Pendahuluan
Pokok Bahasan
Latar Belakang
Ruang Lingkup
Tujuan Praktikum
2
LANDASAN TEORI
Pokok Bahasan
Persyaratan umum
4.1.1
Ketentuan umum
4.1.1.1 Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan
peraturan lain yang tersebut dalam 1.3.
4.1.1.2 Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang
ditentukan dalam BAB 2 (terutama 2.3) dan memperhitungkan serta
memenuhi proteksi untuk keselamatan yang ditentukan dalam BAB 3.
4.1.1.3 Sebelum merancang suatu instalasi listrik harus dilakukan penilaian
(assessment) dan survai lokasi.
CATATAN Metode penilaian dan hal-hal yang disurvai dijelaskan dalam IEC
364-3.
teknik,
yang
digunakan
sebagai
pedoman
untuk
4.1.2.2 Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah
dibaca dan dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus
diikuti ketentuan dan standar yang berlaku.
4.1.2.3 Rancanganinstalasi listrik terdiri dari :
a) Gambar situasi, yang menunjukkan dengan jelas letak gedung
atau bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan
rancangan penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.
b) Gambar instalasi yang meliputi:
1) Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak
perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya (pelayanannya),
seperti titik lampu, kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB
dan lain-lain.
2) Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai
pengendalinya sepertihubungan lampu dengan sakelarnya,
motor dengan pengasutnya, dan dengan gawai
pengatur
i.
Bagian dari luarnya harus kuat dan tahan terhadap benturan atau tusukan
benda-benda runcing. Cara mengujinya dengan menjatuhkan benda seberat
3 kg dari ketinggian 1 meter-topi tidak boleh pecah atau benda tak boleh
menyentuh kepala.
ii.
Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4-5 cm.
iii.
Tidak menyerap air. Cara pengujian: diuji dengan merendam topi di dalam
air selama 24 jam.
iv.
Tahan terhadap api. Cara pengujian: topi dibakar selama 10 detik dengan
bunsen atau propan , api harus padam selama 5 detik.
2.
ii.
iii.
iv.
tersandung,tergelincir
10
11
Di bawah ini beberapa contoh standar APD dengan SNI dan standar
internasional lainnya.
a. Topi Pengaman (Helmet
b. Sepatu Pengaman (Safety Boots
12
5. Seluruh bagian luar fiting lampu yang dipasang dalam ruang berdebu,
lembab, sangat panas,berisi bahan mudah terbakar, atau mengandung
bahan korosi, harus terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang
sederajat. Terlepas dari keadaan ruang seperti disebutkan di atas, bagian
luar fiting lampu yang bertegangan lebih dari 300 V ke bumi, harus selalu
terbuat dari bahan porselin atau bahan isolasi lain yang sederajat. (PUIL
2000 5.3.3.2.1 hal 168)
6. Bagian luar dari fitting lampu harus dibuat dari bahan porselin, atau bahan
isolasi lain yang sederajat. (pasal 856 A4 PUIL 77).
2. Sakelar
Sakelar ialah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan jaringan listrik,
atau untuk menghubungkannya.
13
B
Simbol Diagram Lokasi
14
dan
penerima
arus
yang
dapat
dipindah-pindahkan,
untuk
tetap) bagi peranti listrik jenis apa pun yang memerlukannya, asalkan
penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya.
Kotak Kontak Khusus (KKK)
kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi suatu
jenis peranti listrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya.
Ada beberapa persyaratan yang perlu diperhatikan dalam pemasangan /
menempatkan kotak kontak, antara lain:
15
1. Tusuk
kontak
harus
dirancang
sedemikian
rupa
sehingga
ketika
16
khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat pengaman lebur disisipkan
dan memutus arus bila arus tersebut melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu
yang sesuai. Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk gawai
penyakelaran yang utuh (fuse ).
Fuse atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Sekering adalah komponen
yang berfungsi sebagai pengaman dalam Rangkaian Elektronika maupun
perangkat listrik. Fuse (Sekering) pada dasarnya terdiri dari sebuah kawat halus
pendek yang akan meleleh dan terputus jika dialiri oleh Arus Listrik yang
berlebihan ataupun terjadinya hubungan arus pendek (short circuit) dalam
sebuah peralatan listrik / Elektronika. Dengan putusnya Fuse (sekering) tersebut,
Arus listrik yang berlebihan tersebut tidak dapat masuk ke dalam Rangkaian
Elektronika sehingga tidak merusak komponen-komponen yang terdapat dalam
rangkaian Elektronika yang bersangkutan.
Fuse (Sekering) terdiri dari 2 Terminal dan biasanya dipasang secara Seri
dengan Rangkaian Elektronika / Listrik yang akan dilindunginya sehingga
apabila Fuse (Sekering) tersebut terputus maka akan terjadi Open Circuit yang
memutuskan hubungan aliran listrik agar arus listrik tidak dapat mengalir masuk
ke dalam Rangkaian yang dilindunginya.
Tabel 12. Simbol Sekering dalam Penerangan
Simbol Diagram Lokasi
17
5. Kabel NYA
Kabel NYA adalah kabel yang mempunyai isolasi berupa PVC, dengan inti
tembaga tunggal yang pejal. Kabel NYA banyak digunakan dalam instalasi
listrik perumahan, yang merupakan kabel udara dengan karakteristik tidak tahan
terhadap panas. Untuk itu, pemasangan kabel NYA harus dilindungi oleh pipa
PVC atau pipa aluminium untuk mencegah terjadinya kerusakan fisik seperti
keratin tikus, terbakar, dll.
Kabel rumah tanpa selubung berisolasi PVC (yaitu NYA, NYAF) dan berisolasi
karet (NGA), tidak boleh dipasang di dalam atau pada kayu, dan tidak boleh
pula langsung pada, di dalam, atau di bawah plasteran. (PUIL 2000 7.12.1.1)
Kabel rumah berisolasi karet (NGA) dan berisolasi PVC (NYA) harus dipasang
didalam pipa instalasi; jika tidak, maka harus ditempuh cara-cara tersebut dalam
7.12.1 (PUIL 2000 7.13.3)
Tabel 7.13-1 Faktor pengisian maksimum
Jumlah penghantar dalam pipa
1
2
3 atau lebih
Faktor pengisian%
50
40
35
18
6. Kabel NYYHY
Menurut PUIL halaman 281, kabel ini hanya cocok dalam ruang kering
untuk peralatan listrik domestic, juga dalam ruang lembab sementara.
Dengan tekanan mekanik sedang, misalnya: untuk mesin cuci, lemari es,
dsb.
19
NYYHY biasanya berwarna hitam. Kabel-kabel ini berinti lebih dari 1 kabel.
Biasanya digunakan untuk instalasi didalam rumah yang tidak permanen, karena
sifatnya fleksible dan tidak mudah patah.
7. Lampu Pijar
Lampu pijar yang digunakan dalam praktikum bengkel listrik yaitu lampu Philip
40W/220V.
Menurut PUIL 2000 halaman 171, Lampu untuk penggunaan umum pada sirkit
penerangan tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Edison E27 jika dayanya
lebih dari 300 W, juga tidak boleh dilengkapi dengan pangkal Goliath E40 jika
dayanya melebihi 1500 W. Di atas 1500 W hanya boleh digunakan pangkal
lampu atau gawai lampu yang khusus.
Lampu pijar adalah sumber cahaya buatan yang dihasilkan melalui penyaluran
arus listrik melalui filamen yang kemudian memanas dan menghasilkan cahaya.
Simbol Diagram Lokasi
Meter energi yang dipasang pada APP harus sudah ditera oleh instansi
yang berwenang. Kotak APP harus dalam keadaan tersegel selama
dioperasikan.
20
Pada APP harus tersedia juga terminal untuk pembumian BKT karena
umumnya kotak APP terbuat dari logam
APP harus dipasang dengan baik ditempat yang mudah dilihat dan dicapai
untuk kepentingan pencatatan rutin energi terpakai dan pemeriksaan
(umumnya dengan tinggi 1,80 meter).
2.4.2 kWhmeter
21
23
Segel Putar Plastik dibuat sesuai pesanan baik warna, panjang kawat, maupun
pengkodean ( nomor seri , dll). Kode nomor seri dibuat berdasarkan pesanan dan
tersimpan pada data base kami sehingga tidak ada kesamaan (double) dengan
yang lainnya.
Kerahasiaan dan keamanan Nomor seri serta produk jadi kami jaga dengan ketat
mulai dari design hingga delivery, sehingga meminimalisir pemalsuan dan cacat
produk.
Secara teknis Segel Putar Plastik ini mempunyai dua bagian, yaitu bagian yang
tetap (badan segel) dan bagian yang dapat diputar kearah kanan (searah jarum
jam, hanya satu arah) sebagai pengunci. Untuk menyegel sangat mudah, kawat
segel tinggal dimasukan, penguncinya di putar searah jarum jam, maka kawat
akan terjepit. dengan demikian tidak akan merusak penandaan. (Penandaan dapat
dilihat dengan jelas).
24
3
MetodE PRAKTIKUM
Pokok Bahasan
: 2 x 6 jam pelajaran/minggu
Hari
Tempat
Deskripsi kerja
2.
3.
25
4.
2.
3.
Memasang komponen
Pembagian job
2.
Minggu 2
Wirring panel
Wiring Panel
2.
3.
Pemasangan kWh
4.
5.
Minggu 3
2.
Pengukuran kWh
26
Uji Kompetensi.
2.
3.
No.
DAFTAR
KOMPONEN
JUMLAH
KONDISI
Fitting Lampu
E27 4A
3 buah
Baik
Saklar Tunggal
(Broco) 10A 250 V
SNI <>LMK<>
D3 6621U-50
1 buah
Baik
1 buah
Baik
27
KETERANGAN
2 buah
Baik
Fuse
10A 500 V
3 buah
Baik
Wiring Connector
16A
4 buah
Baik
MCB 3 (Merlin
Gerlin) Thailand
C45 10A Type 2
415V~
M3 BS3871
5kA IEC
1 buah
Baik
MCB 1 (Siemens)
220/380V 10A
Type G
1 buah
Baik
28
Blok Terminal
Woertz 3404
800V 10mm2
45A
5 buah
Baik
10
7 meter
Baik
11
7 meter
Baik
12
7 meter
Baik
13
7 meter
Baik
14
7 meter
Baik
29
15
Kabel NYYHY
SNI 5 x 1,5 mm
<>LMK<>
16
APP 3 fasa
Pengukuran Langsung
17
Lampu Philip
E27 40W/220V
18
Sekrup roundhead
3mm x 15mm2
7 meter
Baik
1 set
Baik
3 buah
Baik
Secukupnya
Baik
Keterangan:
Menurut ayat 202 A2 semua peralatan listrik yang akan dipergunakan instalasi
harus memenuhi ketentuan PUIL. Di Indonesia peralatan listrik diuji oleh suatu
lembaga dari Perusahaan Umum Listrik Negara, yaitu Lembaga Masalah
Kelistrikan (LMK).
30
1.
Tang
Kombinasi
1 buah
Baik
GAMBAR
KETERANGAN
Tang ini digunakan
secara umum,bisa
digunakan untuk
pembengkokan yang
membutuhkan kekuatan
yang lebih.Selain itu,
tang ini juga dilengkapi
dengan pemotong untuk
memotong kabel yang
ukurannya lebih besar.
untuk mempermudah
2.
3.
Tang Kupas
Tang Potong
1 buah
1 buah
Baik
Baik
31
4.
5.
6.
7.
8.
Tang Lancip/
Tang Cucut
Obeng no.1 ()
Obeng no.2(-)
Obeng no.3 ()
Obeng (+)
1 buah
1 buah
1 buah
Baik
Baik
Baik
untuk pembengkokkan
kabel solid,
pembengkokkan dalam
pembuatan mata itik,
selain itu juga dapat
menyikukan kabel
supaya tampak terlihat
rapi.
digunakan saat
pemasangan kabel pada
panel dan beberapa
komponen yang
diameternya sangatlah
kecil.
digunakan saat
pemasangan kabel pada
panel dan beberapa
komponen yang
diameternya lebih besar
daripada penggunaan pada
obeng n0.1
1 buah
Baik
1 buah
Baik
32
1.
DAFTAR
KOMPONEN
Multimeter
- Mengukur tegangan
AC/DC
- Mengukur arus AC/
DC
- Mengukur tahanan
- Mengetahui
kontinuitas (buzzer)
JUMLAH
KETERANGAN
Baik
1 buah
2.
Insulation Tester
Kegunaan:
Mengukur resistansi
isolasi instalasi
1 buah
Baik
3.
Phasa Detector
Kegunaan:
Memeriksa urutan
fasa
1 buah
Baik
4.
Clamp Meter
Kegunaan:
Mengukur arus AC
pada tanah
1 buah
Baik
5.
Cable Tester
Kegunaan:
Untuk memeriksa
kontinuitas kabel
33
44
PEMBAHASAN
Pokok Bahasan
34
sedangkan ujung pipa bagian atas berada sejajar dengan ujung dinding
atau lebih sedikit.
5. Agar pipa tidak berubah posisi maka pasanglah paku di sebelah kiri dan
kanan pipa dengan jarak antar paku 50cm, selain dengan paku dapat juga
digunakan klem khusus untuk pipa agar pipa terpasang kuat di dinding.
6. Untuk mencegah adukan/plesteran masuk ke dalam T-dos tutuplah T-dos
menggunakan isolasi/lakban besar atau bisa juga disumpal dengan kertas
atau plastik.
7. Setelah T-dos dan pipa terpasang di dinding maka untuk pemasangan
kabel dan saklar harus menunggu dinding diplester dan dicat.
8. Pasang jaring-jaring ditempat yang kita pahat tadi yang letaknya diatas
pipa agar memudahkan dalam proses pemplasteran itu .
9. Pastikan pemasangan semua tadi dengan baik dan kuat agar setelan-setelah
di plester tidak terjadi kesalahan.
35
Setelah proses pemahatan selesai, tanam T-DOS dan pipa pada pahatanpahatan yang telah di tentukan, kemudian pasang kawat jaring-jaring agar
adonan semen dapat melekat dengan baik pada tembok. Kemudian pasang
klembesi agar pipa yang telah di tanam dalam tembok tidak goyah.
36
4.1.3
Ukuran batu bata merah (panjang, lebar, tinggi) untuk masing-masing kota
berbeda. Hal ini dikarenakan kebiasaan dalam memproduksi batu bata di masingmasing daerah berbeda.
Teknis Menghitung Jumlah Batu Bata dalam Luas 1m2
a. Dengan Cara Eksperimen Langsung
-
Didapat nilai efisiensi dari 1 buah batubata yang telah diberi spasi
mortar.
37
2. Pahat
Oleh karena itu dikenal dua jenis pahat, yaitu pahat kayu dan pahat beton.
Pahat kayu biasanya berbentuk besi pipih dengan berbagai ukuran sesuai
dengan penggunaannya. Sementara pahat beton berbentuk besi bulat yang
ukurannya lebih besar daripada pahat kayu.
Cara menggunakan pahat adalah dipukul dengan palu dibagian pangkalnya
sehingga ujungnya yang tajam dapat mencongkel kayu maupun
tembok/beton yang diinginkan.
3. Tangga
4. Ember
39
(Lampiran 1)
40
b. Diagram Lokasi
(Lampiran 2)
(Lampiran 3)
41
(Lampiran 4)
(Lampiran 5)
42
a.
Meminjam alat dan bahan sesuai yang dibutuhkan. Jangan lupa dicek
dan pastikan jika ada yang kurang baik kondisinya bisa dilaporkan ke
petugas bengkel bagian gudang.
b.
Catat dan beri keterangan kerusakan atau kondisi dari komponen jika
komponen tersebut kondisinya kurang baik.
c.
d.
43
a. Pemeriksaan Kontinuitas
44
tester
adalah
perangkat
elektronik
yang
digunakan
untuk
memverifikasi koneksi kabel listrik atau perakitan kabel lainnya. kabel tester
digunakan untuk memverifikasi bahwa semua koneksi dimaksudkan ada dan
tidak ada koneksi yang tidak diinginkan dalam kabel yang diuji. Ketika
koneksi dimaksudkan hilang itu dikatakan terbuka. Ketika koneksi yang
tidak diinginkan ada dikatakan short (seperti dalam hubungan pendek).
Jika sambungan pergi ke tempat yang salah itu dikatakan miswired
(koneksi memiliki dua kesalahan: itu terbuka untuk kontak yang tepat dan
korsleting ke kontak yang salah).
45
Jenis kabel diuji : STP / UTP kabel twisted kembar, kabel koaksial,
saluran telepon.
Jenis kabel terdeteksi : 5E, 6E, kabel telepon, kabel koaksial dan kabel
logam lainnya.
46
Otomatis Time- delay Shut Off Time: tester tidak beroperasi selama 30
menit.
47
48
Urutan fasa-CW
Urutan fasa-CCW
a. Perhitungan kWh-meter
4.4.1 Spesifikasi kWh Meter
Merk
Tipe
: FF 24
Ratting Tegangan
: 3 x 230/400V
Basic current
Maximum Current
Frekuensi
: 50 Hz
C (konstanta)
: 240 put/kWh
Class
Circuit System
Temperature
: 23 C
Base
: Polycarbonate
:5A
: 20 A
: 2 (two)
: three phase four wire
50
Cover
Terminal Cover
: Transparent Polycarbonate
Register
Terminal Block
: Phenolic
Terminal Hole
: 7,8 mm
: 287.LLI.120.A.93
P1 = 1625 watt
P2 = 1408watt
4.3.3 Faktor kesalahan Kwh meter
E = 15.41 %
51
tahanan
isolasi
dilakukan
dengan
tujuan
untuk
52
Uji Urutan Fasa ini dilakukan agar pada pemasangan beban 3 fasa
bekerjanya tidak terbalik. Uji urutan fasa ini menggunakan alat yang
disebut Phasa Detector.
b. Pemeriksaan Nominal Tegangan
Pemeriksaan Nominal tegangan ini dilakukan untuk mengetahui
tegangan yang dihasilkan oleh sumber tegangan. Selain itu, jika kita
mengetahui nilai nominal tegangan kita menghindari kesalahan dalam
pemberian sumber tegangan pada beban.
b. Pemeriksaan Arus
Pemeriksaan arus dilakukan untuk mengetahui besarnya arus yang
melewati penghantar pada rangkaian. Uji arus dilakukan menggunakan
alat yang disebut Tang Amper atau Clamp Amper.
c. Pemeriksaan Beban
Pemeriksaan beban dilakukan untuk mengetahui apakah beban sudah
berfungsi dengan baik dan sesuai rencana atau belum.
53
LEMBAR
COMMISIONING
Instalasi Penerangan 3 Fasa
In Plaster
54
Kelas/Kelompok
: D3 2A PLN/3
Program Studi
: Teknik Listrik
a. Pemeriksaan Kontinuitas
Daftar Simak (Check List)
Pekerjaan Pemasangan Instalasi
Penerangan 3 Phasa
Nomor
Tanggal
Lampiran Denah Lokasi (Key
Plan)
Halaman
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
HASIL
PENGUKURAN
Baik Kurang Baik
Grounding Grounding Stopkontak 1
URAIAN
55
Keterangan
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Tersambung Baik
Dibuat Oleh:
Tanggal:
Mengetahui/Menyetujui:
Pelaksana
Site Engineer
Site Engineer/Atasan
Langsung
Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R-S
S-T
T-N
R-T
R-N
S-N
PE - R
PE - S
PE - T
NILAI (M
)
~
~
~
~
~
~
~
~
~
Dibuat Oleh:
Nilai Minimum
Keterangan
5 M
5 M
5 M
5 M
5 M
5 M
5 M
5 M
5 M
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Sudah Baik
Mengetahui/Menyetujui:
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
56
Kelas/Kelompok
: D3 2A PLN/3
Program Studi
: Teknik Listrik
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
NO
1
2
3
URAIAN
BAIK
Fasa R
FasaS
Fasa T
Dibuat Oleh:
KONDISI
KURANG BAIK
-
Mengetahui/Menyetujui:
KETERANGAN
Sudah Urut
Sudah Urut
Sudah Urut
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
57
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
No.
Uraian
Tegangan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R-S
S-T
T-N
R-T
R-N
S-N
PE-R
PE-S
PE-T
410 V
410 V
225 V
410 V
225 V
225 V
225 V
225 V
225 V
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Dibuat Oleh:
Mengetahui/Menyetujui:
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
58
Kelas/Kelompok
: D3 2A PLN/3
Program Studi
: Teknik Listrik
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
No.
Uraian
Tegangan
Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
R-S
S-T
T-N
R-T
R-N
S-N
PE-R
PE-S
PE-T
410 V
410 V
230 V
410 V
230 V
230 V
230 V
235 V
230 V
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Dibuat Oleh:
Mengetahui/Menyetujui:
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
59
b. Pemeriksaan Arus
Daftar Simak (Check List)
Pekerjaan Pemasangan Instalasi
Penerangan 3 Phasa
Nomor
Tanggal
Lampiran Denah Lokasi (Key
Plan)
Halaman
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
No.
1
URAIAN
FASA R
FASA S
FASA T
NILAI
0,2 A
Tidak terbaca alat ukur karena
nilainya sangat kecil
6,1 A
Dibuat Oleh:
Mengetahui/Menyetujui:
KETERANGAN
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
60
c. Pemeriksaan Beban
Daftar Simak (Check List)
Pekerjaan Pemasangan Instalasi
Penerangan 3 Phasa
Nomor
Tanggal
Lampiran Denah Lokasi (Key
Plan)
Halaman
Nama Perusahaan
Kontraktor
Lokasi
Jenis Pekerjaan
No. Gambar Kerja
Subkon / Mandor
NO
URAIAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
Dibuat Oleh:
KONDISI
KETERANGAN
Nyala Padam
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Sudah Sesuai
Bisa digunakan
Bisa digunakan
Mengetahui/Menyetujui:
Tanggal:
(
Pelaksana
Site Engineer
(
Site Engineer/Atasan
Langsung
61
5
PENUTUP
Pokok Bahasan
Kesimpulan
5.1 Kesimpulan
Pemasangan instalasi penerangan 3 fasa in plaster dapat dilakukan dengan mudah
apabila kita memahami isi yang ada didalam PUIL 2000. Pemasangan instalasi
penerangan 3 fasa in plaster dimulai dengan perancangan diagram lokasi dan
diagram pengawatan, menentukan Bill of Quantity, memperhatikan Alat
Pelindung Diri (APD), pemasangan komponen, dan pelaksanaan commisioning.
Dalam menentukan besarnya kesalahan kWhmeter dapat menggunakan cara
menggunakan stopwatch, wattmeter, dan sebagainya. Dalam laporan ini kita
menggunakan cara dengan menggunakan stopwatch, sehingga kita terlebih dahulu
menghitung daya aktif pada kWh meter dan daya aktif pada sisi beban dengan
tang amper, hingga diperoleh nilai kesalahan kWhmeter.
62
Lampiran 1
63
Lampiran 2
64
Lampiran 3
65
Lampiran 4
66
Lampiran 5
67
Lampiran 6
68
Lampiran 7
69
Lampiran 8
Dasar Pengujian Tahanan Isolasi
Seberapa penting pengujian tahanan isolasi? Dari 80% pemeliharaan listrik dan
pengujian yang melibatkan evaluasi integritas isolasi, jawabannya adalah sangat
penting. Isolasi listrik dibuat sejak dulu. Dan semakin lama kinerjanya semakin
memburuk. Lingkungan instalasi yang keras, terutama mereka yang memiliki
suhu ekstrim dan atau kontaminasi kimia, menyebabkan kerusakan lebih lanjut.
Akibatnya, keselamatan personel dan kehandalan listrik bisa menderita. Jelas ini
penting untuk mengidentifikasi kerusakan secepat mungkin sehingga Anda dapat
mengambil langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.
Apa pengujian tahanan isolasi itu?
Pada dasarnya, Anda menerapkan tegangan (khusus regulasi yang tinggi, tegangan
Dc stabil) dielektrik, mengukur jumlah arus yang mengalir melalui dielektrik itu
dan kemudian menghitung (menggunakan hokum Ohm) pengukuran resistansi.
Mari kita jelaskan, kita gunakan istilah arus. Kita bicara tentang kebocoran arus.
Pengukuran tahanan pada megaohm, Anda menggunakan pengukuran resistansi
ini untuk mengevaluasi integritas isolasi. Aliran arus melalui dielektrik mungkin
tampak agak kontradiktif, tapi ingat, tidak ada isolasi listrik yang sempurna. Jadi
beberapa arus akan mengalir.
Apa tujuan dari pengujian tahanan isolsi?
Anda dapat menggunkannya sebagai:
1. Ukuran control kualits pada saat sebuah peralatan listrik dihasilkan
2. Sebuah persyaratan instalasi untuk membantu memastikan spesifikasi
terpenuhi dan untuk memverifikasi hook up yang tepat.
3. Sebuah tugas pemeliharaan preventif periodic
4. Sebuah alat pemecah masalah.
Bagaimana cara Anda melakukan pengujian tahanan isolasi?
70
71
Ketika Anda mendapatkan lebih banyak keahlian, Anda akan menjadi paham
dengan perilaku ini dan dapat memaksimalkan penggunaan dalam mengevaluasi
hasil tes Anda. Ini adalah salah satu factor yang menghasilkan popularitas lanjutan
penguji analog.
Apa yang mempengaruhi pembacaan tahanan isolasi?
Tahanan isolasi adalah suhu sensitive. Ketika suhu meningkat, tahanan isolasi
menurun, dan sebaliknya. Sebuah aturan umum praktis menunjukkan bahwa
tahanan isolasi dipengaruhi factor masing-masing perubahan 10 derajat Celcius.
Jadi untuk membandingkan bacaan baru dengan yang sebelumnya, Anda harus
memperbaiki bacaan Anda ke beberapa suhu dasar. Misalnya, Anda mengukur
100megaohm dengan suhu isolasi 30 derajat celcius. Sebuah pengukuran
dikoreksi pada 20 derajat celcius akan menjadi 200megaohm (100 megaohm kali
dua).
Juga dapat diterima nilai-nilai tahanan isolasi tergantung pada peralatan Anda
yang akan diuji. Secara historis, banyak pengguna listrik yang menggunakan
standart agak sewenan-wenang dari 1 megaohm kV. The International Electrical
Assosiation (NETA) spesifikasi pemeliharaan pengujian spesifikasi untuk Power
Electrical Equipment dan Sistem Distribusi memberikan nilai yang jauh lebih
realistis dari nilai sebelumnya.
Ingat, bandingkan pembacaan tes Anda dengan orang lain yang diambil pada
peralatan serupa. Kemudian selidiki setiap nilai dibawah standar minimum NETS
atau dari nilai sebelumnya.
72
Lampiran 9
Lampu yang biasa digunakan di bidang industry, yaitu:
a. Lampu SON
Lampu SON merupakan lampu merkuri tegangan tinggi.
b. Lampu TL
73
74