BAB I
PENDAHULUAN
Page | 2
BAB II
Page | 3
TINJAUAN PUSTAKA
: Arthropoda
: Branchiopoda
: Cladocera
: Daphnidae
: Daphnia
: Daphnia sp.
Page | 4
Daphnia hidup di air tawar, habitat aslinya di danau atau air kolam.
Seluruh spesies Daphnia diketahui sangat sensitif terhadap ion-ion logam,
seperti Mn, Zn, dan CU, dan bahan racun terlarut lain seperti pestisida, bahan
pemutih, dan deterjen. Daphnia diketahui toleran dengan kadar oksigen
terlarut rendah. Pada kondisi dengan kadar oksigen terlarut rendah, mereka
akan membentuk hemoglobin untuk membantu pendistribusian oksigen dalam
tubuh mereka. Kehadiaran hemoglobin ini sering menyebabkan Daphnia
berwarna merah. Hal ini tidak akan terjadi apabila kadar oksigen terlarut
cukup. (Warna Daphnia seringkali ditentukan oleh jenis pakan yang
dikonsumsi, sebagai contoh apabila mereka mengkonsumsi algae, maka
tubuhnya akan cenderung berwarna hijau). Suplai oksigen dapat diberikan
pada kultur untuk menjamin kadar oksigen yang memadai.
2.2.3 Reproduksi Daphnia sp.
Mekanisme reproduksi Daphnia adalah dengan cara parthenogenesis.
Satu atau lebih individu muda dirawat dengan menempel pada tubuh induk.
Daphnia yang baru menteas harus melakukan pergantian kulit (molting)
beberapa kali tumbuh jadi dewasa sekitar satu pekan setelah menetas. Siklus
hidup Daphnia sp, yaitu telur, anak, remaja, dan dewasa. Pertambahan ukuran
terjadi sesaat setelah telur menetas di dalam ruang pengeraman. Daphnia sp
mulai menghasilkan anak pertama kali pada umur 4-6 hari. Adapun umur
yang dapat dicapainya 12 hari. Setiap satu atau dua hari sekali, Daphnia sp.
akan beranak 29 ekor, individu yang baru menetas sudah sama secara anatomi
dengan individu dewasa. Proses reproduksi ini akan berlanjut jika kondisi
lingkungannya mendukung pertumbuhan. Jika kondisi tidak ideal, baru akan
dihasilkan individu jantan agar terjadi reproduksi seksual. (Waterman, 1960).
Kehadiran jantan ini diperlukan untuk membuahi telur, yang selanjutnya akan
berubah menjadi telur tidur (kista/aphippa). Seekor jantan bisa membuahi
ratusan betina dalam suatu periode.
Page | 5
Page | 6
anggota tubuh tertutup oleh carapace, dengan enam pasang kaki semu yang
berada pada rongga perut. Bagian tubuh yang paling terlihat adalah mata,
antenna dan sepasang seta. Pada beberapa jenis Daphnia, bagian carapacenya
tembus cahaya dan tampak dengan jelas melalui mikroskop bagian dalam
tubuhnya.
Gambar 2. Daphnia sp
http://fisherytweeweei.blogspot.com/2011/12/daphnia-sp-untuk-pakan-alamiikan.html
Page | 7
bagian dalam tubuhnya. Bagian tubuh yang paling terlihat yakni mata,
antenna, dan sepasang seta. Antena terdiri atas 5-6 pasang yang berfungsi
dalam lokomasi. Beberapa Daphnia memakan rotifer kecil, crustacean, tapi
sebagian besar hidup sebagai filter feeder, memakan alga
dan berbagai
Page | 8
Page | 9
air;
Kandungan asam amino esensial pada Daphnia sp, hampir mirip dengan
artemia sehingga nilai nutrisinya tinggi.
Nitrogen
4
2,77
2
Kadar (%)
Fosfor
Kalium
3,2
1,78
1
1,9
2,88
2,55
Bahan organik
74
60
60
P a g e | 10
Kotoran kuda
Kotoran sapi
0,7
0,7
0,34
0,3
0,52
0,65
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
60
30
P a g e | 11
P a g e | 12
6. Mikroskop
Fungsi : Alat untuk mengidentifikasi
Gambar 8. Mikroskop
7.
Neraca
Fungsi : Untuk menimbang banyaknya pupuk yang dibutuhkan
8. Piala Gelas
9. Pipet Tetes
Fungsi : Untuk mengambil sampel yang akan diidentifikasi
P a g e | 13
P a g e | 14
3.3.2 Pemupukan
Pemupukan dilakukan agar Daphnia sp. bisa tumbuh dan tetap mendapatkan
nutrisi. Pupuk yang digunakan adalah kotoran ayam yang berfungsi untuk
menumbuhkan plankton. Selain itu yang harus diperhatikan adalah dosis pemupukan
yang diberikan tidak boleh berlebihan karena hal tersebut dapat mengakibatkan
terjadinya blooming phytoplankton. Hal tersebut dapat mengakibatkan kadar
ammonia yang tinggi dan oksigen terlarut yang rendah dalam wadah budidaya
sehingga dapat menyebabkan kematian daphnia.
3.3.3 Penebaran
Inokulasi Daphnia dapat dilakukan dengan memakai siste maupun Induk
Daphnia (Daphnia dewasa). Padat tebar Daphnia awal pada umunya antara 20-100
individu perliter media. Inokulan dapat diperoleh dari hasil budidaya petani, Balai
Benih Air Tawar, Lembaga Penelitian serta di perairan umum. Keberadaan Daphnia
di perairan dapat dilihat dengan mata telanjang, oleh karena itu untuk menghitung
kepadatan Daphnia pada saat inokulasi maupun masa budidaya, dapat dilakukan
tanpa menggunakan alat pembesar atau mikroskop. Daphnia dari dalam wadah
dengan menggunakan gelas vial 100 ml kemudian tuangkan secara perlahan-lahan
sambil dihitung jumlah Daphnia yang keluar bersama air. Apabila jumlah Daphnia
yang ada sangat banyak, maka dari gelas vial 100 ml dapat diencerkan, caranya
adalah dengan menuangkan ke dalam gelas pial 1000 ml dan ditambah air hingga
volumenya 1000 ml. Dari gelas 1000 ml, lalu diambil sebanyak 100 ml. Daphnia
yang ada dihitung seperti cara diatas, lalau kepadatan di dalam wadah budidaya dapat
diketahui dengan cara mengalikan 10 kali jumlah didalam gelas 100 ml.
Penebaran dilakukan agar Daphnia sp. dapat berkembang dalam wadah
budidaya yang berisi aquades dan pupuk kotoran sehingga Daphnia sp. akan
berkembangbiak serta dapat dimanfaatkan untuk pakan ikan.
P a g e | 15
P a g e | 16
Ditambahkan biakan
yang akan dikultur
sebanyak ekor/liter
Biarkan Daphnia
tersebut selama 1
minggu sehingga akan
berkembang biak
Hitunglah kepadatannya setiap hari
sehingga diketahui kepadatan puncak
populasi yang terjadi di dalam wadah
Panen Daphnia
3.3.4 Aerasi
Aerasi merupakan pengaliran udara kedalam air untuk meningkatkan
kandungan oksigen dengan memancarkan air atau melewatkan gelembung udara
kedalam air. Aerasi ini digunakan agar Daphnia sp. tetap bisa mendapatkan oksigen
walaupun pada keadaan tertutup. Aerasi ini disambungkan dengan menggunakan
selang. Fungsi aerasi adalah suplai O2/CO2, pengaduk air media pemeliharaan,
pemerataan cahaya dan pemerataan pupuk.
Proses aerasi dilakukan dengan susunan alat sebagai berikut:
P a g e | 17
http://planktonologiunpad.wordpress.com/
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Kepadatan Daphnia dihitung secara manual, Daphnia diambil sebanyak 100
individu dari sumber yang telah disediakan oleh asdos Laboratorium dan kotoran
P a g e | 18
ayam yang digunakan sebanyak 3,5 gram. Setelah pasca panen, kelimpahan Daphnia
jumlahnya menjadi 705 individu.
Jumlah padat tebar Daphnia yang digunakan untuk mengkultur adalah 100 individu,
diambil secara manual dari sumber yang telah disediakan oleh asdos Laboratorium.
Volume air bersih yang digunakan untuk kultur Daphnia adalah 1500 ml = 1,5 Liter.
Stock akhir
100
1099
100
172
100
294
2,5
100
234
P a g e | 19
3,5
100
705
3,5
100
53
3,5
100
105
3,5
100
1932
100
547
10
100
697
4.2 Pembahasan
Media yang dipakai pada praktikum kultur Daphnia ini adalah media kotoran
ayam. Media ini digunakan sebagai tempat tumbuhnya Daphnia. Di dalam air, pupuk
kandang akan diuraikan oleh bakteri menjadi bahan anorganik yang akan
dimanfaatkan oleh fitoplankton. Kotoran ayam yang dipakai adalah 30 gram+kain
kasa untuk satu akuariumnya, serta air yang dimasukkan adalah sebanyak 1,5 Liter.
Daphnia dalam aquarium disaring dengan menggunakan plankton net. Setelah
Daphnia tersaring kemudian jumlah Daphnia yang tersaring bersama air, dimasukkan
kedalam mangkuk, lalu di hitung individunya menggunakan sendok dan jumlahnya
dihitung dengan menggunakan hand counter atau bisa dihitung secara manual.
Pemanenan dilakukan pada hari ke-7. Dari hasil praktikum kelompok kami,
kepadatan Daphnia yang diperoleh dalam keadaan yang masih hidup adalah sebanyak
705 individu. Stock awal Daphnia adalah 100 individu.
Pupuk yang berupa kotoran ayam berfungsi untuk menumbuhkan bakteri.
Dengan tumbuhnya pakan Daphnia di dalam media kultur maka pakan alami tersebut
akan tumbuh dan berkembang di dalam wadah karena di dalam kotoran tersebut
terdapat plankton yang ukurannya lebih kecil dari Daphnia. Dengan bertambahnya
jumlah individu Daphnia pada kultur, maka budidaya yang kami lakukan berhasil.
P a g e | 20
Faktor yang menentukan keberhasilan budidaya ini adalah suhu, aerasi, dan
yang terutama adalah pakan alami Daphnia. Faktor lingkungan seperti cahaya
matahari sangat menunjang keberhasilan budidaya Daphnia karena ekologi cahaya
berfungsi sebagai proses fotosintesis yang dapat merangsang fitoplankton untuk
tumbuh dan berkembang dengan cepat.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Daphnia adalah jenis zooplankton yang hidup di air tawar yang mendiami
kolam-kolam, sawah, dan perairan umum (danau) yang banyak mengandung
bahan organik. Sebagai organisme air, Daphnia dapat hidup diperairan yang
berkualitas baik. Beberapa faktor ekologi peraiaran yang berpengaruh
P a g e | 21
Daphnia merupakan sumber pakan bagi ikan kecil, burayak, dan juga hewan
kecil lainnya. Kandungan proteinnya bisa mencapai lebih dari 70% kadar
bahan kering.
Pemanenan Daphnia dilakukan pada hari ke-7. Stock akhir yang didapat dari
kelompok 5 adalah sebanyak 705 individu dengan banyaknya pupuk yang
digunakan 3,5 gram.
5.2 Saran
Sebaiknya perkembangan Daphnia diperhatikan setiap harinya, tidak hanya
dalam perhitungan stock akhir. Agar pada kasus budidaya Daphnia yang
menyebabkan adanya kematian dapat diketahui penyebabnya, bisa saja hal tersebut
dikarenakan populasi Daphnia yang sebelumnya melonjak sangat tinggi.