..Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan
yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikanNya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap
pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat
kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,
LALU DIDUKUNG PULA OLEH AYAT BERIKUT, MENURUT RABBI BEN, YANG
MENYATAKAN BAHWA UMAT LAIN DENGAN SYARIAH YANG LAINPUN
DIBENARKAN OLEH ALLAH DI DALAM ALQURAN
=====
Ben Abrahamson
January 23 via mobile"Those who believe, those who are Jews, and the
Christians and Sabaeans, all who believe in Allah SWT and the Last Day and act
rightly, will have their reward with their Lord. They will feel no fear and will know
no sorrow." (Surat Al-Baqara 2,62) There is a common refutation of this verse,
that says this ayah means Allah SWT will forgive anyone that is a non muslim,
but that is limited to the nations and believers before Muhammad PBUH. Now
that the prophet PBUH has come no other shari'ah besides Islam will be
accepted. In my opinion, this refutation of this ayah is not logical.
==
QS 5:69
Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, Shabiin dan orangorang Nasrani, siapa saja (diantara mereka) yang benar-benar saleh, maka tidak
ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
MENURUT BELIAU, AKAN MENJADI HAL YANG KONTRADIKSI DENGAN AYATAYAT DIATAS, BILA LALU DIYAKINI BAHWA SYARIAH YANG BENAR, HANYALAH
TINGGAL SATU, YAITU SYARIAH NABI MUHAMMAD SAW SAJA. DENGAN KATA
LAIN RABBI BEN ABRAHAMSON HENDAK MENYATAKAN BAHWA, BOLEH TETAP
ADA UMAT YANG MEYAKINI SYARIAH, SYARIAH LAINNYA SELAIN SYARIAH YAN
DIBAWAH OLEH NABI MUHAMMAD SAW, MISALNYA SYARIAH MUSA AS
SEBAGAIMANA DIYAKININYA
KATA NABI, "SEANDAINYA SAJA NABI MUSA AS MASIH HIDUP PADA MASA
KENABIAN MUHAMMAD SAW, MAKA TIDAK ADA JALAN LAIN BAGI NABI MUSA
AS KECUALI MENGIKUTI SYARIAH YANG DIBAWAH OLEH NABI MUHAMMAD
SAW"
Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah
Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman:
"Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat
dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu
mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami
jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah)
dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa
yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa
akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang
tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
MENGAPA NOMOR AYAT YANG DISAMPAIKAN RABBI BEN SELALU
BERBEDA ? ATAUKAH RABBI SALAH MENULISKAN NOMOR AYAT
NYA?
YANG JELAS, SATU HAL YANG DAPAT SAYA TARIK KESIMPULAN SETELAH
MENGIKUTI PERCAKAPAN RABBI BEN DENGAN UMAT ISLAM, SATU HAL YANG
DAPAT KITA AMBIL KESIMPULAN ADALAH RABBI BEN MEMPERJUANGKAN AGAR
UMAT ISLAM MENGAKUHI DAN MENGHORMATI EKSISTENSI UMAT YAHUDI
SEBAGAI PENGIKUT SYARIAH MUSA AS. DEMIKIAN JUGA SEBALIKNYA....
Hal itu dapat kita lihat dari jawaban beliau atas pertanyaan seseorang,
"mengapa beliau begitu sangat tertarik dengan masalah Islam, dan
bahkan tampak membenarkannya ?"
Ben Abrahamson
January 15, 2012 via mobileSomeone asked my why a Rabbi cares about what
Islam teaches. I replied in a thread: "Judaism claims no exclusivity in revelation,
we can see proper Muslims a perfect believers following a Divine religion... I'm
just trying to cut past stereotypes, and explain where we truly stand. That is
Judaism has an obligation to tolerate, encourage, and even support non-Jewish
faiths which teach submission to Allah SWT, monotheism and good deeds. And
we believe that they have a reciprocal obligation to support us as well. We
believe that this is the true meaning of what their religion teaches."
=====
INTI YANG SAYA TANGKAP, DARI KASUS RABBI BEN ADALAH, BANYAK
NYA UMAT ISLAM BAHKAN ULAMA YANG LALU MERASA TERSANJUNG
DENGAN APA YANG DISAMPAIKAN OLEH RABBI BEN, LALU BEGITU
MENGAGUMI BELIAU, HAL INI BAHKAN MENAKUTKAN HATI SAYA,
DAN MENIMBULKAN RASA WAS-WAS.....
RASA WAS-WAS ITULAH YANG SEBENARNYA HENDAK SAYA SAMPAIKAN.....
Adalah sesuatu hal yang sangat aneh disini saya rasakan....walaupun saya
menaydari sepenuhnya bahwa AlQuran pun mengakuhi bahwa AhliKitab itu
memang berbeda, diantara mereka ada juga yang beriman.
Menurut Rabbi Ben Abraham, beliau memandang Qur'an dan juga Perjanjian
Baru dari sudut pandang Ahli Sejarah, bukan agamawan. Rabbi Ben
berpandangan tidak ada alasan baginya untuk menolak pandangan tentang
Qur'an. Sebaliknya Perjanjian Baru pada sisi yang lain, tampak sebagai
penggabungan Kepercayaan ajaran Pagan Yunani, Latin dengan ajaran Torah.
Hal tersebut barangkali terjadi akibat salah interpretasi. Rabbi Ben tidak
mempelajari masalah itu sehingga tidak mampu berpendapat lebih jauh.
Ben Abrahamson
wa alikum salaamMy opinions concerning the Qur'an or the New Testament are
those of a historian, not a theologian. I see no reason not to accept that the
Qur'an is what it claims to be. The New Testament on the other hand appears to
be a syncretic amalgamation of pagan, Hellenistic, gnostic and concepts drawn
from the Torah. This however may be the result of misinterpretation. I have not
looked into this, so I cannot offer an opinion.
January 24 at 9:39pm via mobile Edited 3
======
Ben Abrahamson
I am not qualified to make a theological statement. I can only tell you as a
historian what I understand the position of the Rabbis to be and has been over
the centuries.
The Rabbis understand that the Torah enumerates a list of the minimum
requirements for proper religion: monotheism, good deeds, belief in the Last
Day, etc. Islam fulfills these requirements. So the consensus of rabbinical
scholars over the centuries is that a proper Muslim is on the right path. They are
perfect and complete in religion.
The exact nature of how the Qur'an is the word of God is left to Islamic scholars
to decide. As long as it doesn't contradict the Torah, or deviate from the
minimum requirement of proper religion, the Rabbis support, respect and even
Tulisan ini adalah pandangan saya terhadap pendapat dan pandangan Rabbi Ben
Abraham tentang AlQuran dan Islam.dan saya menjadi semkain mengenal
Rabbi Ben Abrahamson.
Sejarah yang akan membuktikan bahwa hal tersebut disampaikan oleh Rabbi
Ben dengan sebenar-benarnya dan tulus ikhlas, atau hanya suatu cara untuk
memberi konstribusi perdamaian pada kehidupan beragama masyarakat dunia.
lebih lagi agar umat Islam menghormati dan mengakuhi eksistesi Umat Yahudi,
sehingga terdapat jaminan kehidupan bagi umat Yahudi selamanya.....mudahmudahan sak wasangka saya bukanlah di pandang oleh Allah sebagai sesuatu
yang buruk....Hanya Allah swt yang maha Tahu...
QS 35:38
:
Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami
telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
QS 5:15-16
[:
Hai Ahli Kitab, sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan
kepadamu banyak dari isi Al Kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula
yang) dibiarkannya. Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah,
dan Kitab yang menerangkan.
[: