Mikrobiologi Akuatic : suatu cabang ilmu ekologi (lingkungan), yang lebih fokus
mempelajari tentang hubungan-hubungan organisme terhadap
lingkungannya seperti tempat hidupnya dan anggota komunitas hidupnya.
Mikrobiologi Akuatik lebih terfokus untuk mempelajari tentang struktur dan
kehidupan mikroorganisme didalam perairan, dan peranannya didalam
siklus nutrien/elemen didalam perairan dan sedimen. Hal ini termasuk juga
hubungan-hubungan antara mikroorganisme dengan tumbuhan dan hewan
perairan, bentuk dan perilaku daratan didalam lingkungan perairan.
Batasan yang dipelajari dalam ilmu MBA adalah semua biota yang mikroscopik
dari hewan dan tumbuhan yang disebut mikroorganisme diantaranya terdiri
dari bakteria, fungi/cendawan/jamur, algae satu sel/blue green algae,
protozoa dan metazoa, rotatoria/rotifer, dan serupa dengan organisme
(virus, plasmid/potongan DNA dan RNA).
MBA membatasi hanya mempelajari sebagian besar bakteria, dan sebagian
kecil jamur, virus dan blue green algae.
Mikroorganisme
Sebagian besar yang terakumulasi didalam air adalah sesuatu yang berada
dibawah dan dipermukaan tanah, seperti digambarkan pada perairan danau,
sungai, dan laut dimana mikroorganisme dapat hidup didalamnya.
Anaerobic Bacteria :
-Methanobacteria
(Methanobacterium, Methanoccocus, Methanosarcina)
EUBACTERIA
AUTOTROPHIC BACTERIA
HETEROTROPHIC BACTERIA
BACTERIA DENGAN STRUKTUR YG KOMPLEK
(Bacteria with complicated structures)
Autotrophic bacteria :
1. Phototrophic / Photolitotrophic
Purple bacteria; -Chromatiaceae yang bersifat
anaerobic, dan donor ion H dari H2S (Chromatium,
Thiocapsa, Thiodiction, Thiopedia, dan
Ectothiorodospira)
-Rhodospirillaceae yg bersifat microaerophilic, donor
ion H dari organik komplek (Rhodospirillium,
Rhodomicrobium
Green Bacteria (Chlorobacteria) : Chlorobiaceae yg
bersifat anaerobik, donor H dari H2S (Chlorobium,
Prosthecocloris, Pelodyction, Chloroflexus)
Lajutan..
2. Chemoautotrophic (Chemolitotrophic)
-Bakteri yang merubah/berfungsi didalam siklus
Nitrogen (Nitrosomonas, Nitrosoccocus,
Nitrobacter, Nitrococcus, dan Nitrospira)
-Bakteri yg mengoksidasi sulfur (Thiobacillus,
Thiospira, dan Achromatium).
-Bakteri yg mengoksidasi Fe dan Mg
(Ferrobacillus, Siderocapsa)
-Bakteri yg mengoksidasi methan
(Methyllococcus, Methyllomonas)
BAKTERI HETEROTROPHIC
Gram Negatif
Aerobic
Lanjutan
Bentuk Rod (Enterobacteriaceae)
Echerichia,
Serratia,
Bentuk Rod (Vibrionaceae)
Aeromonas,
Photobacterium,
Vibrio.
Bakteri Anaerobic :
Bentuk Coccus, Rod, Kurve, dan Spiral yang
bersifat fermentatif
Bacteriodes
Bakteri yang menggunakan energinya dari sulfat atau bakteri
mereduksi sulfur.
Desulfovibrio
Gram positiv:
Bentuk Coccus (Micrococcus)
Bentuk Rod (Lactobacillus)
Bentuk Rod dan Coccus tetapi membentuk
Formasi Spora (yang bersifat aerobic :
Bacillus, dan yang bersifat anaerobic
Clostridium)
Bentuk yang kadang Rod tetapi tidak
membentuk formasi spora (Corynebacterium
dan Arthrobacter)
Mycobacteria (Mycobacterium)
2.
3.
4.
Lampu Spiritus
Jarum Ose
Diamond Tips
Bahan :
1.
2.
3.
Cara Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Cara kerja :
1. Inokulasikan biakan murni bakteri secara stab ke dalam medium OF
Agar, masing-masing 2 (dua) tabung
2. Biarkan dua tabung medium OF Agar tidak diinokulasi sebagai
kontrol
3. Tandailah setiap tabung dengan nama medium, nama bakteri yang
diinokulasikan, tanggal dan identitas diri
4. Kedalam satu tabung medium OF Agar yang masing-masing telah
diinokulasi dengan biakan murni bakteri, dituangkan minyak parafin
steril ke atas permukaan medium sampai ketebalan 2 cm di atas
permukaan agar.
5. Biarkan satu seri perlakuan tetap tanpa minyak parafin
6. Inkubasi tabung-tabung tersebut selama 48 jam, pada suhu kamar
7. Amati terjadinya perubahan warna medium akibat reaksi
pemecahan bakteri, bandingkan dengan kontrol. Perubahan warna
pada medium yang ditutup parafin menunjukkan terjadinya reaksi
fermentasi, sedangkan perubahan warna medium yang terbuka
menunjukkan reaksi oksidasi.
Hasil :
a. Fermentatif (F):
jika kedua tabung, baik terbuka (tanpa minyak paraffin)
maupun yang tertutup (dengan minyak paraffin)
berwarna Kuning
b. Oksidatif (O):
jika tabung terbuka Kuning, tabung tertutup berwarna
Hijau atau Biru
c. Alkaline (Alk) :
jika tabung terbuka Biru bagian atas; tabung tertutup
Hijau
d. Tanpa reaksi (NR):
jika kedua tabung berwarna Hijau, tetapi
perkembangan lambat
e. Tidak tumbuh (NG):tidak terdapat pertumbuhan
Uji Motility
Alat :
1. Slide (Gelas Benda)
2. Tissu
3. Jarum Ose
4. Lampu Spiritus
5. Mikroskop
Bahan :
1. Aquades Steril
2. Alkohol 95 %
3. Biakan Murni Bakteri
Cara kerja :
1. Slide dicuci bersih kemaudian dilap pakai tissu sampai
kering
2. Slide direndam dalam alkohol 95 % beberapa menit
3. Diambil dengan pinset dan dibakar diatas nyala api
bunsen sampai kering dan diletakkan diatas kertas HVS
bersih
4. Diambil 1 (satu) tetes aquades steril dengan pipet,
kemudian dengan jarum ose diambil bakteri dari
koloni/larutan pada biakan murni.
5. Diambil sampel bakteri dengan jarum ose, lalu diamati
dibawah mikroskop apakah ada bakteri yang bergerak
atau tidak bergerak.
Uji NaCl
Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Tissue
3. Jarum Ose
4. Lampu Spiritus
Bahan :
1. KCl (0,15 gram)
2. MgSO4 (1,4 gram)
3. NaCl (1 %, 3 % dan 5 %)
4. Aquades Steril
5. Alkohol 95 %
6. Biakan Murni Bakteri
Cara kerja :
1. Disediakan tempat yang telah disterilkan dan bahan yang akan
digunakan.
2. Bahan KCl 0,15 gram, MgSO4 1,4 gram, NaCl ditimbang sesuai
kebutuhan dengan ketentuan 1 %, 3 % dan 5 % dalam 100 ml
akuades
3. Semua bahan KCl, MgSO4 dan NaCl dilarutkan ke dalam akuades
4. Ditempatkan ke dalam tabung yang ditutup alumunium foil lalu
sterilisasi dalam autoclave pada suhu 121 oC tekanan 1 atm selama
15 menit.
5. Media didinginkan dalam suhu ruang, setelah dingin inokulasikan
biakan murni bakteri ke dalam tabung
6. Inkubasi tabung-tabung tersebut selama 48 jam, pada suhu kamar
7. Amati terjadinya perubahan kekeruhan cairan, jika terjadi kekeruhan
pada cairan maka reaksi (+) sedangkan jika tidak terjadi kekeruhan
pada cairan maka reaksi (-)
Uji Aerobik/Anaerobik/Fakultatif
Alat :
1. Tabung Reaksi
2. Jarum Ose
3. Lampu Spiritus
Bahan :
1. Medium Nutrien Agar Miring
2. Biakan Murni Bakteri
Cara kerja :
1. Cairkan medium agar dalam penangan air, dinginkan sampai
suhunya mencapai 40 oC
2. Ambil biakan bakteri dengan cara membuaka cawan petri dengan
tangan kiri dan cawan petri agak dimiringkan. Semua pekerjaan
dilakukan secara aseptis di atas nyala api spiritus, ini untuk
mengurangi adanya kontaminasi
3. Ambil inokulum dengan jarum ose. Panaskan mulut cawan petri dan
tutup kembali cawan petri tersebut.
Uji Katalase
Alat :
1. Slide (Gelas Benda)
2. Jarum Ose
3. Lampu Spiritus
Bahan :
1. Biakan Murni Bakteri
2. Larutan H2O2 3 %
Cara kerja :
1. Bersihkan gelas obyek, teteskan beberapa tetes larutan H2O2 3 %
diatas gelas obyek
2. Ambil sedikit biakan murni bakteri dengan jarum ose, letakkan di
dalam tetesan H2O2 3 % dan campurkan secara hati-hati.
3. Lakukan hal yang sama untuk mikroba yang lain
4. Amati munculnya gelembung-gelembung O2 di dalam tetesan H2O2
3%
Uji Oksidase
Alat :
1. Oksidase Stick
2. Lampu Spiritus
Bahan :
1. Biakan Murni Bakteri
Cara kerja :
1. Ambil sedikit kultur bakteri dan goreskan pada ujung
(bagian kertas) oxidase stick
2. Tunggu beberapa saat, amati perubahan warna yang
terjadi
3. Warna ungu atau merah jambu menunjukkan reaksi
positif. Reaksi negatif ditunjukkan dengan tidak
munculnya perubahan warna.