Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
KELOMPOK 1 (SATU)
1. RISTIAN JANUARI
03111403015
03111403020
03111403021
03111403025
5. SURYANDI PERDANA
03111403042
03111403050
DOSEN PEMBIMBING :
Ir. A. RASYIDI FACHRY, M.ENG
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
rumah
tangga
seperti
cat,
perekat
dan
penghilang
noda.
Trychloroethylene
(TCE)
adalah
PT.
ANUGRAH
PUTRA
hal
tersebut
mengindikasikan
bahwa
selama
ini
industri
itu,
dilakukan
proses
peramalan
guna
mengetahui
kebutuhan
BAB II
PEMBAHASAN
Tri. Trichloroethylene (TCE) adalah pelarut efektif untuk berbagai zat organik,
juga digunakan sebagai dry cleaning solvent, walaupun kemudian peran dari
senyawa trichloroethylene (TCE). digantikan oleh tetrachloroethylene yang
dikenal juga dengan nama perchloroethylene.
Trichloroethylene (TCE) merupakan bahan kimia utama yang diproduksi
dari asetilen. Bahan kimia lainnya didapat dari asetilen yaitu acrylonitrile, vinyl
chloride, dan monomer asetat. Trichloroethylene (C2HCl3) yang juga memiliki
sifat tidak berwarna dan tidak mudah terbakar. Trichloroethylene (TCE) banyak
digunakan untuk pelapis pada logam sebelum proses electroplating, pelarut untuk
ekstraksi pada zat-zat organik, pembersih dan pelarut, analgesik dan anastesi
dalam bidang farmasi, serta sebagai bahan baku dalam proses pembuatan cat.
Trichloroethylene (TCE) hampir sama dengan senyawa perkloroetilen,
trichloroethylene biasa dibuat dengan menggunakan 3 proses, tapi yang paling
utama trichloroethylene yang dibuat dengan etilen diklorit. Trichloroethylene
diproduksi dengan alat single stage. Proses oxyclorinasi dari dichloride dan
chlorine ethylene klorinasi dari hidrokarbon seperti propane dan asetilen. Klorin
juga merupakan produk dari trichloroethylene. Bahan yang paling utama untuk
membuat trichloroethylene adalah dikloroetilen. Trichloroethylene selain dapat
digunakan untuk cuci kering (dry clean). Trichloroethylene juga dapat digunakan
untuk membuat beberapa peralatan atau alat di sebuah industri.
Trichloroethylene (TCE) merupakan polutan pada udara dan air,
Trichloroethylene (TCE) dianggap sebagai salah satu penyebab terjadinya kanker
pada manusia oleh National Academy of Sciences. Trichloroethylene
(TCE)
adalah senyawa yang mudah menguap, maksudnya menguap dengan mudah dan
sangat cepat ke udara. Menghirup sedikit Trichloroethylene (TCE) bisa membuat
mata pedih dan tenggorokan gatal, menyebabkan sakit kepala, pusing dan sulit
berkonsentrasi. Dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan pada sistem
syaraf, ginjal dan hati yanglama kelamaan akan menyebabkan kematian.
2.2. Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku Pembuatan Trichloroethylene (TCE)
2.2.1. Bahan Baku
1) Klorin (Cl2)
a. Berat Molekul
: 71 gr/grmol
b. Titik leleh
: -101,60C
c. Titik cair
d. Titik didih
: -34,60C
e. Warna
: Kuning kehijauan
f. Bau
0,35-2
ppm
merupakan
konsentrasi
maksimum.
g. Kegunaan
2) Acetylene (C2H3)
a) Berat Molekul
: 26,04 gr/grmol
b) Densitas
c) Titik didih
: -84 oC
d) Titik leleh
: -80,8 oC
e) Stabilitas Kimia
f) Tekanan Uap
: 635 psig
2.2.2. Produk
Trychloroethylene (C2HCl3)
Sifat Fisika
a) Berat molekul
: 131,39 gram/mol
b) Appearance
c) Densitas
d) Melting point
: 200 K (73 C)
e) Boiling point
: 360 K (87.2 C)
h) Indeks refraktif
: 1.4777 at 19.8 C
i) Hazard
Sifat Kimia
Trychloroethylene (TCE) dibuat dari asetilen melalui 2 tahap.
a) Mereaksikan klorin dengan katalis feri klorida pada 90oC untuk
menghasilkan 1,1,2,2-tetrachloroethane.
HCCH + 2 Cl2 Cl2CHCHCl2
1,1,2,2-tetrachloroethane
kemudian
dihidroklorinasi
menghasilkan
trichloroethylene.
2 Cl2CHCHCl2 + Ca(OH)2 2 ClCH=CCl2 + CaCl2 + 2 H2O
b) Dapat dibuat dari etilen.
Etilen diklorinasi melalui katalis feri klorida untuk menghasilkan 1,2dichloroethane.
CH2=CH2 + Cl2 ClCH2CH2Cl
Dipanaskan
sampai
400oC
dengan
penambahan
klorin,
1,2-
tetrachloroethane terjadi reaksi antara C2H2 dan Cl2 dengan bantuan katalis FeCl3
untuk memepercepat rekasi. Proses ini berlangsung pada suhu 80-1000C yang
dilengkapi dengan pendinginan secara eksternal, selanjutnya produk dari
tetrachloroethane reactor yaitu tetrachloroethane (C2H2Cl4) dipompakan ke
catalyst recovery sehingga terjadi pemisahan antara katalis dan tetrachloroethane.
Sisa-sisa katalis dikeluarkan pada bagian bawah (bottom) dari catalyst recovery,
sedangkan tetrachloroethane murni disimpan ke dalam storage dan sebagian
tetrachloroethane yang masih mengandung katalis dikembalikan ke reactor.
Dalam hal ini, reaktan yang tidak bereaksi akan dilarutkan dengan H2O yang
bertujuan untuk mengubah fase Cl2 dan C2H2 dari fase gas menjadi fase cairan
yaitu dengan dilakukan pembuangan pada bagian keluaran (bottom).
Produk yang akan bereaksi yaitu C2H2Cl4 murni kemudian dipompakan
lagi ke trichloroethylene reactor untuk mengubah tetrachloroethane menjadi
trichloroethylene yang sebelumnya telah dilakukan proses pendinginan terlebih
dahulu. Pada trichloroethylene reactor, tetrachloroethane akan diubah menjadi
trichloroethylene dengan bantuan katalis BaCl2 dan HCl sebagai rekasi samping,
proses ini berlangsung pada suhu 250-3000C. Selanjutnya produk-produk yang
berupa tetrakloroetan, trikloroetilen, dan HCl didinginkan kembali pada
condenser dan terjadi pemisahan, adapun brine pada proses ini yang berfungsi
untuk membantu proses pendinginan, sedangkan zat-zat di dalamnya berupa
garam-garam seperti NaCl. HCl yang mempunyai jumlah lebih besar akan keluar
pada bagian atas (top). Kemudian tetrachloroethane, trichloroethylene, dan HCl
akan masuk ke HCl stripper untuk dipisahkan kembali dengan bantuan steam,
sisa-sisa HCl yang masih terbawa ini dipisahkan dan akan dikeluarkan pada
bagian
atas
(top).
Selanjutnya
produk-produk
yang
masih
berupa
kembali pada bagian atas (top). Kemudian dimurnikan dengan tahap destilasi
yang dilengkapi dengan pendingin dan pemanasan dahulu. Pada proses ini terjadi
pemisahan antara produk trichloroethylene dan tetrachloroethane.
Trichloroethylene yang mempunyai titik didih lebih rendah yaitu berkisar
83,20C keluar lebih dulu pada bagian atas (top) sedangkan tetrachloroethane yang
mempunyai titik didih lebih tinggi yaitu 146,30C dikeluarkan pada bagian bawah
(bottom) dan akan direcycle kembali ke trichloroethylene reactor. Adapun fungsi
inhibitor pada tahap akhir destilasi ini adalah sebagai penghambat agar hasil akhir
atau produk yang dihasilkan benar-benar murni dan tidak terkontaminasi dengan
zat-zat yang lain, dimana sifat fisik dan kimia beracun pada 0,35-2 ppm
merupakan konsentrasi maksimum
*note : (Masukan uraian proses pembuatan dari bahan pak fahri dan bandingkan)
2.4. Diagram Alir Proses Pembuatan Trichloroethylene (TCE)
(Diagram Alir 1 dan Diagram Alir 2 Terlampir)
2.5. Manfaat dan Kegunaan Trichloroethylene (TCE)
Kegunaan produk dari Trichloroethylene (C2HCl3) antara lain adalah:
1) Sebagai pelarut lemak dalam pengolahan logam tekstil. Karbon tetraklorida
(CCL4) adalah cairan yang berwarna, berbau sedikit tidak enak dan memiliki
titik didih 770C. Senyawa ini tidak larut dalam air sehingga menjadi pelarut
yang baik untuk minyak dan lemak.
2) Sering dipakai dalam cuci kering (dry clean) pakaian, karena kerapatannya
yang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah yang telah dibuat adalah :
3.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN