Anda di halaman 1dari 5

www.qmia.co.

nr

www.nuklir.co.nr

Reaksi Reduksi - Oksidasi ( Redoks )

Perkembangan Konsep Redoks

a). Reaksi redoks sebagai reaksi pengikatan dan pelepasan oksigen


1). Oksidasi adalah : reaksi pengikatan oksigen.
Contoh :
o

Perkaratan besi (Fe).


4Fe(s) + 3O2(g)

Pembakaran gas metana


CH4(g) + 2O2(g)

CO2(g) + 2H2O(g)

Oksidasi tembaga oleh udara


2Cu(s) + 3O2(g)

2Fe2O3(s)

2CuO(s)

Oksidasi glukosa dalam tubuh


C6H12O6(aq) + 6O2(g)

6CO2(g) + 6H2O(l)

Oksidasi belerang oleh KClO3


3S(s) + 2KClO3(s)

2KCl(s) + 3SO2(g)

Sumber oksigen pada reaksi oksidasi disebut oksidator. Dari contoh di atas, 4 reaksi menggunakan oksidator berupa udara dan
reaksi terakhir menggunakan oksidator berupa KClO3

2). Reduksi adalah : reaksi pelepasan atau pengurangan oksigen.


Contoh :

Reduksi bijih besi dengan CO


Fe2O3(s) + 3CO(g)

Reduksi CuO oleh H2


CuO(s) + H2(g)

Cu(s) + H2O(g)

Reduksi gas NO2 oleh logam Na


2NO2(g) + Na(s)

2Fe(s) + 3CO2(g)

N2(g) + Na2O(s)

Zat yang menarik oksigen pada reaksi reduksi disebut reduktor. Dari contoh di atas, yang bertindak sebagai reduktor adalah
gas CO, H2 dan logam Na.

Permasalahan : Reaksi apakah yang terjadi pada reduktor?

b). Reaksi redoks sebagai reaksi pelepasan dan pengikatan / penerimaan elektron
1). Oksidasi adalah : reaksi pelepasan elektron.
o

Zat yang melepas elektron disebut reduktor (mengalami oksidasi).

Pelepasan dan penangkapan elektron terjadi secara simultan artinya jika ada suatu spesi yang melepas elektron berarti ada
spesi lain yang menerima elektron. Hal ini berarti : bahwa setiap oksidasi disertai reduksi.

Reaksi yang melibatkan oksidasi reduksi, disebut reaksi redoks, sedangkan reaksi reduksi saja atau oksidasi saja disebut
setengah reaksi.

Contoh : (setengah reaksi oksidasi)


K

K+ + e

Mg

Mg2+ + 2e

www.nolly.co.nr

www.qmia.co.nr

www.nuklir.co.nr

2). Reduksi adalah : reaksi pengikatan atau penerimaan elektron.

Zat yang mengikat/menerima elektron disebut oksidator (mengalami reduksi).

Contoh : (setengah reaksi reduksi)


Cl2 + 2e

2Cl-

O2 + 4e

2O2-

Contoh : reaksi redoks (gabungan oksidasi dan reduksi)


Ca2+ + 2e

Oksidasi : Ca
Reduksi : S + 2e

S2-

Redoks : Ca + S

Ca2+ + S2-

Keterangan :
2e
S2Ca2+
+
hasil reduksi
hasil oksidasi

Ca
+
S
reduktor
oksidator

oksidasi

reduksi

Contoh lain :

Oksidasi : Fe
Reduksi : Cl2 + 2e

Fe3+ +

3e
2Cl-

(x2)
(x3)

2 Fe3+ + 6 Cl-

Redoks : 2 Fe + 3 Cl2
o

Tentukan mana yang reduktor dan oksidator!

Tentukan mana yang hasil oksidasi dan hasil reduksi!

c). Reaksi redoks sebagai reaksi peningkatan dan penurunan bilangan oksidasi
1). Oksidasi adalah : reaksi dengan peningkatan bilangan oksidasi (b.o).
Zat yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi disebut reduktor.
Contoh :
K+
+1

K
0

b.o naik
Mg2+ +
+2

Mg
0

2e

b.o naik

2). Reduksi adalah : reaksi dengan penurunan bilangan oksidasi (b.o).


Zat yang mengalami penurunan bilangan oksidasi disebut oksidator.
Contoh :
www.nolly.co.nr

www.qmia.co.nr

Cl2
0

www.nuklir.co.nr

2 Cl-2

2e

2 O2-4

4e

b.o turun
O2
0
b.o turun

Konsep Bilangan Oksidasi


o

Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu senyawa adalah muatan yang diemban oleh atom unsur itu jika semua elektron ikatan
didistribusikan kepada unsur yang lebih elektronegatif.
Contoh :
Pada NaCl : atom Na melepaskan 1 elektron kepada atom Cl, sehingga b.o Na = +1 dan Cl = -1.
Pada H2O :

H
H

x o oo
O
x o oo

H x o- 2
o o
oOo
x
o
+
H

Karena atom O lebih elektronegatif daripada atom H maka elektron ikatan didistribusikan kepada atom O.
Jadi b.o O = -2 sedangkan H masing-masing = +1.

Aturan Menentukan Bilangan Oksidasi


1). Semua unsur bebas mempunyai bilangan oksidasi = 0 (nol).
Contoh : bilangan oksidasi H, N dan Fe dalam H2, N2 dan Fe = 0.
2). Fluorin, unsur yang paling elektronegatif dan membutuhkan tambahan 1 elektron, mempunyai bilangan oksidasi -1 pada semua
senyawanya.
3). Bilangan oksidasi unsur logam selalu bertanda positif (+).
Contoh :
Unsur golongan IA, IIA dan IIIA dalam senyawanya memiliki bilangan oksidasi berturut-turut +1, +2 dan +3.
4). Bilangan oksidasi suatu unsur dalam suatu ion tunggal = muatannya.
Contoh : bilangan oksidasi Fe dalam ion Fe3+ = +3
Perhatian :
Muatan ion ditulis sebagai B+ atau B-, sedangkan bilangan oksidasi ditulis sebagai +B atau B.
5). Bilangan oksidasi H umumnya = +1, kecuali dalam senyawanya dengan logam (hidrida) maka bilangan oksidasi H = -1.
Contoh :
Bilangan oksidasi H dalam HCl, H2O, NH3 = +1
www.nolly.co.nr

www.qmia.co.nr

www.nuklir.co.nr

Bilangan oksidasi H dalam NaH, BaH2

= -1

6). Bilangan oksidasi O umumnya = -2.


Contoh :
Bilangan oksidasi O dalam senyawa H2O, MgO, BaO = -2.
Perkecualian :
a). Dalam F2O, bilangan oksidasi O = +2
b). Dalam peroksida, misalnya H2O2, Na2O2 dan BaO2, biloks O = -1.
c). Dalam superoksida, misalnya KO2 dan NaO2, biloks O = - 1

7). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu senyawa netral = 0.


8). Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion poliatom = muatannya.
Contoh : dalam ion S 2 O 23 = (2 x b.o S) + (3 x b.o O) = -2

Penggolongan Reaksi Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi


a) Reaksi Bukan Redoks
Pada reaksi ini, b.o setiap unsur dalam reaksi tidak berubah (tetap).
Contoh :
CaO

+2 - 2

HCl

+1 - 1

CaCl2
+2 - 1

H2O

+1 - 2

b) Reaksi Redoks
Pada reaksi ini, terjadi peningkatan dan penurunan b.o pada unsur yang terlibat reaksi.
Contoh :
Fe
0

H2SO4

+1 +6 - 2

b.o naik

oksidasi

FeSO4

+2 +6 - 2

b.o turun

H2
0

reduksi

Keterangan :
Oksidator

= H2SO4

Reduktor

= Fe

www.nolly.co.nr

www.qmia.co.nr

www.nuklir.co.nr

Hasil reduksi = H2
Hasil oksidasi = FeSO4
c) Reaksi Otoredoks ( Reaksi Disproporsionasi )
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai oksidator maupun reduktornya merupakan zat yang sama.
Contoh :
I2 + NaOH
0

+1

NaI +

+1 - 1

NaIO3 + H2O
+1 +5

b.o turun, reduksi


b.o naik, oksidasi

Keterangan :
Oksidator

= I2

Reduktor

= I2

Hasil reduksi = NaI


Hasil oksidasi = NaIO3
d) Reaksi Konproporsionasi
Pada reaksi ini, yang bertindak sebagai hasil oksidasi maupun hasil reduksinya merupakan zat yang sama.
Cl2 + H2
0

HCl ( hasil oksidasi / reduksi )

+1 - 1

b.o naik, oksidasi


b.o turun, reduksi

Tata Nama IUPAC ( Penamaan Senyawa Kimia Berdasarkan Biloksnya )


Yaitu : dengan cara menuliskan biloksnya dalam tanda kurung dengan menggunakan angka Romawi.
Contoh : lengkapi sendiri !

PERHATIAN
Pokok Bahasan : Pengolahan Air Kotor (Sewage) dipelajari sendiri!

www.nolly.co.nr

Anda mungkin juga menyukai