Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH PERADABAN ISLAM

KERAJAAN TURKI USMANI


1288-1923 M

KELOMPOK 2
Trio Novriko Putra (10070110104)
Hanif Samba (10070110086)
Wawin Prabawa (10070112084)
M Iqbal
Firman Syah (10070112105)
Eggy Maulana Putra (10070112116)
Ridho Qurniawan (10070112124)
Ahmad Khairul (10070112133)
Nida Ul Ghina (10070112146)
Pandang (10070112067)
Fiqri

ASAL USUL KERAJAAN


TURKI USMANI
Kerajaan Turki Usmani merupakan kerajaan Islam yang paling
besar dan paling lama berkuasa, kerajaan tersebut didirikan oleh
bangsa pengembara Turki dari kabilah OrguzatauOghuj . Kerajaan
ini terkenal ahli berperang.. Kerajaan ini dapat mengembalikan
kerajaan Arab yang terpecah belah menjadi satu komando
kepemimpinannya serta dapat menaklukkan kerajaan Mamluk dan
Kerajaan Romawi Timur (Byzantium). Tujuh abad Turki Usmani
memimpin Muslimin. Tentu, itu bukanlah waktu singkat untuk
berdirinya sebuah imperium. Wilayah kekuasaan Turki begitu luas
yang dengannya penyebaran agama Islam pun mendunia. Dengan
usia yang panjang, Turki Usmani telah berhasil menancapkan
sejarah yang brilian dan peninggalan yang cemerlang

ASAL USUL KERAJAAN TURKI USMANI

Sejak generasi awal Islam, semua pemimpin berasal dari bangsa Arab. Hingga,
kemudian keruntuhan Bani Abasiyyah mengakibatkan kesatuan Muslimin terpecah
belah. Sejak itulah muncul kekuatan baru dari tanah Asia, yaitu Turki.Turki Usmani
(Ottoman) bukanlah Muslimin dari kalangan Arab, melainkan dari Asia Tengah. Meski
demikian, merekalah yang berhasil meneruskan estafet kepemimpinan Islam dari
tangan bangsa Arab dan mempersatukan kembali Muslimin di bawah satu panji
kekhalifahan. Menurut Mahayudin Yahya dan Ahmad Jaelani Halimi dalam Sejarah
Islam, sekitar abad ke-13 Masehi muncul kekuatan baru dari barat daya Asia Kecil
yang berbangsa Turki. Kemunculan ini menjadi pemimpin umat Islam dari abad 13
hingga 20 Masehi.
Habitat bangsa turki ini sangat luas yang terhampar dari Mongolia sampai dengan
Ukraina, namun kekuasaan turki yang disebut dengan Tujueh ini terbelah menjadi
beberapa kawasan kecil, disebelah timur misalnya, telah jatuh kedalam kekuasaan
Dinasti
Thangdari
Cina,
sementara
kawasan
barat
jatuh
ketangan
Binzamtium.Mereka masuk islam sekitar abad ke-9 atau ke-10. Pada abad ke-13, di
karenakan adanya tekanan Bangsa Mongol, atas perintah kepala kabilah Sulaiman
Syah, sejumlah kira-kira 400 kepala keluarga yang di pimpin oleh putranya Ertoghul
mengungsi ke saudara mereka Turki Saljuk yang berpusat di Konya Anatolia daerah
dataran tinggi Asia Kecil, dan merekapun mengabdikan diri kepada Sultan Turki
Saljuk Alauddin II yang kebetulan sedang berperang melawan kemaharajaan
Romawi Timur Bizantim.

Dengan bantuan mereka, Sultan Alauddin II dapat meraih


kemenangan dan Sultan menghadiahkan untuk mereka sebidang
tanah di Asia kecil, yang berbatasan dengan Bizantium. Sejak saat
itu merekapun membangun daerahnya dan menjadikan Syukud
sebagai ibu kota.Pada tahun 1289 M Erthoghul meninggal, di
gantikan oleh putranya Usman sebagai penerus kepemimpinan
yang Sebagaimana ayahnya Usman juga banyak berjasa kepada
sultan Alauddin II dengan keberhasilanya menduduki bentengbenteng Bizamtium yang berdekatan dengan kota Broessa.
Kemenangan dalam setiap pertempuran banyak di raih Usman
sehingga Sultan pun semakin bersimpati dan banyak memberi
hak istimewa pada Usman. Hingga pada tahun 1300 M, bangsa
Mongol menyerang dan mengakibatkan Sultan Alauddin II
terbunuh dengan tampa meninggalkan putra sebagai pewaris
tahta, Sebab itu Usman pun memproklamirkan kemerdekaan
sebagai Padisyah Al Usman dalam kesultanan Usmani. Dalam
kepemimpinannya, Kerajaan semakin luas dan kuat sehingga
dapat menduduki benteng-benteng Bizantium dan menaklukan
kota Broessa yang pada tahun 1326 M menjadi ibu kota kerajaan.

Peta Daerah Kekuasaan Turki Usmani

SILSILAH KEKUASAAN

Sultan Alauddin ( 1300 1326 M)


Bayazid I ( 1326 1403 M)
Murad II
( 1421 1451 M)
Muhammad II
( 1451-1484 M )
Sulaiman Agung
(1520-1566 M)
Salim II
(1566-1573 M)
Sultan Murad III
(1574-1595 M)
Sultan Muhammad III (1595-1603M)
Sultan Ahmad I (1603-1617 M)
Mustafa I (1617-1618 M)
Usman II (1618-1622 M).
Sultan Murad IV (1623 1640 M)
Sultan Mustafa III (1757-1774 M)

KEMAJUAN PADA MASA TURKI


USMANI
Bidang Militer dan Pemerintahan
Para pemimpin kerajaan Utsmani pada masa-masa pertama, adalah
orang-orang yang kuat, sehingga kerajaan dapat memelakukan ekspansi
dengan cepat dan luas.Meskipun demikain, Kemajuan Kerajaan Usmani
mencapai masa keemasanya itu, bukan semat-mata karena keunggula
Politik para Pemimpinya. Masih banyak factor lain yang mendukung
keberhasilan ekspansi itu. Yang terpenting diantaranya adalah
keberanian, keterampilan, ketangguhan, dan kekuatan.
Bidang ilmu Pengetahuan dan Budaya
Kebudayaan Turki Utsmani merupakan perpaduan macam-macam
kebudayaan, diantaranya adalah kebudayaah Persia, Bizantium, dan
Arab.Dari kebudayaan Persia, mereka banyak mengambil ajaran-ajaran
tentang etika dan tatakrama dalam istana raja-raja.Organisasi
pemerintahan
dan
kemiliteran
banyak
mereka
serap
dari
Bizantium.Sedangkan, ajaran-ajaran tentang prinsip Ekonomi, Sosial, dan
Kemasyarakatan, Keilmuan, dan huruf mereka terima dari bahasa Arab.

Bidang Keagamaan
Agama dalam tradisi masyarakat Turki mempunyai peranan besar
dalam lapangan sosial dan politik.Masyarakat digolongkan
berdasarkan agama, dan kerajaan sendiri sangat terikat dengan
syariat,
sehingga
fatwa
ulama
menjadi
hukum
yang
berlaku.Karena itu ulama mempunyai tempat tersendiri dan
berperan besar dalam kerajaan dan masyarakat.Mufti, sebagai
pejabat ursan Agama tertinggi, berwenang memberi fatwa resmi
terhadap problema keagamaan yang dihadapi masyarakat taanpa
legitimasi Mufti, keputusan hokum kerajaaan tidak bisa berjalan.

FAKTOR RUNTUHNYA
KERAJAAN TURKI USMANI
Ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya
kerajaan turki Usmani pada zaman peradaban,seperti :
Penjajahan Barat membawa semangat gold, glory, dan
gospel, Sejak jatuhnya Konstantinopel di abad 15,
Eropa-Kristen melihatnya sebagai awal Masalah
Ketimuran, sampai abad 16 saat penaklukan

Balkan, seperti Bosnia, Albania, Yunani dan kepulauan Ionia. Ini


membuat Paus Paulus V (1566-1572) menyatukan Eropa yang
dilanda perang antar agama-sesama Kristen, yakni Protestan dan
Katolik. Konflik ini berakhir setelah adanya Konferensi Westafalia
(1667). Saat itu, penaklukan khilafah terhenti. Memang setelah
kalahnya khilafah atas Eropa dalam perang Lepanto (1571),
khilafah hanya mempertahankan wilayahnya. Ini dimanfaatkan
Austria dan Venezia untuk memukul khilafah. Pada Perjanjian
Carlowitz (1699), wilayah Hongaria, Slovenia, Kroasia, Hemenietz,
Padolia, Ukraina, Morea, dan sebagian Dalmatia lepas; masingmasing ke tangan Venezia dan Habsburg. Malah khilafah harus
kehilangan wilayahnya di Eropa pada Perang Krim (abad ke-19),
dan tambah tragis setelah Perjanjian San Stefano (1878) dan
Berlin (1887).

Pemberotakan
TentaraJenissari,
PemberontakanJenissari
initerjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1525 M, 1632 M,
1727 M dan 1826 M. Pada masa belakangan pihakJenissaritidak
lagi menerapkan prinsip seleksi dan prestasi, keberadaannya
didominasi oleh keturunan dan golongan tertentu yang
mengakibatkan adanya pemberontakan-pemberontakan.

Wilayah kekuasaan yang terlalu luas,perluasan wilayah yang begitu cepat


yang terjadi pada kerajaan Usmani, menyebabkan pemerintahan merasa
kesulitan dalam melakukan administrasi pemerintahan, terutama pasca
pemerintahan Sultan Sulaiman.Sehingga administrasi pemerintahan
kerajaan Usmani tidak beres.Tampaknya penguasa Turki Usmani hanya
mengadakan
ekspansi,
tanpa
mengabaikan
penataan
sistem
pemerintahan. Hal ini menyebabkan wilayah-wilayah yang jauh dari pusat
mudah direbut oleh musuh dan sebagian berusaha melepaskan diri.

Buruknya pemahaman tentang islam,Lemahnya pemahaman Islam


membuat reformasi gagal. Sebab saat itu khilafah tak bisa membedakan
IPTEK dengan peradaban dan pemikiran. Ini membuat munculnya struktur
baru dalam negara, yakni perdana menteri, yang tak dikenal sejarah Islam
kecuali setelah terpengaruh demokrasi Barat yang mulai merasuk ke
tubuh khilafah. Saat itu, penguasa dan syaikhul Islam mulai terbuka
terhadap demokrasi lewat fatwa syaikhul Islam yang kontroversi. Malah,
setelah terbentuk Dewan Tanzimat (1839 M) semakin kokohlah pemikiran
Barat, setelah disusunnya beberapa UU, seperti UU Acara Pidana (1840),
dan UU Dagang (1850), tambah rumusan Konstitusi 1876 oleh Gerakan
Turki Muda, yang berusaha membatasi fungsi dan kewenangan kholifah.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai