OLEH :
KELOMPOK 10
1. FATIKHATUL K. IKA S.
NIM. 21030111120001
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
ISI
BM Monomer : 100
PMMA adalah bahan yang transparan namun keras dengan ketahanan yang sangat baik
terhadap radiasi ultraviolet dan pelapukan. Bahan ini dapat dicetak, diwarnai, dipotong, dan
dibentuk sesuai keinginan. Sifat-sifat tersebut membuatnya ideal untuk berbagai aplikasi
termasuk untuk aplikasi di luar ruangan. PMMA memiliki temperature transisi gelas (Tg)
pada 105oC, sehingga PMMA harus dipanaskan di atas 105oC agar dapat dibentuk/ dicetak
menjadi bentuk/ produk yang diinginkan.
2.2 Monomer Metil Metakrilat
Sifat Fisik
Tekanan uap (25,5 )
: 5.33kPa/25
Titik nyala
: 10 (cawan terbuka)
Titik Lebur
: -48
Titik Didih
: 100-101 24 (4.3kPa)
Kepadatan Relatif
: 0,9440 (20/4 )
Indeks bias
: 1,4142
Penampilan
Sifat kimia
Rumus
: C5H8O2
Berat
: 100.12
Mudah terbakar, stabilitas, stabil, cahaya, panas, radiasi pengion dan katalis polimerisasi
mudah.
Bercampur dengan udara dapat meledak, dalam kasus kebakaran, suhu tinggi, oksidan yang
mudah terbakar, asap pembakaran iritasi, oksidan, asam bereaksi secara kimia, penyimpanan
tidak lama untuk mencegah polimerisasi.
Metil 2-metilpropenoat (metal metakrilat) dibuat dari propanon melalui jalur yang
diperlihatkan pada gambar 22. Sebagaimana dapat dilihat monomer ini merupakan ester metal
dari asam 2-metil propenoat (asam metakrilat).
Reaksi pembuatan metil-metakrilat :
sampai suhu suhu 80C benzoil peroksida. Selama pemanasan molekul benzoil peroksida
pecah menjadi 2 radikal bebas yang kemudian mengawali atau memicu polimerisasi
monomer metal metakrilat. Inisiator ini akan terurai menghasilkan radikal benzoiloksi.
Radikal ini dapat mengawali (menginisiasi) rantai atau dapat kehilangan karbondioksida
menghasilkan radikal fenil yang juga dapat mengawali rantai.
Pembentukan Radikal bebas Benzoil Peroksida
b. Inisiasi
Inisiasi merupakan tahap penggerak awal dari proses polimerisasi yang
membutuhkan radikal bebas. Radikal bebas di atas kemudian bereaksi dengan metil
metaakrilat (Metil 2-metilpropenoat) yang membentuk radikal bebas juga sehingga dapat
bergabung dengan metil metaakrilat yang lain sehingga menimbulkan radikal bebas lagi.
Reaksi ini akan berjalan terus menerus sampai monomer habis kecuali bila ada inhibitor
atau penghambat yang dapat menghambat lajunya polimerisasi. Reaksinya adalah sebgai
berikut :
c. Propagasi
Tahap ini terjadi reaksi antara monomer dengan radikal bebas sebagai awal dari
terbentuknya rantai polimer. Monomer yang teraktivasi mengaktifkan monomer lainnya
agar dapat membentuk rantai polimer secara terus menerus. Reaksi ini akan berjalan terus
menerus sampai monomer habis kecuali bila ada inhibitor atau penghambat yang dapat
menghambat lajunya polimerisasi.
d. Terminasi
Tahap ini tercapai bilamana dua radikal bebas bereaksi membentuk molekul yang
stabil. Perubahan dari rantai polimer satu ke yang lain, yang dalam beberapa situasi terdiri
atas monomer-monomer dan beberapa oligomer.
2. Adanya inhibitor/pemicu
3. Terjadinya tingkat polimerisasi aktivasi, inisiasi, propagasi, dan terminasi
4. Cahaya
5. Panas (pemanasan)
Karena perbedaan proses pembuatannya ini maka sifat properties lembaran acrylic
yang diproses secara extrusi cukup berbeda dengan lembaran acrylic yang diproses secara
casting. Perbedaan yang mendasar, acrylic proses casting tegangan antar molekulnya lebih
rendah dibanding acrylic proses extruded. Sel acrylic ekstrusi tidak sekuat casting , dan
cenderung retak ketika sedang dikerjakan, sehingga mutu produk yang paling tinggi terbuat
dari acrylic casting. Strukturnya juga dapat dibuat tanpa sambungan, sebagaimana pengelasan
kimia pada tingkat molekuler benar-benar "melebur" sambungan menjadi satu bagian dari
bahan padat. Sambungan yang dilas dan dipoles dengan benar tidak terlihat.
2.5 Produk
PMMA berupa plastik bening, keras dan kuat, namun ringan dan fleksibel. Dalam
kehidupan sehari-hari polymetil metakrilat biasa digunakan untuk kaca atap, dudukan lampu,
bahan pengupam, bagian-bagian otomotif, molding papan dekorasi, tanda perasa dan gigi
palsu. Penggunaan acrylic sheet antara lain: akuarium, peralatan rumah tangga, perlengkapan
kantor, furniture, interior gedung, kanopi/roofing, noise barrier, dll. Penggunaan material
acrylic sheet untuk pembuatan cabinet/case sangat dominan di industri manufacture.
Pemanfaatannya sebagai bahan pencampur gelas dan pencampur logam, dan yang paling
mudah kita amati adalah digunakan untuk lampu belakang mobil ataupun kaca jendela
pesawat terbang.
Aplikasi Produk
Berbagai produk yang menunjukkan penggunaan lembaran acrylic pada berbagai bidang
antara lain :
-
Tempat Brosur
- Aquarium Acrylic
Display
- Plakat Acrylic
Rack Acrylic
- Neon Box
Signboard
- Gantungan Kunci
Digital Print
- Sablon Acrylic
Frame
Plakat
Tempat Brosur
Furniture
Sign Board
Aquarium
Ada beberapa kesalahpahaman tentang acrylic, yaitu bahwa acrylic itu kuning, rapuh,
dan akan retak dalam jangka waktu tertentu. Meskipun ini mungkin benar untuk plastik yang
murah, tapi tidak begitu dengan acrylic. Jika diurus, bahan ini dapat tetap baru selama
beberapa dekade, tanpa memandang usia atau intensitas sinar matahari. Beberapa orang
khawatir bahwa terlalu mudah terjadi goresan, tapi tidak seperti kaca biasa, goresan pada
acrylic dapat hilang dengan digosok.
Dari segala kelebihannya, ada dua kekurangan dari acrylic: acrylic lebih mahal dari
kaca biasa, dan jika terkena api langsung, acrylic akan meleleh dan akhirnya terbakar.
Pembakarannya menghasilkan asap beracun, sehingga tindakan pencegahan keselamatan
harus selalu diambil ketika sedang dipotong dengan alat-alat listrik atau dibengkokkan
menggunakan pemanasan. Bila tidak dirawat dengan baik, atau ketika menggunakan acrylic
bermutu rendah, maka bisa terjadi goresan, dan lipatan yang tidak sesuai bisa sangat terlihat.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Polimetil metakrilat atau PMMA merupakan senyawa homopolimer yang dibentuk
dari reaksi polimerisasi adisi senyawa metil metakrilat dimana melibatkan reaksi rantai. Metil
metakrilat adalah cairan berwarna dengan transparansi yang tinggi merupakan salah satu
karakteristik utama dari PMMA. Polimetil metakrilat adalah bahan yang transparan namun
keras dengan ketahanan yang sangat baik terhadap radiasi ultraviolet dan pelapukan. Proses
polimerisasi PMMA dapat dilakukan dengan bahan Metil Metakrilat dengan inisiator Benzoil
Peroksida melalui empat tahapan yaitu Induksi ( Aktivasi ), Pemicuan ( Inisiasi ), Penyebaran
(Propagasi ), Pengakhiran (Terminasi). Dalam pembuatan lembaran Acrylic, semua proses
molding dapat digunakan, termasuk injeksion molding, compression molding dan ekstrusi.
Terdapat dua jenis dasar akrilik yaitu ekstrusi dan cetakan. Kualitas tertinggi lembaran
Acrylic diproduksi dengan cara sel pengecoran (cell casting). Penggunaan acrylic sheet antara
lain: akuarium, peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor, furniture, interior gedung,
kanopi/roofing, noise barrier, dll.