SULFIANA
ZULKIFLI ADIANSYA
VALDA NANCY VONGRATE
YANI
HASBIDIN
HARIANI HASYIM
ANITA
K201102003
K201102029
K201102059
K201102157
K201102166
K201102205
K201102296
Latar Belakang
Penyakit campak merupakan penyebab kematian pada
anak-anak di seluruh dunia yang meningkat sepanjang
tahun. Di dunia diperkirakan setiap tahun terdapat 30
juta orang yang menderita campak. Pada tahun 2002,
dilaporkan 777.000 kematian akibat campak di seluruh
dunia, 202.000 kematian diantaranya berasal dari
negara ASEAN, serta 15% dari kematian akibat campak
tersebut berasal dari Indonesia. Di Indonesia
diperkirakan lebih dari 30.000 anak meninggal setiap
tahun karena komplikasi yang diakibatkan oleh
penyakit campak. Ini berarti setiap 20 menit terjadi
satu kematian anak akibat campak di Indonesia
(Fadhilaharif, 2007).
2. Tempat
Penyakit campak dapat terjadi dimana saja kecuali di daerah
yang sangat terpencil. Vaksinasi telah menurunkan insiden
morbili tetapi upaya eradikasi belum dapat direalisasikan. Di
Amerika Serikat pernah ada peningkatan insidensi campak
pada tahun 1989-1991. Kebanyakan kasus terjadi pada anakanak yang tidak mendapatkan imunisasi, termasuk anak-anak
di bawah umur 15 bulan. Di Afrika dan Asia, campak masih
dapat menginfeksi sekitar 30 juta orang setiap tahunnya
dengan tingkat kefatalan 900.000 kematian. Berdasarkan data
yang dilaporkan ke WHO, terdapat sekitar 1.141
kasus campak di Afganistan pada tahun 2007. Di Myanmar
tercatat sebanyak 735 kasus campak pada tahun 2006
3. Waktu
Dari hasil penelitian retrospektif oleh Jusak
di rumah sakit umum daerah Dr. Sutomo
Surabaya pada tahun 1989, ditemukan
Campak di Indonesia sepanjang tahun,
dimana
peningkatan kasus terjadi pada bulan Mare
t dan mencapai puncak pada bulan Mei,
Agustus, September dan oktober
b. Status Gizi
Balita denganstatus gizi kurang mempunyai resiko
lebih tinggi untuk terkena penyakit Campak dari
pada balita dengan gizi baik.
Menurut penelitian Siregar (2003) di Bogor,
anak berumur 9 bulan sampai dengan 6 tahun yang
status gizinya kurang mempunyai risiko 4,6 kali
untuk terserang Campak dibanding dengan
anak yang status gizinya baik.
2. Faktor Agent
Penyebabnya adalah virus morbili yang
terdapat dalam secret (cairan) nasofaring
(jaringan antara tenggorokan dan hidung) dan
darah selama masa prodromal sampai 24 jam
setelah timbul bercak-bercak. Virus ini berupa
virus RNA yang termasuk famili
Paramiksoviridae, genus Morbilivirus.
3. Faktor Environment
a.Keterjangkauan Pelayanan Kesehatan
Desa terpencil, pedalaman, daerah sulit, daerah
yang tidak terjangkau pelayanan kesehatan
khususnya imunisasi, daerah ini merupakan
daerah rawan terhadap penularan penyakit
Campak
ISU MUTAKHIR
Masalah kematian akibat campak di dunia pada
tahun 2002 sebanyak 777.000 di antaranya
202.000 berasal dari Negara ASEAN, dan 15%
dari kematian campak tersebut berasal dari
Indonesia. Diperkirakan 30.000 anak Indonesia
meninggal tiap tahunnya disebabkan komplikasi
campak, artinya 1 anak meninggal tiap 20 menit
karena setiap tahunnya lebih dari 1 juta anak
Indonesia belum terimunisasi campak.