Anda di halaman 1dari 18

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

ANALISIS STRUKTUR
A. Perencanaan Pelat Lantai
1. Pembebanan
a. Beban Mati (QD)
Beban mati lantai kendaraan terdiri atas berat masing-masing elemen
non-struktural. Masing-masing berat elemen ini harus dianggap
sebagai aksi yang terintegrasi pada waktu menerapkan faktor beban.
= 0,04 m x 0,2 m x 800 kg/m3

Berat sendiri pelat

= 6,4 kg/m
Total beban mati (QD)

= 6,4 kg/m

0,4 m
Gambar 4.1 Pemodelan beban mati pada pelat lantai
b. Beban Hidup
Pembebanan beban hidup untuk pelat lantai per pias adalah :
Beban as motor

= 140 kg

Total beban hidup (PL)

= 140 kg

0,4 m

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

c. Beban Kombinasi
Beban merata

= 1,2QD + 1,6QL
= 7,68 kg/m

Beban titik

= 1,2PD + 1,6PL
= 224 kg/m

2. Analisis Lendutan ()
Berdasarkan perhitungan program SAP 2000 V.14 di dapatkan nilai
lendutan struktur sebesar 2,324 x 10-7 m

3. Analisis MomenLentur (Mu)


Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai lentur
struktur sebesar 23,36 kgm = 0,2336 kNm

Kontrol tahanan lentur


Fb kayu E16 = 15 (dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)
Fbx = Fb* CM Ct Cpt CF
Fbx = 15 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 15 MPa
Modulus Penampang (Sx)
Sx

bd 2
40 x 200 2
3

266666 ,667 mm
6
6

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Tahan momen lentur terkoreksi (Mx)


Mx= Sx Fbx = 266666,667 x 15 = 4000 kNm
Momen lentur terfaktor
Mu b Mx
0,2336 kNm 0,6 x 0,85 x 4000 = 2040 kNm........ OK
4.Analisis Geser (Vu)

Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai geser


struktur sebesar 121,57 kg = 1,2157 kN
Kontrol tahan geser
Fv kayu E16

Fv=1,76(dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)

Fv = Fv* CM Ct Cpt
Fv= 1,76 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 1,76 MPa
Tahan geser terkoreksi
V '

2
2
F ' v bd 1,76 x 40 x 200 9,386kN
3
3

Gaya geser terfaktor Vu


Vu v V
1,2157 kN 0,6 x 0,75 x 9,386 = 4,224 kN.................. OK

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

B. Perencanaan Balok Sekunder


1. Pembebanan
a. Beban Mati(QD)
Beban mati balok sekunder terdiri dari :
= 0,08 m x 0,06 m x 800 kg/m3

Berat sendiri balok

= 3,84 kg/m
= 0.4 m x 0.04 m x 800 kg/m3

Berat pelat

= 12,8 kg/m
Total beban mati (QD)

= 16,64 kg/m

2,10 m
b. Beban Hidup
Pembebanan beban hidup untuk balok sekunder per pias adalah :
Beban as motor

= 140 kg

Total beban hidup (PL)

= 140 kg
2,0 m

d.
e.

2,10 m
c. Beban Kombinasi
Beban merata

= 1,2QD + 1,6QL
= 19,968 kg/m

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Beban titik

= 1,2PD + 1,6PL
= 224 kg/m

2. Analisis Lendutan ()
Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai
lendutan struktursebesar 0,00264 m = 26,4 mm

3. Analisis Momen Lentur (Mu)


Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai lentur
struktur sebesar 22,3 kgm = 0,0223 kNm

Kontrol tahanan lentur


Fb kayu E16 = 15 (dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)
Fbx = Fb* CM Ct Cpt CF
Fbx = 15 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 15 MPa
Modulus Penampang (Sx)
Sx

bd 2
50 x70 2
3

40833 ,33 mm
6
6

Tahan momen lentur terkoreksi (Mx)


Mx= Sx Fbx = 40833,33 x 15 = 612,5 kNm
Momen lentur terfaktor
Mu b Mx
0,0223 kNm 0,6 x 0,85 x 612,5 = 312,375 kNm........... OK

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

4. Analisis Geser (Vu)


Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai geser
struktur sebesar 244,97 kg = 2,497 kN

Kontrol tahan geser


Fv kayu E16

Fv=1,76(dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)

Fv = Fv* CM Ct Cpt
Fv= 1,76 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 1,76 MPa
Tahan geser terkoreksi
V '

2
2
F ' v bd 1,76 x60 x80 5,632kN
3
3

Gaya geser terfaktor Vu


Vu v V
244,97 kN 0,6 x 0,75 x 5,632 = 2,5344 kN.................. OK

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

C. Perencanaan Balok Melintang


1. Pembebanan
a. Beban Mati(QD)
Beban mati balok melintang dihitung sebagai berikut :
= 0,10 m x 0,12 m x 800 kg/m3

Berat sendiri balok

= 9,6 kg/m
Berat balok sekunder

= 1,25 m x ( 0,08 x 1/5 ) m x 800 kg/m3


= 16 kg/m
= 1,25 m x 0,04 m x 800 kg/m3

Barat pelat lantai

= 40 kg/m
Total beban mati (QD)

= 65,6 kg/m

4m
b. Beban Hidup
Pembebanan beban hidup untuk balok melintang per pias adalah :
Beban as motor

= 140 kg

Total beban hidup (PL)

= 140 kg

0,9 m

0,9 m
4m

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

c.

Beban Kombinasi
Beban merata

= 1,2QD + 1,6QL
= 78,72 kg/m

Beban titik

= 1,2PD + 1,6PL
= 224 kg/m

2. Analisis Lendutan ()
Berdasarkan perhitungan program SAP V.2000 di dapatkan nilai
lendutan struktur sebesar 0,045994 m = 2,634 mm

3. Analisis Momen Lentur (Mu)


Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai
lentur struktur sebesar 650,88 kgm = 6,5088 kNm

Kontrol tahanan lentur


Fb kayu E16 = 15 (dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)
Fbx = Fb* CM Ct Cpt CF
Fbx = 15 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 15 MPa
Modulus Penampang (Sx)
Sx

bd 2 100 x120 2

240000 mm 3
6
6

Tahan momen lentur terkoreksi (Mx)


Mx= Sx Fbx = 240000 x 15 = 3600 kNm
Momen lentur terfaktor

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Mu b Mx
6,5088 kNm 0,6 x 0,85 x 3600 = 1836 kNm........ OK

4. Analisis Geser (Vu)


Berdasarkan perhitungan program SAP2000 V.14 di dapatkan nilai
geser struktur sebesar 516,48 kgm = 5,1648kNm

Kontrol tahan geser


Fv kayu E16

Fv=1,76(dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)

Fv = Fv* CM Ct Cpt
Fv= 1,76 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 1,76 MPa
Tahan geser terkoreksi
V'

2
2
F ' v bd 1,76x100x120 14,08kN
3
3

Gaya geser terfaktor Vu


Vu v V
5,1648 kN 0,6 x 0,75 x 14,08 = 6,336 kN.................. OK

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

D. Perancangan Rangka Batang Jembatan


1. Pembebanan
a. Beban Mati(PD)
Beban mati rangka batangper pias digambarkan sebagai berikut :

4m
Berdasarkan hasil reaksi pada balok melintang, di dapatkan reaksi beban
mati sebesar 131,2 kg.
Berat pagar
Pagar pengaman = 4 x (0,03m x 0,2m) x 800 kg/m3 x 1,25 m = 24
Tiang sandaran = (0,06 m x 0,08 m) x 800 kg/m3 x 1,6 m

kg

= 6,144 kg
= 30,144 kg

Total beban mati (PD)

= 161,344 kg/m

b. Beban Hidup(PL)
Beban hidup rangka batangper pias digambarkan sebagai berikut :

4m
Berdasarkan hasil reaksi pada balok melintang, di dapatkan reaksi beban
hidup sebesar 225 kg.
Total beban hidup(PL)

= 225 kg

c. Beban Kombinasi(Pu)
Beban titik

= 1,2 PD + 1,6 PL
= 553,6128 kg/m

d. Modelisasi Struktur

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Untuk pemodelan struktur jembatan software yang digunakan


adalah SAP2000 V 14, dengan mendefinisikan kayu E16 dengan
memodifikasi material, dan beban-beban yang dimasukkan adalah
sebagai berikut

Mendefinisikan material kayu

Mendefinisikan ukuran batang tunggaldengan material kayuE16

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Pemodelan struktur extrude display

Pemodelan beban mati

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Pemodelan beban hidup pada lantai kendaraan

Axial Force untuk beban Comb 1

Tabel 4.1 Rekapitulasi gaya batang

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

No.
Batang
A1
A2
A3
A4
A5
A6
A7
A8
A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
A17
A18
A19
A20
A21
A22
A23
A24
A25
A26
A27
A28
A29
A30
A31
A32
A33
A34
A35
A36
A37
A38
A39
A40

Beban COMB 1 (1,2D + 1,6L)


Gaya Aksial
Sifat
0
0
0
0
0
0
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-100.4972
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN
-95.8749
TEKAN

No.

Beban COMB 1 (1,2D + 1,6L)

Batang

Gaya Aksial

Sifat

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

V1
V2
V3
V4
V5
V6
V7
V8
V9
V10
V11
V12
V13
V14
V15
V16
V17
V18
V19
V20
V21
V22

-5.3616
0.5368
0.5074
0.4779
-5.4199
-5.463
-5.5061
-2.2149
-2.2716
-2.3283
-5.4199
-5.488
-5.556
0.3175
0.2495
0.1814
-5.4199
-5.488
-5.556
-2.2149
-2.2716
-2.3283

TEKAN
TARIK
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TARIK
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TARIK
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TARIK
TEKAN
TEKAN
TEKAN
TARIK
TEKAN

No.
Batang
D1
D2
D3
D4
D5
D6
D7
D8
D9
D10
D11
D12
D13
D14
D15
D16
D17
D18
D19
D20

Beban COMB 1 (1,2D + 1,6L)


Gaya Aksial
Sifat
-83.7682
TEKAN
-83.752
TEKAN
-83.7358
TEKAN
20.0252
TARIK
19.9821
TEKAN
19.939
TEKAN
0.0001133
TEKAN
0.0432
TARIK
0.0863
TARIK
-5.661
TEKAN
-5.729
TEKAN
-5.797
TARIK
-5.0382
TARIK
-4.9702
TEKAN
-4.9022
TEKAN
-4.9022
TEKAN
-4.9702
TEKAN
-5.0382
TARIK
-5.797
TARIK
-5.729
TEKAN

Cek Dimensi penampang Tarik


Digunakan kayu dengan dimensi 100 mm x180 mm.
Batang Tarik maksimum nilainya adalah 20,0252 KN
Menghitung kuat tarik sejajar serat acuan (Ft) :
Ft = 0,8 Ft(rasio tahanan kayu kelas mutu A =0,8, Ft = 13,2 dari tabel 4.2.1
SNI 7973:2013)
Ft = 0,8 x 13,2 = 10,56 MPa
Menghitung tahanan tarik terkoreksi (T)
T = F1 An
T = Cm Ct Cpt CF Cn Ft An(diasumsikanfaktor koreksi = 1)
T= 1,0 x1,0 x 1,0 x 1,0 x 1,0 x 10,56 x An
Menghitung kebutuhan luas netto (An)
Tu

t T

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

0,6 x 0,8 x 10,56 x An

16,287 kN
An

16,287/5,0688

An

3213.18655mm2

Menentukan luas penampang bruto (Ag)


Penampang kritis terjadi pada daerah sambungan. Pengurangan luas
penampang akibat penempatan alat sambung baut diperkirakan sekitar
25% jadi penampang bruto yang diperlukan adalah:
Ag= 1,25 An = 4016.4832 mm2
Dimensi batang V4 dipilih 100/180 mm2 dengan Ag = 18000 mm2
Kontrol tahanan tarik
Tu = t T
Tu = 0,6 x 0,8 x 10,56 x An
Tu = 0,6 x 0,8 x 10,56 x (Ag/1,25)
Tu = 0,6 x 0,8 x 10,56 x (18000/1,25)
Tu

72990.72

72.99072

kN

>>20,0252

kN

.....................................OK
Cek Dimensi penampang Tekan
Digunakan kayu dengan dimensi 10 mm x180 mm.
Batang Tarik maksimum nilainya adalah 100,4972 KN
Kontrol persyaratan kolom tekan berspasi:
l1/d1= 1250/100 = 12,5
l3/d1= 625/100

= 6,25

l2/d2= 1250/180 = 6,94


Karena nilai l1/d1< 80, l3/d1< 40, dan l2/d2< 50, maka kolom memenuhi
persyaratan untuk dianggap sebagai kolom berspasi.
Luas penampang bruto (A) = 2 x 100 x 180 = 36000 mm2

db3

2
x
bd 0,5b 302

Iy =
12

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

180x100 3
2
2 x
100x180x0,5.100 30 260.400.000mm 4
12

Ix = 2 x db
12

100x1803

4
=
2
x
12
97.200.000mm

Ix

Jari jari girasi (r) =

97 .200 .000
51,9615
36000

Kelangsingan = (KeL)/r = (1x1250)/51,9615 = 24,0563


Menghitung faktor kestabilan kolom (Cp)
Fc = Fc Cm CtCpt CF

(Fc = 13,2, dari tabel 4.2.1 SNI 7973:2013)

Fc = 13,2 x 1,00 x 1,00 x 1,00 x 1,00= 13,2 MPa


Po = A. Fc
Po = 36000 x 13,2 = 475200 N
E05 = 0,69 Ew = 0,69 x 16000 = 11040 MPa
E05 = E05 x CM Ct Cpt
= 11040 x 1,00 x 1,00 x 1,00 = 11040 Mpa

2 E ' 0.5 A

Pe

(Ke

L 2
)
r

3,142 x11040x36000
6771317N
24,05632

s Pe
0,85 x6771317

22 ,4296
'
c P o 0,6 x0,9 x 475200

Cp

1 c

1 c

c
2c
c
2c

Cp

1 22 ,4296
22 ,4296
1 22 ,4296


2 x0,8
2
x
0
,
8
0,8

0,9908

Menghitung tahanan tekan terkoreksi (P)


P = CpPo
P = 0,9908 x 475200 = 470847,7435 N = 470,847 kN
Kontrol tahanan tekan terfaktor
Pu

c P

Pu

0,8 x 0,9 x 470,847

100,4972 kN
OK

339,0164 kN

...................................................................

KD 1 | PERANCANGAN STRUKTUR JEMBATAN

Dimensi kayu yang digunakan untuk perencanaan jembatan tersebut


mampu menahan beban yang direncanakan.

Tabel 3.1 Dimensi Kayu


No.

Fungsi Kayu

Dimensi (mm)

Balok Truss

100/180

Balok Melintang

100/120

Balok Sekunder

60/80

Papan Lantai

40/200

Anda mungkin juga menyukai