Anda di halaman 1dari 7

1) Gaya gaya geologi

Gaya Endogen (Gaya membagun bumi) terbagi 2


Epirogenesa : gerakan yang dapat menyebabkan permukaan bumi bergerak secara vertikal,
baik naik maupun turun. bergerak lambat dan meliputi wilayah yang luas.
Transgresi : turunnya permukaan bumi sehingga seolah-olah permukaan laut naik.
Regresi : naiknya permukaan daratan sehingga seolah-olah permukaan laut turun.
Orogenesa
: pergerakan lempeng tektonik yang sangat cepat pada wilayah yang sempit.
Lipatan (Folding), Retakan (Jointing), Patahan (Faulting).
Gaya Eksogen (Gaya merusak bumi)
Pelapukan
2) Pelapukan Batuan
Pelapukan kimia (Perubahan mineral)
Oksidasi
: Reaksi unsur Fe dengan O2
Hidrolisa
: Kalium diganti dengan H+ ( kalium feldspar menjadi Kaolinit)
Leaching
: Pelarutan mineral mudah larut (CaCO3)
Pelapukan Fisika (Perubahan ukuran partikel)
Pertumbuhan kristal (pengendapan kristal garam pada rekahan batuan)
Tekanan es (pemebekuan air pada celah batuan) dll
3) Pengelompokan Bahan Galian cara terjadinya
Primer : Berhubungan dengan magma
o Kristalisasi magma : Hampir sama dengan pembentukan batuan beku
o Metasomatisme kntk : Sejenis injeksi magma(intrusi) yang mengkibatkan penambahan
unsur pada batuan yang diterobos.
o Pegmatit
: Injeksi gas pada batuan samping
o Hidrotermal
: Cairan sisa magma
o Sublimasi
: Pengendapan material berupa gas (belerang di gunung berapi)
Sekunder : Dominan kegiatan pelapukan
o Endapan Mekanik : Proses pelapukan fisika dominan dan gerak horizontal air
(trasportasi oleh air) , mineral yang ekonomis harus tahan pelapukan kimia dan memiliki
BJ tinggi ( Endapan placer)
o Endapan Residu : Proses pelaupan kimia dominan dan gerak vertikal air (peresap air).
Mineral ekonomis harus mudah mengalami pelapukan kimia dan tidak mudah larut
(Supergen)
Sedimen : Mengalami transportasi , diagenesa, dan litifhikasi
o Contohnya dolomine, Mn, Fe, dll
Metamorfphism : Proses pembentukan mineral baru melalui P dan T tanpa masa cair
o Contohnya Asbes dan Grafit.
4) Peralatan Geologi Lapangan :
Kompas Geologi
GPS (Global Position System)
Palu geologi
Pick-Point
: untuk batuan beku
Chisel-Point : untuk batuan sedimen

5) Bentuk bentuk kristal


Isometrik (a b ; b c ; c a)(a = b = c) Contoh : Halit
Tetragonal (a b ; b c ; c a)(a = b c) Contoh :
Rhombik (a b ; b c ; c a)(a b c) Contoh : Belerang
Heksagonal (a c ; b c ; d c)( a = b = d c) Contoh : Kwarsa
Trigonal (a c ; b c ; d c)( a = b = d c) Contoh : Kalsit, Magnesit
Monoklin (a b ; b c;c < a 90( a b c) Contoh : Gypsum
Trklin (Semua tdk tgl lurus)(a b c) Contoh : Rodokrosit

6) Batuan Beku
Struktur
o Masif
o Amigdaloidal (lubang terisi mineral
o Fillow lava (lava bantal)
sknder)
o Joint (columnar Joint)
o Xenolith (batu dalm batu)
o Vesikuler (lubang teratur)
o Autobrexia
o Skoria (lubang tidak teratur)
Tekstur
o Derajat kristalisasi : keadaan proporsi antara massa kristal dengan massa gelas dalam
batuan. Dikenal 3 kelas derajat kristalisasi :
Holokristallin : apabila batuan tersusun seluruhnya oleh massa kristal.
Hipokristalin : apabila batuan tersusun oleh massa gelas dan massa kristal.
Holohialin : apabila batuan seluruhnya tersusun oleh massa gelas
o Granularitas : Ukuran kristal
Afanitik
Fanerik (halus <1 mm, sedang 1-5 mm, kasar 5- 30 mm, sangat kasar >30mm)
o Kemas
Bentuk butir (Euhedarl, Subhedarl, Anhedral)
Relasi
Granular/ Equigranular (ukuran kristal seragam)
Panidiomorfik (seragam euhedral)
Hipodiomorfik (seragam subhedral)
Allowdiomorfik (seragam Anhedral)
Inequigranular (ukuran kristal tdk seragam/besar kecil)
Porfiritik (massa dasar fanerik)/Porfiro afanitik (massa dasar afanitik)
Vitrovirik (massa dasar gelas)
7) Batuan Sedimen
Struktur
Primer (pelapisan, laminasi, gradded badding,dll), sekunder (Gelembur gelombang /ripple
mark, Rekah kerut /mud crack dll ), dan organik
Tekstur
o Ukuran Butir (bongkah,brankal,krakal,krikil, sampai lempug) ukuran butire diapalke
o Pemilahan / keseragaman butiran (baik, sedang, buruk)
o Kebundaran (menyududt, menyudut tanggung, membulat tanggung, membulat,
membulat baik)
o Kemas / hubungan antar butir (terbuka, tertutup)

8) Batuan Metamorf
Struktur
o Struktur foliasi
Slatycleavage (laminasi tebal)
Filitik/phylitik (laminasi sdng)

Skistose /schistosity (lmasi tipis)


Gnesose /gneissic (butiran bnayak)

o Non Foliasi
Hornfelsik(butirn seragam)
Gralonus (btrn tdk seragam)
Liniasi (membentuk jarum)
Milonitik (btran halus)
Kataklastik (btran tdk hlus)
Tekstur
o Tekstur kristaloblastik (struktur batuan asal hilang)
Lepidoblastik (pipih)
Porfiroblastik
Granoblastik (butir)
Idioblastik
Nematoblastik (menjarum)
Xenoblastik
o Tekstur Polimpsest (struktur batuan asal ada)
Blastoporfiritik (porfiritk)
Blastopsamit.(sama dengan pasir)
Blastopsefit (> dari pasir)
Blastopellite (lempung)

9) Proses-Proses Pemfosilan
Tidak Termineralisasi
a. Fosil tidak berubah
b. Fosil dalam amber: terjebak dalam amber
c. Proses distilasi (karbonisasi): menguapnya kandungan gas/zat yang mudah menguap
meninggalkan residu karbon.
d. Mumifikasi: akibat kondisi sangat kering
e. Pemfosilan dalam aspal:
f. Pemfosilan dalam es

Termineralisasi
a. Permineralisasi: histometabasis pada binatang (histometabasis: penggantian sebagian
tubuh fosil tumbuhan dengan pengisian mineral)
b. Replacement: penggantianseluruh bagian fosil dengan mineral lain
- Kalsitisasi, pyritisasi, silisifikasi
c. Koprolit: kotoran hewan menjadi fosil
d. Gastrolit: batu halus permukaannya ditemukan didalam hewan yang telah menjadi fosil
e. Leaching
Proses lain
a. Impresi: tanda fosil didalam lapisan tanah sedangkan fosilnnya hilang
- Eksternal mold (tapak): impersi bagian luar yang ditinggalkan oleh organisme dalam
batuan
- Internal mold (tuangan): impresi yang fosil tersebut hilang dan rongga dalam lapisan
tanah di ganti oleh zat lain
- Cast (cetak): rongga antara tapak dan tuangan terisi oleh suatu zat dan fosil telah
hilang
Lubang dalam tanah (boring)

10) Macam Macam peta


Berdasrkan Isi yang disajikan
Peta Umum
o Peta topografi : Relief muka bumi
o Peta Dunia : mencangkup seluruh dunia
o Peta Korografi : Atlas
Peta Tematik (menggambarkan informasi dengan tema tertentu / khusus)
Berdasarkan sumber
Peta induk (peta kontur)
Peta turunan (peta geologi)
Berdasarkan Skala
Peta Kadaster/Peta Teknik skala sangat besar antara 1 : 100 1 : 5000
Peta Skala Besar skala antara 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000.
Peta Skala Sedang skala antara 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000.
Peta Skala Kecil skala antara 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000.
Peta Geografi/Peta Dunia skala lebih kecil dari 1 : 1.000.000
Berdasarkan Bentuknya
Peta Stasioner :menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat relatif
tetap (stabil). Contohnya: peta topografi
Peta Dinamis: menggambarkan keadaan permukaan bumi yang datanya bersifat selalu
berubah (dinamis). Contohnya: peta kepadatan penduduk
11) Bagian Peta
Tipe dan Judul Peta
Indeks Peta
Orientasi Peta
Legenda
Garis Jala Peta

Indeks Administratif
Jarak atau Skala
Sumber dan Tahun
Pembuatan

12) Pengukuran MS
Tebal datar : t = d sin
Tebal miring (searah dip) : t d sin ( )/ t d sin ( - )
Tebal miring (belawanan dip) : t d sin ( )
Pengukuran jarak miring : d = (ba-bb) 100 x Cos
Pengukuran jarak datar : d = (ba-bb) 100 x Cos 2
13) Klasifikasi Bahan Galian :
A. UU Pertambangan No. 37 tahun 1960
1. Bahan Galian Strategis (Golongan A)
Hidrokarbon, batubara
Radioaktif (uranium, thorium, radium, dll)
Nikel, kobalt, timah
2. Bahan Galian Vital (Golongan B)
Belerang, yodium,
Logam
Intan, korondum, zirkon
3. Bahan Galian tidak Strategis dan Vital (Golongan C)
Batu permata
Pasir kwarsa, diatomea, marmer, granit, grafit, tawas, nitrat, halit
B. UU Minerba No.4 tahun 2009

1. Mineral :
- Radioaktif (Radium, thorium, uranium, monasit )
- Logam (emas, kobalt, air raksa, litium,alumina, glaena, dll)
- Non logam (intan, korondum, belerang, zirkon dll)
- Batuan (pumice, tras, marmer, diatomea, slate, dll)
2. Batubara : bitumen padat, batuan aspal, batubara, dan gambut
14) Perbedaan Bahan Peledak
Ditinjau dari kecepatan perambatan reaksi:
1. Low explosive/deflagating explosive dengan kecepatan perambatan reaksi rendah
<1.600m/s
Contoh: black powder, propellant, puroteknik
2. High explosive/detonating explosive dengan kecepatan perambatan reaksi >1.500m/s
Contoh: dinakit, TNT, PETN
Ditinjau dari Lapangan operasinya :
1. Bahan peledak militer: khusus pada operasi-operasi militer.
2. Bahan peledak industri: dipakai dalam operasi pembanguna&penambangan
Ditinjau dari komposisinya :
1. Senyawa tunggal: terdiri dari satu macam senyawa saja, contohnya: PETN (Penta
Erythritol Tetra Nitrat), TNT (Tri Nitro Toluena).
2. Campuran: terdiri dari berbagi senyawa tunggal, contohnya: dinamit, Black powder,
ANFO (Ammonium Nitrat Fuel Oil).
Ditinjau dari kepekaannya :
1. Initiating explosive: mudah meledak karena adanya api, panas, benturan atau gesekan.
Contohnya : (bahan-bahan untuk isian detonator).
2. Non Initiating explosive: bisa meledak karena adanya api, panas, benturan atau gesekan.
Bahan peledak jenis ini umumnya hanya meledak karena adanya ledakan yang
mendahului, biasanya dipakai sebagai main charge, base charge.
15) Peralatan dan Perlengkapan Peledakan
METODE
PELEDAKAN

PERLENGKAPAN

1. Plain detonator
2. Sumbu api
SUMBU API (CAP
3. Igneter cord
& FUSE)
4. Igneter cord conector

SUMBU LEDAK

1. Sumbu ledak
2. Detonatring Relay/
Dellay connector
3. Initator (detonator
listrik/biasa)

PERALATAN
1. Cap crimper
2. Penyulut (lighter) : korek
api.
3. Tamper

Tergantung detonator yang


dipakai

LISTRIK

NON LISTRIK

1. Detonator listrik
2. Connecting wire

1. Blasting machine/
exploder
2. Blasting machine tester :
-Rheostat
-Blasting VOM meter
3. Circuit tester :
- Galvanometer
- Voltmeter
4. Tamper
5. Leading wire

1. Detonator non listrik


(Nonel, Hercudet)
2. Connector
3. Sumbu ledak (untuk
nonel)

1. Exploder
2. Gas supply unit (untuk
hercudet)
3. Circuit tester

16) Sistem pertambangan terbuka


Open pit : Tambang khsus bahan galian bijih yang relatif datar dan menuju ke arah bawah
Open Cut : seperti open pit teatpi arahnya penambangannya naik.
Quary side hill type : Khusus untuk bahan galian industri dan bentuk yang berbentuk bukit
Quary pit type : Khusus untuk bahan galian industri dan bagannya relaif datar
Strip mine : Untuk endapan sedimenter yang relatif datar
Hydraulicking: tambang terbuka yang untuk endapan sekunder.
Kapal keruk : Tambang yang cara mengambil bahan galian d ibawah air dengan
menggunakan alat berupa MGM (Mesin Gali Mangkok).
17) Metode eksplorasi

18) Reklamasi
Dalam UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubaradisebutkan bahwa reklamasi
adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata,
memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan danekosistem agar dapat berfungsi kembali
sesuai peruntukannya.
Penataan lahan
Penutupan lubang bekas tambang agar kemudian diratakan agar lebih stabil
Pengolahan AAT (Air Asam Tambang)
Pengurangan keasaman pada tanah. Dapat dilakukan dengan sistem pengembangan model
geokimia overburden/batuan limbah, pengkapsulan material yang berpotensi menghasilkan
asam (PAF) dan metode perlakuan aktif (netralisasi) atau pasif (melalui proses biologi,
geokimia, dan gravitasi).
Pengemburan tanah
Dapat dilakukan dengan penambahan mikroorganisme pada tanah
Revegetasi
Setelah digemburkan dengan baik baru ditanami tumbuhan pioner (sengon laut) dan
selanjutnya dapat ditanami tanman lokal

Anda mungkin juga menyukai