Anda di halaman 1dari 16

SNAKE, DOG, INSECT BITE

VENOM
Venom (venenom, racun), khususnya racun yang
disekresi oleh hewan seperti ular atau artropoda, anjing,
kucing, kera.
Viper, jenis ular yang berbisa dari Afrika, Asia dan
Eropah
Russells viper v., racun ular berbisa Russel, vipera
russelli, yang bekerja in vitro sebagai tromboplastin
intrinsik dan berguna dalam menentukan defisiensi
koagulasi faktor X.

VENOM
Snake venom, bisa ular beracun yang
mengandung hemotoksin, hemaglutinin,
neurotoksin, leukotoksin, atau endoteliotoksin.
Racun-racun dari berbagai spesies telah
digunakan sebagai hemostatik
Spider venom, racun laba-laba seperti
Atrax,Ctenus, Latrodectus, atau Lycosa

Antivenomous
serum
Antitetanic serum (A.T.S.), antitoksin tetanus
Antitoxic serum, anti toksin
Anti rabies serum, antiserum yang diperoleh dari serum
darah atau plasma hewan (biasanya kuda) yang telah
diimunisasi dengan vaksin rabies, digunakan untuk
profilaksis setelah pajanan melawan rabies.
Imunoglobulin rabies digunakan didalamnya jika
tersedia.

Type Venom Product

Snake bite
Anthropod bites :
(1) Bees & Wasps
(2) Spiders : a. Black Widow Spider
(Latrodectus mactans)
b. Brown Recluse Spider
(Violin spider,Laxosceles reclusa)

Manifestasi klinis

Gigitan ular berbisa , toksin bersifat hematotoksik (racun di


pembuluh darah), neurotoksik (racun di syaraf), atau
histaminik (pemicu inflamasi/radang)
Terdapat bekas gigitan yang khas, yaitu dua luka tusuk
dengan jarak tertentu, dapat disertai luka bekas gigitan gigi
bawah yang lebih dangkal
Ecchymosis (perdarahan bawah kulit), edema (bengkak) dan
perdarahan lokal, disertai nyeri hebat tempat gigitan dan
bengkak
Pasien dapat kolaps atau pingsan. Depresi pernapasan dan
sirkulasi, dan atau gejala neurologik, mungkin muntah-muntah.

Management snake bite

Posisi pasien terlentang


Pencegahan penyebaran bisa ular dari daerah gigitan:
- Tourniquet di proksimal daerah gigitan/pembengkakan sehingga menghambat
aliran limfe dan vena, tetapi tidak menghalangi aliran arteri (denyut nadi distal
tetap teraba)
- Letakkan daerah gigitan lebih rendah dari tubuh (Trendelens position)
- boleh diberikan kompres es lokal
- Diberi abat analgetik, obat penenang
Perawatan luka: setelah dilakukan cross-section luka dengan anestesi lokal, untuk
mengeluarkan bisa dalam darah daerah gigitan. Bila perlu darah dihisap melalui
breast pump semprit atau dengan mulut (bisa ular tidak berbahaya bila tertelan)
Diberikan anti bisa (antivenin)

MANIFESTASI KLINIS

SERUM
ANTI BISA ULAR (SABU)

DOG BITE
(RABIES)
Penyakit infeksi akut pada sistem saraf pusat yang biasanya
bersifat fatal pada mamalia, termasuk manusia, disebabkan oleh
rhabdovirus
Penyakit ini biasanya menyebar melalui kontaminasi dengan air
liur yang mengandung virus dari gigitan hewan yang terinfeksi
Infeksi aerosol dapat timbul melalui rute respirasi,transplantasi,
atau ingesti jaringan yang terinfeksi
Vektor, hewan yang penting mencakup anjing, kucing,
kelelawar, musang, srigala dan rubah.

Masa Inkubasi

Pada manusia, atau hewan sangat bervariasi


Tergantung pada ukuran gigitan dan tempat
bagian tubuh yang terkena gigitan
Masa inkubasi pendek apabila gigitan
mengenai tempat yang lebih dekat dengan
otak

Manifestasi klinik
Rasa kebal, nyeri, atau sensasi terbakar pada daerah
gigitan
Periode hipereksitabilitas, halusinasi, delirium, dan
kelakuan aneh bergantian dengan periode diam dan
lemah
Spasme otot-otot faring dan laring yang nyeri,
hipersalivasi, dan ketakutan yang dicetuskan dengan
usaha untauk minum atau bahkan hanya melihat cairan
(hidrofobia)

Stadium

Furious rabies, bentuk atau stadium rabies


dengan gejala yang menonjol adalah aktivitas
mororik yang berlebihan
Paralytic rabies, bentuk atau stadium rabies
dengan gejala utamanya ialah paralisis spinal
asenden. Disebut juga dump rabies.

Prognosis

Sangat jarang sembuh


Kejang-kejang, meningismus, paralisis dan
koma
Kematian karena depresi pernapasan progresif
dan gagal kardiorespirasi

Management
dog bite (rabies)
Penderita gigitan anjing, kucing, kera, segera:
Cuci luka gigitan dengan sabun, deterjen lain di air mengalir selama
10-15 menit dan beri anti septik (betadine, alkohol 70% obat merah
dan lain-lain) rujuk ke Rumah Sakit
Penanganan luka gigitan:
Ulangi cuci luka gigitan dengan sabun/deterjen selama 10-15 menit
dan beri anti septik (betadine, alkohol 70% obat merah dll)
Anamnesis (apakah didahului tindakan provokatif, hewan
menunjukkan gejala rabies, penderita dan hewan pernah divaksinisasi
dan kapan?)
Identifikasi luka gigitan:
Luka resiko tinggi: Jilatan/luka pada mukosa, luka di atas daerah bahu
(mukosa, leher, kepala), luka pada jari tangan/ kaki, genitalia, luka
lebar/dalam dan luka yang banyak (multiple wound).
Berikan vaksinasi sesuai petunjuk bagan berikut:

Bagan penatalaksaan
Kasus Gigitan Hewan Tersangka Rabies
Kasus gigitan
Anjing, kucing, kera

Hewan tidak tertangkap


Hilang/mati/dibunuh
Luka
resiko tinggi

Segera diberi
Vaksin & serum

Spesimen otak hewan


Dapat diperiksa di Lab

Luka
resiko rendah

Segera diberi
Vaksin

Jika tidak
Dapat diperiksa
Laboratorium
Lanjutkan vaksin

Hewan tertangkap
Observasi 10-14 hari
Luka
resiko tinggi

Segera diberi
Vaksin& serum

Hewan
sehat

Hewan
mati

Stop
vaksin
Positif

Lanjutkan
Vaksin

Tidak diberi Vaksin


tunggu Hasil Observasi
Hewan
mati

Beri/lanjutkan vaksin
Spesimen otak hewan
Diperiksa di Lab

Negatif

Stop vaksin

Luka
resiko rendah

Positif
Lanjutkan vaksin

Negatif
Stop vaksin

Hewan
Sehat
Tidak
Di vaksin

Anda mungkin juga menyukai