Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Perkebunan kelapa sawit dan pabrik kelapa sawit (PKS) sedang menunjukkan

perkembangan yang menggembirakan, salah satunya ditandai dengan membaiknya


harga CPO (Crude Palm Oil). Usaha perkebunan kelapa sawit dan unit
pengolahannya diperkirakan semakin berkembang dengan pesat, seiring dengan
semakin majunya perkembangan teknologi, sehingga pemanfaatan kelapa sawit
semakin beragam.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini sangat cepat dimana
peralatan-peralatan canggih diciptakan untuk mempermudah dan mempercepat suatu
proses kerja di pabrik. Salah satunya adalah peralatan pemecah biji kalapa sawit
yaitu Ripple Miil yang berfungsi sebagai pemecah/memisahkan inti dari
cangkangnya di dalam proses pengolahan biji kelapa sawit.
Ditinjau dari kegunaan kelapa sawit

banyak memberikan manfaat bagi

manusia yakni kepentingan rumah tangga, kosmetik, makanan industri farmasi


maupun industri kimia. Jadi keuntungan untuk berkembang terus dalam
pengoperasian industri kelapa sawit tidaklah tertutup bahkan kelapa sawit merupakan
suatu prospek yang cerah dimasa mendatang karena pemasaran minyak dan inti
kelapa sawit tidak saja dipasarkan di dalam negeri tetapi juga di eksport keluar
negeri.

Pengolaha kelapa sawit adalah faktor yang menetukan keberhasilan


perkebunan kelapa sawit. Hasil utama yang diperoleh kelapa sawit pada pabrik
kelapa sawit adalah minyak kelapa sawit (CPO). Hasil sampingan dari pengolahan
kelapa sawit pada pabrik kelapa sawit adalah inti (karnel) kalapa sawit.
Melihat masa depan minyak kelapa sawit yang cukup cerah ditingkat
konsumsi

minyak

sawit

yang

terus

menerus

meningkat

dan

cenderung

menguntungkan pasar eksport dan pasar dalam negeri yang nampak semakin baik
ditambah lagi faktor penyediaan lahan serta tenaga kerja, semua merupakan unsur
unsur penunjang paling pokok untuk lebih menggerakkan pembudidayaan tanaman
kelapa sawit ini lebih terpadu dan optimal.
Kemudian

berkaitan dengan terobosan dan upaya untuk menggalakkan

eksport non-migas nasional baik dalam hal volume nilai keragamannya menitik
beratkan kearah komoditi yang cermat sehingga dengan adanya pengawasan dan
kontrol yang baik akan menunjang hasil produksinya. Karena tidak jarang ditemui
perusahaan kelapa sawit yang

masih mengalami permasalahan dalam jumlah

produksi yang dihasilkan yaitu masih banyak ditemukan kehilangan minyak sawit
dan kotoran inti sawit yang melebihi standart.
Untuk mendukung kelancaran proses pemecahan biji kelapa sawit yang baik
diperlukan persiapan alat pemecah yang sistem kerjanya dapat bekerja dengan cara
seefisien mungkin. Agar hasil operasi alat pemecah itu tidak menghasilkan
pemecahan yang buruk dan kemampuan pemecahan biji pada alat tersebut dapat
dipertahankan.

Berkaitan dengan pelaksanaan pada pemecahan biji kelapa sawit tersebut di


atas, maka penulis memandang bahwa proses pemecahan biji kelapa sawit tersebut
menarik untuk dibahas. Oleh sebab itu penulis mengambil pokok pembahasan
dengan judul
SISTEM KERJA RIPPLE MILL TYPE RM 4000 PADA PROSES
PEMECAHAN BIJI KELAPA SAWIT DI PTP. NUSANTARA II PABRIK
KELAPA SAWIT (PKS) PAGAR MERBAU.

1.2

Tujuan dan Manfaat Penulisan


Tujuan penyusunan tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem kerja

dari alat Ripple Mill dalam pemecahan biji sawit di pabrik pengolahan kelapa sawit
pada saat produksi, serta mengetahui perawatan yang sesuai dengan alat tersebut.
1.3

Rumusan Masalah
Pada proses pemecahan biji kelapa sawit sering terjadi masalah masalah yang

dapat menyababkan terhentinya proses pemecahan biji, agar proses berlangsung


dengan baik maka Ripple Mill tersebut harus mendapat perhatian khusus. maka
yang menjadi rumusan masalah adalah:
1. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemecahan
pada alat Ripple Mill, agar hasil pemecahan efektif.
2. Bagaimana sistem kerja Ripple Mill sebagai alat pemecah biji kelapa sawit.
3. Bagaimana menanggulangi gangguan-gangguan pada alat Ripple Mill.
4. Beberapa keuntungan dengan menggunakan Ripple Mill

1.4

Batasan Masalah
Mengingat masalah yang akan diangkat sebagai karya akhir ini

mempunyai ruang lingkup yang relatif luas, maka penulis membatasi masalah ini
hanya pada :
1. Proses

pemecahan/memisahkan

inti

sawit

dari

cangkangnya

dengan

menggunakan Ripple Mill.


2. Pemeliharaan alat Ripple Mill.
1.5

Metode Penulisan
Penulisan Karya Akhir ini dilakukan dengan cara :
1.

Studi literatur : mengambil bahan bahan dari buku buku referensi,


jurnal, artikel dan sebagainya.

2.

Studi lapangan : mengambil informasi dari PKS PTPN II PAGAR


MERBAU.

1.6

Sistematika Penulisan

BAB I

: PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
dan manfaat penulisan, batasan masalah, metode penulisan dan
sistematika penulisan.

BAB II

: LANDASAN TEORI
Bab ini menjalaskan teori umum kelapa sawit, buah dan biji kelapa
sawit dan teori umum dari pengolahan biji kelapa sawit.

BAB III

:RIPPLE MILL
Bab ini memberikan penjelasan

dari alat Ripple Mill, gambar

konstruksi, perkembangan alat ripple mill dan penjelasan dari bagian


penyusun Ripple Mill, keuntungan kegunaan dari alat Ripple Mill,
serta motor induksi 3phasa.

BAB IV

: SISTEM KERJA RIPPLE MILL RM 4000 DALAM PROSES


PEMECAHAN BIJI SAWIT
Bab ini menjelaskan sistem kerja dari alat Ripple Mill dalam
pemecahan biji sawit, yaitu dengan memisahkan cangkang dengan inti
sawit.
Membahas faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemecahan
pada alat Ripple Mill, agar hasil pemecahan biji efektif.
Membahas sistem perawatan peralatan yang baik agar dapat
mempertahankan kondisi alat tersebut.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisikan

kesimpulan dan saran dari keseluruhan

pembahasan yang telah dilakukan dari tugas akhir ini.

Anda mungkin juga menyukai