Kelenjar Hipofisis

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 6

KELENJAR HIPOFISIS

Hipofise terletak di sella tursika, lekukan os spenoidalis basis cranii. Berbentuk oval dengan diameter
kira-kira 1 cm dan dibagi atas dua lobus Lobus anterior, merupakan bagian terbesar dari hipofise
kira-kira 2/3 bagian dari hipofise. Lobus anterior ini juga disebut adenohipofise. Lobus posterior,
merupakan 1/3 bagian hipofise dan terdiri dari jaringan saraf sehingga disebut
juga neurohipofise. Hipofise stalk adalah struktur yang menghubungkan lobus posterior hipofise
dengan hipotalamus. Struktur ini merupakan jaringan saraf.

Lobus intermediate (pars intermediate) adalah area diantara lobus anterior dan posterior, fungsinya
belum diketahui secara pasti, namun beberapa referensi yang ada mengatakan lobus ini mungkin
menghasilkan melanosit stimulating hormon (MSH). Secara histologis, sel-sel kelenjar hipofise
dikelompokan berdasarkan jenis hormon yang disekresi yaitu:
a.
Sel-sel somatotrof bentuknya besar, mengandung granula sekretori, berdiameter 350-500 nm
dan terletak di sayap lateral hipofise. Sel-sel inilah yang menghasilkan hormon somatotropin atau
hormon pertumbuhan.
b. Sel-sel lactotroph juga mengandung granula sekretori, dengan diameter 27-350 nm,
menghasilkan prolaktin atau laktogen.
c.
Sel-sel Tirotroph berbentuk polihedral, mengandung granula sekretori dengan diameter 50-100
nm, menghasilkan TSH.
d. Sel-sel gonadotrof diameter sel kira-kira 275-375 nm, mengandung granula sekretori,
menghasilakan FSH dan LH. Ssel-sel kortikotrof diameter sel kira-kira 375-550 nm, merupakan
granula terbesar, menghasilkan ACTH.
e.
Sel nonsekretori terdiri atas sel kromofob. Lebih kurang 25% sel kelenjar hipofise tidak dapat
diwarnai dengan pewarnaan yang lazim digunakan dan karena itu disebut sel-sel kromofob.
Pewarnaan yang sering dipakai adalah carmosin dan erytrosin. Sel foli-kular adalah sel-sel yang
berfolikel.Hipofise menghasilkan hormon tropik dan nontropik. Hormon tropik akan mengontrol
sintesa dan sekresi hormon kelenjar sasaran sedangkan hormon nontropik akan bekerja langsung
pada organ sasaran. Kemampuan hipofise dalam mempengaruhi atau mengontrol langsung aktivitas
kelenjar endokrin lain menjadikan hipofise dijuluki master of gland.

a. Hormon yang dihasilkan anterior hipofisis


No.

Hormon

Prinsip kerja

Hormon Somatrotof

Pertumbuhan sel dan anabolisme protein

Hormon Tiroid (TSH)

Mengontrol sekresi hormone oleh kelenjar tiroid

Hormon
Adrenokortikotropik
(ACTH)

Mengontrol sekresi beberapa hormone oleh


korteks adrenal

Follicle Stimulating
Hormon (FSH)

a. Pada wanita : merangsang perkembangan folikel


pada ovarium dan sekresi estrogen
b. Pada testis : menstimulasi testis untuk
mengstimulasi sperma

Luteinizing hormone (LH)

a. Pada Wanita : bersama dengan estrogen


menstimulasi ovulasi dan pembentukan
progesterone oleh korpus luteum
b. Pada pria : menstimulasi sel sel interstitial pada
testis untuk berkembang dan menghasilkan
testoteron

Prolaktin

Membantu kelahiran dan memelihara sekresi susu


oleh kelenjar susu

Regulasi Hormon anterior hipofisis / Adenohipofisis

b. Hormon yang dihasilkan posterior hipofisis


No.

Hormon

Prinsip kerja

Oksitosin

Menstimulasi kontraksi otot polos pada rahim


wanita selama proses melahirkan

Hormon ADH

Menurunkan volume urine dan meningkatkan


tekanan darah dengan cara menyempitkan
pembuluh darah

Regulasi hormon posterior hipofisis/neurohipofisis

Sel sel neurosekresi dalam hipotalamus mensintesis hormone ADH dan oksitosin. Neurohipofisis
membebaskan hormone itu ke dalam darah, dimana hormone itu bersirkulasi. ADH berikatan
dengan sel target di ginjal, oksitosin berikatan dengan sel target di kelenjar susu dan uterus

c. Hormon yang dihasilkan intermediet hipofisis


No.

Hormon

Prinsip kerja

Melanocyte stimulating Mempengaruhi warna kulit individu


hormon (MSH)

Di dalam tubuh, berbagai hormon yang disekresikan kelenjar hipofisis anterior ini hanya digunakan
dengan jumlah tertentu saja. Apabila terlalu berlebihan atau justru kekurangan dapat
memberikandampak yang tidak baik bagi tubuh. Misalnya saja:
Kelebihan hormone somatotrof (hormon pertumbuhan) dapat menyebabkanpertumbuhan
raksasa (gigantisme).
Bila kelebihan tersebut terjadi pada waktu dewasa dapat menyebabkan pertumbuhan yang
tidak seimbang (akromegali), seperti tulang muka, jari-jari tangan, dan kaki yang membesar.
Bila sekresi hormon pertumbuhan kurang, akibatnya adalah pertumbuhan terhambat atau
kekerdilan (kretinisme).
Peran hipotalamus & hipofise
Aktivitas endokrin dikontrol secara langsung dan tak langsung oleh hipotalamus, yang
menghubungkan sistem persarafan dengan sistem endokrin. Dalam berespons terhadap input dari

area lain dalam otak dan dari hormon dalam dalam darah, neuron dalam hipotalamus mensekresi
beberapa hormon realising dan inhibiting.
Hipotalamus sebagai bagian dari sistem endokrin mengontrol sintesa dan sekresi hormon-hormon
hipofise. Hipofise anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui
kerja saraf. Hormon yang disekresi dari setiap kelenjar endokrin dan kerja dari masing-masing
hormon. Setiap hormon yang mempengaruhi organ dan jaringan terletak jauh dari tempat kelenjar
induknya. Misalnya oksitosin, yang dilepaskan dari lobus posterior kelenjar hipofise, menyebabkan
kontraksi uterus.
Hormon hipofise yang mengatur sekresi hormon dari kelenjar lain disebut hormon tropik. Kelenjar
yang dipengaruhi oleh hormon disebut kelenjar target.
Fungsi Hormon Pelepas dan Hormon Penghambat Dalam Hipofisis Anterior
Hormone hormon pelepas dan hormone hormone pnghambat berfungsi mengatur sekresi
hormone hipofisis anterior. Untuk sebagian besar hormone hipofisis , yang penting adalah hormone
pelepas ,tetapi untuk prolaktin ,mungkin sebagian besar hormone penghambat yang mempunyai
pengaruh paling banyak terhadap pengaturan hormone. Hormone hormone pelepas dan
penghambat hypothalamus yang terpenting adalah :
TRH : hormone pelepas tiroid yang menyebabkab pelepasan hormone perangsang tiroid.
Hormone pelepas kortikotropin(CRH) : menyebabkan pelepasan adenokortikotropin.
Hormone pelepas hormone pertumbuhan (GHRH) : menyebabkan pelepasan hormone
pertumbuhan dan hormone penghambat hormone pertumbuhan (GHIH) yang mirip dengan
hormone somatostatin dan menghambat pelepasan hormone pertumbuhan.
Hormone pelepas gonadotropin(GnRH) : menyebabkan pelepasan dari dua hormone
gonadotropik, hormone lutein dan hormone perangsang folikel.
Hormone penghambat prolaktin (PIH) : menghambat sekresi prolaktin.

Anda mungkin juga menyukai