menjadi warga negara Athena .
Manusia memiliki kekuasaan atas organ-organ tubuhnya. Maka dari itu dengan
pikirannya, manusia dapat merasakan kenikmatan maupun penderitaan. Dan melalui
inderalah manusia memperoleh pengetahuan. Karena dapat dipahami bahwa pengetahuan,
termasuk didalamnya pengetahuan ilmiah, pada hakikatnya berawal dari pengalaman yang
diperoleh berdasarkan prosespencernaan panca indera. Proses pencernaan panca indera
terhadap objek tertentu akan melahirkan pengalaman-pengalaman seperti: rasa gula yang
manis, warna daun yang hijau, atau suara petasan yang membisingkan. Pengalamanpengalaman sederhana tersebut mengalami perkembangan ketika manusia memunculkan
pertanyaan : mengapa gula mempengaruhi rasa air yang melarutkannya?; bagaimana daun
berwarna hijau yang menempel diranting pohon dapat berubah menjadi kuning ketika daun
tersebut jatuh ke tanah?; apa yang dapat dilakukan agar suara petasan tidak terdengar

bising di telinga?. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan inilah yang akan memberikan arah
bagi manusia untuk mengembangkan pengetahuannya tersebut.
Diri manusia itu yang memerintahkan dan punya peran penuh terhdap tubuh,
pemikiran, dan juga inderanya. Jika salah salah satunya terganggu, akan mempengaruhi
fungsi kerja yang lainnya karena badan, indera dan pemikiran merupakan satu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan dari seorang manusia. Dengan pikirannya manusia mengontrol
kemana dan apa yang akan di lakukan tubuhnya ketika inderanya bekerja. Karena akal
manusialah yang menentukan baik buruk suatu hal.
B. Akibat dari Hubungan Manusia dengan Badan Indera dan Pikirannya
1. Dampak Positif
Dengan badan, indera, dan pikirannya manusia bisa mengembangkan ilmu
pengetahuan menjadi hal-hal yang berguna bagi manusia itu sendiri, lingkungannya bahkan
makhluk lain. Misalnya , manusia menciptakan berbagai alat untuk mempermudah manusia
itu sendiri. Karena kesadaran akan keterbatasan manusia dalam menjangkau daerah yang
jauh dengan cepat untuk menghemat waktu, manusia menciptakan alat trasportasi di darat,
di laut dan juga diudara. Manusia juga mengembangkan ilmu pengetahuan dan
menyebarkannya sehingga ilmu pengetahuan tersebut tidak terputus sampai generasi itu saja
melalui fasilitas-fasilitas yang diciptakan manusia itu sendiri seperti sarana buku, internet,
televisi, radio dan masih banyak lagi.
2. Dampak Negatif
Jika manusia menyalahgunakan ilmu pengetahuan, akan berdampak negatif bagi
kehidupan manusia. Misalnya seperti pemanfaatan ilmu tentang nuklir untuk pemboman
masal. Memanfaatkan kekuasaan dan uang untuk melakukan penebangan liar oleh suatu
perusahaan, penyalah gunaan obat-obatan terlarang, dsb.
Dampak yang dapat kita lihat dari teknologi hasil pemikiran manusia yang paling
sering terjadi yaitu manusia menjadi malas. Malas untuk berpikir, bergerak, bersosialisasi
dengan masyarakat lain, karena dipermudah dalam segala hal baik dalam berkomunikasi,
mendapatkan informasi dan sebagainya. Kemudahan-kemudahan ini yang membuat kualitas
manusia semakin menurun kedepannya.

BAB III
KESIMPULAN
Tuhan menciptakan manusia dimuka bumi ini dengan kelebihan-kelebihan yang
mebedakan manusia dengan makhluk lain. Manusia di turunkan ke bumi agar menjadi
pemimpin bagi seluruh makhluk yang ada dimuka bumi ini. Agar dapat menjalankan
amanah tersebut, manusia dibrikan akal pikiran agar apat bernalar dan mengembangkan
ilmu pengetahuan sehingga dapat hidup dan terus berkembang juga meningkatkan kualitas
hidup manusia dan makhluk lain.
Akan tetapi kelebihan manusia baik dalam pikiran, indera dan badannya, selain
memberikan atau menghasilkan hal-hal yang positif, dapat menunjukkan hal-hal negatif.
Ini tergantung diri manusia itu sendiri. Karena pikiran manusia selain mengontrol kemana
saja dan apa yang akan dilakukan oleh tubuhnya ketika inderanya bekerja, akal pikiran
manusia jugalah yang menentukan baik buruk suatu hal.
Sebab sebelum dia mengenal atau mengetahui hal hal lain, manusia harus
mengetahui siapa dirinya sebenarnya. Karena dengan mengetahui dirinya, dia akan tahu
siapa Tuhannya. Agar diri manusia itu kemudian tidak terkontrol oleh pikirannya saja yang
kemudian kehilangan dirinya atau lupa diri.

DAFTAR PUSTAKA
1. Dr. Aripin Banasuru.2013. Filsafat Dan Filsafat Ilmu. Bandung: Alfabeta.
2. Harbour,Jacob.2001.Ensiklopedia Hewan. Jakarta: Grafindo.
3. Lippman,Walter. 1999.Filsafat Publik. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.
4. Muthahhari, Murthadha.2007.Manusia dan Agama. :PT.Mirzan Pustaka.
5. Wiramiharja,Sutardjo.1998.Pengantar Filsafat.Malang:Bumi Aksara
6. Zaprulkhan.2002.Filsa fat Umum:Sebuah Pendekatan Tematik. Jakarta:Rajawali
Pers.

10

Anda mungkin juga menyukai