Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS STRUKTUR 3D ( Elemen Frame & Shell )

Struktur portal beton 2 tingkat dengan konfigurasi seperti pada gambar di bawah. Kombinasi
pembebanan yang ditinjau hanya pembebanan tetap yaitu : U = 1,2.D + 1,6.L ( D : beban mati, L :
beban hidup.
Pada arah sumbu-X dari struktur terdapat 4 buah portal, dan pada arah sumbu-Y dari struktur
terdapat 3 buah portal. Tinggi kolom lantai 1 dan lantai 2 dari bangunan adalah 4 m.
Pada lantai 2 dan atap dari bangunan, terdapat pelat beton setebal 12 cm. Beban mati pada pelat
2
2
berupa berat sendiri, penutup lantai dan plafond sebesar 100 kg/m ( 0,1 ton /m ). Selain beban
2
2
mati, di atas pelat terdapat beban hidup merata sebesar 250 kg/m ( 0,25 ton /m ).

Gambar 1. Konfigurasi Struktur 3D

Data-data untuk perhitungan :


Ukuran semua kolom struktur
Ukuran balok pada portal arah sumbu X
Ukuran balok pada portal arah sumbu Y
Ukuran pelat lantai dan pelat atap

:
:
:
:

40/40 cm
50/30 cm
40/25 cm
12 cm

Mutu beton
Mutu tulangan pokok D16 (ulir)
Mutu tulangan sengkang 8 (polos)
Modulus elastisitas beton
Angka poisson beton
Berat jenis beton

:
:
:
:
:
:

fc 20 MPa (K.250)
fy. 400 MPa (U.40)
fy. 240 MPa (U.24)
E = 21000 MPa,
= 0,20
c = 2,4 ton/m3

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Gambar 2. Denah Struktur

Z
X

Gambar 3. Portal arah sumbu-Y ( Jarak antar kolom 4 m )

Z
X
Gambar 4. Portal arah sumbu-X ( Jarak antar kolom 6 m )
Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

SAP2000 V.10 - ANALISIS STRUKTUR 3D (Elemen Frame & Shell)


1. Memilih Sistem Satuan
Pada kotak sistem satuan yang tersedia, pilih sistem satuan yang akan digunakan di dalam analisis
struktur ( untuk perhitungan digunakan sistem satuan : ton-m ).

2. Menyusun Bentuk Stuktur


Dari menu File, pilih New Model. Pada kotak New Model, klik struktur portal 3 dimensi ( 3D
Frames ). Pada kotak 3D Frames masukkan data konfigurasi struktur :
3D Frame Type
Number of Stories
Number of Bays, X
Number of Bays, Y
Story Height
Bay Width, X
Bay Width, Y
Number of Divisions X
Number of Divisions Y
Klik OK.

= Beam Slab Building


=2
=2
=3
=4
=6
=4
=6
=6

Gambar 5. Data masukan untuk model struktur Beam-Slab Building

3. Mendefinisikan Karakteristik Material


Dari menu Define, pilih Material. Pada kotak Define Materials pilih CONC, klik Modify/Show
Material. Pada kotak Material Property Data masukkan data material :
Mass per unit Volume
Weight per unit Volume
Modulus of Elasticity
Poisson Ratio
Coeff of Thermal Expansion
Specified Conc Comp Strength, fc
Bending Reinf Yield Stress, fy
Shear Reinf Yield Stress, fys
Klik OK.

=0
= 2.4
= 2100000
= 0.20
=0
= 2000
= 40000
= 24000

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Gambar 6. Data masukan untuk material beton

4. Mendefinisikan Dimensi Elemen


Dari menu Define, pilih Frame Sections. Pada kotak Frame Properties klik Add Rectangular, klik
Add New Property. Pada kotak Rectangular Section, masukkan data untuk balok arah sumbu Y :
Section Name
Dimension
Material

: BY
: - Depth = 0.40
: - Width = 0.25
: CONC

Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :


Design Type
Concrete Cover to Rebar Center

: Beam
: Top
Bottom

= 0.04
= 0.04

Klik OK

Gambar 7. Data masukan untuk elemen balok BY

Pada kotak Frame Properties klik Add Copy of Property. Pada kotak Rectangular Section,
masukkan data untuk balok arah sumbu X :

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Section Name
Dimension
Material

: BX
: - Depth = 0.50
: - Width = 0.30
: CONC

Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :


Design Type
Concrete Cover to Rebar Center

: Beam
: Top
Bottom

= 0.05
= 0.05

Klik OK

Gambar 8. Data masukan untuk elemen balok BX

Pada kotak Frame Properties klik Add Copy of Property. Pada kotak Rectangular Section
masukkan data untuk kolom :
Section Name
Dimension
Material

:K
: - Depth = 0.40
: - Width = 0.40
: CONC

Klik Concrete Reinforcement. Pada kotak Reinforcement Data masukkan data :


Design Type
Configuration of Reinforcement
Lateral Reinforcement

: Column
: Rectangular
: Ties

Cover to Rebar Center


Number of Bars in 3-dir
Number of Bars in 2-dir

: 0.04
:0
:0

Check/Design
Klik OK.

: Reinforcement to be Designed

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Gambar 9. Data masukan untuk elemen kolom K

Dari menu Define, pilih Area Sections. Pada kotak Area Sections klik Add New Section. Pada kotak
Shell Section Data, masukkan pelat :
Section Name
Type
Material Name
Material Angle

: Pelat
: Plate-Thin
: CONC
:0

Thickness :
Membrane
Bending
Klik OK.

: 0.12
: 0.12

Gambar 10. Data masukan untuk elemen Pelat

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

5. Penempatan Elemen Pada Sistem Struktur


Untuk menampilkan joint-joint pada struktur, pilih menu View, klik Set Display Options. Pada
kotak Display Options For Active Window pilih Joint, kemudian klik Invisible.
Untuk menyusun elemen balok dan kolom pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua balok arah sumbu Y dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih BY, klik OK.
Klik semua balok arah sumbu X dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan
Frame Section. Pada kotak Frame Property, pilih BX, klik OK.
Klik semua kolom dari struktur. Pilih menu Assign, Frame/Cable/Tendon dan Frame Section.
Pada kotak Frame Property, pilih K, klik OK.
Untuk menyusun elemen pelat pada struktur, dilakukan sbb. :
Klik semua elemen pelat pada struktur. Pilih menu Assign, klik Area dan Section. Pada kotak Area
Sections, klik Pelat, kemudian klik OK.

6. Mendefinisikan Jenis Tumpuan


Klik semua joint yang merupakan tumpuan struktur. Pilih menu Assign, kemudian Joint dan
Restraints. Di dalam kotak Joint Restraints, pada Fast Joint Restraints, klik tumpuan jepit, klik OK.

Gambar 11. Data masukan untuk tumpuan struktur

7. Mendefinisikan Kasus Beban, Kasus Analisis, Dan Kombinasi Pembebanan


Beban yang ditinjau bekerja pada struktur adalah kombinasi antara beban mati dan beban hidup
dengan faktor beban sebesar 1,2 dan 1,6. Untuk mendefinisikan kasus beban, kasus analisis, dan
kombinasi pembebanan yang ditinjau bekerja pada struktur, dilakukan sbb. :
Dari menu Define, pilih Load Cases. Pada kotak Defines Load masukkan data :
Load Name
Type
Self Weight Multiplier

= DEAD
= DEAD
=1

Load Name
Type
Self Weight Multiplier
Klik OK.

= LIVE
= LIVE
=0

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Gambar 12. Data masukan untuk kasus beban yang ditinjau bekerja pada struktur

Dari menu Define, pilih Analysis Cases. Pada kotak Analysis Case masukkan data :
Case Name
Case Type

= DEAD
= Linear Static

Load Name
Case Type

= LIVE
= Linear Static

Hapus Case Name (MODAL) dengan menggunakan Delete Case.

Gambar 13. Data masukan untuk kasus beban yang dianalisis

Dari menu Define, pilih Combinations. Pada kotak Define Respons Combinations, klik Add
New Combo. Pada kotak Respons Combination Data masukkan data :
Respons Combination Name : COMB 1
Combination Type
Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik Add
Combination Type
Case Name
Case Type
Scale Factor
Klik OK.

: Linear Add
: DEAD
: Linear Static
: 1.2
: Linear Add
: LIVE
: Linear Static
: 1.6

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Gambar 14. Data masukan untuk kombinasi pembebanan yang ditinjau bekerja pada struktur

8. Mendefinisikan Beban Pada Struktur.


A. Beban Mati
Klik semua elemen pelat. Pilih menu Assign, kemudian Area Loads, dan Uniform (Shell)
Distributed. Pada kotak Area Uniform Loads masukkan data beban mati merata 0,1 ton/m2 (berat
spesi dan penutup lantai + berat plafond dan penggantung) :
Load Case Name
Unit
Uniform Load
Load
Coor System
Direction
Options
Klik OK.

: DEAD
: Ton, m, C
:
: -0.1
: Globals
:Z
: Replace Existing Loads

Gambar 14. Data masukan untuk beban mati (q=0,1 ton/m2) yang bekerja pada pelat

B. Beban Hidup

Klik semua elemen pelat. Pilih menu Assign, kemudian Area Loads, dan Uniform (Shell)
Distributed. Pada kotak Area Uniform Loads masukkan data beban hidup merata 0,25 ton/m2 :
Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

Load Case Name


Unit
Uniform Load
Load
Coor System
Direction
Options
Klik OK.

: LIVE
: Ton, m, C
:
: -0,25
: Globals
:Z
: Replace Existing Loads

Gambar 15. Data masukan untuk beban hidup (q=0,25 ton/m2) yang bekerja pada pelat

9. Menyimpan File Data Masukan Dan Melakukan Analisis Struktur


Sebelum melakukan analisis struktur, file data masukan perlu terlebih dahulu disimpan.
Penyimpanan data masukan dilakukan sbb. :
Pilih menu File, kemudian klik Save As.
Pada kotak Save Model File As, ketikkan nama file, misal FRAME-3D, kemudian klik Save.
Dengan cara ini file akan disimpan dengan nama FRAME-3D.SDB.
Untuk melakukan analisis struktur, pilih menu Analyze, kemudian Run Analyse, klik Run Now.

10. Menampilkan Gaya Dalam Elemen (Local Element Forces)


Untuk menampilkan gambar dilayar monitor, seperti pembebanan pada struktur, deformasi
struktur, diagram momen lentur M3 dan M2, diagram gaya lintang/geser V2 dan V3, diagram gaya
normal/aksial P, dan momen puntir/torsi T, digunakan menu Display.
Untuk menampilkan gaya-gaya dalam di elemen seperti momen lentur, gaya geser, gaya aksial, dan
torsi, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, kemudian Show Force Stresses, kemudian klik Frames/Cables.
Pada kotak Member Forces Diagram for Frames, pilih kasus atau kombinasi pembebanan
yang akan ditampilkan.
Pada kotak Component, pilih salah satu gaya dalam elemen yang akan ditampilkan yaitu :
Moment 3-3, Moment 2-2, Shear 3-3, Shear 2-2, Axial Force, atau Torsion, kemudian klik
OK.

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

10

Gambar 16. Momen lentur M3 dan M2 pada elemen-elemen struktur

Gambar 17. Gaya lintang/geser V2 dan V3 pada elemen-elemen struktur

Gambar 18. Gaya normal P dan Torsi T pada elemen-elemen struktur

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

11

Untuk menampilkan beban merata mati (DEAD) pada pelat, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, Show Loads Assign, kemudian klik Area.
Pada kotak Show Area Loads masukkan data :
Load Name

: DEAD

Uniform load contours


Coord System
: GLOBAL
Direction
:Z
Klik OK
Untuk menampilkan beban merata hidup (LIVE) pada pelat, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, Show Loads Assign, kemudian klik Area.
Pada kotak Show Area Loads masukkan data :
Load Name

: LIVE

Uniform load contours


Coord System
: GLOBAL
Direction
:Z
Klik OK.
Untuk menampilkan konfigurasi struktur dalam bentuk perspektif 3 dimensi, dilakukan sbb. :
Pilih menu View, kemudian Set Display Options.
Pada kotak Display Options For Active Windows klik Extrude View (pada kotak General),
klik OK.

Gambar 19. Konfigurasi struktur perspektif 3D

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

12

Untuk menampilkan sumbu lokal dari pelat, pilih menu View, kemudian klik Set Display Options,
Pada kotak Display Options For Active Window pilih Areas, klik Local Axes, klik OK.
Untuk menampilkan momen-momen lentur di pelat, dilakukan sbb. :
Pilih menu Display, kemudian Show Force Stresses, kemudian klik Shells.
Pada kotak Member Forces Diagrams, masukkan data :
Case/Combo Name
Component Type

: COMB1
: Resultant Forces

Untuk menampilkan momen lentur pada pelat, pada kotak Component bisa dipilih M11 atau M22.
M11 adalah momen lentur pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 1, M22 adalah momen lentur
pada pelat pada arah sumbu lokal pelat 2.

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

13

Lampiran 1.

Gaya-gaya Dalam Elemen Frame

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

14

Lampiran 2.

Gaya-gaya Dalam Elemen Shell

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

15

Lab. Komputasi Teknik Sipil Undip : Analisis Struktur 3D (Elemen Frame & Shell)

16

Anda mungkin juga menyukai