Anda di halaman 1dari 1

Tips

Sudah pada tau PKM kan??? Yap PKM adalah singkatan dari Program Kreativitas Mahasiswa
yang diselenggarakan oleh Dikti guna memberi ruang untuk para Mahasiswa menunjukkan
kreativitasnya. Setiap tahunnya tiap Universitas-Universitas akan mengirimkan proposal pada
DIKTI yang kemudian akan diseleksi dan didanai untuk bisa direalisasikan. Nah Kali ini FFN
akan memberikan tips jitu membuat PKM (Program Kreatif Mahasiswa) agar bisa lolos didanai
dikti.
1. Buatlah judul se-HEBOH mungkin.
Judul proposal adalah kesan pertama yang diberikan kepada reviewer. Judul proposal adalah
yang pertama dilihat. Terkadang, reviewer mensortir proposal dengan hanya melihat judul
proposal. Bisa bayangkan kan puluhan ribu proposal yang masuk harus diseleksi oleh hanya 3
orang reviewer? Bisa copot itu mata kalo membaca satu-satu proposal lengkap.
Jadi, cara yang realistis dan paling mungkin adalah dengan hanya melihat judul proposal dari
puluhan ribu proposal yang masuk.
2. Sesuaikan Judul dengan jenis PKM.
Kesesuaian judul PKM dengan jenis PKM adalah hal yang sangat krusial. Jangan sampai kita
membuat proposal PKM-P tapi kita malah memasukkanya ke PKM-T. Hal ini dikarenakan kita
sering bingung, ini masuk PKM-P apa PKM-T ya,,kita pilih PKM-P tapi ternyata menurut
reviewer harusnya masuk PKM-T. Sudah pasti langsung ditolak. Untuk itu, ada baiknya kita
konsultasikan kepada dosen pembimbing
3. Sesuai format yang ditentukan oleh DIKTI.
Harus menuruti benar-benar format penulisan proposalnya, mulai dari font, tata letak, warna
sampul, cara jilid, CD soft copy, nama file soft copy, batas kiri-kanan (margin). Yang paling
penting yaitu cara penulisan daftar pustaka. Jangan melebihi batas halaman yang diijinkan,
biasanya maks 10 halaman. Sangat mudah untuk melihat kesalahan format pada proposal, sama
seperti melihat penyelundup yang berseragam batik diantara berseragam biru putih.
4. Buat anggaran yang selogis mungkin
Dalam setiap tahunnya, DIKTI memberikan jumlah dana maksimum yang bisa didapatkan.
Akan tetapi biasanya akan mendapat jumlah yang lebih sedikit dari itu. Alasannya adalah untuk
pemerataan, sehingga dengan lebih sedikitnya jumlah dana yang diberikan, semakin banyak
proposal yang bisa didanai, dikti memberikan anggaran dana sekitar 12 juta. Tapi kalau memang
anggaran sebanarnya jauh dibawah jumlah itu, jangan melakukan mark up. Karena pasti
ketahuan, mark up memang boleh asalkan tidak berlebihan dan hanya sebagai jaga-jaga jika
harga barang-barang yang dibutuhkan naik atau lebih besar dari dana yang diajukan.
5. Fokus pada latar belakang dan Metodologi
Pada seleksi final, dua hal inilah yang akan dibaca oleh reviewer, buat latar belakang semenarik
mungkin. Sehingga terkesan "wah" dan memberikan mafaat yang besar untuk pengetahuan dan
masyarakat. Namun jangan lupa, latar belakang yang "wah" itu harus bisa dijawab oleh
metodologi yang baik, sehingga bukan sekedar omong kosong saja..Ingat, untuk secara
keseluruhan hindari kesalahan pengetikan, ejaan maupun istilah.

Anda mungkin juga menyukai