Anda di halaman 1dari 6

Tabel1.

Kondisi panas pada temperatur 0C dan 0F

KONDISIPANAS
37C (98.6F)

Suhu tubuh normal (36-37.5C /96.8-99.5F)

38C (100.4F)

berkeringat,, sangat tidak nyaman, sedikit lapar

39C (102.2F)

berkeringat, kulit merah dan basah, napas dan jan

kencang, kelelahan, merangsang kambuhnya epile


40C (104F)

Pingsang, dehidrasi, lemahn, sakitkepala, muntah,


berkeringat

41C (105.8F)

Keadaan gawat. Pingsan, pening, bingung sakit ke

halusinasi,napas sesak,mengantuk mata kabur, be


42C (107.6F)

pucat kulit memerah dan basah, koma, mata gelap

terjadi gangguan hebat. tekanan darah menjadi tin


dan detak jantung cepat.
44C (111.2F) atau more

Hampir dipastikan meninggal namun ada beberapa


mampu bertahan hingg diatas 46C (114.8F)

tabel.2 Kondisi dingin pada temperatur 0C dan 0F


KondisiDingin

37C (98.6F)

Suhu tubuh normal (36-37.5C /96.8-99.5F)

36C (96.8F)

Menggigil ringan hingga sedang

35C (95.0F)

(Hipotermia suhu kurang dari 35C (95.0F)


menggigil keras, kulit menjadi biru/keabuan.
Jantung menjadi berdegup.
34C (93.2F)

Mengggil yang sanagat keras, jari kaku, kebiruan dan


bingung.terjadi perubahan perilaku

33C (91.4F)

Bingung sedang hingga parah, mengantuk, dpresi,


berhenti menggigil, denyut jantung lemah, napas
pendek dan tidak mamapu merespon
rangsangan.

32C (89.6F)

(kondisi gawat Halusinasi, gangguan hebat, sanagat

bingung, tidur yang dalam dan menuju koma, detak


31C (87.8F)

jantung rendah , tidak menggigil


Comatose, tidak sadar, tidak memiliki reflex, sjantung d
gangguan iarama jantung yangs serius

28C (82.4F)

24-26C (75.2-78.8F) atau less

Jantung berhenti berdetak pasien menuju kematian


Terjadi kematian namun beberapa pasien ada yang


mampu bertahan hidup hinggan dibawah 24-26C
(75.2-78.8F)

Paparan Tekanan Panas Terhadap Efek Kesehatan


(Heat Strain)
Untuk itu potensi bahaya yang terdapat di lingkungan kerja dan mendapat
perhatian khusus adalah tekanan panas. Tekanan panas berlebih di tubuh
baik akibat proses metabolisme tubuh maupun paparan panas dari
lingkungan kerja dapat menimbulkan masalah kesehatan (heat strain) dari
yang sangat ringan seperti heat rash, heat syncope, heat cramps, heat
exhaustion hingga yang serius yaitu heat stroke.
Heat rash
Merupakan gejala awal dari yang berpotensi menimbulkan penyakit akibat
tekanan panas. Penyakit ini berkaitan dengan panas, kondisi lembab dimana
keringat tidak mampu menguap dari kulit dan pakaian. Penyakit ini mungkin
terjadi pada sebagaian kecil area kulit atau bagian tubuh. Meskipun telah
diobati pada area yang sakit produksi keringat tidak akan kembali normal
untuk 4 sampai 6 minggu.
Heat syncope
Adalah ganggunan induksi panas yang lebih serius. Ciri dari gangguan ini
adalah pening dan pingsan akibat berada dalam lingkungan panas pada
waktu yang cukup lama.
Heat cramp
Gejala dari penyakit ini adalah rasa nyeri dan kejang pada kakai, tangan dan

abdomen dan banyak mengeluarkan keringat. Hal ini disebabkan karena


ketidak seimbangan cairan dan garam selama melakukan kerja fisik yang
berat di lingkungan yang panas

Heat exhaustion
Diakibatkan oleh berkurangnya cairan tubuh atau volume darah. Kondisi ini
terjadi jika jumlah air yang dikeluarkan seperti keringat melebihi dari air yang
diminum selama terkena panas. Gejalanya adalah keringat sangat banyak,
kulit pucat, lemah, pening, mual, pernapasan pendek dan cepat, pusing dan
pingsan. Suhu tubuh antara (37C - 40C)
Heat stroke,Adalah penyakit gangguan panas yang mengancam nyawa yang
terkait dengan pekerjaan pada kondisi sangat panas dan lembab. Penyakit ini
dapat menyebabkan koma dan kematian. Gejala dari penyakit ini adalah
o
detak jantung cepat, suhu tubuh tinggi 40 C atau lebih, panas, kulit kering
dan tampak kebiruan atau kemerahan, Tidak ada keringat di tubuh korban,
pening, menggigil, muak, pusing, kebingungan mental dan pingsan.
Multiorgan-dysfunction syndrome Continuum.Adalah rangkaian
sindrom/gangguan yang terjadi pada lebih dari satu/sebagian anggota tubuh
akibat heat stroke, trauma dan lainnya.Penyakit lain yang bias timbul adalah
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, gangguan ginjal dan gangguan
psikiatri.

Di bawah ini ada beberapa dampak buruk suhu udara dingin bagi
tubuh:
1. Semburan udara dari AC bisa mengakibatkan akumulasi karbon dioksida
ke dalam ruangan. Akibatnya kepala bisa pusing dan tubuh kurang
bersemangat.
2. Penggunaan AC juga bisa menyebabkan kekeringan kulit.
3.Ac dengan suhu dingin bisa membuat leher kaku (tortikolis). Penderita
penyakit ini merasa lehernya kaku, tidak bisa menengok ke satu sisi, serta
nyeri bila dipaksakan bergerak.
4. Bahu beku (frozen shoulder). Penyakit ini biasanya timbul saat bangun
tidur pagi. Penderita tidak sanggup menggosok gigi dan menyisir rambut
karena pergelangan bahunya terasa sakit bila lengan diangkat atau
digerakan.

5. Carpal tunnel syndrome. Penyakit ini memiliki gejala kesemutan dan nyeri
pada tangan, terutama tiga jari pertama (ibu jari, telunjuk dan jari tengah).
Gejala akan lebih terasa pada malam hari dalam ruang berpenyejuk udara.
Gejala itu disebabkan oleh adanya pembengkakan syaraf yang melewati
pembuluh di pergelangan tangan.

Pencegahan dan Pengendalian Panas.


Pencegahan Panas.
Pencegahan terhadap gangguan panas meliputi: air minum, garam,
makanan, istirahat, tidur dan pakaian.
a.Air minum
Merupakan unsur pendingin tubuh yang pentingdalam lingkungan panas.
Air diperlukan untuk mencegah terjadinya dehidrasi akibat berkeringat dan
pengeluaran urin.
b.Garam (NaCl)
Pada pengeluaran keringat yang banyak, perlu menambah pemberian
garam, akan tetapi tidak boleh berlebihan karena dapat menimbulkan haus
dan
mual.
c.Makanan
Sesudah makan, sebagian besar darah mengalir ke daerah usus untuk
menyerap hasil pencernaan.
d.Istirahat
Cara ini bermanfaat untuk menghindari terjadinya efek kelehan komulatif.
e.Tidur
Menghindari efek kelelahan setelah aktivitas fisik yang berat yang
dilakukan pada lingkungan kerja yang panas, tubuh memerlukan istirahat
yang
cukup dan tidur sekitar 7 jam sehari.
f.Pakaian
Pakaian melindungi permukaan tubuh terhadap radiasi sinar matahari dan
sebagai penghambat terjadinya konveksi antara kulit dengan aliran udara.
Untuk mendapatkan efek yang menguntungkan, baju yang dipakai harus
cukup longgar terutama bagian leher, ujung lengan dan ujung celana.
Pengendalian Panas
Pengendalian terhadap tekanan panas meliputi ssebagai berikut:
a.Isolasi terhadap sumber panas
Isolasi terhadap benda yang panas akan mencegah keluarnya panas ke
lingkungan. Ini dapat dilakukan misalnya dengan membalut pipa yang panas,
menutupi tangki yang berisi cairan panas sehingga mengurangi aliran panas
yang timbul.Cara ini meruapakan cara yang praktis dalam membatasi

pemaparan seseorang terhadap panas dan merupakan cara pengendalian


yang dianjurkan bila tempat kkerja terdapat sumber panas yang sangat tinggi.

b.Tirai radiasi
Tirai radiasi terbuat dari lempengan alumunium, baja anti karat atau dari
bahan metal yang permukannya mengkilap.
c.Ventilasi setempat
Ventilasi ini bertujuan untuk mengendalikan panas konveksi yaitu dengan
menghisap udara panas.
d.Pendinginan local
Pendinginan llokal dilakukan dengan cara mengalirkan udara sejuk ke
sekitar pekerja dengan tujuan meggantikan udara yang panas dengan udara
yang sejuk dan dialirkan dengan kecepatan tinggi.
e.Ventilasi umum
Cara ini paling sering digunakan untuk mengendalikan suhu dan
kelembaban udara yang tinggi tetapi tidak dapat digunakan untuk mengurangi
paparan panas karena radiasi yang tinggi.
f.Pengaturan lama kerja
Pengaturan lama bekerja digunakan untuk menghindari terjadinya
gangguan kesegatan akibat terpapar suhu udara yang tinggi, lamanya kerja
dan istirahat harus disesuaikan dengan tingkat tekaan panas yang dihadapi
oleh pekerja.

Anda mungkin juga menyukai