Pembahasan
Pembahasan
PEMBAHASAN
salahnya
(culpa)
melakukan
kejahatan
berarti
mempergunakan
sedemikian
membahayakan
keamanan
orang
atau
barang,
atau
het gebrek aan voorzorg, in een woord, schuld, waar het feit prong heeft, moet
tekeer gaan).
Menurut M.v.T kealpaan disatu pihak berlawanan benar-benar dengan
kesengajaan dan dipihal lain dengan hal yang kebetulan (toevel atau
caous).kealpaan merupakan bentuk kesalahan yang lebih ringan dari pada
kesengajaan, akan tetapi bukannya kesengajaan yang ringan.
Van Hamel membagi culpa atas dua jenis :
a. Kurang melihat ke depan yang perlu.
b. Kurang hati-hati yang perlu.
Yang pertama terjadi jika terdakwa tidak membayangkan secara tepat atau
sama sekali tidak membayangkan akibat yang akan terjadi.Yang kedua misalnya
ia menarik picu pistol karena mengira tidak ada isinya (padahal ada).
Vos mengeritik pembagian Van Hamel mengenai culpa (schuld) ini dengan
mengatakan bahwa tidak ada batas yang tegas antara kedua bagian tersebut.
Ketidak hati-hatian itu sering timbul karena kurang melihat kedepan. Oleh karena
itu Vos membuat pembagian juga yaitu kalau Van Hamel membedakan dua jenis
culpa maka Vos membedakan dua unsur ( element) culpa itu. Yang pertama ialah
terdakwa dapat melihat ke depan yang akan terjadi. Yang kedua ketidak hatihatian ( tidak dapat di pertanggungjawabkan ) perbuatan yang di lakukan ( atau
pengabdian) atau dengan kata lain harus ada perbuatan yang tidak boleh atau
dengan tidak cara demikian di lakukan.
Mengenai kekurang hati-hatian Vos mengatakan ada beberapa perbuatan
yang dapat melihat kedepan akibat tetapi bukan culpa. Contoh dokter yang
melakukan operasi berbahaya di lakukan menurut keahlianya yang dapat melihat
kedepan adanya kemungkinan kematian, tetapi bukanlah culpa. Di sini perbuatan
tersebut masih dapat di pertanggungjawabkan. Jadi untuk di pandang sebagai
culpa, masih harus ada unsur kedua, yaitu pembuat berbuat sesuatu yang lain dari
pada yang seharusnya ia lakukan. Maksud Vos ialah masih ada unsur kedua, yaitu
kurang hati-hati.
menyangkut
juga
kewajiban
untuk
menghindarkan
Hakim.
Undang-undang
mewajibkan
seseorang
untuk
sengaja berbuat baik atau dengan sengaja berbuat jahat, pada hemat saya tidak
mengatakan karena kealpaannya berbuat baik. Sebabnya tidak mungkin
menyatakan demikian ialah karena istilah kealpaan itu sendiri sudah terkandung
makna kekeliruan.
(Prof. Moeljatno, S.H., 2009: 216)
karena
kesalahannya
menyebabkan
orang
luka
sedemikian rupa sehingga orang itu menjari sakit sementara atau tidak
dapat menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara, dihukum
dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau
hukuman kurungan selama-lamanya enam bulan atau hukuman denda
setinggi-tingginya Rp 4500,1. Isi pasal ini hampir sama dengan pasal 359, bedanya hanya bahwa
akibat dari pasal 359 adalah ,,mati orang, sedang akibat dalam pasal
360 adalah:
a. Luka berat (lihat pasal 90); atau
b. Luka yang menyebabkan jatuh sakit (ziek bukan pijn) atau
terhalang pekerjaan sehari-hari (lihat catatan pada pasal 352).
2.