Anda di halaman 1dari 9

june 6, 2006

TEKNIK MENGANALISIS KELAYAKAN RENCANA BISNIS SECARA


KOMPREHENSIF
Filed under: Manajemen livia_z @ 7:59 am
TAHAPAN STUDI KELAYAKAN BISNIS
Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang harus
dikerjakan, diantaranya :
1. Penemuan Ide. Produk yang akan dibuat haruslah berpotensi untuk laku dijual dan
menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis
produk dari proyek harus dilakukan dengan kriteria bahwa suatu produk dibuat
untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi
kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada.
2. Tahap Penelitian. Penelitian menggunakan Metode ilmiah, dimulai dengan
mengumpulkan data, mengolah data berdasarkan teori-teori yang relevan, analisis
dan menginterprestasikan hasil pengolahan data dengan alat-alat analisis dan
menyimpulkan hasil pekerjaan.
3. Tahap Evaluasi. Ada tiga macam evaluasi. Pertama, mengevaluasi usulan proyek
yang akan didirikan; kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun; dan
ketiga, mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasionalkan.
4. Tahap pengurutan usulan yang layak. Jika terdapat lebih dari satu usulan rencana
bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan yang dimiliki Manajemen
maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting
direalisasikan.
5. Tahap rencana pelaksanaan.Menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan
untuk tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksanaan,
ketersediaan dana dan sumberdaya, kesiapan manajemen dll.
6. Tahap pelaksanaan. Merealisasikan pembangunan proyek . Jika proyek selesai
maka tahap selanjutnya yaitu melaksanakan operasional bisnis secara rutin.
ASPEK ASPEK STUDI KELAYAKAN BISNIS
Proses analisis setiap aspek saling berketerkaitan antara satu aspek and aspek lainya.
Sebagai missal, ketika seorang peneliti tengah menganalisis aspek keuangan,
dimungkinakan memanfatkan aspek aspek lain selain mencari data yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan langsung dilapangan.
A. ASPEK PASAR
Sebelum menggarap bisnis, hendaknya analisis terhadap pasar potensial yang akan
dimasuki oleh produk yang akan dihasilkan oleh perusahaan dilakukan terlebih dahulu.

Dengan demikian akan diketahui keberadaan pasar potensial atau bisnis akan mencoba
menciptakan pasar potensial sendiri sehingga produk akan menjadi leader.
A.1. Pengertian pasar
Pasar, menurut para ahli, merupakan tempat pertemuan antara penjual dan pembeli, atau
saling bertemunya antara kekuatan permintaan dan penawaran untuk membentuk suatu
harga. Pendapat ahli yang lain mengatakan bahwa pasar merupakan suatu sekelompok
orang yang diorganisasikan untuk melakukan tawar-menawar, sehingga dengan demikian
terbentuk harga.
A.2. Pengertian Permintaan dan Penawaran
Analisa permintaan yang menghasilkan prakiraan permintaan terhadap suatu produk
merupakan salah satu alat penting bagi manajemen perusahaan. Dari prakiraan penjualan,
perusahaan dapat memprakirakan anggaran perusahaan, dan dari anggaran perusahaan
dapat ditentukan, misalnya jumlah dan macam tenaga kerja yang dibutuhkan, kecukupan
alat-alat produksi, ketersediaan bahan mentah dan daya tampung gudang. Permintaan
dapat diartikan sebagai jumlah barang yang dibutuhkan konsumen yang memiliki
kamampuan untuk membeli pada berbagai tingkat harga. Hukum permintaan mengatakan
bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas barang yang diminta akan berkurang,
begitu pula sebaliknya.
Penawaran diartikan sebagai berbagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada
berbagai tingkat harga. Dalam fungsi ini, bila harga suatu barang meningkat
makaprodusen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sampai
dimana penjual ingin menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh
berbagai factor, diantaranya ialah : harga barang itu sendiri, harga barang lain, ongkos
produksi, tingkat teknologi, dan tujuan tujuan perusahan.
A.3. Bentuk Pasar
Bentuk pasar dapat dilihat dari sisi produsen/penjual dan sisi konsumen. Dari sisi
produsen/penjual, pasar dapat dibedakan :
Pasar Persainan Sempurna, aktivitas persainganya tidaklah nampak karena tidak
terbatasnya jumlah produsen dan konsumen dapat menjual atau membeli berapa saja
tanpa ada batas asal bersedia membeli atau menjual pada harga pasar.
saja

Pasar Monopoli, dalah sebuah bentuk pasar yang dikuasai oleh seorang penjual

Pasar oligopoly, merupakan perluasan dari pasar monopoli

Pasar Persaingan Monopolistik, merupakan bentuk campuran antara persaingan


sempurna dengan monopoli. Karena ada kebebasan bagi perusahaan untuk masuk keluar
pasar selain itu barang yang dijual pun tidak homogen.
Dari sisi konsumen, pasar dapat dibedakan atas empat bentuk :
Pasar Konsumen, merupakan pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa
oleh perorangan atau keluarga dalam rangka penggunaan pribadi.
Pasar Industri, adalah pasar untuk barang dan jasa yang dibeli atau disewa oleh
perorangan atau organisasi untuk digunakan pada produksi barang ayau jasa lain, baik
untuk dijual atau disewakan.
Pasar Penjual Kembali (Reseller), adalah suatu pasar yang terdiri dari perorangan
dan atau organisasi yang biasa disebut para pedagang menengah yang terdiri dari dealer,
distributor, grossier, agent, dan retailer.
Pasar Pemerintah, merupakan pasar yang terdiri dari unit-unit pemerintah yang
membeli atau menyewa barang atau jasa untuk menjalankan tugas tugas pemerintah.
A.4. Mengukur dan Meramal Permintaan
Apabila perusahaan menemukan suatu pasar yang manari, maka ia perlu mengestimasi
besarnya pasar pada masa sekarang dan pada masa yang akan dating.
Salah satu metode praktik untuk mengestimasi total permintaan pasar adalah dengan
menggunakan persamaan :
Q = n.p.q
Q = total permintaan pasar
N = jumlah pembeli dipasar
P = harga rata rata satuan
Q = jumlah yang dibeli oleh rata rata pembeli per tahun
B. ASPEK PEMASARAN
Setelah pemilihan ciri ciri pasar bagi rencana produk, selanjutnya perusahaan
melakukan studi atas tiga kegiatan besar, yaitu:
1. Penentuan segmen, target, dan posisi produk pada pasarnya.
2. kajian untuk mengetahui hal-hal utama dari konsumen potensial.
3. Menentukan strategi, kebijakan, dan program pemasaran.

Ketiga kegiatan besar ini terkait satu sama lain dalam rangka mensukseskan studi atas
aspek pemasaran.
B.1.Segmentasi, Target, Posisi di Pasar.
Pasar terdiri dari banyak sekali pembeli yang berbeda dalam beberapa hal, misalnya
kemampuan keuangan, keinginan, lokasi, sikap pembeli. Beberapa aspek utama untuk
mensegmentasikan pasar adalah aspek geografis, demografis, psikografis, dan prilaku.
Setelah segmen pasar diketahui, selanjutnya perusahaan perlu melakukan analisis untuk
dapat memutuskan berapa segmen pasar yang akan dicakup, lalu memilih segmen mana
yang akan dilayani. Analisa dapat dilakukan dengan menelaah tiga factor, yaitu ukuran
dan pertumbuhan segmen, kemenarikan structural segmen, serta sasaran dan sumber daya
yang dimiliki perusahaan.
Selanjutnya harus diputuskan pula posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen
tersebut.
B.2. Sikap, Perilaku, dan kepuasan Konsumen.
- Sikap memainkan peranan yang penting dalam membentuk suatu prilaku. Sikap
digunakan untuk menilai efektifitas kegiatan pemasaran. Sikap memilik beberapa
karakteristik diantaranya adalah memiliki obyek atau tujuan, memiliki petunjuk, derajat
dan intensitas serta sikap memiliki struktur dimana strutur sikap mempunyai tiga
komponen yang menunjang yaitu, emosi, pengetahuan dan kecendrungan prilaku. Sikap
memiliki sumber sumber yaitu pengalaman pribadi dan pengalaman kelompok.
- Prilaku konsumen tidak dapat secara langsung dikendalikan oleh perusahaan. Oleh
karena itu informasa mengenai prilaku ini perlu dikumpulkan sebanyak mungkin.
Terdapat dua factor utama yang berpengaruh terhadap prilaku yaitu; factor social budaya
yang terdiri atas kebudayaan, budaya kusus, kelas social, kelompok social dan factor
psikologis yaitu motivasi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
- Kepuasan Konsumen adlah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara
apa yang dia terima dan harapanya. Seorang pelanggan jika merasa puas dengan nilai
yang diberikan oleh produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan
yang cukup lama.
B.3. Manajemen Pemasaran
Pemasaran meliputi keseluruhan system yang berhubungan dengan kegiatan kegiatan
usaha, yang bertujuan merencanakan, menentukan harga, hingga mempromosikan dan
mendristribusikan barang barang atau jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli,
baik yang actual maupun yang potensial. Jangkauan pemasaran sangat luas, berbagai
tahap kegiatan harus dilalui oleh barang dan jasa sebelum sampai ke konsumen, sehingga
ruang lingkup kegiatan yang luas itu dapat disederhanakan.

C. ASPEK TEKNIK DAN TEKNOLOGI


Setelah dilihat dari aspek pasar maupun pemasaran, bahwa suatu rencana bisnis dianggap
layak , tahap berikutnya yang akan dianalisa adalah mengenai aspek teknis dan teknologi.
Maksudnya, apakah dari segi pembangunan proyek dan implementasi rutin bisnis secara
teknis dapat dilaksanakan, begitu pula aspek teknologi yang akan dipakai.
C.1, Masalah Manajemen Operasional
Manajemen Operasional adalah suatu fungsi atau kegiatan manajemen yang meliputi
perencanaan, organisasi, staffing, koordinasi, pengawasan dan pengarahan terhadap
operasi perusahaan. Operasi ini merupakan suatu kegiatan untuk mengubah masukan
menjadi keluaran, sehingga keluaranya akan lebih bermanfaat dari masukannya.
Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan,
1. Masalh penentuan posisi perusahaan, bertujuan agar keberadaan perusahaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dan dapat dijalankan secara ekonomis,
efektif dan efisien.
2. Masalah desain, mencangkup perancangan fasilitas operasi. Diperlukan
pengambilan keputusan di bidang rancang bangunan.
3. Masalah operasional, timbul biasanya pada saat proses produksi sudah berjalan.
Keputusan terhadap masalah operasional antara lain; rencana produksi, rencana
persediaan bahan baku, pendjadwalan kerja pegawai, pengawasan kiualitas dll.
C.2. Masalah Proses Produksi dan Operasi.
Persoalan persoalan dalam proses produksi ternyata cukup banyak dan komplek.
Persoalan dalam proses tersebut dikelompokan sesuai dengan masalah manajemen
operasional di atas sebagai berikut;
1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan utamanya adalah, Pemilihan
strategi produksi, Pemilihan dan perencanaan produk, Perencanaan Kualitas.
2. Kelompok Masalh Desain, persoalanya adalah;pemilihan teknologi, perencanaan
kapasitas pabrik, perencanaan letak pabrik, perencanaan tata letak pabrik.
3. Kelompok Masalah Operasional, persoalannya adalah; perencanaan jumlah
produksi, Manajemen persediaan, material requirement planning, pengawasan kua
D. ASPEK MANAJEMEN
Diversifikasi usaha merupakan salah satu cara untuk mengembangkan usaha perusahaan.
Keputusan untuk melakukan diversifikasi adalah keputusan strategis perusahaan. Oleh
karena itu diperlukan manajemen yang handal untuk melaksanakannya.

Dalam pembangunan proyek bisnis maupun manajemen dalam implementasi rutin bisnis
adalah sama saja dengan manajemen lainya, befungsi untuk aktifitas aktifitas
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pelaksanaan.
D.1. Perencanaan
Dalam membuat atau menyussun suatu perencanaan hendaknya dapat dikaji dari
beberapa sisi :
1. Pendekatan dalam membuat perencanaan, dapat dilakukan dengan beberapa
alternative pendekatand diantaranya, Pendekatan atas bawah (Top Down),
pendekatan bawah atas (Bottom Up), Pendekatan campuran, dan pendekatan
kelompok.
2. Fungsi perencanaan dan rencana, enam fungsi utama rencana dan perencanaan
manajemen suatu organisai, Penerjemah kebijakan umum, berupa perkiraan yang
bersifat ramalan, Berfungsi ekonomis, Memastikan suatu kegiatan, Alat
koordinasi, dan Alat/sarana pengawasan.
3. Macam macam perencanaan, proses perencanaan untuk menghasilakan suatu
rencana dapat dilihat dari beberapa sisi penting, sisi jangka waktu (perencanaan
jangka panjang, menengah, pendek), sisi tingkat manajemen yaotu dari sisi
strategis dan operasional.
D.2. Pengorganisasian.
Perlu dikaji dalam beberapa sisi ;
1. Langkah pengorganisasian dimana disini perlu merinci seluruh pekerjaan yang
harus dilaksanakan organisasi agar sesuai dengan visi dan misi,
mengkombinasiakan pekerjaan anggota organisasi dengan cara yang logis dan
efisien, menetapkan mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan anggota
dalam satu kesatuan yang harmonis.
2. Asas Organisasi, merupakan pedomanyang secara maksimal hendaknya
dilaksanakan agar diperoleh suatu struktur organisasi yang baik dan aktivitas
organisasi dapat berjalan dengan lancer.
3. Struktur Organisasi, dapat diartikan sebagai susunan dan hubungan antara bagian
dan posisi dalam perusahaan. Struktur organisasi menjelaskan pembagian
aktivitas kerja, serta memperhatikan hubungan fungsi dan aktivitas sampai batas
batas tertentu.
4. Bentuk Organisasi, bentuk organisasi yaitu; organisasi garis, organisasi
fungsional, organisasi garis dan staff, organisasi gabungan, dan organisasi matris.
D.3. Pengerakan dan Pengendalian
- Fungsi dari penggerakan adalah; Mempengaruhi seseorang supaya bersedia menjadi
pengikut, melakukan daya tolak pada seseorang, membuat seseorang atau orang orang
suka mengerjakan hal hal yang baik, dll.

- Fungsi dari Pengendalian adalah, mencegah terjadinya penyimpangan dan kesalahan,


mendinamisasikan organisasi, mempertebal rasa tanggung jawab.
E. ASPEK SUMBER DAYA MANUSIA
Keberadaan SDM hendaknya dianalisis untuk mendapatkan jawaban apakah SDM yang
diperlukan untuk pembangunan maupun pengimplementasian bisnis dapat dimiliki secara
layak atau sebaliknya.Dalam hal membangun proyek bisnis, ketersediaan SDM nya yaitu
manajer proyek dan staf proyek hendaknya dikaji secara cermat. Kesuksesan suatu
perencanaan dan pelaksanaan proyek bisnis sangat tergantung pada SDM yang solid,
yaitu manajer dan timnya. Membangun sebuah tim yang efektif merupakan suatu
kombinasi antara seni dan ilmu pengetahuan. Dalam membangun sebuah tim yang
efektif, pertimbangan harus diadakan bukan hanya pada keahlian teknis para manajer atau
aggota, tetapi juga pada keselarasan mereka dalam bekerja.
F. ASPEK FINANSIAL
Tujuan menganalisa aspek keuangan adalah untuk menentukan rencana investasi melalui
perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan, dengan membandingkan antara
pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana, biaya modal, kemampuan proyek
untuk membayar kembali dana tesebut dalam waktu yang telah ditentukan dan menilai
apakah proyek tersebut dapat berkembang terus.
F.1. Kebutuhan Dana dan Sumbernya
Dana diklasifikasikan atas dasar aktiva tetap seperti berwujud tanah, bangunan, pabrik
dan mesin mesin serta aktiva tetap tak berwujud seperti, paten, lisensi, biaya biaya
pandahuluan dan biaya biaya sebelum operasi.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya perlu ditentukan adalah
dalam bentuk apa dana tersebut didapat. Beberapa sumber dana yang penting antara lain
adalah;
1.
2.
3.
4.
5.

Modal pemilik yang disetorkan


Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar modal
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan di jual dipasar modal
Kredit yang diterima di Bank
Sewa guna dari lembaga non Bank

F.2. Aliran Kas (Cash Flow)


Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat
insidentil, sumber sumber penerimaan kas antara lain;

1. Hasil penjulan investasi jangka panjang, aktiva tetap


2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi
dengan penerimaan kas.
4. Berkurangnya aktiva lancer selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan
kas
5. Adanya penerimaan kas misalnya karena sewa, bunga, atau deviden
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi transaksi sbg,
1. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainya
2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan oleh
pemilik perusahaan
3. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang
4. Pembelian barang secara tunai
5. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden, pajak, denda
G. ASPEK EKONOMI, SOSIAL, DAN POLITIK
G.1 Aspek Ekonomi
Data makroekonomi banyak yang dijadikan sebagai indicator ekonomi yang dapat diolah
menjadi informasi penting dalam rangka studi kelayakan bisnis, misalnya ; PDB (Produk
Domestik Bruto), investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit perbangkan dll.
Hendaknya pula dikaji imbal balik bahwa bisnis yang direncanakan bermanfaat bagi
pihak lain. Aspek manfaat bisnis yang direncanakan dpat ditinjau dari beberapa sisi ;
1. Sisi Rencana Pembangunan Nasional, dimaksudkan agar proyek dapat
memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat, menggunakan sumberdaya
local, menghasilakan dan menghemat devisa, menumbuhkan industri lain, turut
menyediakan kebutuhan konsumen dalam negeri sesuai dengan kemampuan dan
menambah pendapatan nasional.
2. Sisi Distribusi Nilai Tambah, maksudnya dalah agar proyek yang akan dibangun
memiliki nilai tambah.
3. Sisi Investasi per Tenaga Kerja, bahwa proyek mampu meningkatkan kesempatan
kerja.
4. Hambatan di Bidang Ekonomi, Pelaksanaan pembangunan perlu terus
dilaksanakan dalam rangka menaikan atau mempertahankan pendapatan yang
telah dicapai.
5. Dukungan Pemerintah, Pemerintah mempunya kepentingan agar perdagangan
yang dilakukan oleh perusahaan di dalam negeri akan menghasilkan devisa bagi
Negara.
G.2. Aspek Sosial

Tujuan utama perusahaan adalah mencari keuntungan yang sebesar besarnya.


Hendaknya perusahaan yang didirikan mempunyai tanggung jawab social. Perusahaan
hidup bersama sama dengan komponen lain dalam satu tatanan kehidupan yang
pluralistis dan komplek.
G.3. Aspek Politik
Adanya isu/rumor/spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang diciptakan
pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu produk, baik itu produk
barang maupun jasa. Hendaknya aspek politik perlu pula dikaji untuk memperkirakan
bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan diimplementasikan tidak akan sangat
mengganggu sehingga kajian menjadi layak. Situasi politik dapat diketahu melalui berita
di media masa dan bias dibagi menjadi dua ; good news and bad news.

(popup) | permalink

Anda mungkin juga menyukai