DASAR TEORI
A. Pengenalan Sel Darah Merah
Sel darah merah, eritrosit (red blood cel, RBC , erythrocyte) adalah jenissel
darahyang
paling
banyak
dan
berfungsi
membawaoksigenke
jaringan-
darah
merah
(eritrosit)
bentuknya
seperti
cakram/
bikonkaf
dan
tidak mempunyai inti. Ukuran diameter 7-8 m tebalnya 1-2m, bersifat elastic, serta
tidak memiliki inti (pada eritrosit tua). Di dalam tubuh manusia ada sekitar 30 triliun
eritrosit. Jumlah eritrosit pada laki-laki berkisar 4,2 juta-5,4 juta l, sedangkan pada
perempuan berkisar 3,6 juta-5,0 juta l (Elizabeth. 2012).
Keracunan tembaga
Anemia sideroblasik
Hemosiderosis pulmoneridiopatik
b. Makrosit
Makrosit adalah eritrosit yang berukuran lebih dari 8 um. Sel ini didapatkan
pada anemia megaloblastik. Diameter rata-rata > 8 mikron.MCV lebih dari
normal dan MCH biasanya tidak berubah. Ditemukan pada:
c.
Anemia megaloblastik
Anemia aplastik/hipoplastik
Hipotiroidisme
Malnutrisi
Anemia pernisiosa
Leukimia
Kehamilan
Anisositosis
Anisositosis tidak menunjukkan suatu kelainan hematologik yang spesifik.
Keadaan ini ditandai dengan adanya eritrosit dengan ukuran yang tidak sama
besar dalam sediaan apus darah tepi. Anisositosis jelas terlihat pada anemia
mikrositik yang ada bersamaan dengan anemia makrositik seperti pada anemia
gizi (Lisa Suryani. 2012).
Anemia defesiensife
Anemia sideroblasti
Talasemia
Hb-pati (C dan E)
(Kinositha . 2012).
b.
Hiperkromik
Adalah eritrosit yang tampak lebih merah/gelap dari warna normal.Keadaan ini
kurang mempunyai arti penting karena dapat disebabkan oleh penebalan membrane sel
dan bukan karena naiknya Hb (oversaturation).Kejenuhan Hb yang berlebihan tidak dapat
terjadi pada eritrosit normal sehingga true hypercromia tidak dapat terbentuk (Kinositha .
2012).
c. Polikromasia
Adalah keadaan dimana terdapat bebrapa warna di dalam sebuah lapangan sediaan
apus. Misalnya ditemukan basofilik dan asidofilik dengan kwantum berbeda beda
karena ada penambahanr etikulosit dan defek maturasi eritrosit. Dapat ditemukan pada
keadaan eritropoesis yang aktif misalnya anemia pasca perdarahan dan anemia
hemolitik.Juga dapat ditemukan pada gangguan eritropoesis seperti mielosklerosis dan
hemopoesis ekstrameduler (Kinositha . 2012).
DAFTAR PUSTAKA
Elizabeth.
2012.
Kelaianan
Morfologi
Eritrosit
Online.
2012.
Morfologi
Eritrosit
dan
kelainannnya
Online.
Http://cocoquiin.blogspot.com/2012/03/morfologi-eritrosit-dan-kelainannya.html.
Diakses pada 1 Mei 2014.
Lisa Suryani. 2012. Kelainan Eritrosit. Online.
Http://lisasurya.blogspot.com/2012/10/v-