Anda di halaman 1dari 6

1.

Bagian Utama

Bagian-bagian utama motor bensin 4 langkah adalah sebagai berikut :


Silinder, yaitu tempat untuk berlangsungnya proses atau sikius dari motor.
Torak, untuk mengubah gerakan bolak-balik menjadi gerakan isap dan tekan, juga
sebaliknya untuk mengubah tekanan pembakaran menjadi tenaga mekanik (gerak bolakbalik).

gah kebocoran antara dinding silinder dengan torak.


Pena torak, untuk menghubungkan torak dengan batang torak.
Pena engkol, untuk menghubungkan poros engkol dengan batang torak.
Poros engkol; untuk mengubah gerak bolak-balik torak menjadi gerak putar pada sumbu utama
motor.
Batang torak, untuk meneruskan gaya dari torak ke poros engkol.
Saluran masuk, yaitu saluran udara dan bensin dapat masuk dalam silinder.
Saluran buang, untuk mengeluarkan gas-gas buang yang dihubungkan dengan knalpot.
Katup masuk, untuk mengatur pemasukan bensin dan udara ke dalam silinder yang digerakkan
poros nok dan ditutup oleh pegas katup.
Katup buang, untuk mengatur pembuangan gas-gas bekas pembakaran yang digerakkan oleh
poros nok dan ditutup oleh pegas katup sebagaimana halnya pada katup masuk.
Busi, untuk memulainya pembakaran bahan bakar di dalam silinder dengan bunga api listrik yang
meloncat dari elektrode tengah ke elektrode sisi.
Ruang engkol (carter), untuk oli pelumas dan ruang gerak sumbu engkol.
Karburator, untuk mencampur bahan bakar (bensin) dengan udara.

Sistem pengapian, untuk membangkitkan bunga api listrik pada busi yang digunakan untuk
keperluan pembakaran bahan bakar di dalam silinder.
Poros nok, untk membuka katup masuk dan katup keluar yang digerakkan oleh timing gear
melalui sabuk gilir atau rantai keting.

2. Cara Kerja Motor Bensin 4 Langkah

a. Langkah I, Pengisian
Katup masuk dalam keadaan terbuka dan katup buang tertutup.
Engkol berputar yang menyebabkan torak bergerak dari titik mati atas (TMA) ke titik
mati bawah (TMB), sehingga di dalam silinder terjadi pembesaran volume dan pengecilan
tekanan atau di dalam silinder terjadi hampa udara. Oleh karena adanya perbedaan tekanan
antara ruangan silinder dengan udara luar, maka udara dan bahan bakar (bensin) terisap
masuk ke dalam silinder.
b. Langkah II, Kompresi
Katup masuk dan katup buang dalam keadaan tertutup.
Engkol berputar satu putaran yang menggerakkan torak dari titik mati bawah ke titik mati
atas lagi, sehingga di dalam silinder yang telah terisi bahan bakar (udara dan bensin)
dimampatkan oleh torak yang menyebabkan tekanan dan temperaturnya naik; langkah itu
disebut langkah kompresi.
c. Langkah III, Kerja / Usaha
Katup masuk dan katup buang dalam keadaan tertutup.

Pad akhir langkah kompresi terjadi pembakaran bahan bakar dalam silinder
menyebabkan tekanan dan temperaturnya tinggi sekali. Tekanan pembakaran ini mendorong
torak dari titik mati atas (TMA) ke titik mati bawah (TMB), dan menggerakkan engkol
menjadi satu setengah putaran, langkah ini disebut langkah kerja.
d. Langkah IV, Pembuangan
Katup masuk dalam keadaan tertutup dan katup buang terbuka.
Engkol berputar dua putaran, yang menggerakan torak dari titik mati bawah (TMB menuju
titik mati atas (TMA), sehingga gas-gas bekas didesak ke luar silinder melalui katup buang
menuju knalpot.
Untuk gerak selanjutnya, dimulai lagi dari pengisian, kompresi, kerja, dan buang secara
berturut-turut. Dalam satu siklus motor bensin 4 langkah, terdapat 4 langkah torak atau dua
putaran engkol menghasilkan satu kali langkah usaha (kerja).

B. MOTOR BENSIN 2 TAK (2 LANGKAH)

1. Konstruksi
Bagian-bagian penting dari motor bensin 2 langkah dapat dilihat pada gambar di samping.

2. Cara Kerja Motor Bensin 2 Langkah

Torak bergerak dari titik mati bawah (TMB) ke titik mati atas (TMA). Sebelum torak sampai
ke TMA, saluran masuk, saluran buang, dan saluran bilas masih dalam keadaan tertutup
(lihat gambar 3.9a). Pada saat itu, di atas torak di dalam silinder (A) terjadi kompresi dan
pada saat yang sama pula di bawah torak di dalam bak engkol (B) terjadi pembesaran volume
dan pengecilan tekanan yang menyebabkan di dalam bak engkol menjadi hampa. Torak
masih bergerak menuju titik mati atas yang diikuti dengan terbukanya saluran masuk C
sehingga bahan bakar (bensin dan udara) terisap masuk ke dalam bak engkol, dan pada saat
yang sama di atas torak masih berlangsung kompresi sampai keadaan torak mencapai TMA.
Saat torak mau bergerak kembali menuju TMB, busi (D) memercik yang menyebabkan bahan
bakar terbakar. Tekanan pembakaran ini mendesak torak dari TMA menuju TMB dengan
gaya yang besar.
Sebelum torak mencapai TMB, saluran buang terbuka dan gas pembakaran mulai
keluar menuju saluran buang E, diikuti saluran isap tertutup, yang menyebabkan bensin dan
udara di dalam bak engkol terdesak torak bagian bawah menuju saluran bilas. Sebelum torak
sampai di TMB, saluran bilas F terbuka, bahan bakar masuk ke dalam silinder melalui saluran
bilas tersebut dan mendorong gas-gas bekas yang masih tersisa di dalam silinder. Selanjutnya
torak bergerak lagi ke atas (dari TMB menuju TMA) untuk melakukan siklus berikutnya.
Pada motor bensin 2 tak terdapat dua langkah torak, atau satu putaran engkol dan satu
kali kerja. Proses pemasukan bahan bakar berlangsung di bawah torak (di dalam bak engkol)
dan di atas torak (di dalam silinder) melalui saluran bilas. Tekanan pembakaran di atas torak
tidak seluruhnya digunakan untuk menggerakkan poros engkol, tetapi sebagian digunakan
untuk menekan bahan bakar yang ada di dalam bak engkol untuk tujuan pembilasan.

Sistem Cara Kerja Mesin Motor 2 Tak


2 05 2013

Hai bro Iseng-iseng bahas


motor mesin 2 Tak aka 2 Stroke yuk..

1. Langkah
Isap dan Kompresi
Piston bergerak ke atas. Ruang dibawah piston menjadi vakum/hampa udara, akibatnya udara
dan campuran bahan bakar terisap masuk ke dalam ruang dibawah piston. Sementara
dibagian ruang atas piston terjadi langkah kompresi, sehingga udara dan campuran bahan
bakar yang sudah berada di ruang atas piston suhu dan tekanannya menjadi naik. Pada saat
10-5 derajat sebelum TMA, busi memercikan bunga api, sehingga campuran udara dan bahan
bakar yang telah naik temperatur dan tekanannya menjadi terbakar dan meledak.
2. Langkah Usaha dan Buang
Hasil dari pembakaran tadi membuat piston bergerak ke bawah. Pada saat piston terdorong ke
bawah/bergerak ke bawah, ruang di bawah piston menjadi dimampatkan/dikompresikan.
Sehingga campuran udara dan bahan bakar yang berada di ruang bawah piston menjadi
terdesak keluar dan naik ke ruang diatas piston melalui saluran bilas. Sementara sisa hasil

pembakaran tadi akan terdorong ke luar dan keluar menuju saluran buang, kemudian menuju
knalpot.
Langkah kerja ini terjadi berulang-ulang selama mesin hidup Keterangan : Pada saat piston
bergerak ke bawah, udara dan campuran bahan bakar yang berada di ruang bawah piston
tidak dapat keluar menuju saluran masuk, karena adanya reed valve.
Penjelasan Lebih Detail
Jika mesin 4 tak memerlukan 2 putaran crankshaft dalam satu siklus kerjanya, maka untuk
mesin 2-tak hanya memerlukan satu putaran saja. Hal ini berarti dalam satu siklus kerja 2 tak
hanya terdiri dari 1 kali gerakan naik dan 1 gerakan turun dari piston saja. Desain dari ruang
bakar mesin 2 tak memungkinkan terjadunya hal semacam itu. Ketika piston naik menuju
TMA untuk melakukan kompresi maka katup hisap terbuka ( lihat gambar di bawah) dan
masuklah campuran bahan bakar dan udara, sehingga dalam satu gerakan piston dari TMB ke
TMA menjalankan dua langkah sekaligus yaitu kompresi dan isap. Pada saat sesaat sebelum
piston mencapai TMA maka busi menyala, gas campuran meledak dan memaksa piston
kembali bergerak ke bawah menuju TMB. Gerakan piston yang ini disebut langkah ekspansi.
Namun sembari piston melakukan langkah ekspansi atau usaha, sesungguhnya juga
melakukan langkah buang melalui katup buang (sisi kanan dinding silinder pada gambar) .
Hal ini bisa terjadi karena gas hasil pembakaran terdorong keluar akibat campuran bahan
bakar dan udara baru yang juga masuk dari sisi kiri dinding silinder. Supaya jelasnya liat
sendiri aja gambar animasi di atas itu.
Jadi kenapa motor dengan mesin 2 tak harus memakai oli pelumas samping selain pelumas
mesin sudah jelas, karena model kerja yang seperti itu membuat tenaga yang dihasilkan lebih
besar. Perbandingannya pada mesin 4 tak dalam 2 kali putaran crankcase = 1 x kerja
sedangkan untuk 2 tak 2 kali putaran crankcase = 2 x kerja. Untuk itu dibutuhkan pelumas
yang lebih karena putaran yang dihasilkan lebih cepat. Hal itu juga menjawab kenapa mesin 2
tak lebih berisik ,boros bahan bakar, menghasilkan asap putih dari knalpotnya tetapi unggul
dalam kecepatan dibandingkan mesin 4 tak. Istilahnya No Engine is Perfect ! Perbedaan
yang lain juga terdapat pada bentuk fisik pistonnya. Piston 2 tak lebih panjang dibanding
piston 4 tak. Selain itu bentuk piston head nya juga lain, piston 2 tak memiliki semacam
kubah untuk memuluskan gas buang untuk bisa keluar sedangkan 4 tak tidak. Piston 2 tak
juga memiliki slot lubang yang berhubungan dengan reed valve yang berhubungan dengan
cara kerja masukan campuran bahan bakar udara ke ruang bakar.

Anda mungkin juga menyukai