Anda di halaman 1dari 8

Paper Mata Kuliah Metode Ilmiah

KEBENARAN PENGETAHUAN DI BIDANG PERTANIAN


TRAKTOR DALAM PERSPEKTIF ILMU
PENGETAHUAN

Disusun oleh:
NAMA

: WIWIT SETIAJI

NIM

: H0812192

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap hari kita memakan nasi yang awalnya dari padi, padi disawah dibajak
dengan bantuan sapi atau kerbau mungkin juga dengan cara yang lebih sederhana
dengan cara mencangkul namun membutuhkan waktu yang lama dan sangat
membuang tenaga , tetapi dengan berkembangnya iptek petani Indonesia sudah
menggunakan mesin traktor, sehubungan dengan itu saya akan menjelaskan dampak
mesin traktor dalam pertanian.
Pertanian merupakan sumber pendapat mayoritas masyarakat Indonesia.
Negara Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bekerja di
sektor pertanian. Sektor pertanian harus benar-benar di perhatikan oleh pemerintah
untuk bisa memakmurkan rakyatnya. Kemajuan teknologi pertanian menjadi hal
terpenting dalam meningkatkan hasil panen para petani. Kemajuan teknologi bidang
pertanian mempunyai dua sisi yang berdampak pada bidang pertanian, yang pertama
dampak positif dan dampak negatif
2. Tujuan
Untuk mengetahui adanya dampak positif dan negatif dalam bidang pertanian
dengan adanya mesin traktor untuk kemajuan teknologi yang mendukung dan
meningkatkan hasil panen.

PEMBAHASAN

1. Traktor dalam perkembanganya


Bajak atau luku adalah alat yang biasa digunakan petani untuk mengolah
tanah mereka sebelum di tanami dengan cara membalik tanahnya. Hal ini di
maksudkan agar kesuburan tanah sawah tetap terjaga walaupun sudah di tanami
tanaman beberapa kali. Bentuk bajak sendiri biasanya berupa kayu berbentuk segitiga
dengan disambungkan ke hewan-hewan untuk menarik bajak tersebut. Hewan yang
dipakai untuk membajak sendiri biasanya yaitu hewan-hewan yang jinak tapi kuat.
Seperti halnya sapi dan kerbau. Namun ketika perkembangan iptek meluas memasuki
dunia pertanian , para petani berpindah mengikuti alur perkembangan iptek itu. Para
petani Indonesia mulai menggunakan Mesin traktor yang sederhana , hingga sampai
sekarang dengan traktor yang canggih
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi
tinggi

pada kecepatan rendah,atau

untuk

menarik trailer atau implement

yang

digunakan dalam pertanian atau konstruksi. Istilah ini umum digunakan untuk
mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk pertanian. Instrumen pertanian umumnya
digerakkan dengan menggunakan kendaraan ini, ditarik ataupun didorong, dan
menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya, "unit traktor",
yang mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Kata traktor diambil dari bahasa Latin, trahere yang berarti "menarik". Ada
juga yang mengatakan traktor merupakan gabungan dari kata traction motor, yaitu
motor yang menarik. Awalnya dipakai untuk mempersingkat penjelasan "suatu mesin
atau kendaraan yang menarik gerbong atau bajak, untuk menggantikan istilah "mesin
penarik" (traction engine).
Instrumen pertanian bermesin pertama adalah mesin portabel pada tahun
1800an, yaitu mesin uap yang bisa digunakan untuk mengendalikan instrumen

mekanis pertanian. Sekitar tahun 1850, mesin penarik dikembangkan dari mesin
tersebut, dan digunakan secara luas di pertanian. Traktor pertama adalah mesin bajak
bermesin uap.Traktor yang dibuat pada tahun 1920an
Traktor bisa diklasifikasikan sebagai two wheel drive, four wheel drive,
atautrack tractor. Traktor, kecuali track tractor umumnya memiliki 4 roda dengan
dua roda yang lebih besar di belakang atau keempat roda sama besar. Track
tractor memiliki penggerak seperti tank yang membuatnya mampu bergerak di
berbagai medan. Karena traksinya yang sangat hebat, track tractor menjadi populer di
California pada tahun 1930an.
Traktor pada awalnya menggunakan mesin uap. Pada awal abad ke 20, mesin
pembakaran dalam menjadi pilihan utama sumber tenaga traktor. Antara tahun 1900
hingga1960, bensin menjadi bahan bakar utama, dan minyak tanah dan etanol sebagai
alternatif bahan bakar. Dieselisasi mencapai puncaknya pada tahun 1960, dan traktor
pertanian modern umumnya menggunakan mesin diesel yang memiliki output power
antara 18 hingga 575 tenaga kuda (15-480 kW).
Kebanyakan traktor tua memakai transmisi manual. Traktor jenis ini memiliki
beberapa rasio kecepatan, umumnya 3 hingga 6. Kecepatan rendah umumnya dipakai
di lahan pertanian sedangkan kecepatan tinggi umumnya dipakai di jalan. Tenaga
yang

diproduksi

oleh

mesin

harus

ditransmisikan

ke

peralatan

yang

diimplementasikan ke traktor untuk melakukan pekerjaan yang dibutuhkan


(menanam, memanen, membajak, dan sebagainya).]
2. Dampak Positif menggunakan Traktor
Pengolahan lahan yang luas membuat para petani memerlukan waktu yang
lama tanpa adanya teknologi. Orang dapat menghabiskan waktu 1 hari dalam
mengolah lahan pertanian seluas 3 hetar. Namun dengan adanya teknologi petani
akan lebih mudah dan cepat dalam mengolah lahan mereka. Contohnya saja dengan
mengunakan mesin traktor. Dulu belum ada mesin traktor yang ada hanyalah mereka
menggunakan bantuan hewan seperti kerbau dan sapi untuk menarik garu atau yang
lebih sederhana lagi hanya menggunakan cangkul. Itulah yang membuat mereka lama

dalam mengolah lahan mereka. Selain dari segi waktu yang pastinya lebih hemat
penggunaan teknologi juga hasil yang diperoleh oleh petani lebih beragam produk
dan lebih melimpah. Dulu petani biasa menanam jagung biasa, sekarang dengan cara
pengawinan tanaman (jagung) dapat menghasilkan jagung hibrida yang lebih banyak
hasil dan lebih menarik bentuk fisik dari jagung tersebut. Dan masih banyak lagi
tentunya keuntungan-keuntugan dari penggunaan teknologi
Mesin traktor dalam tingkat teknologi berdasarkan penerapannya termasuk
teknologi tepat guna karena teknologi yang ditingkatkan dalam yang lebih sederhana.
Yang dicirikan peralatan yang sederhana , peralatan yang digunakan sederhana dan
lebih memudahkan. Pelaksanaannya juga membantu perekonomian di pedesaan ,
mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat yang palinng
sedehana. Teknologi tepat guna ini juga sering disebut dengan teknologi pedesaan
atau teknologi pribumi.
Berdasarkan pemenuhan kebutuhan primer mesin traktor juga membantu
dalam

pangan untuk manusia. Pangan adalah kebutuhan yang paling utama

bagi manusia. Pangan dibutuhkan manusia secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Usaha mencukupi kebutuhan pangan di negara-negara berkembangdilakukan secara
tradisional atau dengan cara memperluas lahan pertanian yang disebut ekstentifikasi,
sedangkan

di negara

maju,

sistem pertanian telah

dilakukan

dengan

cara intensifikasi yaitu cara mengolah pertanian dengan lebih baik dan moderen. Hal
itu menyebabkan produksi pertanian negara maju lebih banyak dibanding negara
berkembang. Dalam hal ini secara langsung traktor juga dapat memenuhi kebutuhan
manusia. Danpemenuhan kebutuhan sekunder mesin traktor juga mertupakan
kebutuhan kedua yang dipenuhi setelah kebutuhan primer . Juga membantu
pertumbuhan ekonomi di Indonesia jika pada penggunaan mesin traktor
menghasilkan produksi padi (beras) atau hasil pertanian lainnya lebih banyak maka
akan memberikan keuntungan juga kepada para petaninya.

3. Dampak Negatif menggunakan Traktor


Mekanisasi sangat perlu dilakukan tetapi mekanisasi juga memiliki dampak
negatif yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Tekanan terhadap tanah yang
dihasilkan oleh traktor dan perlengkapannya dapat menyebabkan pemadatan yang
signifikan terhadap lapisan tanah dan juga menghambat pertumbuhan tanaman). Hal
ini terkait dengan fungsi lahan dan tanah sebagai media tumbuh, penyedia unsur hara
dan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Pemadatan tanah terjadi karena ketika
traktor melakukan pengolahan maka lintasan dari traktor akan memadatkan tanah
yang dilaluinya. Pemadatan tanah akan mempengaruhi sifat kimia, fisik dan biologi
tanah, sehingga menjadi penyebab utama degradasi tanah pertanian. Terpengaruhnya
faktor-faktor tersebut akan berdampak negatif seperti terjadinya perubahan porositas
tanah, ketersediaan air, laju infiltrasi serta ketersediaan unsur hara dan nutrisi bagi
tumbuhan. Akibat yang dapat dirasakan secara langsung adalah menurunnya
pertumbuhan vegetatif tanaman, menghambat penetrasi akar tanaman, membatasi
pergerakan air dan udara dalam tanah sehingga akan menurunkan produksi tanaman.
Dari penjelasan tersebut dapat diambil beberapa hal yaitu pemadatan tanah
berbanding lurus dengan bertambah besarnya peralatan mekanisasi.
Seperti yang dikatakan oleh yang lain, emisi gas buang menjadi yang paling
jelas terlihat dari traktor. Semakin besar kapasitas dan energi yang terpakai per satuan
waktunya semakin besar emisinya. Jika kita perhatikan, traktor sesungguhnya
memiliki kapasitas mesin yang lebih rendah dari mobil-mobil di jalanan (traktor 70
hp, mobil keluarga antara 85-120 hp), namun mengapa traktor bisa menghasilkan
kekuatan tarik yang jauh lebih besar dari mobil dikarenakan bagaimana mesin itu
digunakan. Pada mobil, yang diutamakan adalah kecepatan dan efisiensi bahan bakar,
sehingga jika menurut rumus daya mesin, P = F v (F adalah gaya, dan v adalah
kecepatan) traktor dapat memiliki kekuatan tarik yang lebih besar karena dengan daya
mesin yang sama, kecepatannya rendah. Dan konsekuensi dari dibutuhkannya gaya
yang besar itu adalah energi yang lebih besar harus dibakar di mesin,sehingga lebih

banyak emisinya. Dampak negatif lainnya adalah kebisingan mesin akibat banyaknya
energi yang terbakar di ruang mesin. Namun semakin lama hal ini semakin lebih baik
dengan dikembangkannya sistem exhaust yang lebih baik untuk menahan kebisingan.
Jika traktor roda empat 70 hp, melepas exhaustnya, dan dijalankan dengan gigi 1,
maka

kamu

akan

menjadi

Dampak negatif

tuli

setelah

beberapa

menit

mengendarainya.

dalam sosial masyarakat yaitu semakin berkurangnya

penggunaan tenaga manusia (misalnya buruh tani) dan penggunaan tenaga hewan.
Hal ini dapat berakibat berkurangnya pendapatan masyarakat. Jika seandainya sebuah
perusahaan perkebunan besar menerapkan mekanisasi secara total maka tenaga kerja
dari wilayah di sekitar perkebunan menjadi tidak terserap. Dampak negatif lainnya
yaitu mengenai pemahaman masyarakat mengenai traktor. Masih banyak masyarakat
yang

belum

memahami

apa

itu

traktor,

bagaimana

mengoperasikannya,

memperbaikinya, terutama berapa harganya. Traktor roda dua lebih mahal dari motor
4 tak, apalagi traktor roda empat. Sedangkan harga traktor roda empat terbaru Rp. 2
miliar. Jika petani Indonesia dipaksa menggunakan traktor untuk mengelola lahannya,
maka mereka tidak siap. Hal ini dapat menimbulkan tekanan batin bagi petani
Indonesia dalam menghadapi modernisasi pertanian

DAFTAR PUSTAKA

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100827021053AALJskx
http://blog.ub.ac.id/hendrirosein/2011/12/04/artikel-dmt/
http://id.wikipedia.org/wiki/Traktor
http://sugiyanto-blogku.blogspot.com/2012/01/peran-teknologi-dalam-pertanian.html
http://hocuspocus23.blogspot.com/2012/12/dampak-mesin-traktor-bidangpertanian.html

Anda mungkin juga menyukai