Pengembangan Komputer Pembelajaran CAI Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya
Pengembangan Komputer Pembelajaran CAI Tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan Pada Mata Pelajaran Fisika Bagi Siswa Kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya
BERUBAH BERATURAN
PADA MATA PELAJARAN FISIKA BAGI
SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SURABAYA
Saad Wazis Hiedayat. Dra. Sulistyowati
Kurikulum dan Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Surabaya
Kampus Lidah wetan
ch4pricornuzz@yahoo.com
Penggunaan media sebagai pendamping dalam proses pembelajaran semakin hari semakin
dibutuhkan. Penggunaan media dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses
pembelajaran karena keterbatasan waktu, tempat dan benda. Selain itu penggunaan media dapat
mengarahkan pola pemikiran siswa yang tadinya bersifat abstrak menjadi konkrit. Salah satu media yang
dapat digunakan dan dikembangkan adalah dengan menggunakan media komputer pembelajaran. Tentunya
dibutuhkan software yang membantu dalm proses pembelajaran tersebut. Untuk itulah dikembangkan
program komputer pembelajaran.
Program yang didesain dan dikembangkan untuk komputer pembelajaran disesuaikan dengan model
pengembangan media yang telah ada untuk diterapkan dalam pembelajaran. Hasil dari desain tersebut,
berupa paket program, atau yang sering disebut dengan prototipe. Prototipe ini dapat disimpan dalam hard
disk, compact disc (CD), maupun removable disk. Prototipe ini dilengkapi dengan bahan penyerta yang
dapat memudahkan dalam penggunaan.
Metode penelitian yang dilakukan adalah menggunakan penelitian deskriptif yang dimaksudkan
untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada pada saat penelitian dilakukan. Jenis
data yang diambil dalam penelitian ini adalah data yang tidak mempunyai hipotesis. Subjek dalam penelitian
ini adalah dua orang ahli materi (guru bidang studi), satu orang ahli rancangan media, satu orang ahli media
dan siswa sebagai pengguna.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa hasil uji coba media komputer
pembelajaran secara keseluruhan adalah sangat baik. Maka media komputer pembelajaran tentang gerak
lurus berubah beraturan pada mata pelajaran fisika untuk siswa kelas VII SMPN 2 Surabaya perlu untuk
dikembangkan dan dimanfaatkan sebagai media pelajaran yang dapat menunjang proses belajar mengajar
Kata kunci : Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, mata pelajaran fisika tentang gerak lurus
berubah beraturan
Pendahuluan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi,
Sains dan Olahraga (IPTEKS & OR) yang diikuti
dengan kemajuan teknologi informasi dan
komputer membawa perubahan yang positif bagi
dunia pendidikan. Berdasarkan kemajuan
teknologi di bidang pendidikan tersebut, maka
proses pembelajaran sedikitnya harus mengikuti
teknologi yang sedang berkembang. Untuk itu,
diperlukan sebuah alat bantu yang berupa media
dimana sebagai suatu hasil dari teknologi.
Pengertian media menurut Sadiman (2007:6)
adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima
pesan sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga
proses belajar terjadi. Media merupakan suatu
sarana yang bersifat menyalurkan pesan dan dapat
merangsang pikiran, perasaan dan kemauan siswa
sehingga mendorong terjadinya proses belajar
pada dirinya. Media memiliki kekuatan-kekuatan
positif dan sinergi yang mampu merubah sikap
dan tingkah laku siswa kearah perubahan yang
kreatif dan dinamis. Maka sehubungan dengan hal
tersebut peran media sangat dibutuhkan dalam
pembelajaran dimana pada saat ini media bukan
hanya sebagai alat bantu tetapi lebih sebagai alat
penyalur pesan dari pemberi pesan (guru) ke
penerima pesan (siswa). Sehingga dalam proses
belajar mengajar guru telah memasukkan media
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Oleh
karena itu media pembelajaran merupakan bagian
integral dalam sistem pembelajaran. Media
pembelajaran hendaknya dipandang sebagai
sumber
belajar
yang
digunakan
dalam
memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses
belajar mengajar. Menurut Arsyad (2005:26),
media
pembelajaran
dapat
memperjelas
penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar proses belajar mengajar dan
meningkatkan hasil belajar. Penggunaan media
pembelajaran juga dapat mempertinggi kualitas
proses belajar mengajar, yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas belajar siswa.
Salah satu bentuk pemanfaatan teknologi yang
canggih saat ini adalah komputer. Komputer
merupakan alat yang bisa dimanfaatkan sebagai
media utama dalam pembelajaran karena berbagai
macam kemampuan yang dimilikinya, diantaranya
memiliki respon yang cepat secara virtual
(tampilan) terhadap masukan yang diberikan
siswa (user), mempunyai kapasitas untuk
menyimpan dan memanipulasi informasi.
Penggunaan
komputer
dalam
kegiatan
Kajian Pustaka
Kata media berasal dari bahasa Latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang
secara harfiah dapat diartikan sebagai perantara
atau pengantar. Menurut Heinich, Molenda dan
Russel dalam Sanjaya (2008:204) diungkapkan
bahwa media is a channel of communication.
Derived from the Latin word for between, the
term refers to anything that carries information
between a source and a receiver.
Menurut Gagne dalam Sadiman (2007:6)
media adalah berbagai jenis komponen dalam
lingkungan siswa yang dapat merangsangnya
untuk belajar.
Sedangkan Briggs dalam Sanjaya (2008 :
204), menyatakan bahwa media sebagai the
physical means of conveying instructional
content........book, films, videotapes, etc. Lebih
jauh Briggs menyatakan media adalah alat untuk
memberi perangsang bagi peserta didik supaya
terjadi proses belajar.
Dari beberapa pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa media adalah segala sesuatu
yang berbentuk perangkat lunak atau perangkat
keras yang dapat digunakan oleh pengirim pesan
kepada penerima pesan untuk mempermudah
dalam penyampaian pesan tersebut.
Menurut Hills dalam Hamalik (1989:19)
menyatakan CAI adalah teknik-teknik yang relatif
baru berakar dari belajar terprogram dengan
melibatkan pendayagunaan komputer sebagai
medium pengajaran atau sumber belajar. Sebagai
suatu medium pembelajaran, belajar dikontrol
oleh program komputer sebagaimana ia yang
bereaksi terhadap respon-respon siswa. Sebagai
suatu sumber belajar, komputer adalah sebagai
suatu alat bagi siswa yang menyediakan
informasi. Dalam hal ini, komputer bukan sebagai
guru itu sendiri atau direct teacher.
Pendapat tersebut ditunjang oleh Heinich
dkk (2005:334) yang menyatakan CAI adalah
suatu sistem penyampaian materi pelajaran yang
berbasis mikroprosesor yang pelajarannya
dirancang dan diprogram kedalam sistem tersebut.
Menurut Anderson (1994:197) mengatakan
bahwa komputer pembelajaran merupakan
penggunaan komputer secara langsung dengan
siswa,
menyampaikan
materi
pelajaran,
memberikan latihan-latihan dan mengetes
kemajuan belajar siswa / peserta didik.
Metode Pengembangan
Metode
pengembangan
mempunyai
kedudukan sangat penting karena dengan metode
yang tepat akan diperoleh hasil yang diharapkan
dan data informasi yang dikumpulkan juga dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Jenis penelitian ini adalah penelitian
pengembangan.
Menurut
buku
Penelitian
Teknologi
Pembelajaran
(2008:
39),
pengembangan
merupakan kegiatan yang
menghasilkan rancangan atau produk yang dapat
dipakai untuk memecahkan masalah aktual.
Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsepkonsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan
penelitian untuk memecahkan masalah. Hasil
penelitian pengembangan dapat berupa karya seni
(desain, drama, tari, dan musik), buku teks, media
pembelajaran atau produk teknologi. Penelitian
ini menggunakan analisis data Deskriptif
Development. Pengembangan ini dilakukan untuk
membuat suatu prototype atau model dan bisa
digunakan dalam segala jenis bidang (Arikunto,
2006: 213).
Model pengembangan yang digunakan
dalam pengembangan naskah media komputer
pembelajaran ini adalah model pengembangan
Arief Sadiman (2007:101). Model ini dipilih dan
digunakan untuk pengembangan naskah media
komputer pembelajaran, dengan alasan sebagai
berikut :
a. Model dari Sadiman merupakan model
untuk pengembangan media yang
menggunakan acuan naskah dalam
membuat tampilan lembaran naskah
yang nantinya akan digunakan sebagai
acauan dalam produksi CAI.
b. Langkah-langkah
pengembangannya
sederhana dan mudah untuk di
laksanakan dalam penyusunan naskah.
c. Urutan setiap langkahnya tersusun
secara sistematis sehingga dalam
pelaksanaannya dapat dijalankan secara
baik
Sedangkan model pengembangan produksi
yang digunakan dalam pengembangan produk
media komputer pembelajaran adalah model
pengembangan dari Fathoni (1992:183). Model
ini dipilih dan digunakan untuk pengembangan
produk media komputer pembelajaran, dengan
alasan sebagai berikut :
a. Model pengembangan produk dari
Fathoni
merupakan
model
pengembangan
untuk
produksi
komputer
pembelajaran
yang
menggunakan
langkah-langkah
prosedural
sehingga
memudahkan
pengembang
untuk
memproduksi
produk.
b. Langkah-langkah
pengembangannya
sederhana dan mudah untuk di
laksanakan
dalam
penelitian
di
lapangan.
c.
Urutan setiap langkahnya tersusun
secara sistematis dan terperinci sehingga
dalam pelaksanaannya terkontrol dengan
baik.
d. Menghemat waktu, biaya dan tenaga. Ini
berarti
menguntungkan
bagi
pengembang media dalam melakukan
uji coba produk dilapangan.
Prosedur pengembangan meliputi langkahlangkah prosedural yang ditempuh dalam
membuat produk. Prosedur pengembangan
komputer pembelajaran meliputi beberapa
tahapan, yaitu mengembangkan naskah komputer
pembelajaran dan mengembangkan produk
komputer pembelajaran.
1. Prosedur Pengembangan Naskah
Prosedur pengembangan naskah komputer
pembelajaran (CAI) untuk mata pelajaran IPA
Fisika Gerak Lurus Berubah Beraturan
kompetensi dasar menganalisa data percobaan
GLB dan gerak lurus berubah beraturan serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
untuk siswa kelas VII SMP Negeri 2 Surabaya,
meliputi
beberapa
langkah-langkah
pengembangan naskah media pendidikan
menurut Arif S. Sadiman dalam bukunya
Media Pendidikan antara lain identifikasi
kebutuhan, perumusan tujuan, perumusan
butir-butir materi, perumusan alat ukur
keberhasilan, penulisan naskah media, tes / uji
coba, revisi dan yang terakhir naskah komputer
pembelajaran siap produksi.
Prosedur pengembangan yang akan
dilaksanakan oleh pengembang adalah sebagai
berikut ini :
a. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik
siswa
Dalam proses belajar mengajar yang
dimaksud dengan kebutuhan adalah
kesenjangan antar kemampuan, ketrampilan
dan sikap siswa yang kita inginkan dengan
kemampuan, ketrampilan dan sikap siswa
yang mereka miliki sekarang. Kebutuhan
pembelajaran itu ialah kemampuan dan
ketrampilan yang dapat dimiliki oleh siswa
dengan mempelajari suatu materi tertentu
(Arief S. Sadiman, 2007: 100).
Tujuannya
adalah
untuk
mengidentifikasi
kebutuhan
nyata
spesifikasi suatu tujuan pengembangan
program. Pada tahapan ini, pengembang
mengembangkan
pemahaman
yang
berkaitan dengan (a) kebutuhan siswa
terhadap program yang akan diajarkan, (b)
lingkungan belajar di mana program akan
diajarkan, (c) hambatan-hambatan yang
terdapat di dalam program, (d) tujuan
umum dan tujuan khusus, dan (e) butir
penilaian yang akan digunakan untuk
menentukan program CAI secara objektif.
Pengembang mengidentifikasi keterampilan
dan kemampuan yang diperoleh siswa
selama mengikuti pelajaran, dan juga
mengidentifikasi kemampuan awal sebelum
mengikuti pelajaran
b.Merumuskan tujuan
Perumusan tujuan memiliki dua
jenis tujuan instruksional yaitu tujuan
instruksional
umum
dan
tujuan
instruksional khusus. Tujuan instruksional
umum adalah tujuan akhir dari suatu
kegiatan
instruksional.
Tujuan
instruksional
khusus
merupakan
penjabaran dari tujuan instruksional
umum. (Sadiman, 2007: 108)
c. Merumuskan butir-butir materi
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui
bahan yang dipelajari atau pengalaman
belajar apa yang harus dilakukan siswa
supaya tujuan dapat tercapai. Kegiatan
pada tahap ini adalah merubah materi
program CAI dalam bentuk naskah
menjadi program CAI yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapakan.
d.Mengembangkan
alat
pengukur
keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan ini diukur
berdasarkan butir-butir materi yang
dikembangkan terlebih dahulu. Alat
pengukur
keberhasilan
harus
dikembangkan sesuai dengan tujuan yang
dicapai
dan
pokok-pokok
materi
pembelajaran yang akan disajikan kepada
siswa. Aspek yang diukur atau dievaluasi
ialah kemampuan, keterampilan siswa
yang dinyatakan dalam kompetensi dasar,
hasil belajar dan indikator yang
diharapkan dapat dimiliki siswa sebagai
hasil kegiatan belajar siswa.
e. Penulisan naskah
Dalam tahap ini pokok-pokok materi
instruksional diuraikan secara jelas dan
terperinci.
Hasil Pengembangan
A. Prosedur Pengembangan Naskah.
1. Identifikasi
Kebutuhan
dan
karakterisitik siswa.
Langkah pertama yang diambil
oleh pengembang dalam pengembangan
media komputer pembelajaran (CAI)
adalah
dengan
mengidentifikasi
kebutuhan dengan cara observasi,
wawancara guru dan siswa. Berdasarkan
informasi yang didapatkan dari guru,
siswa dan observasi di sekolah, dapat
diketahui bahwa :
1.
I
dentifikasi kebutuhan
1. Dari informasi yang didapatkan
dari guru telah diketahui bahwa
dalam pembelajaran fisika dikelas
guru masih menggunakan metode
konvensional ceramah sehingga
siswa mengalami kesulitan dalam
menerima materi.
2. Dari informasi yang didapat dari
siswa telah diketahui bahwa siswa
mengalami
kesulitan
dalam
mempelajari
materi
fisika
disebabkan kurangnya variasi
guru dalam penggunaan sumber
belajar (hanya menggunakan
media cetak).
3. Dari informasi yang didapat dari
observasi telah diketahui bahwa
di SMPN 2 Surabaya memiliki 10
ruang kelas siswa, fasilitas
laboratorium komputer yang
terdiri dari dua ruang kelas
masing-masing kelas terdapat 20
unit komputer. Jadi total terdapat
40 unit komputer yang dapat
digunakan siswa.
4. Dari informasi yang didapat dari
guru telah diketahui bahwa
penggunaan
laboratorium
komputer hanya sebatas untuk
kegiatan
mata
pelajaran
Teknologi
Informasi
dan
Komunikasi
(TIK)
yakni
pengenalan komputer, konsep dan
operasi dasar komputer.
2.
K
arakteristik siswa
1. Siswa SMP kelas VII termasuk
dalam golongan perkembangan
kognitif. Menurut Piaget dalam
(Sanjaya, 2008: 267), menyatakan
bahwa fase peserta didik usia 1214 tahun merupakan fase formal
operasional, karena pada masa
ini pola berpikir anak sudah
sistematik dan meliputi prosesproses yang kompleks. Sehingga
siswa mempunyai minat belajar
yang tinggi dalam menggunakan
media, serta memiliki motivasi
belajar secara mandiri.
2. Siswa sudah mengetahui dasardasar penggunaan komputer yang
diperoleh dari pendidikan tingkat
sebelumnya sehingga siswa dapat
mengoperasikan komputer dengan
baik.
Berdasarkan data tersebut
pengembang ingin menghasilkan
media komputer pembelajaran atau
CAI tentang gerak lurus berubah
beraturan pada mata pelajaran Sains
Fisika siswa kelas VII SMP untuk
mengatasi
permasalahan
dalam
pembelajaran.
2. Merumuskan Tujuan.
Sebelum
membuat
media,
pengembang merumuskan tujuan terlebih
dahulu. Tujuan yang telah dirumuskan,
akan menentukan langkah pengembangan
selanjutnya. Tujuan ini dijadikan acuan
oleh pengembang dalam memproduksi
media komputer pembelajaran (CAI) yang
dapat menjadikan pembelajaran yang lebih
efektif. Adapun tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Tujuan umum program : Siswa
diharapkan mampu mendeskripsikan
gerak lurus berubah beraturan.
b. Tujuan khusus program :
1. Siswa dapat menjelaskan gerak lurus
berubah beraturan.
2. Siswa dapat menyebutkan contoh
gerak lurus berubah beraturan.
3. Siswa
dapat
mendeskripsikan
percepatan
4. Siswa
dapat
mendeskripsikan
perlambatan
5. Siswa dapat menemukan persamaanpersamaan dalam gerak lurus
berubah beraturan.
6. Siswa SMP dapat menganalisa grafik
dalam gerak lurus berubah beraturan
3. Merumuskan Butir Butir Materi.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
Kesimpulan
A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa hasil analisis
data yang diperoleh dari tahap uji coba media
komputer pembelajaran tentang gerak lurus
berubah beraturan pada mata pelajaran fisika di
SMPN 2 Surabaya secara umum adalah sangat
baik. Dari hasil angket uji coba produk yang
dilakukan terhadap ahli materi dan ahli rancangan
media dan ahli media dapat disimpulkan bahwa
produk CAI memiliki nilai yang baik. Sedangkan
hasil dari angket pada uji coba perorangan maka
produk
CAI
yang
dikembangkan
oleh
pengembang dikategorikan sangat baik. Hasil
angket pada uji coba kelompok kecil
dikategorikan sangat baik. Sedangkan angket pada
uji coba kelompok besar dikategorikan bahwa
produk CAI yang dikembangkan adalah sangat
baik. Sedangkan hasil belajar siswa mengalami
peningkatan setelah menggunakan media CAI.
Maka media komputer pembelajaran
tentang gerak lurus berubah beraturan pada mata
pelajaran fisika untuk siswa kelas VII SMPN 2
Surabaya perlu untuk dikembangkan dan
dimanfaatkan sebagai media pelajaran yang dapat
menunjang proses belajar mengajar.
B. Saran Pemanfaatan, Diseminasi, dan
Pengembangan Produk Lebih Lanjut.
1. Saran Pemanfaatan
Dalam pemanfaatan media CAI
yang telah dikembangkan diharapkan guru
memperhatikan hal penting diantaranya :
a) Guru harus bisa memanfaatkan media
pembelajaran dengan baik.
b) Media
pembelajaran
lain
yang
mendukung antara lain seperti buku,
LKS, buku pedoman, ataupun media
pembelajaran lainnya.
2. Diseminasi (Penyebaran)
Pengembangan produk ini hanya
menghasilkan
media
komputer
pembelajaran tentang gerak lurus
berubah beraturan pada mata pelajaran
fisika untuk siswa kelas VII di SMPN 2
Surabaya, apabila digunakan untuk
sekolah lain atau pelajaran lain maka
harus diidentifikasi kembali terutama
pada analisis kebutuhan, kondisi
lingkungan sekolah, karakteristik siswa,
waktu belajar dan dana yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1986. Terjemahan oleh Yusufhadi Miarso.
Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta :
CV. Rajawali.
Anderson, Ronald H. 1994. Pemilihan dan
Pengembangan
Media
untuk
Pembelajaran. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.
Rineka Cipta.
Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran.
Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.
Arthana, I Ketut dan Dewi, Damajanti, K. 2005.
Evaluasi Media Pembelajaran. Buku
tidak diterbitkan. Surabaya: Prodi
Teknologi Pendidikan-Unesa
Chotimah,
Chusnul.
21
Januari
2008.
Macromedia
Sebagai
Media
Pembelajaran. Jawa Pos, hal. 30
Fathoni, R. A. 1992. Pengantar Komputer
Pembelajaran Unit II Surabaya :
University Pers IKIP Surabaya.
Hamalik,
Oemar.
1989.
Komputerisasi
Pendidikan Nasional. Bandung : Mandar
Maju
Heinich, Robert dkk. 2005. Instructional Media.
New York : Macmillan Publishing
Company
Kanginan, Marthen. 2002. IPA FISIKA 1 Untuk
SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga
Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil
Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta:
Kanisius
Rusijono dan Mustadji. 2008. Penelitian
Teknologi Pembelajaran. Surabaya :
Unesa University Press.
Sadiman, Arief. S. 2007. Media Pendidikan.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Sanjaya,
Wina.
2008.
Kurikulum
dan
Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group
Seels, Barbara dan Richey, Rita C. 1994.
Instructional Technology. Washington
DC : AECT.
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1997. Media
Pengajaran. Bandung : PT. Sinar Baru
Bandung