Anda di halaman 1dari 13

Rehabilitasi Setelah Stroke

1. Impaiment merupakan kehilangan atau abnormalitas pada fungsi atau struktur


anatomis, fisiologis, atau psikologis dengan contoh adanya kelemahan atau ROM
yang terbatas dan juga rasa nyeri. Impairment menggambarkan gangguan pada tingkat
jaringan dan organ.
2. Disability yaitu keterbatasan atau ketidakmampuan akibat kehilangan kemampuan
untuk

melakukan

aktivitas

yang

normalnya

dapat

dilakukan.

disability

menggambarkan gangguan pada tingkat whole-person.


3. Handicap adalah keadaan merugikan bagi seseorang yang dihasilkan oleh
impairment/disability dengan membatasi/menghalangi pemenuhan kegiatan yang
normalnya dapat dilakukan untuk individu tersebut (bergantung pada usia, jenis
kelamin, faktor sosial dan budaya). handicap menggambarkan gangguan pada tingkat
lingkungan dan sosial.

Keterbatasan dalam beraktivitas tergantung dari keparahan stroke, motivasi intrinsik, mood,
adaptability dan coping skill, kemampuan kognisi dan kemampuan belajar, adanya penyakit
penyerta, efek pengobatan, serta jumlah dan jenis rehabilitasi.

Intervensi untuk meningkatkan kemampuan sensorimotor setelah stroke : rehabilitasi medik

Tujuan latihan fisik pada penderita stroke :

Mengoptimalkan fungsi motorik

Meningkatkan QOL, kapasitas fungsional dan mobilitas

Mencegah komplikasi dari inaktivitas yang berkepanjangan

Menurunkan resiko terjadinya serangan stroke

Meningkatkan kegiatan aerobic fitness sesuai dengan keterbatasan fungsi yang masih ada

REHABILITASI STROKE

1. FASE AKUT
2. FASE LATIHAN AKTIF
FASE AKUT

biasanya 48-72 jam pertama setelah serangan stroke

keadaan pasien belum stabil pasien harus berbaring di tempat tidur

Hal-hal yang harus diperhatikan:


1. Sikap dan posisi pasien harus diperhatikan untuk mencegah kecacatan serta memberikan
rasa nyaman kepada pasien.
2. Latihan-latihan pasif anggota gerak atas dan bawah yang berguna untuk mencegah kekakuan
otot dan sendi

1. POSISI PASIEN

Posisi pasien harus dirubah setiap 2-3 jam berupa:


terlentang
miring ke sisi yang sehat
miring ke sisi yang sakit

BERBARING TERLENTANG
Posisi kepala, leher dan punggung harus lurus
Letakkan bantal di bawah bahu dan lengan yang lumpuh secara hati-hati, sehingga
bahu terangkat ke atas dengan lengan agak ditinggikan dan memutar ke arah luar, siku
dan pergelangan tangan agak ditinggikan.
Letakkan pula bantal di bawah pangkal paha yang lumpuh dengan posisi agak
memutar ke arah dalam, lutut agak ditekuk.

MIRING KE SISI YANG SEHAT

Bahu yang lumpuh harus menghadap ke depan, lengan yang lumpuh memeluk bantal
dengan siku diluruskan

Kaki yang lumpuh agak ditekuk, kaki yang sehat menyilang di atas kaki yang lumpuh dengan
diganjal bantal

MIRING KE SISI YANG LUMPUH

Lengan yang lumpuh menghadap ke depan, pastikan bahwa bahu pasien tidak memutar
secara berlebihan.

Kaki yang lumpuh agak ditekuk, kaki yang menyilang di atas kaki yang lumpuh dengan
diganjal bantal

2.LATIHAN PASIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH


a) Latihan pasif anggota gerak atas
Gerakan menekuk dan meluruskan sendi bahu:

Tangan satu penolong memegang siku, tangan lainnya memegang lengan.

Luruskan siku, naikkan dan turunkan lengan dengan siku tetap lurus.

Gerakan menekuk dan meluruskan siku:

Pegang lengan atas dengan tangan satu, tangan lainnya menekuk dan meluruskan siku.

Gerakan memutar pergelangan tangan :

Pegang lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya menggenggam telapan tangan
pasien.

Putar pergelangan tangan pasien kearah luar (terlentang) dan ke arah dalam (telungkup)

Konsul terapis fisik sebelum melakukan latihan ini


Gerakan menekuk dan meluruskan pergelangan tangan:

Pergelangan lengan bawah dengan tangan satu, tangan lainnya memegang pergelangan
tangan pasien.

Tekuk pergelangan tangan ke atas dan ke bawah

Gerakan memutar ibu jari:

Pegang telapak tangan dan keempat jari dengan tangan satu, tangan lainnya memutar ibu
jari tangan.

Gerakan menekuk dan meluruskan jari-jari tangan.

b) Latihan pasif anggota gerak bawah


Gerakan menekuk dan meluruskan pangkal paha:

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.

Naikkan dan turunkan kaki dengan lutut tetap lurus.

Gerakan menekuk dan meluruskan lutut:

Pegang lutut dengan tangan satu, tangan lainnya memegang tungkai.Kemudian tekuk dan
luruskan lutut.

Gerakan pangkal paha:

Gerakan kaki pasien menjauh dan mendekati badan (kaki satunya)

Gerakan memutar pergelangan kaki:

Pegang tungkai dengan tangan satu, tangan lainnya memutar pergelangahn kaki.

FASE LATIHAN AKTIF


1. LATIHAN AKTIF ANGGOTA GERAK ATAS DAN BAWAH.
Latihan 1:

Angkat tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat ke atas

Letakkan kedua tangan di atas kepala

Kembalikan tangan ke posisi semula

Latihan 2:

Angkat tangan yang lumpuh melewati dada kearah tangan yang sehat.

Kembali ke posisi semula

Latihan 3:

Angkat tangan yang lemah menggunakan tangan yang sehat ke atas

Kembali seperti semula

Latihan 4:

Pegang pergelangan tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat

Luruskan siku kemudian angkat ke atas

Letakkan kembali tangan yang lumpuh di tempat tidur

Latihan 5:

Pegang pergelangan tangan yang lumpuh menggunakan tangan yang sehat, angkat ke dada.

Putar pergelangan tangan ke arah dalam dan ke arah luar.

Latihan 6:

Tekuk jari-jari yang lumpuh dengan tangan yang sehat, kemudian luruskan

Putar ibu jari yang lemah menggunakan tangan yang sehat

Latihan 7:

Letakkan kaki yang sehat di bawah lutut yang lumpuh

Turunkan kaki yang sehat, sehingga punggung kaki yang sehat berada di bawah pergelangan
kaki yang lumpuh

Angkat kedua kaki ke atas dengan bantuan kaki yang sehat, kemudian turunkan pelan-pelan

Latihan 8:

Angkat kaki lumpuh menggunakan kaki yang sehat ke atas sekitar 3 cm.

Ayunkan kedua kaki sejauh mungkin kearah satu sisi, kemudian ke sisi sebelahnya (sisi
satunya)

Kembali ke posisi semula dan ulangi lagi

Latihan 9:

Anjurkan pasien untuk menekuk lututnya, Bantu pegang pada lutut yang lumpuh dengan
tangan satu.

Dengan tangan yang lainnya penolong memegang pinggang pasien.

Anjurkan pasien untuk mengangkat bokongnya

Kembali ke posisi semula dan ulangi lagi.

2. LATIHAN KESEIMBANGAN
Bila keadaan umum pasien telah stabil yang dinyatakan oleh tim medis, mulailah
melatih keseimbangan duduk, berdiri dan berjalan
a) Melatih keseimbangan duduk
- Penolong berdiri di sebelah sisi yang lumpuh, penolong lainnya berdiri di sisi
yang sehat (bila diperlukan)
- Letakkan lengan anda yang dekat dengan kepala pasien di belakang punggung
pasien, demikian pula tangan penolong satunya.
- Tarik bersama-sama pasien ke arah duduk tegak.
- Bila pasien telah mampu menjaga keseimbangan waktu duduk, letakkan bantal
di belakang kepala, leher dan bahu yang lumpuh (jumlah 4 bantal), letakkan
juga satu bantal di bawah lengan yang lumpuh

b) Melatih keseimbangan berdiri


sediakan cermin besar supaya pasien dapat melihat apakah berdirinya sudah
tegak atau belum.
berikan kesempatan kepada pasien untuk berusaha berdiri sendiri semaksimal
mungkin.
berdirilah dekat sisi pasien yang lumpuh untuk memberikan perasaan aman
padanya

3. LATIHAN MENGGUNAKAN TANGAN YANG LUMPUH


- Hampiri dan berbicara pada pasien dari sisi tubuh yang lumpuh, sentuhlah anggota
tubuh yang lumpuh tersebut dan gosoklah dengan lembut. Jangan topang pasien
bila tiba-tiba pasien seakan terjatuh (condong ke sisi lumpuh), kerna pasien akan
belajar sendiri untuk menjaga keseimbangan tubuhnya
-

Berikan motivasi kepada pasien untuk menggunakan tangan yang lumpuh


sebanyak mungkin

4. LATIHAN MOBILISASI
a) Latihan berjalan menggunakan tongkat berkaki satu atau berkaki empat
b) Latihan naik turun tangga (dibantu penolong)

c) naik turun tangga tanpa menggunakan tongkat


d) naik turun tangga menggunakan tongkat
5. LATIHAN BERKOMUNIKASI

Latihan menulis

Latihan membaca

Latihan mengucapkan huruf A, I, U, E, O.

Latihan mendengar suara, musik, kaset berisi suara anggota keluarga.

Latihan berkomunikasi menggunakan papan yang bergambar atau berupa tulisan.

6. LATIHAN MELAKUKAN KEGIATAN SEHARI-HARI


A. Tata Cara Makan

Ciptakan suasana tenang dan rileks pada waktu makan

Latihan dikonsentrasikan pada latihan menelan, diberikan makanan yang tidak perlu
dikunyah dan letakkan pada bagian tengah belakang dari lidah.

Pada waktu menelan, anjurkan pasien untuk memegang kerongkongnya untuk merasakan
proses menelan.

Setelah pasien mampu menelan, lanjutkan dengan latihan mengunyah dan menggigit

Bila perlu, gunakan peralatan makan khusus, misalnya:sendok sekaligus garpu, dsb.

B. Tata Cara Berpakaian

Cara menggunakan kemeja:

Masukkan terlebih dahulu lengan yang lemah ke dalam lengan baju.

Tarik lengan baju ke atas sampai bahu.

Putar baju ke arah lengan yang sehat.

Masukkan tangan yang sehat ke lengan baju lainnya.

Cara menggunakan celana :

Masukkan kaki yang lemah terlebih dahulu ke dalam celana

Kemudian masukkan kaki yang sehat ke dalam celana.

Jika keseimbangan pasien telah bagus, celana langsung di tarik ke atas

Jika keseimbangan belum pulih, pasien berbaring dahulu, baru celana di tarik ke atas
secara bergantian.

C. Tata Cara Menggunakan Kamar Kecil

Berikan pegangan yang menempel di dinding samping kloset

Bila perlu gunakan commode di atas commode di atas kloset

Sediakan kursi di kamar mandi untuk mandi pasien, jika ada sediakan shower

Pasangkan pegangan pada dinding kamar mandi

Usahakan terdapat bagian yang kering di kamar mandi.

Anda mungkin juga menyukai