Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 7

MANUSIA DAN KEADILAN

DISUSUN OLEH :
Nama

: Anik Anjarwati Liana

NPM

: 11214274

Kelas

: 1EA42

MATA KULIAH ILMU BUDAYA DASAR


Dosen : ADHITA ANNA SYAROF

FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS GUNADARMA
2014/2015

MANUSIA DAN KEADILAN

A.

Pengertian Keadilan.
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik
menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat
kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf
politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa "Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama
dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran".
Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: "Kita tidak hidup di
dunia yang adil". Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum,
dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan.
Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa
yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri
tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya.

B.

Macam-macam Keadilan dan contohnya


Ada Berbagai macam keadilan yang didefinisikan berlainan antara lain :
1. Keadilan Legal atau Keadilan Moral.
Plato berpendapat bahwa keadilan clan hukum merupakan substansi rohani umum dan
masyarakat yang membuat clan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil
setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha
man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto
menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras
kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam
masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut
kemampuannya.
Fungsi penguasa ialah membagi-bagikan fungsi-fungsi dalam negara kepada masingmasing orang sesuai dengan keserasian itu. Setiap orang tidak mencampuri tugas dan urusan
yang tidak cocok baginya.

Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan
tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.
Misalnya, seorang pengurus kesehatan mencampuri urusan pendidikan, atau seorang petugas
pertanian mencampuri urusan petugas kehutanan. Bila itu dilakukan maka akan terjadi
kekacauan.

2. Keadilan Distributif.
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when
equals are treated equally). Sebagai contoh, Budi bekerja selama 30 hari sedangkan Doni
bekerja 15 hari. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu
perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Budi menerima Rp.100.000,- maka
Doni harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama, justru hal
tersebut tidak adil dan melenceng dari asas keadilan.

3. Keadilan Komutatif.
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.
Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam
masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan
merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. Ada beberapa pendapat yg
lain dari para ahli filsafat, seperti di bawah ini :
a. Menurut Socrates , keadilan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan bahwa pihak
pemerintah sudah melaksanakan tugasnya dengan baik.
b. Menurut Kong Hu Cu Keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah,
bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini
terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Dari beberapa pendapat terbentuklah pendapat yg umum, yg di katakan Keadilan itu
adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak
pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain,
keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya dan setiap
orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Contohnya :

a. Seorang pedagang harus berlaku adil, ia harus seimbang dalam menimbang barang
dagangannya karena bila ia dapat menyeimbangkan timbangannya, maka ia tergolong
dalam orang yang adil. Apabila ia mau berusaha untuk jujur, untuk berlaku adil, dengan
membuat timbangannya seimbang, maka ia akan mendapat hasil yang baik dan pembeli
tidak akan merasa dirugikan.

b. Seorang pemerintah yang adil harus dapat membagi rata perhatiannya terhadap rakyatnya.
Rakyatnya yang perlu perhatian yang sama rata untuk kemakmuran serta kesejahteraan
rakyatnya sangat perlu dilakukan. Adanya hal yang sama rata akan membawa pada
kehidupan yang lebih baik, karena sebuah keadaan yang sama rata tidak akan
menimbulkan sebuah perpecahan, namun akan melahirkan sebuah kesetaraan.

c. Pada sebuah kasus di pengadilan, seorang hakim harus dapat berlaku adil dan bijaksana
dalam memutuskan hasil pengadilan agar nantinya hasil pengadilan dapat diterima oleh
banyak orang dan tidak sama sekali merugikan pihak lain. Dalam suatu pemikiran yaitu
dimana seseorang harus dapat berlaku adil pada dirinya sendiri, ia harus dapat membagi
waktu serta memanfaatkan waktunya dengan adil untuk urusan dunia ataupun akhirat,
sehingga kehidupannya dapat berjalan dengan adil.

d. Dua orang anak kecil yang berebut mainan, lalu orang tuanya pun melihat hal tersebut.
Kemudian orang tuanya pun membelikan satu buah mainan lagi yang sama, agar anaknya
memiliki mainannya sendiri dan tidak berebut lagi satu sama lain. Dapat disimpulkan
keadilan adalah sebagai titik tengah kebenaran yang dilandasi oleh nilai kebaikan.

C.

5 Wujud Keadilan Social yang diperinci dalam Perbuatan dan Sikap


a. Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
b. Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta
menghormati hak-hak orang lain.
c. Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
d. Sikap suka bekerja keras.
e. Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan
kesejahteraan bersama.

D.

Pengertian Kejujuran.
Jujur adalah sebuah kata yang telah dikenal oleh hampir semua orang. Kajian tentang sikap
jujur berada dalam domain Psikologi Sosial. Jujur dapat juga kita anggap sebagai sebuah sikap.
Karena sikap jujur senantiasa berada dan lahir di dalam kelompok sosial atau masyarakat.
Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah satu sifat manusia yang
mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya dapat mendapat kepercayaan dari orang lain.
Sifat jujur merupakan salah satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena
orang yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat barang
titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab.
Berhasil atau tidaknya suatu amanat sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang
amanat tersebut. Jika orang yang memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah
tersebut tidak akan terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga
sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka keselamatan
amanah tersebut pasti tidak akan tertolong.

E.

Hakekat Kejujuran.
Secara etimologi, jujur merupakan lawan kata dusta. Dalam bahasa Arab diungkapkan
dengan "Ash-Shidqu" sedangkan "Ash-Shiddiq" adalah orang yang selalu bersikap jujur baik
dalam perkataan maupun perbuatan. Kejujuran adalah akhlak terpuji. Seseorang dikatakan jujur
apabila dia menyatakan kebenaran sesuai dengan fakta yang ada tanpa menambah dan
menguranginya. Jujur harus menjadi akhlak dalam perkataan dan tindakan, termasuk isyarat
tangan dan menggelengkan kepala. Terkadang diam pun bisa termasuk bagian dari ungkapan
kejujuran.

Sumber :
1. http://refflinsukses.blogspot.com/2013/05/pengertian-keadilan.html
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
3. http://lutfichakim.blogspot.com/2012/04/hakikat-kejujuran.html
4. https://www.facebook.com/permalink.php?id=592629434083673&story_fbid=634137943266
155
5. http://jalius12.wordpress.com/2010/03/28/pengertian-jujur/

Anda mungkin juga menyukai