Lumut
diklasifikasikan. menjadi tiga kelas, yaitu Hepaticopsida (lumut hati), Anthocerotopsida
(lumut tanduk), dan Bryopsida (lumut daun).
Ciri-ciri
1. Merupakan tumbuhan darat sejati yang menyukai tempat yang lembab, kecuali spaghnum
(hidup di air)
2. Merupakan tumbuhan yang memiliki area penyebaran yang luas (kosmopolit)
3. Memiliki klorofil, tetapi belum memiliki jaringan atau pembuluh angkut
4. Bentuk tubuh yang sederhana berupa thalus (lembaran), dan yang kompleks berupa pohon
5. Merupakan tumbuhan peralihan antara tumbuhan thalus dengan tumbuhan kormus
(berpembuluh)
6. Memiliki rhizoid yang berfungsi sebagai alat perekat pada tempat hidupnya dan untuk
menyerap air dan mineral dari lingkungan
7. Ukuran tubuh: Makroskopis
8. Bentuk tubuh:
a. Gametofit
Bentuk tubuh yang umumnya terlihat.
Menghasilkan gamet.
Berdasarkan letak gamet jenis gametofit ada yang monoceus/berumah 1 dan ada yang
diceus/berumah 2
b. Sporofit/Sporogonium
Bentuk tubuh yang jarang terlihat, dan menumpang atau menempel pada gametofitnya.
Menghasilkan spora karena memiliki sporangium.
Jenis spora yang dihasilkan berukuran sama sehingga disebut Isospora atau homospora
Cara hidup
1. Tumbuhan lumut (gametofit) mengambil makanan (Bahan anorganik) menggunakan rhizoid, dengan cara difusi
2. Lumut mensintesis sendiri bahan anorganik menjadi bahan organik melalui proses
fotosintesis
3. Lumut hidup pada tempat yang teduh, lembab, dan basah, seperti tanah, bebatuan dan
pohon
4. Kebanyakan hidup menempel pada batang pohon (epifit) atau menempel pada daun
(epifil).
Hepaticopsida berasal dari kata hepatica yang artinya hati, sehingga lumut ini dikenal
dengan nama lumut hati.
Kebanyakan hidup di tempat-tempat basah, oleh sebab itu tubuhnya mempunyai struktur
yang higromorf.
Siklus hidup lumut hati sangat mirip dengan siklus hidup lumut daun.
Sebagian besar lumut hati tubuhnya tipis seperti kulit, yang tumbuh memipih rata diatas
medium penunjangnya (air tenang atau tanah basah).
Gametofit berwarna hijau, pipih dorsiventral, menempel pada tanah dengan rizoid.
Struktur talus ada yang berupa lembaran dan ada yang sudah dibedakan atas bagian yang
menyerupai batang dan daun-daun.
Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung kloroplas, terdiri atas bagian kaki,
tangkai (seta) dan kapsul spora. Tetapi ada golongan lumut hati yang primitif, bagian
kaki dan seta ini tidak ada.
Dalam kapsul spora berisi jaringan arkespora yang mana sel sel arkeospora akan
membelah menjadi sel sel induk spora dan sel-sel yang panjang, lunak dan mempunyai
penebalan berbentuk spiral namanya elatera.
Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati.
Hidup lumut ini mirip dengan lumut daun.
Tubuhnya memiliki struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun. Hal ini
menyebabkan banyak yang menganggap kelompok lumut hati merupakan kelompok
peralihan dari tumbuhan Thallophyta menuju Cormophyta.
Terdapat rizoid berfungsi untuk menempel dan menyerap zat-zat makanan.
Tidak memiliki batang dan daun.
Sel-sel induk spora melalui pembelahan reduksi akan membentuk spora. Spora yang
berkecambah hanya berkembang menjadi suatu buluh yang pendek atau boleh dikatakan
lumut hati tidak membentuk protonema.
Sebagia besar mempunyai sel-sel yang mengandung minyak.
Tubuhnya mempunyai struktur yang higromof, untuk lumut yang tumbuh pada tempat
yang kelembapannya tinggi. Bentuk tubuhnya berupa lembaran mirip bentuk hati dan
banyak lekukan Contohnya: genus Riella
Tubuhnya mempunyai struktur yang xeromorf, untuk lumut yang tumbuh pada tempat
yang kering.
Gambar di samping menunjukkan Marchantia, contoh umum lumut hati. Seluruh struktur
ditampilkan di sini adalah sekitar 2 cm
Pada beberapa jenis lumut hati, misalnya Marchantia dan Lunularia, gametofit memiliki
stuktur khas berbentuk seperti mangkok yang disebut gemmae cup (piala tunas). Gemmae
cup berfungsi sebagai alat reproduksi secara vegetatif karena di dalamnya terdapat gemmae
atau tumbuhan lumut kecil yang bila terlepas dan terpelanting oleh air hujan akan tumbuh
menjadi lumut baru. Selain dengan gemmae cup, reproduksi vegetatif lumut hati juga dapat
dilakukan dengan cara fragmentasi (pemutusan sebagian tubuhnya).
Pada umumnya, lumut hati berumah dua, misalnya Marchantia sp. Namun, ada pula yang
berumah satu. Pada lumut hati yang berumah dua, gametofit betina membentuk arkegoniofor
yang di bagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cakram atau payung dengan tepi
berlekuk ke dalam seperti jejari. Di bagian bawah cakram terdapat arkegonium. Arkegonium
membentuk sel kelamin betina (ovum). Sementara itu, gametofit jantan membentuk
anteridiofor yang di bagian ujung tangkainya terdapat struktur berbentuk cawan dengan tepi
berlekuk tidak dalam. Di bagian atas cawan terdapat anteridium yang menghasilkan sel
kelamin jantan (spermatozoid) berflagel dua. Bila spermatozoid membuahi ovum maka
terbentuk zigot yang akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit terletak tersembunyi di bagian
bawah cakram arkegoniofor. Sporofit (2n) akan membentuk sporogonium yang akan
menghasilkan spora (n).
Terdapat sekitar 6.500 spesies lumut hati, antara lain Marchantia polymorpha, Ricciocarpus
natans, Reboulia hemisphaerica, Pellia calycina, dan Riccardia indica.
Bangsa ini hanya memuat beberapa marga yang dimasukkan dalam satu golongan saja,
yaitu suku Anthocerotaceae.
Gametofit mempunyai talus berbentuk cakram dengan tepi bertoreh
Sel-selnya hanya mempunyai satu kloroplas hanya mempunyai satu kloroplas dengan
satu pirenoid besar
Pada sisi bawah talus terdapat stoma denga 2 sel penutup berbentuk ginjal.
Sel-sel yang menyusun kaki sporogonium berbentuk sebagai rhizoid, melekat pada talus
gametofitnya.
Sporogonium tidak bertangkai, mempunyai bentuk seperti tanduk, panjangnya 10-15 cm.
Berdasarkan analisis asam nukleat, ternyata lumut ini berkerabatan paling dekat dengan
tumbuhan berpembuluh (vaskuler) dibanding dari kelas lain pada tumbuhan lumut
Tubuhnya mirip lumut hati, tetapi berbeda pada sporofitnya. Sporofit pada lumut ini
membentuk kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk
Habitatnya di daerah yang mempunyai kelembaban tinggi
Sepanjang poros sporogonium terdapat jaringan yg terdiri atas beberapa deretan sel
mandul yang disebut Kolumela.
Kolumela diselubungi oleh jaringan yg kemudian menghasilkan spora, disebut arkespora.
Arkespora juga menghasilkan sel-sel mandul yang disebut elatera
Keunikan lumut tanduk dibandingkan lumut lain yaitu masaknya kapsul spora pada
sporogonium tidak bersamaan, melainkan dimulai dari atas dan berturut-turut sampai
bagian bawah.
Dinding sporogonium mempunyai stoma dengan dua sel penutup
Anthocerotales terdiri dari satu suku, yaitu Anthocerotaceae.
Lumut tanduk tumbuh di batuan atau tanah yang lembap. Terdapat sekitar 100 spesies lumut
tanduk, antara lain Anthoceros punctatus, Phaeoceros laevis, Folioceros, dan
Leiosporoceros.
Peranan
1. Marchantia polimorpha, sebagai obat penyakit hati atau lever
2. Spaghnum sp sebagai bahan dasar pembuatan kapas untuk pembalut dan bahan bakar
alternatif.
3. Melapukkan batuan candi
http://www.sridianti.com/klasifikasi-lumut-01.html
PROTONEMA
Protonema lumut kelas bryopsida dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Protonema primer, berasal dari perkembangan spora dan bersifat haploid.
Protonema sekunder, berasal dari jaringan vegetatif tumbuhan lumut ataupun dari perkembangan
protonema primer.
Semua protonema kaya akan kloroplas sehingga disebut dengan kloronema. Pada umumnya
protonema berumur pendek karena akan segera membetuk banyak cabang hingga terbentuk
tumbuhan lumut berdaun yang baru.
GAMETOFORA
Gametofora umumnya terdiri atas batang, daun, dan risoid.
a. Batang
Panjang batang bervariasi begitu pula dengan bentuk batang : bentuk bulat, sedikit
bersegitiga, bulat panjang, dan segi banyak. Pada umumnya batang tumbuh tegak, namun
tetap ada pembagian batang berdasar cara tumbuhnya, yaitu:
b. Daun
Umumnya terdiri dari 1 lapis sel, namun untuk ibu tulang daun/costa umumnya tersusun oleh
beberapa lapis sel. Ukuran daun bervariasi. Sisi daun yang agak cekung dinamakan dengan
sisi dalam (sisi ventral), sisi aksial disebut sisi bawah (sisi dorsal). Terdapat 3 susunan daun
pada batang, yaitu:
atas kotak spora dinamakan stoma dan disekitarnya terdapat gigi gigi peristoma. Peristoma
merupakan tonjolan yang berupa gigi atau rambut. Pada peristom yang terdiri atas 2 baris
dibedakan eksostom (gigi luar) dan endostom (gigi dalam).
Berdasarkan ada tidaknya gigi teristoma :
1. Clistocarpi : tidak mempunyai peristoma
2. Stegocarpi : mempunyai peristoma
Gigi peristoma dapat bergerak secara higroskopis dengan gerakan menutup apabila udara
lembab (sedikit angin untuk menerbangkan spora) dan gerakan membuka apabila udara
kering (banyak angin untuk menerbangkan spora). Bagian antara kotak spora dan tutup
kapsul (operculum) disebut dengan anulus (cincin). Pada jenis tertentu operculum tidak
dijumpai.
e. Spora
Umumnya spora berupa sel tunggal dengan ukuran 1 hingga 200, dan rata rata 10-20 .
Bentuk spora bermacam macam : bulat, bulat memanjang, seperti ginjal, tetrahedris, dll.
Dinding spora (sporodermis) terdiri atas :
Lapisan dinding luar : eksospor (exine) yang terbuat dari chitine, berwarna kuning cokelat dengan
penabalan hyalin.
Lapisan dinding dalam : endospor (intine) yang terbuat dari selulose.
Perbedaan spora dengan pollen adalah pada tanggung jawabnya genetiknya untuk melakukan
pembuahan. Spora tidak bertanggung jawab sedangkan pollen bertanggung jawab.
Lumut Tanduk
Lumut kelas anthocerotopsida dahulu pernah bernama lumut hati bertanduk karena masih
termasuk dalam golongan lumut hati. Namun pada akhirnya diketahui bahwa baik gametofit
maupun sporofit dari lumut ini berbeda dengan golongan lumut hati.
Pada jenis tertentu terdapat alur di tengah di mana pada bagian ujungnya terdapat
penonjolan yang berfungsi sebagai gametangiofor (pendukung gametangium).
Terdapat sel sel asimilasi yang membatasi ruang ruang udara.
Terdapat lapisan epidermis yang merupakan lapisan yang berbatasan dengan udara luar.
Terdapat porus yang menghubungkan ruang udara dengan udara luar.
Ada yang namanya rusuk tengah yang merupakan penebalan dari talus.
Terdapat risoid dengan karakteristik unisel, tidak ada cabang, tekstur halus, serta licin dan
berjendol.
Terdapat sisik dengan hanya 1 lapis sel meskipun ini bersifat multisel.
Terdapat jaringan parenkim tak berwarna sebagai sel penimbun cadangan makanan.
Bersifat dorsiventral (dapat dibedakan antara sisi dorsal dan sisi ventral) dengan
karakteristik tubuh yang lunak.
Terdapat 2 3 baris daun
Di tepi talus terdapat yang namanya daun lateral yang dibagi menjadi : daun tunggal dan
daun bilobus. Daun bilobus dibagi lagi menjadi 2, yaitu lobus postical (atas) dan lobus antical
(bawah).
Daun ke 3 pada garus tengah di sisi ventral dinamai dengan amfigastrium yang bercirikan
ukuran lebih kecil dari daun lateral.
Daun umumnya terdiri atas 1 lapis sel.
Terdapat kloroplas.
Terdapat trigome (penebalan berbentuk segitiga pada sudut sudut sel).
Terkadang pada beberapa suku tidak dijumpai adanya epidermis, namun korteks terdiri dari
sel sel hyalin berdinding tipis dan berukuran relatif besar yang dinamakan dengan
hyaloderm. Jadi hyaloderm merupakan jaringan korteks yang terdiri dari sel sel hyalin
berdinding tipis dan berukuran relatif besar.
Sumber : Catatan kuliah Mata Kuliah Briologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
antoine laurent
Antonae Laurent de Jussieu
Pada tahun 1836 beliau mengklasifikasikan tumbuhan lumut dengan cara membedakan antara
[Mosses] dengan kelompok [tumbuhan lumut].
Alfred Forbes Boun
Oleh beliau pada tahun 1864 dibedakan antara kelompok [algae, fungi, lichens & mosses]
dengan kelompok [tumbuhan lumut].
Wilhelm Philipp Schimper
Beliau membagi antara [bryophita] dengan [tumbuhan lumut/mosses] pada tahun 1879.
Berdasarkan bentuk dan susunan tubuhnya, Wilhelm Eichler, pada tahun 1883 membedakan
lumut menjadi 2 kelas, yaitu Kelas Hepaticae dan Kelas Musci.
Masing masing kelas yang telah dibagi oleh Wilhelm Eichler dibagi lagi menjadi 3 bangsa
oleh Heinrich Gustav Adolf Engler pada tahun 1892, antara lain :
Untuk kelas Hepaticae :
Marchantiales
Yungermaniales
Anthocerotales
Spagnales
Andreaeales
Bryales
Hepaticae
Anthocerotaceae
Musci
Sumber : Catatan kuliah Mata Kuliah Briologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
a. Akar
Tumbuhan lumut mempunyai akar semu yang disebut rizoid. Rizoid berfungsi untuk melekat
pada tempat tumbuh (substrat) serta menyerap air dan unsur hara.
b. Batang
Struktur batang tumbuhan lumut sebagai berikut.
1) Lumut hati dan lumut tanduk tidak berbatang dan tidak mempunyai pembuluh angkut.
Tubuhnya berbentuk lembaran (talus).
2) Lumut daun mempunyai batang sederhana dengan pembuluh angkut tunggal.
c. Daun
Lumut hati dan lumut tanduk tidak mempunyai struktur daun. Lumut daun mempunyai daun
sederhana, berbentuk pipih bilateral dengan satu pembuluh angkut di dalam ibu tulang daun,
dan mengandung kloroplas.
Bagaimana sistem transportasi tumbuhan lumut? Air masuk ke dalam tubuh Bryophyta secara
imbibisi. Imbibisi adalah proses penyerapan air oleh dinding sel dan plasma sel dari luar sel.
Selanjutnya, air tersebut didistribusikan ke bagian-bagian tubuh secara difusi.
Contoh Bryopsida:
1). Polytrichum sp.
4. Reproduksi Bryophyta
Pada reproduksi tumbuhan lumut terjadi metagenesis yaitu pergiliran keturunan secara teratur
antara generasi sporofit (2n) dan generasi gametofit (n). Generasi sporofit menghasilkan
spora,sedangkan generasi gametofit menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Gametofit
merupakan generasi yang dominan dalam siklus hidup tumbuhan lumut.
Reproduksi generatif dilakukan melalui perkawinan antara gamet jantan dan gamet betina.
Reproduksi vegetatif dilakukan dengan dua cara berikut.
a. Membentuk spora haploid (n) yang bersifat homospora.
b. Membentuk pundi kuncup (gemma cup).
Pada siklus hidup lumut, fase generatif _yaitu tumbuhan lumut penghasil gamet, lebih
mendominasi. Ciri-ciri fase yang mendominasi pada metagenesis tumbuhan yaitu wujud yang
sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Pada lumut, wujud yang sering kita jumpai
adalah semacam tumbuhan kecil berdaun hijau. Fase itulah yang lebih dominan. Perhaikan
pula bagan berikut ini.
KLASIFIKASI LUMUT
Klasifikasi
Terdiri dari 3 klas yaitu :
1. kelas Hepaticopsida (Hepaticae)
2. kelas Anthocerotopsida (Anthocerotae)
3. kelas Bryopsida (Musci)
HEPATICOPSIDA
Hepaticopsida berasal dari kata Hepatica artinya Hati maka dikenal dengan nama lumut
hati.
Ciri ciri Kelompok Hepaticopsida
Gametofit berwarna hijau, pipih, dorsiventral, struktur talus sederhana atau terdifrensiasi
atas batang dan daun-daun, menempel pada tanah dengan menggunakan rizoid
Sporofit tidak mempunyai sel yang mengandung kloroplas dan didalamnya tidak ada
kolumella
Spora yang berkecambah tidak melalui pembentukan protonema
Perkembangbiakan aseksual
fragmentasi
pembentukan kuncup (Gemma) contoh pada Marchantia, Lunularia dan Blasia
Pembentukan tunas cabang contoh Riccia fluitan, Targionia dan Reboulia
Pembentukan umbi (tuber) contohnya Petalophyllum, Anthoceros
Penebalan ujung talus contohnya Anthalamia,
KLASIFIKASI
Ordo Marchantiales
Ciri ciri :
Gametofit berupa talus sederhana
Struktur anatomi talus memperlihatkan difrensiasi jaringan, ada ruang uadara dan poros
Gametangium letaknya tenggelam didalam talus, arkegonium mempunyai 6 sel saluran
leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Ordo Marchantiales terdiri 6 famili yaitu
Famili Ricciaceae contohnya Riccia fluitan
Famili Corsiania contohnya Corsinia
Famili Targoniaceae contohnya Targonia
Famili Marchantiaceae contohnya Marchantia
Famili Monocleaceae contohnya Monoclea
Famili Monocarpaceae contohnya Monocarpa
Ordo Spaerocarpales
Ciri-ciri :
Gametofit berupa talus sederhana
Struktur anatomi talus tidak memperlihatkan difrensiasi jaringan, tidak ada ruang udara dan
poros
Gametangium diselubungi involukrum, arkegonium mempunyai 6 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Contohnya Spaerocarpa
Ordo Jungermanniales
Ciri-ciri :
Gametofit berupa talus sederhana
Arkegonium diselubungi involukrum dan mempunyai 5 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja atau terdiri dari kaki, seta dan kapsul
Subordo Metzgerineae atau Anacrogynae
Memuat golongan yang masih berupa talus sederhana, bentuknya seperti pita dan
dorsiventral. Sporofit terletak disisi dorsal dan diliputi involukrum
Terdiri 7 famili yaitu :
Famili Riccardiaceae contohnya Riccardia
Famili Pelliaceae contohnya Pellia
Famili Treubiaceae contohnya Treubia
Famili Fossombroniaceae contohnya Fossombronia
Famili Pallaviciniaceae contohnya Pallavicinia
Famili Blasiaceae contohnya Blasias
Famili Metzgeriaceae contohnya Metzgeria
Subordo Jungermannineae atau Accrogynae
Memuat golongan yang talusnya menyerupai batang dengan daun-daun menyerupai batang
dengan daun tersusun dalam 3 deretan yaitu 2 deretan daun samping (daun lateral) dan satu
deretan daun ventral (amfigastrum). Daun samping tersebut terbagi atas lobus dorsal dan
lobus ventral. Daun yang melindungi aarkegonium disebut periketium atau periantium,
sedang daun yang melindungi anteridium disebut Perigonium. Contoh. Jungermannia,
Madontheca
Ordo Calobryales
Cirri-ciri
Gametangium tidak mempunyai batang dengan daun-daun yang tersusun dalam 3 baris
Gametangium terbenuk diujung batan, arkegonium mempunyai 4 sel saluran leher
Sporofit terdiri dari kapsul saja
Contohnya Calobryum, Haplomitrium
Kelas Antheroceropsida / Lumut Tanduk
Ciri Ciri :
Gametofit berbentuk lembaran
Sporofit berbentuk pipa memanjang ke atas, seperti tanduk
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit.
Contoh lumut ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum,