ABSTRAK
Permasalahan yang sering dijumpai dalam pengaplikasian model numeris pada kasus lapangan
ialah ketersediaan data. Meskipun suatu model numeris memiliki akurasi tinggi pada kasus
laboratorium, akurasi tersebut dapat menurun apabila data yang dibutuhkan sebagai input kurang
memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kinerja Model CCHE-2D apabila diaplikasikan
pada geometri dimana banyak keterbatasan ketersediaan data. Uji kinerja model dilakukan melalui
analisis sensitivitas model terhadap bentuk mesh, koefisien turbulent viscosity, angka time-step,
dan suspended load adaptation factor. Penelitian dilakukan dengan menerapkan model CCHE-2D
3.00 pada Waduk Ir. H. Djuanda.
Verifikasi untuk menentukan hasil simulasi hidrodinamika dan hasil simulasi transpor sedimen
yang paling mendekati keadaan lapangan sulit untuk dilakukan karena tidak adanya data
pengukuran kecepatan dan data pengukuran sedimen pada penampang sungai di hulu waduk, dan
karena adanya keterbatasan data pengukuran bathimetri pada tahun 2000. Berdasarkan pengujian,
diketahui bahwa bentuk mesh, koefisien turbulent viscosity, angka time-step, dan suspended load
adaptation factor, memiliki pengaruh terhadap kestabilan model.
Kata kunci : Unjuk Kerja, Model CCHE-2D, Waduk Ir. H. Djuanda.