Anda di halaman 1dari 4

MICHAEL GABRIEL SUITELLA - LT3D/15

MUCHTAR PRIHATMOKO - LT3D/16

LAPORAN
ANALISIS GARDU INDUK MANGKUNEGARAN
1. Diskripsi GI
GI Mangkunegaran terdiri dari 1 power grid dan 6 feeder, menggunakan sistem jaringan
distribusi loop, sehingga titik beban dapat disuplai dari dua arah saluran, oleh karena itu
kontinuitas pelayanan lebih terjamin serta kualitas dayanya menjadi lebih baik, karena drop
tegangan dan rugi daya pada saluran menjadi lebih kecil. Sistem jaringan distribusi loop ada 2
macam, yaitu :
1. Bentuk open loop, bila dilengkapi dengan normally open switch yang terletak pada salah
satu bagian jaringan, dalam keadaan normal rangkaian selalu terbuka.
2. Bentuk close loop, bila dilengkapi dengan normally close swith yang terletak pada salah
satu bagian di antara jaringan, dalam keadaan normal rangkaian selalu tertutup.
Dengan menggunakan sistem jaringan distribusi loop akan memudahkan dalam melakukan
manuver jaringan. Manuver atau memanipulasi jaringan distribusi adalah serangkaian kegiatan
membuat modifikasi terhadap operasi normal dari jaringan akibat dari adanya gangguan atau
pekerjaan jaringan yang membutuhkan pemadaman tenaga listrik, sehingga dapat mengurangi
daerah pemadaman dan agar tetap tercapai kondisi penyaluran tenaga listrik yang semaksimal
mungkin. Kegiatan yang dilakukan dalam manuver jaringan antara lain :
-

Memisahkan bagianbagian jaringan yang semula terhubung dalam


keadaan bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.
Menghubungkan bagianbagian jaringan yang semula terpisah dalam keadaan
bertegangan ataupun tidak bertegangan dalam kondisi normalnya.

Optimalisasi atas keberhasilan kegiatan manuver jaringan dari segi teknis ditentukan oleh
konfigurasi jaringan dan peralatan manuver yang tersedia di sepanjang jaringan. Peralatan yang
dimaksud adalah peralatan peralatan jaringan yang berfungsi sebagai peralatan hubung.
2. Besarnya daya total

: 44856 KVA

feeder1

: 5921 KVA

feeder2

: 7887 KVA

feeder3

: 7726 KVA

feeder4

: 8428 KVA

feeder5

: 8664 KVA

feeder6

: 6231 KVA

3. Titik terjauh
4. Drop tegangan terbesar masing2 feeder

: 98,79%, banjarsari-jebres(2), bus MKN2


:

feeder1

: 0,48%, serngn-laweyn-grogl, bus MKN1

feeder2

: 1,21%, banjarsari-jebres(2), bus MKN2

feeder3

: 0,93%, Grogol utara(3), bus MKN3

feeder4

: 0,87%, Jebres Tengah, bus MKN4

feeder5

: 0,98%, Pasar kliwon-grogol, bus MKN 5

feeder6

: 0,77%, serengan selatan, bus MKN 6

5. Manuver Jaringan
a. Gangguan pada feeder 4
Jika terjadi gangguan pada feeder 4 dapat dilakukan manuver jaringan melalui
feeder yang lain. Misalkan lokasi gangguan terjadi di Banjarsari Tenggara (2) yang
terletak di saluran utama feeder 4. Manuver jaringan bisa dilakukan dengan mengisolir
gangguan pada lokasi dengan cara membuka switch yang terhubung pada lokasi
Banjarsari Tenggara (2), kemudian energi listrik dapat disuplai melalui salah satu feeder
diantaranya yaitu, feeder 1, feeder 2 atau feeder 5.
Pada feeder 1 manuver jaringan mampu dilaksanakan melalui 2 tempat. Tempat
yang pertama dari Pasar Kliwon yang terhubung pada Pasar Kliwon Utara, dengan drop
tegangan pada titik terjauh di feeder 1 sebersar 0,7% dan pada feeder 4 yaitu 1,77%.
Tempat yang kedua dari Pasar Kliwon-Serengan-Banjarsari yang terhubung pada
Banjarsari Tenggara (3), dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 1 sebesar 0,7%
dan pada feeder 4 yaitu 1,26%.
Pada feeder 2 manuver jaringan dilaksanakan melalui 2 tempat. Tempat yang
pertama dari Banjarsari-Jebres yang terhubung pada Banjarsari Tenggara (3), dengan
drop tegangan pada titik terjauh di feeder 2 sebesar 2,29% dan pada feeder 4 yaitu 2,82%.
Tempat yang kedua dari Banjarsari Tenggara yang terhubung pada Jebres Barat Daya
(10), dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 2 sebesar 2,41% dan pada feeder 4
yaitu 3,1%.
Pada feeder 5 manuver jaringan dilaksanakan melalui 1 tempat, yaitu dari Bus
3373 yang terhubung pada Pasar Kliwon Utara, dengan drop tegangan pada titik terjauh
di feeder 5 sebesar 1,92% dan pada feeder 4 yaitu 2,82%.

Berdasarkan data drop tegangan yang diperoleh, manuver jaringan yang terbaik
dapat dilakukan dari feeder 1 di Pasar Kliwon-Serengan-Banjarsari yang terhubung pada
Banjarsari Tenggara (3), karena drop tegangan pada titik terjauh di feeder 1 sebesar 0,7%
dan pada feeder 4 sebesar 1,26%. Ini merupakan drop tegangan yang terkecil jika
dibandingkan dengan manuver jaringan melalui titik yang lainnya.
b. Gangguan pada feeder 1
Jika terjadi gangguan pada feeder 1 dapat dilakukan manuver jaringan melalui
feeder yang lain. Misalkan lokasi gangguan terjadi di Banjarsari Serengan. Manuver
jaringan bisa dilakukan dengan mengisolir gangguan pada lokasi dengan cara membuka
switch yang terhubung pada lokasi Banjarsari Serengan, kemudian energi listrik dapat
disuplai melalui feeder 4.
Pada feeder 4 manuver jaringan mampu dilaksanakan melalui 2 tempat. Tempat
yang pertama dari Pasar Kliwon Utara yang terhubung pada Pasar Kliwon, dengan drop
tegangan pada titik terjauh di feeder 4 sebersar 1% dan pada feeder 1 yaitu 0,4%. Tempat
yang kedua dari Banjarsari Tenggara (3) yang terhubung pada Pasar Kliwon-SerenganBanjarsari, dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 4 sebesar 0,92% dan pada
feeder 1 yaitu 0,4%.
Berdasarkan data drop tegangan yang diperoleh, manuver jaringan yang terbaik
dapat dilakukan dari feeder 4 di Banjarsari Tenggara (3) yang terhubung pada Pasar
Kliwon-Serengan-Banjarsari, dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 4 sebesar
0,92% dan pada feeder 1 yaitu 0,4%. Ini merupakan drop tegangan yang terkecil jika
dibandibandingkan dengan manuver jaringan melalui titik yang lainnya.
c. Gangguan pada feeder 5
Jika terjadi gangguan pada feeder 5 dapat dilakukan manuver jaringan melalui
feeder yang lain. Misalkan lokasi gangguan terjadi di Pasar Kliwon Tengah (5). Manuver
jaringan bisa dilakukan dengan mengisolir gangguan pada lokasi dengan cara membuka
switch yang terhubung pada lokasi Pasar Kliwon Tengah (5), kemudian energi listrik
dapat disuplai melalui feeder 6.
Pada feeder 5 manuver jaringan mampu dilaksanakan melalui 1 tempat yaitu dari
Serengan Tenggara yang terhubung pada Bus 2982, dengan drop tegangan pada titik
terjauh di feeder 6 sebersar 1,04% dan pada feeder 5 yaitu 1,1%.
d. Gangguan pada feeder 2
Jika terjadi gangguan pada feeder 2 dapat dilakukan manuver jaringan melalui
feeder yang lain. Misalkan lokasi gangguan terjadi di Banjarsari (6). Manuver jaringan
bisa dilakukan dengan mengisolir gangguan pada lokasi dengan cara membuka switch
yang terhubung pada lokasi Banjarsari (6), kemudian energi listrik dapat disuplai melalui
feeder 4.
Pada feeder 4 manuver jaringan mampu dilaksanakan melalui 2 tempat. Tempat
yang pertama dari Banjarsari Tenggara (3) yang terhubung pada Banjarsari - Jebres,
dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 2 sebersar 1,23 % dan pada feeder 4

yaitu 1,12%. Tempat yang kedua dari Jebres Barat Daya (10) yang terhubung pada
Banjarsari Tenggara, dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 2 sebesar 2,35%
dan pada feeder 4 yaitu 1,63%.
Berdasarkan data drop tegangan yang diperoleh, manuver jaringan yang terbaik
dapat dilakukan dari feeder 4 di Banjarsari Tenggara (3) yang terhubung pada Banjarsari
- Jebres, dengan drop tegangan pada titik terjauh di feeder 2 sebersar 1,23 % dan pada
feeder 4 yaitu 1,12%. Ini merupakan drop tegangan yang terkecil jika dibandibandingkan
dengan manuver jaringan melalui titik yang lainnya.
e.

Anda mungkin juga menyukai