Anat
Anat
3. Hidung/ Nasal bagian eksternal : kulit disangga kartilago dan tulang hidung.
Internal : selaput lendir / konka nasalis (inferior, medial, superior) Fungsi : 1.
sebagai saluran udara pernafasan Penyaring udara pernafasan oleh bulu hidung
Menghangatkan udara pernafasan oleh mocusa
5. 4. Trachea/ Batang Tenggorok Terdiri dari 16-20 cincin cartilago berbentuk cincin
( hurup C ) Panjang trachea 9-11cm Selaput lendir berbulu getar di bag dalam
disebut Sel bersilia berfungsi mengeluarkan benda asing. Yg memisahkan trachea
menjadi brunkus kiri dan kanan di sebut KARINA.
10. Rongga dan dinding dada terbentuk oleh: Otot otot interkostalis Otot otot
pektoralis mayor dan minor Otot otot trapezius Otot otot seratus
anterior/posterior Kosta- kosta dan kolumna vertebralis Kedua hemi
diafragma -
11. FUNGSI SISTEM PERNAPASAN Oksigen yang masuk dan keluar melalui alatalat pernapasan disebut udara pernapasan
12. Pengertian Respirasi Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O) yang
dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO) yang dihasilkan dari
metabolisme tersebut dikeluarkan dari tubuh melalui paru.
13. Proses Respirasi Peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung O2 ke
dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 sebagai sisa
dari oksidasi keluar dari tubuh.
14. Bernafas Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat
pernapasan. Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi
(mengeluarkan
16. Faktor yang mempengaruhi kecepatan frekuensi pernapasan adalah: 1. Usia Balita
memiliki frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan manula. Semakin bertambah
usia, intensitas pernapasan akan semakin menurun 2. Jenis kelamin Laki-laki memiliki
frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan perempuan
17. 3. Suhu . tubuh Semakin tinggi suhu tubuh (demam) maka frekuensi pernapasan akan
semakin cepat 4. Posisi tubuh Frekuensi pernapasan meningkat saat berjalan atau
berlari dibandingkan posisi diam.frekuensi pernapasan posisi berdiri lebih cepat
dibandingkan posisi duduk. Frekuensi pernapasan posisi tidur terlentar lebih cepat
dibandingkan posisi tengkurap. 5. Aktivitas Semakin tinggi aktivitas, maka frekuensi
pernapasan akan semakin cepat Pertukaran Oksigen dan Carbondioksida
19. Fisiologi Pernafasan Bernafas : perpindahan oksigen (O2) dari udara menuju ke selsel tubuh dan keluarnya karbondioksida (CO2) dari sel-sel menuju udara bebas
Pernafasan eksternal Difusi O2 dan CO2 melalui membran kapiler alveolus
Pernafasan internal : proses transfer O2 dan CO2 antara kapiler-kapiler dan sel tubuh
21. Pergerakan udara Oxygen Mengikat hemoglobin di dalam sel darah merah
Hemoglobin menangkap O2 di dalam kondisi hangat dan pH rendah Karbon dioksida
20% mengikat hemoglobin, 70% dlm bentuk bicarbonate dalam darah Sel darah merah
mengubah CO2 menjadi HCO3-
23. Persarafan pada saluran pernafasan sistem saraf parasimpatik: reseptor muskarinik
respon bronkokonstriksi, vasodilatasi pulmonar, dan sekresi kelenjar mukus. sistem saraf
simpatik: reseptor adrenergik a dan b (epitelium bronkus, paru-paru, otot dan sel mast)
bronkodilatasi, vasokonstriksi pulmonar, dan berkurangnya sekresi kelenjar mukus.
sistem saraf nonkolinergik non adrenergik (NANC) pada bronkiolus : melibatkan
berbagai mediator seperti ATP, oksida nitrat, substance P, dan VIP (vasoactive intestinal
peptide) respon penghambatan, meliputi bronkodilatasi, dan diduga berfungsi sebagai
penyeimbang terhadap fungsi pemicuan oleh sistem kolinergik.
24. serabut saraf aferen: reseptor peregangan(strech), di trakea dan bronkus bagian atas
bronkodilatasi dan peningkatan denyut jantung reseptor iritan, di bagian atas saluran
nafas batuk, bronkokonstriksi, dan sekresi mukus. Serabut C (reseptor
jukstakapiler), yaitu serabut tidak bermielin yang berujung di parenkim paru dan
dinding bronkus berespon terhadap stimulus mekanis maupun kimiawi pola nafas
shallow yang cepat, sekresi mukus, batuk, dan melambatnya denyut jantung.
26. . 2.
Compliance Hubungan antara perubahan tekanan dengan perubahan volume
dan aliran dikenal sebagai copliance. Ada dua bentuk compliance: Static
compliance, perubahan volum paru persatuan perubahan tekanan saluran nafas ( airway
pressure) sewaktu paru tidak bergerak. Pada orang dewasa muda normal : 100 ml/cm
H2O Effective Compliance : (tidal volume/peak pressure) selama fase pernafasan.
Normal: 50 ml/cm H2O
yang berfungsi sebagai pelumas bagi pergerakan paru dalam rongga thorax. Dibentuk
dlm jumlah yg
30. Hukum Boyle Hukum Boyle : Tekanan pada ruangan tertutup berbanding terbalik
dengan volume nya Bila rongga dada mengembang Volume paru akan meningkat dan
tekanan udara paru akan turun maka udara luar akan masuk ke dalam paru (INSPIRASI)
Bila volume thorak menurun, volume paru juda menurun, dan tekanannya meningkat
sehingga udara keluar dari paru-paru(EKSPIRASI).
31. Pada pernafasan normal ( Eupnea/quiet Breathing) inspirasi berlangsung aktif oleh
kontraksi otot, pada ekspirasi berlangsung pasif oleh daya elastisitas (elastic recoil)
jaringan. Saat latihan atau secara sadar melakukan ekspirasi secara kuat, terdapat
tambahan aktifitas kontraksi otot.
32. . Otot yang bekerja saat inspirasi normal untuk mengembangkan cavum thorax :
Musculus Diafragma, berkontraksi menjadi datar. M Intercostalis Externa,
meregangkan costa dan sternum ke depan. Saat INSPIRASI DALAM selain kontraksi
kedua otot di atas, di tambah dengan otot: M Sternocleido Mastoideus Musculus
Scalenus.
33. Otot. Yang Bekerja Saat EKSPIRASI Normal ( Quiet Ekspirasi) berlangsung pasif,
terjadi relaksasi musculus; Diafragma sehingga melengkung ke atas (superior)
Intercostalis eksterna sehingga sternum kembali ke posisi istirahat. Sedang Pada
EKSPIRASI Kuat (dalam) terjadi Kontraksi: M Intercostalis Interna M Rectus
Abdominalis M Tranversus Abdominalis M Obligus Eksterna
34. . Selama berlangsung nya Ventilasi Paru (Pernafasan) yang berupa Inspirasi dan
Ekspirasi terjadi perubahan: Volume paru Tekanan alveolus ( turun saat inspirasi (0-(1) cm H2O, naik saat ekspirasi (0-(+1)cm H2O)) Tekanan pleura (intra pleura)
35. Tekanan transpulmoner Beda tekanan alveolus dan pleura. Merupakan beda
tekanan alveoli dan tekanan permukaan luar paru. Merupakan nilai elastisitas dalam paru
yang cenderung mengempiskan paru pada tiap titik pengembangan disebut tekanan daya
lenting paru.
36. REGULASI VENTILASI Kontrol dari pengaturan ventilasi dilakukan oleh sistem
syaraf dan kadar/konsentrasi gas-gas yang ada di dalam darah Pusat respirasi di medulla
oblongata mengatur: -Rate impuls
Respirasi rate -Amplitudo
impuls
Tidal volume Pusat inspirasi dan ekspirasi : posterior medulla
oblongata, pusat kemo reseptor : anterior medulla oblongata, pusat apneu dan
pneumothoraks : pons. Rangsang ventilasi terjadi atas : PaCo2, pH darah,
37. DIFUSI Gerakan pertukaran O2 dan CO2 didalam alveoli dan darah didalam
kapiler sekitarnya. Difusi oksigen dari alveoli ke pembuluh darah paru dan difusi
karbondioksida dalam arah sebaliknya melalui membran pernafasan.
39. Difusi Gas melalui Jaringan Daya larutnya yang tinggi dalam lipid Pembatas utama
kecepatan difusi gas adalah melalui air jaringan (tissue water), misalnya melalui
membran sel. Difusi gas melalui jaringan membran pernafasan, hampir sama dengan
difusi gas melalui air. Udara alveolus mempunyai komposisi konsentrasi gas yang
tidak sama dengan udara atmosfer.
40. Difusi gas Melalui Membran Pernafasan Alveolus sangat tipis di dalamnya terdapat
jaringan kapiler yg hampir padat dan saling berhubungan sebagai suatu lembaran aliran
darah. Gas alveolus berada sangat dekat dengan darah alveolus. Membran ini dikenal
sbg membran pernafasan atau membran paru.
42. Transportasi gas (perfusi) Adalah: Proses perpindahan gas dr paru ke jaringan dan dr
jaringan ke peru dgn bantuan aliran darah. oksigen kapiler jaringan tubuh karbondioksida
jar. Tbh kapiler Trasportasi gas oksigen: Berikatan dgn Hb (Oxyhemoglobin 97%)
Larut dlm plasma (3%) Transport karbondioksida:
Larut dlm plasma
Berikatan Hb (Carbaminohemoglobine 30%
Sebagai HCO3
44. Transport Oksigen dalam Arteri 98% darah paru teroksigenasi sampai PO 2 104
mmHg 2% langsung dari aorta lewat sirkulasi bronkhial menyuplai jaringan Paru dg
PO2 hampir sama dg Vena 40mmHg (ALIRAN PINTAS).
45. Transport Oksigen dalam keadaan terlarut 3% jumlah total, bandingkan 97% yang
di transport Hb. Bila seseorang menghirup O2 pada PO2s alveoli sangat tinggi, jumlah
yg di transport dlm bentuk terlarut menjadi berlebihan, sehingga terjadi kelebihan yg
serius dalam jaringan dan mengakibatkan keracunan O2.
46. Transport Karbondioksida dalam darah Transport CO2 lebih mudah di banding O2
pada orang normal dlm keadaan istirahat. Bentuk2 Kimia CO2 saat di transport: Untuk
memulai proses transport CO2, maka CO2 dalam bentuk gas berdifusi keluar dari sel
jaringan dalam bentuk molekul CO2 yang terlarut. Waktu memasuki kapiler CO2 segera
bereaksi secara kimia dan fisika.
47. Transport Karbondioksida dalam darah Hanya sebagian kecil CO2 di transport
dalam bentuk terlarut ke paru (7%) Transport CO2 dalam bentuk ion bikarbonat. CO2
yg terlarut dalam darah bereaksi dg air membentuk asam karbonat, Enzim karbonik
anhidrase pd eritrosit mengkatalis reaksi ini memungkinkan sejumlah besar CO2
beraksi dg cairan eritrosit bahkan sebelum darah tersebut meninggalkan jaringan.
48. . Selanjutnya Asam Karbonat berdisosiasi jadi ion H & ion Bikarbonat. Sebagian
besar ion H bercampur dg Hb dlm Eritrosit sebabprotein Hb merupakan dapar asam-basa
kuat. Sebaliknya banyak ion HCO3 berdifusi dari eritrosit ke dalam plasma. Sementara
ion Clorida berdifusi ke dlm eritrosit dan menggantikannya (chlorid Shift). sehingga
kadar Cl vena lebih dari kadar Cl arteri. Dibawah pengaruh Karbonat Anhidrase,
gabungan CO2 dg air dlm eritrosit bersifat reversible dan dua arah, meliputi sekitar 70%
49. FUNGSI RESPIRASI DAN NON RESPIRASI DARI PARU 1. Respirasi : pertukaran
gas O dan CO 2.
Keseimbangan asam basa 3.
Keseimbangan cairan 4.
Keseimbangan suhu tubuh 5.
Membantu venous return darah ke atrium kanan selama
fase inspirasi 6.
Endokrin : keseimbangan bahan vaso aktif, histamine, serotonin, ECF
dan angiotensin 7.
Perlindungan terhadap infeksi: makrofag yang akan membunuh
bakteri