Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

GEOLOGI, GEOMORFOLOGI, DAN ILMU TANAH


ACARA I
PENGENALAN DIP STRIKE DAN PENGGUNAAN KOMPAS GEOLOGI
BRUTON

Disusun Oleh :
Nama

: Waskito Rahman

NIM

: 13/351557/SV/04412/D

Kelompok

: 4 (empat)

Hari, Tanggal

: Senin,30 September 2013 07.00-09.00

Jam

: 07.00-09.00

Asisten

: 1. Rini Meiarti
2. Garri Martha K.W.
PROGRAM DIPLOMA

PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS


SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

ACARA I
I.

JUDUL
Pengenalan Dip Strike dan Penggunaan Kompas Geologi Bruton.

II.

TUJUAN
1.

Mahasiswa dapat memahami konsep dip strike dalam geologi struktur.

2.

Mahasiswa mampu mengukur dip strike di lapangan menggunakan


kompas Geologi Bruton.

3.
III.

IV.

Mahasiswa dapat mengorganisir data hasil kerja lapangan.

ALAT DAN BAHAN


1.

Kompas Geologi Bruton

2.

Peta RBI dan Geologi

3.

Bidang Sesar

4.

Lembar Hasil Pengukuran

5.

Media Praktikum ( video dan gambar pengukuran dip strike)

DASAR TEORI
3.1. GEOLOGI STRUKTUR
Geologi Struktur adalah ilmu atau seni yang mempelajari batuan
yang mengalami deformasi dan merupakan lapisan permukaan bumi.
Secara umum, geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang
bentuk batuan sebagai bagian dari kerak bumi serta menjelaskan
proses pembentukannya.
Deformasi adalah proses mengubah bentuk atau ukuran batuan
yang diakibatkan oleh tekanan dan meninggalkan bekas yang
permanen (strain). Proses deformasi adalah perubahan bentuk dan
ukuran batuan akibat gaya yang terjadi dari dalam bumi (Soetikno,
1979).

Pada dasarnya, gaya tersebut berasal dari proses tektonik yang


terjadi secara endogen. Gaya-gaya pembentuk struktur geologi terdiri
atas :
a. Gaya Tarik (Tension/Stress)
Suatu benda terkena gaya tarik jika gaya eksternal yang bekerja
saling tarik-menarik. Arah gaya saling menjauh satu sama lain.
b. Gaya Tekan ( Compression/Strain)
Suatu benda terkena gaya tekan jika gaya eksternal yang bekerja
saling mendekat. Arah gaya saling mendekat satu sama lain.
c. Gaya Dua Arah (Couple)
Gaya dua arah terdiri atas dua gaya yang seimbang bekerja pada
bidang yang sama (tetapi tidak pada sisi yang sama)
d. Gaya Puntiran (Torsion)
Jika dua ujung benda diputar dengan arah gaya yang berlawanan
pada masing-masing ujungnya.
e. Gaya Segala Arah (Lithostatis)
Gaya yang terjadi akibat masa benda tidak beraturan.
Proses deformasi menghasilkan struktur geologi. Berdasarkan
pembentukannya, struktur geologi terbagi menjadi 2, yaitu :
a. Struktur Primer
Struktur primer adalah struktur yang terbentuk pada proses
pengendapan atau pada saat batuan terbentuk. Struktur primer
sangat penting sebagai penentu kedudukan atau orientasi asal suatu
batuan terutama dalam batuan sedimen.
Contoh : perlapisan, laminasi, greded bedding, ripple mark.
b. Struktur Sekunder
Struktur sekunder adalah struktur yang terbentuk setelah batuan
terbentuk. Struktur sekunder penting untuk mengetahui bentukbentuk dari permukaan bumi yang dihasilkan secara endogen.

Contoh : perlipatan, magma menerobos lapisan permukaan bumi


(lacolith, dike, batholith, dll), kekar, dan sesar.
3.2. DIP STRIKE
Geologi struktur menghasilkan strukstur geologi baik
primer maupun sekunder. Kedua hasil geologi struktur salah
satunya dapat berupa perlapisan bidang miring. Suatu bidang yang
memiliki perlapisan miring menandakan bahwa bidang tersebut
telah mengalami deformasi. Lapisan batuan merupakan hasil
struktur geologi yang harus diketahui kedudukan bidang dan
garisnya di permukaan bumi. Kedudukan lapisan batuan berfungsi
untuk mengukur arah penyebarannya dan juga kemiringan batuan
(Magetsari, 2001)
a.

Kedudukan garis
Dinyatakan dengan bearing dan plunge (penunjaman).
Plunge (a) yaitu sudust vertikal yang diukur ke arah bawah pada
bidang vertikal antara horisontal dan garis. Pitch (b) yaitu sudut
yang terbentuk antara bidang planar dengan bidang vertikal.
Bearing atau trend (c) yaitu sudut horizontal antara suatu garis
dengan koordinat tertentu, biasanya utara dan selatan.

a.

Kedudukan bidang
Dinyatakan dengan jurus (strike) dan kemiringan (dip).
Jurus (strike) adalah arah garis yang terbentuk dari perpotongan
bidang planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara
azimuth. Selain itu, strike ialah bearing dari suatu garis horizontal
pada bidang miring atau arah garis yang dibentuk oleh perpotongan
bidang miring dengan bidang horizontal.
Dip adalah derajat yang dibentuk anatara bidang planar dan

bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari garis strike. Dip
merupakan kemiringan maksimum dari bidng miring atau sudut antara
bidang horizontal dan bidang miring yang diukur pada arah tegak

lurus terhadap jurus. Bidang miring juga memiliki kemiringan semu


yaitu keiringan bidang miring yang diukur tidak tegak lurus terhadap
jurus. Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah
bidang perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dll.

Suatu bidang memiliki struktur. Struktur bidang dalam geologi


struktur dapat dibedakan menjadi struktur bidang riil, artinya bentuk
dan kedudukannya dapat diamati secara langsung di lapangan antara
lain adalah bidang perlipatan, bidang ketidak selarasan, bidang sesar,
bidang foliasi, dan bidang sayap lipatan. Bidang sayap lipatan
merupakan bidang-bidang yang terlipat. Struktur bidang semu, artinya
bentuk dan kedudukannya hanya dapat diketahui dari analisis struktur
bidang riil yang lain, contohnya adalah bidang poros lipatan.

3.3. KOMPAS GEOLOGI


Kompas, klinometer, dan hand level merupakan alat-alat yang
dipakai dalam berbagai kegiatan survei, dan dapat digunakan untuk
mengukur kedudukan unsur-unsur dari geologi struktur (Iskandar,
2004). Kompas geologi merupakan kombinasi dari ketiga fungsi alat
tersebut. Jenis kompas yang akan dibahas adalah tipe Brunton.
Bagian-bagian dari kompas geologi yang terpenting diantaranya:

1. Jarum Magnet
2. Fraduated circle
3. Klinometer

Sebelum kompas digunakan dilapangan, hendaknya diperiksa


dahulu apakah inklinasi dan deklinasinya telah disesuaikan dengan
kondisi lapangan.
1.
Inklinasi
Inklinasi adalah

kecondongan

jarum

kompas

yang

disebabkan oleh perbedaan letak geografi suatu daerah terhadap


kutup bumi. Sudut kecondongan akan hampir 0 ( horizontal)
apabila berada di dekat/di sekitar equator, dan semakin bertambah
1.

besar apabila mendekati kutub-kutub bumi.


Deklinasi
Deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh arah utara jarum
kompas dan arah utara sebenarnya (utara geografi), sebagai akibat
dari tidak berimpitnya titik utara magnet dan titik itara geografi.
Besarnya deklinasi di suatu daerah umumnya ditunjukan pada
peta topografi daerah tersebut. Contoh: Deklinasi disuatu daerah
adalah 46o West. Artinya, utara magnetik berada 46o sebelah barat
dari utara geografi. Lingkaran derajat harus diputar sehingga
indeks akan menunjuk pada angka 46o sebelah titik 0o.
Pemahaman

cara mengukur suatu kemiringan dengan

kompas geologi didapatkan setelah mengetahui terlebih dahulu


bagian-bagian dari kompas geologi. Diantaranya adalah:

V.

CARA KERJA
4.1. Mengukur Jurus dan Kemiringan Obyek di Lapangan
Menyiapkan alat dan bahan.
Memeriksa kondisi inklinasi dan desklinasi kompas geologi agar
sesuai dengan kondisi lapangan.
Mengukur jurus (strike).
Bagian sisi kompas (sisi E east) ditempel pada bidang
yang akan diukur.
Kedudukan kompas dihorizontalkan dengan arah yang
ditunjukkan oleh gelembung udara (niveau).
Posisikan dengan menggeser perlahan agar niveau dalam Bulls
eye level masuk ke dalam lingkaran, kemudian diamkan hingga
jarum kompas stabil (diam). Butuh ketelitian agar benar-benar
pas.

Amati sudut yang ditunjuk utara oleh kompas Geologi Bruton.


Lalu tulislah sesuai petunjuk N ___ o E.
Mengukur kemiringan (dip).
Kompas pada posisi tegak, bagian sisi kompas (sisi W west)
ditempel pada bidang yang akan diukur, badan kompas
disesuaikan sehingga membentuk sudut 90o terhadap strike.

Clinometer level (ada di kompas bagian bawah) diputar sehingga


niveau berada di antara garis dalam clinometer level.
Baca sudut dalam clinometer level..

4.2. Menuliskan Hasil Pengukuran Lapangan


Untuk menyatakan kedudukan suatu struktur bidang sesar tertulis
agar dengan mudah dan cepat dipahami, dibutuhkan cara penulisan
dan simbol pada peta Geologi. Penulisan (notasi) struktur bidang
dinyatakan dengan :
Jurus/Kemiringan
a.

b.
c.

Strike/Dip

Sistem Azimuth
Sistem Kwadran
Hanya mengenal satu tulisan a. Penulisan tergantung pada posisi
yaitu N Xo E / Yo
Besar Xo antara 0o 360o
Besar Yo antara 0o 90o

kwadran

yang

diinginkan

sehingga memiliki beberapa cara


penulisan.
b. Mengacu pada tabel konversi
sistem azimuth ke kwadran.

4.3.
4.4.

Menggambarkan Bidang Perlapisan Jurus dan Kemiringan.


Menetukan Jurus dan Kemiringan Pada Peta

VI.

HASIL PRAKTIKUM

1. Jelaskan gambar kompas dan bagian bagiannya?


2. Gamabarlah dip/strike dari sudut N260 oE/28 o ?
3. Jelaskan perbedaan penulisan sistem azimut dan sistem kuadran?
4. Jelaskan identifikasi strike/dip nya?
(Hasil Terlampir)

VII.

PEMBAHASAN

(Terlampir)

VIII. KESIMPULAN
(Terlampir)

LAMPIRAN

Daftar Pustaka
Anonim. 2013. Modul Praktikum Geologi, Geomorfologi, Tanah. Yogyakarta:
Program D3 PJ dan SIG, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada
http://www.scribd.com/doc/169544302/1/STRUKTUR-GEOLOGI. 2013.
www.google.com 2013. Gambar kompas Geogoli Bruton.

Anda mungkin juga menyukai