Database Pasien (Hesti)
Database Pasien (Hesti)
DEMOGRAFI PASIEN
Nama dokter
Nama pasien
Umur (thn)
Tanggal masuk
Tanggal Keluar
TB(cm) : -
:: Tn. YH
: 54 th
:14-8-2013 (sore)
:BB (Kg) : -
Penanggung
RM
Reg
Jenis kelamin
Ras
Tanggal review
:: R123456
:: Laki-laki
:: 15-8-2013 (pagi)
SOAP NOTES
Subjective
Diare 2 minggu terakhir dengan frekuensi 3-4 kali per hari dan untuk mengatasinya, pasien
minum Enterostop. Perut kembung, fesesnya ada darahnya, tidak mengandung lendir, cair dan ada
ampasnya
Objective
1. Physical Examination
Parameter
Suhu (oC)
RR (kali/menit)
Nadi (kali/menit)
Tekanan darah (mmHg)
14/8
36,2
18
80
110/70
15/8
36,2
88
120/80
2. Laboratory test
Parameter
Leukosit
Eritrosit
Hemoglobin
Hematocrit
Platelet
LED
Diff :
Eo
Ba
Stab
Seg
Lym
Mo
Natrium
Kalium
Creatinine
BUN
Uric Acid
Kolesterol
TG
HDL
LDL
Normal
4-11
4,5-5,5
13,0-17,5
40,0-52,0
150-400
<6; <10
14/8
11,66
5
14,4
44,1
287
14-29
1-2
0-1
3-5
54-66
25-33
3-7
135-145
3,6-5,0
0,6-1,1
6-20
3,4-7,0
<200mg/dL
<150mg/dl
35-
4
82
12
2
139
3,63
0,87
16,8
8,5
283
212
62,5
55mg/dL
130-
155,4
159mg/dL
Gula Puasa
Gula 2 jam pp
81
118
Hasil endoskopi atas dan bawah 15/8/2013 : duodenal ulcer, gastritis erosive, colitis, internal
Pertanyaan:
Dosis Ziloric dan lipitor sebelumnya ?
Menurut hasil laboratorium pasien, kadar asam urat dan kolesterol pasien di atas rentang normal.
Riwayat pengobatan sebelumnya, pasien menggunakan Lipitor dan zyloric. Namun tidak ada data
terkait dosisnya.
Hasil pemeriksaan H-Pilori ?
Bakteri H. Pylori menyebabkan peptic ulcer. H. Pylori meningkat sekresi asam lambung dan
menyebebkan luka pada mukosa GI.
Apakah sering menggunakan NSAID sebelumnya ?
Penggunaan NSAID termasuk aspirinjangka panjang dapat menyebabkan peptic ulcer dengan
komplikasi pendarahan dan perforasi. NSAID memicu kerusakan pada mukosa GI karena efek toxic
secara langsung dan menurunkan prostaglandin pada mukosa GI.
Dose
Freq
Rout
Time
14/8
Fleet
phosphosoda
Oral
Pagi
Siang
Sore
Mala
Assessment
No. Medical Problem
Therapy
1.
current medication)
-
Duodenal Ulcer
(Past
Menurut
NICE
2004,
pasien
Gastrtis Erosive
Colitis
menghilangkan gejala.
M 1.4 ada indikasi yang tidak diterapi
P 1.5 Ada indikasi tetapi obat tidak
diresepkan
Pasien didiagnosa colitis namun belum
Internal
hemorrhoid
diresepkan
grade1-2
5
Hiperlipidemia
mendapatkan terapi.
M 1.4 ada indikasi yang tidak diterapi
P 1.5 Ada indikasi tetapi obat tidak
Hiperuricemia
Plan
No
Problem
Rekomendasi
1.
Duodenal Ulcer
Menurut
NICE
menggunakan
2004,
NSAID
pasien
duodenal
sebelumnya,
ulcer
maka
yang
NSAID
Gastro erosive
selama 2 bulan.
Sebuah penelitian dengan 941 partisipan yang membandingakn full dose PPI dan H2RA
selama 6 12 bulan. PPI full dose lebih efektif dibandingkan H2RA. RR 0,35 (CI 95% 0,26
0,48). Nilai rata-rata kekambuhan pada grup H2RA 59% dan pada grup PPI full dose 39%
(CI 95% 28%-50%), NTT 2,6 ( CI 95% 2,0 3,6).
Penelitian lain yang membandingkan PPI full dose dengan PPI low dose pada 4590 partisipan
selama 6-12 bulan, PPI ful dose lebih efektif dibandangkan dengan PPI low dose dengan RR
0,57 (CI 95% 0,47-0,70). Angka kekambuhan pada pasien yang menerima PPI low dose 28%
dan pada full dose 13% (CI 95% 8% - 17%)
Perbandingan antar PPI (esomeprazole, omeprazole, lansoprazole dan pantoprazole),
esomeprazole lebih efektif dibandingkan omeprzole, lansoprazole, pantoprazole. Selama 5
hari dalam mengobati heartburn, esomeprazole dibandingkan omeprazole (P =0.0018, P =
0.0098, P = 0.0027, P = 0.0137, P = 0.0069), lansoprazole (P = 0.0020, P = 0.0046, P =
0.0037, P = 0.0016, P = 0.0076), dan pantoprazole (P = 0.0006, P = 0.0005, P = 0.0009, P =
0.0031, P = 0.0119). Tidak berbeda signifikan antara keempat obat tersebut dalam mengobati
relux esofagitis secara mikroskopik selama 8 minggu.
3.
Colitis
Evidence :
- 3 studi penelitian RCT yang melihat efek ASA pada colitis. Untuk studi pertama
mendapatkan hasil bahwa ASA efektif dalam penyembuhan colitis (OR : 0.40; CI95% :
0.30-0.53), studi kedua juga mendaptkan hasil bahwa ASA efektif menyembuhkan colitis
dengan dosis 3 g/hari (NNT = 6; CI95% = 4-8), dan untuk studi ketiga
2 RCT dengan 207 pasien membandingkan terapi eradikasi dan terapi untuk menekan asam
lambung dibandingkan dengan tidak diterapi pada duodenal ulcer akut selama 2-4 minggu.
RR 0,37 (CI 95% 0,26-0,53). Respon penyembuhan meningkat pada grup plasebo 38% dan
yang diterapi sebesar 39% (CI95% 22% - 55%), NTT 2,6 (CI95% 1,8-4,5).
Penelitian lain yang membandingkan terapi eradikasi atau tidak di terapi eradikasi pada
pasien duodenal ulcer yang positif H. Pylori. Hasilnya terapi eradikasi pada duodenal ulcer
supperior dalam menyembuhkan duodenal ulcer RR 0,37 (CI95% 0,26 0,53). Dalam
mencegah kekambuhan duodenal ulcer, terapi eradikasi superior namun tidak bermakna
secara statistik dibandingkan terapi maintenance dengan obat untuk ulcer dengan RR 0,3
(CI95% 0,42-1,25) tetapi lebih superior dibandingkan dengan tidak diterapi RR 0,19 (CI95%
0,15-0,26)
Sebuah meta analysis yang terdiri dari 13 studi (1716 pasien) membandingkan PPI high dose
regimen dan regimen lainnya. Terhadap angka kematian, RR 0,85 (CI95% 0,47-1,54),
pendarahan ulang RR 1,27 (CI95% 0,96-1,67), intervensi bedah dengan RR 1,33(CI 95%
0,63-2,77).terhadap lama tinggal di RS, MD = 0,26 hari (CI95% -0,08 0,6 hari)atau
1.
NSAID
sebelumnya,
ulcer
maka
yang
NSAID
0,15-0,26)
Sebuah meta analysis yang terdiri dari 13 studi (1716 pasien) membandingkan PPI high dose
regimen dan regimen lainnya. Terhadap angka kematian, RR 0,85 (CI95% 0,47-1,54),
pendarahan ulang RR 1,27 (CI95% 0,96-1,67), intervensi bedah dengan RR 1,33(CI 95%
0,63-2,77).terhadap lama tinggal di RS, MD = 0,26 hari (CI95% -0,08 0,6 hari)atau
kebutuhan transfusi darah MD = 0,05 unit (CI95% -0,21 0,3 unit).
5
6
Monitoring Lain
No. Rekomendasi dan alasan
Monitoring
Target