Anda di halaman 1dari 17

IMUNOLOGI-SEROLOGI

RIA (RADIO IMMUNO ASSAY)

KELOMPOK III
Febri Andriani
Khoirunnisa
Nur Agustina
Puji Rahmania
Diah Eni Fatonah
Efi Sri Lestari
Novitri Rizki Daryani
M. Sidik
Angga Resdianto
Eko Wijaya

RIA
PENDAHULUAN

Radioimmunoassay pertama kali


dikembangkan oleh Rosalyn Yalow
dan Solomon A. Berson dari Amerika
Serikat.
Pertama kali mereka bekerja untuk
mempelajari
tentang
hormon
khususnya insulin yaitu hormon yang
mengatur kadar gula dalam darah

Radioimmunoassay adalah
salah satu teknik nuklir yang
digunakan untuk mengetahui
konsentrasi hormon.
Pengujian ini menggunakan
antibodi yang spesifik untuk
hormon sebagai protein
terikat.

PRINSIP

Prisip dasar RIA adalah reaksi antara


antigen dan antibodi dimana
reaksinya memanfaatkan sifat
kekhususan reaksi antigen dan
antibodi.
Sebuah antigen yang bereaksi
dengan antibodi yang spesifik
untuknya dan tidak mengadakan
reaksi silang (cross reaction) dengan
tipe antigent yang sama.
Reagen dalam radioimmunoassay
ialah antigen radioaktif dan antibodi
spesifik.

DASAR KERJA

Untuk mengetahui perbandingan


konsentrasi antibodi yang terdapat
pada bagian dalam tabung dan
antigen yang terdapat di dalam
sampel dengan menggunakan
prinsip radio aktif.
Persaingan konsentrasi antigen
sampel dapat ditentukan dari reaksi
reduksi pengikatan konsentrasi
antigen dari antibodi yang terdapat
pada bagian dalam tabung.

Sederhana
Prinsip RIA

Non-kompetitif

Kompetitif

Isotop di mix dengan antibodi


kemudian disisipkan pada sampel
darah pasien.
Substansi non radioaktif dalam darah
akan menggantikan posisi radioaktif
pada antibodi yang mengakibatkan
radioktif lepas.
Radiaoktif yang bebas ini kemudian
diukur untuk menentukan berapa
banyak substansi dalam darah.
Anti serum untuk hormon yang diuji
harus memiliki spesifik yang tinggi

Prinsip non-kompetitif banyak


digunakan dalam metode RIA
sandwich.
Prinsip dasar dari sandwich
adalah reaksi suatu antibodi
dalam konsentrasi yang terbatas
dengan berbagai konsentrasi
antigen

Sejumlah tertentu antibodi


diimobilisasi (ditempelkan) pada
suatu fase padat misalnya dinding
tabung plastik.

Sampel pasien yang mungkin


mengandung biomolekul (misalnya
patogen) ditambahkan bersama
dengan sejumlah tertentu
biomolekul berlabel radioaktif yang
akan berinteraksi dengan antibodi
yang timbul.

Antigen dikonjugasi dengan zat


radioaktif misalnya I131

RIA
CONTOH

Kemudian direaksikan dengan


serum penderita
Bila serum tersebut berisi zat anti
yang sesuai akan terjadi ikatan
antigen-zat anti yang akan
terbaca sebagai jumlah sinar
gamma dengan gamma
counter.

PROSEDUR KERJA RIA


1. Darah masing-masing di pipet 100 ul dan di
masukkan ke dalam tabung yang telah di lapisi
oleh lapisan progesteron antibodi yang telah diberi
label.
2. Tambahkan 1 ml radio isotop 125 I Progesteron lalu
kocok dengan menggunakan vortex mixer.
3. Tutup dengan plastik para film dan disimpan
selama 24 jam pada suhu kamar.

4. Setelah disimpan larutan radio isotop di buang


kedalam botol khusus, tabung dikeringkan
dengan cara dibalik. Selanjutnya progesteron di
cacah dengan gama coanter.

5. Presentase pengikatan progesteron dalam


sampel oleh progesteron antibody spesifik dapat
di ketahui dengan membandingkan hasil
cacahan 125 I Pada tabung berlapis antibodi
tanpa sampel (control).

METODE RIA
kelebihan
Sensitivitas
dan presisi
Kelebihan
yang tinggi.
Mudah dikerjakan.
Pekerjaannya lebih
cepat

Tidak memerlukan
sampel yang besar

kekurangan
Kekurangan
Reagen kurang stabil.
Memerlukan proteksi
terhadap bahan
radioaktif (radioactive
hazardous)

DAFTAR PUSTAKA

http://agusrusdiana.blogspot.com/2011/04/vbehaviorurldefaultvml-o.html

http://drridhowahyutomo.blogspot.com/2011/04/immunoassay
.html
http://www.slideshare.net/fienyun/radioimmunoassay-ria
http://blogkesehatan.net/radioimmunoassay-ria/
http://www.slideshare.net/sonitanb/ria-radioimmunoassay
http://en.wikipedia.org/wiki/Radioimmunoassay
http://ednieuw.home.xs4all.nl/IgGsubclasses/subkl53.htm

http://157.93.252.5/bmia/flx0/bmia_ria_science_tab
http://www.pharmatutor.org/articles/radiommunoassay-drugshormones?page=0,2
http://www.boomer.org/c/p3/c03/c0307.html

Anda mungkin juga menyukai