Anda di halaman 1dari 48

PKN SEMESTER 1

MODUL (1)

1. Standar Kompetensi : 1. Menganalisis budaya politik di indonesia


2. Kompetensi Dasar

: 1.1 Mendeskripsikan pengertian budaya politik

3. Indikator pencapaian materi


1) Menjelaskan pengertian budaya politik
2) Menguraikan pengertian budaya politik dari berbagai pendapat ahli
3) Menyebutkan komponen-komponen budaya politik.
4. Materi
1) Pengertian Budaya Politik
Budaya politik merupakan system nilai dan keyakinan yang dimiliki oleh
masyarakat. Berikut ini adalah pengertian budaya politik yang dapat dijadikan
sebagai pedoman untuk lebih memahaminya secara teoritis
1) Budaya politik adalah aspek politik dari nilai-nilai yang terdiri atas
pengetahuan, adat istiadat, takhayul, dan mitos. Semuanya dikenal dan diakui
oleh sebagian besar masyarakat. Budaya politik tersebut memberikan alasan
rasional untuk menolak dan menerima nilai-nilai dan norma-norma lain.
2) Budaya politik dapat dilihat dari aspek doktrin dan aspek generiknya. Yang
pertama menekankan pada isi atau materi, seperti sosialisme, demokrasi atau
nasionalisme. Yang kedua (aspek generik) menganalisis bentuk, peranan, dan
cirri-ciri budaya politik, seperti milititan, utopis, terbuka, atau tertutup.
3) Hakikat dan ciri budaya politik yang menyangkut masalah nilai-niai adlah
prinsip dasar yang melandasi suatu pandangan hidup yang berhubungan dengan
masalah tujuan.
4) Bentuk budaya politik yang menyangkut sikap terbuka dan tertutup, tingkat
militansi seseorang terhadap oranglaian dalam pergaulan masyarakat.

Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam


kehidupan

benegara,

penyelenggaraan

administrasi

negara,

politik

pemerintahan, hukum, adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh
seluruh anggota masyarakat setiap harinya. Budaya politik juga dapat di
artikan sebagai suatu sistem nilai bersama suatu masyarakat yang memiliki
kesadaran untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kolektif dan
penentuan kebijakan publik untuk masyarakat seluruhnya.
2) Pengertian budaya politik menurut para ahli.
1) Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap
emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang
apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
2) Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap
orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka
ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam
sistem itu.
3) Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan
orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu
sistem politik.
4) Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan
orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan
politiknya.
5) Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide,
sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka
dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.

3) Komponen-komponen budaya politik


1) Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang :
a. sistem politik.
b. tokoh pemerintahan
c. kebijakan pemerintahan
d. Simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politik seperti : ibukota negara,
lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.
2) Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional
individu
aspek

pada sistem politik.

Seperti perasaan khusus terhadap

sistem politik tertentu yang membuatnya menerima dan menolak

system politik. Orientasi

afektif

ini dipengaruhi oleh keluarga dan

lingkungan.
3) Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap

sistem politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai


dan pertimbangan politik.

5. Jawablah pertanyaan dibawah ini!


1) Jelaskan pengertian budaya politik menurut pendapat anda!
2) Jelaskan pengertian budaya politik menurut pendapat para ahli!
3) Sebutkan dan jelaskan komponen-komponen budaya politik!
Jawaban
1) Budaya politik merupakan pola perilaku suatu masyarakat dalam kehidupan
benegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, hukum,
adat istiadat, dan norma kebiasaan yang dihayati oleh seluruh anggota masyarakat
setiap harinya. Budaya politik juga dapat di artikan sebagai suatu sistem nilai
bersama suatu masyarakat yang memiliki kesadaran untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan kolektif dan penentuan kebijakan publik untuk
masyarakat seluruhnya.

2) Budaya politik menurut pendapat para ahli


a. Samuel Beer, budaya politik adalah nilai-nilai keyakinan dan sikap-sikap
emosi tentang bagaiman pemerintahan seharusnya dilaksanakan dan tentang
apa yang harus dilakukan oleh pemerintah.
b. Gabriel A. Almond dan Sidney Verba, budaya politik adalah suatu sikap
orientasi yang khas dari warga negara terhadap sistem politik dengan aneka
ragam bagiannya dan sikap terhadap peranan warga negara yang ada dalam
sistem itu.
c. Rusdi Sumintapura, budaya politik adalah pola tingkah laku individu dan
orientasinya terhadap kehidupan plitik yang dihayati oleh para anggota suatu
sistem politik.
d. Mochtar Masud dan Colin McAndrews, budaya politik adalah sikap dan
orientasi warga suatu negara terhadap kehidupan pemerintahan negara dan
politiknya.
e. Larry Diamond, budaya politik adalah keyakinan, sikap, nilai, ide-ide,
sentimen, dan evaluasi suatu masyarakat tentang sistem politik negara mereka
dan peran masing-masing individu dalam sistem itu.

3) Komponen-komponen budaya politik


a. Orientasi kognitif berbagai keyakinan dan pengetahuan seseorang tentang :
1. sistem politik.
2. tokoh pemerintahan
3. kebijakan pemerintahan
4. Simbol-simbol yang dimiliki oleh sistem politik seperti : ibukota negara,
lambang negara, kepala negara, batas negara, mata uang, dll.

b. Orientasi Afektif menunjuk pada aspek perasaan atau ikatan emosional


individu
aspek

pada sistem politik.

Seperti perasaan khusus terhadap

sistem politik tertentu yang membuatnya menerima dan menolak

system politik. Orientasi

afektif

ini dipengaruhi oleh keluarga dan

lingkungan.
c. Orientasi Evaluatif berkaitan dengan penilaian moral seseorang terhadap sistem
politik, kinerja sistem politik, komitmen terhadap nilai dan
politik.

pertimbangan

MODUL (2)

1.Standar Kompetensi

: 1. Menganalisis budaya politik di indonesia

2.Kompetensi Dasar

: 1.2. Menganalisis tipe-tipe budaya politik yang berkembang


dalam masyarakat indonesia

3.Indikator pencapaian materi


1) Mendeskripsikan tipe-tipe budaya politik
2) Mengidentifikasi tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
4. Materi
4) Tipe-tipe budaya politik
a. Budaya Politik Parokial ( parochial Political Culture) Cirinya :
1. lingkupnya sempit dan kecil
2. masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta hurup
3. Spesialisasi kecil belum berkembang.
4. Pemimpin politik biasanya berperan ganda bidang ekonomi
5. masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang
luas.
6. masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system
politik kecil.
b. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture)Cirinya :
1. Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang- undang.
2. Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
3. masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap system politik.
4. Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,atau output
5. Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.

c. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture) Cirinya :


1. Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif dalam
kehidupan politik.
2. Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya sekedar
memberikan suara dalam pemilu.
3. Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system politik
4. Dapat menilai dengan penuh kesadaran baik input maupun output bahkan
posisi dirinya sendiri.
5) Tipe-tipe budaya politik yang berkembang di Indonesia
Negara indonesia masih menerapkan budaya politik campuran parokial,
subjek / kaula, dan partisipan. Hal ini disebabkan karena melihat ciri dari
masyarakat indonesia yang dikemukakan oleh rusadi kantraprawira dalam bukuya
bukunya sistem politik indonesia yaitu :
1. Adanya subbudaya yang banyak beraneka ragam
2. Budaya politik indonesiabersifat parokial , kaula / subjek di satu pihak dan
partisipan dilain pihak
3. Sifat ikatan primordial yang masih kuat yang dikenali melalui indikator
sentimen kedaerahan, kesukuan,dan keagamaan
4. Kecenderungan budaya politik indonesia yang masih mengukuhi sifat
paternalisme dan sifat patrimornial
5. Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi dengan pola pola yang telah
lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat

5. Jawablah pertanyaan dibawah ini!


1) Sebutkan dan jelaskan tipe-tipe budaya politik!
2) Sebutkan contoh-contoh dari tipe-tipe budaya politik!
3) Jelaskan menurut anda Negara Indonesia termasuk tipe poitik apa?

4) Jelaskan mengapa tipe budaya partisipan masih sangat lemah di Indonesia!


5) Mengapa budaya politik parokial-kaula sangat kuat di Indonesia!

Jawaban
1) Tipe-tipe budaya politik
a. Budaya Politik Parokial ( parochial Political Culture) Cirinya :
1. lingkupnya sempit dan kecil
2. masyarakatnya sederhana dan tradisional bahkan buta hurup
3. Spesialisasi kecil belum berkembang.
4. Pemimpin politik biasanya berperan ganda bidang ekonomi
5. masyarakatnya cenderung tidak menaruh minat terhadap objek politik yang
luas.
6. masyarakatnya tinggal di desa terpencil di mana kontak dengan system
politik kecil.
b. Budaya Politik Subjek (subject Political Culture)Cirinya :
1. Orang secara pasif patuh pada pejabat pemerintahan dan undang- undang.
2. Tidak melibatkan diri pada politik atau golput.
3. masyarakat mempunyai minat, perhatian, kesadaran terhadap system politik.
4. Sangat memperhatikan dan tanggap terhadap keputusan politik,atau output
5. Rendah dalam input kesadaran sebagai actor politik belum tumbuh.

c. Budaya Politik Partisipan (participant Political culture) Cirinya :


1. Kesadaran masyarakat bahwa dirinya dan orang lain anggota aktif dalam
kehidupan politik.
2. Melibatkan diri dalam system politik sangat berarti walaupaun hanya sekedar
memberikan suara dalam pemilu.
3. Tidak menerima begitu saja terhadap keputusan, kebijakan system politik
4. Dapat menilai dengan penuh kesadaran baik input maupun output bahkan
posisi dirinya sendiri.

2) Contoh-contoh tipe budaya politik


a. Budaya politik parochial yaitu masyarakat tradisional atau pedalaman
b. Budaya kaula/subjek yaitu masyarakat yang pasrah akan keadaan yang ada
dan tidak menuntut adanya perubahan
c. Budaya politik partisipan yaitu demonstrasi.
3) Negara indonesia masih menerapkan budaya politik campuran parokial, subjek /
kaula, dan partisipan. Hal ini disebabkan karena melihat ciri dari masyarakat
indonesia yaitu :
1. Adanya subbudaya yang banyak beraneka ragam
2. Budaya politik indonesiabersifat parokial , kaula / subjek di satu pihak dan
partisipan dilain pihak
3. Sifat ikatan primordial yang masih kuat yang dikenali melalui indikator
sentimen kedaerahan, kesukuan,dan keagamaan
4. Kecenderungan budaya politik indonesia yang masih mengukuhi sifat
paternalisme dan sifat patrimornial
5. Dilema interaksi tentang introduksi modernisasi dengan pola pola yang telah
lama berakar sebagai tradisi dalam masyarakat
4) Masyarakat yang menganut tipe budaya partisipan dipengaruhi oleh tingkat
pendidikan dan orang-orang yang menuntut adanya perubahan kearah yang lebih
baik. Serta masyarakat tidak duduk diam pasrah akan keadaan yang ada.
5) Masyarakat yang menganut budaya parochial-kaula disebabkan oleh isolasi dari
kebudayaan luar, pengaruh penjajahan, feodalisme, paternalistic (kebapakan) dan
ikatan primordial.

MODUL (3)

1. Standar Kompetensi

: 1. Menganalisis budaya politik di Indonesia

2. Kompetensi Dasar

: 1.3. Mendeskripsikan pentingnya sosialisasi pengembangan


budaya politik
1.4. menampilkan peran serta budaya politik partisipan

3. Indikator pencapaian materi


1).Mendeskripsikan pengertian sosialisasi
2).Menguraikan proses sosialisasi
3) Menjelaskan bentuk-bentuk budaya politik
4) Mencontohkan budaya politik dalam kehidupan bermasyarakat
4. Materi
a. Pengertian sosialisasi politik
a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat
meneruskan kebudayaan politiknya.
b. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap
politik dan pola-pola tingkah laku diperoleh atau dibentuk, dan merupakan
sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan
keyakinan politik.
c. Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai
dan pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya
bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.

d. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan


proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya
tentang politik.
e. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan
orientasi politik

anggota masyarakatnya.

b. Proses sosialisasi menurut Easton dan dennis


a) Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden
dan polisi.
b) Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu
antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.
c) Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti
kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).
d) Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang
terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini.
c. Bentuk-bentuk partisipasi politik
Menurut Huntington dan Nelson, bentuk kegiatan utama dalam partisipasi politik
dibagi menjadi lima bentuk, yaitu:
a. Kegiatan pemilihan,
b. Lobi,
c. Kegiatan organisasi,
d. Mencari koneksi,
e. Tindakan kekerasan.
d. Contoh budaya politik partisipan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,
yaitu:
a) Pemberian suara (Voting)
b) Diskusi politik
c) Kegiatan kampanye

d) Membentuk dan bergabung dalam kelompok kepentingan.


e) Komunikasi individual dengan pejabat politik atau administrative.
f) Debat politik

5. Jawablah pertanyaan dibawah ini


1) Jelaskan pengertian sosialisasi politik!
2) Jelaskan makna sosialisasi politik bagi pengembangan politik?
3) Jelaskan Proses sosialisasi menurut Easton dan dennis!
4) Sebutkan fungsi partai politik!
5) Sebutkan agen-agen sosialisasi!

Jawaban
1) Pengertian sosialisasi politik
a. Kenneth P. Langton, Sosialisasi politik adalah cara bagaimana masyarakat
meneruskan kebudayaan politiknya.
b. Gabriel A. Almond, Sosialisasi politik adalah proses dimana sikap-sikap
politik dan pola-pola tingkah laku diperoleh atau dibentuk, dan merupakan
sarana bagi generasi muda untuk menyampaikan patokan politik dan
keyakinan politik.
c. Richard E. Dawson, sosialisasi politik adalah pewarisan pengetahuan , nilai
dan pandangan politik darimorang tua, guru dan sarana sosialisasi lainnya
bagi warga baru dan yang beranjak dewasa.
d. Dennis Kavanagh, sosialisasi politik adalah istilah untuk mengganbarkan
proses dimana seseorang mempelajari dan menumbuhkan pandangannya
tentang politik.

e. Ramlan Surbakti, sosialisasi politik adalah proses pembentukan sikap dan


orientasi politik

anggota masyarakatnya.

2) Makna sosialisasi bagi pengembangan politik


Dalam upaya pengembangan budaya politik, sosialisasi politik menempati posisi
yang penting dan strategis bagi sebuah bangsa, mengingat bahwa dalam sosialisasi
itu terdapat proses pewarisan nilai-nilai dan budaya politik. Budaya politik yang
akan diwariskan adalah yang sesuai dengan sistem politik yang dicita-citakan oleh
suatu bangsa.
Alasan pentingnya sosialisasi politik bagi suatu bangsa menurut Almond yaitu
a. dapat membentuk dan mewariskan kebudayaan politik suatu bangsa
b. dapat memelihara budaya politik suatu bangsa dengan jalan meneruskan dari
generasi yang lebih tua kepada generasi berikutnya
c. dapat mengubah budaya politik suatu bangsa
3) Proses sosialisasi menurut Easton dan dennis
a.

Pengenalan otoritas melalui individu tertentu, seperti orang tua anak, presiden
dan polisi.

b.

Perkembangan pembedaan antara otoritas internal dan yang ekternal, yaitu


antara pejabat swasta dan pejabat pemerintah.

c.

Pengenalan mengenai institusi-institusi politik yang impersonal, seperti


kongres (parlemen), mahkamah agung, dan pemungutan suara (pemilu).

d.

Perkembangan pembedaan antara institusi-institusi politik dan mereka yang


terlibat dalam aktivitas yang diasosiasikan dengan institusi-institusi ini.

4) Bentuk-bentuk partisipasi politik


Menurut Huntington dan Nelson, bentuk kegiatan utama dalam partisipasi politik
dibagi menjadi lima bentuk, yaitu:
a. Kegiatan pemilihan,
b. Lobi,

c. Kegiatan organisasi,
d. Mencari koneksi,
e. Tindakan kekerasan.

5) Agen-agen sosialisasi
a. Keluarga
b. Sekolah
c. Teman pergaulan
d. Media massa
e. Pemerintah

MODUL (4)

1. Standar Kompetensi

: 2.Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

2. Kompetensi Dasar

: 2.1 Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat


madani

3. Indikator pencapaian materi


1) Mendeskripsikan pengertian budaya demokrasi
2) Mendeskripsikan prinsip-prinsip budaya demokrasi
4. Materi
1. Pengertian budaya demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari yunani demokratia yang terdiri
dari dua kata yaitu demos = rakyat dan kratein = kekuatan/ pemerintahan. Secara
harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau bentuk pemerintahan Negara
dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya atau yang sering kita kenal
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pendapat para ahli
a) Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan
untuk

rakyat.

b) Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak


seorangpun

dapat

memilih

dirinya

sendiri,

tak

seorangpun

dapat

menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk


merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c) Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu
pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari
mereka yang diperintah.

2. Unsur-unsur demokrasi
1) Kebebasan,
2) Persamaan,
3) Solidaritas,
4) Toleransi
5) Menghormati Kejujuran
6) Menghormati penalaran
7) Keadaban
3. Macam-macam demokrasi
a. Berdasarkan ideologi
a) Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)
Demokrasi konstitusional adalah kebebasan individu .Suatu gagasan
pemerintahan demokratis yang kekuasaannya terbatas dan pemerintahnya
tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang. Kekuasaan pemerintah di
batasi konstitusi.
b) Demokrasi rakyat
Demokrasi yang mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan tanpa
kepemilikan pribadi
b. Berdasarkan Cara Penyaluran Rakyat
a) Demokrasi langsung
Dalam sistem ini rakyat secara langsung mengemukakan kehendaknya
dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat.
b) Demokrasi perwakilan (demokrasi representatif)
Rakyat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakil
dalam lembaga perwakilan (parlemen)

mereka

c) Demokrasi perwakilan sistem referendum


Rakyat memilih wakil mereka untuk duduk dalam lembaga perwakilan
tetapi lembaga perwakilan tersebut dikontrol oleh pengaruh rakyat

c. Berdasarkan titik perhatian


a) Demokrasi formal
Suatu sistem demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang

politik

tanpa

disertai

upaya

untuk

mengurangi

atau

menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.


b) Demokrasi material
Sistem politik demokrasi yang menitikberatkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
bidang politik kurang diperhatikan bahkan di hilangkan.
c) Demokrasi gabungan
Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan
seluruh aktivitas rakyat dibatasi.
4. Nilai-nilai kultur
1) Menyelesaikan pertikaian damai & sukarela.
2) Menjamin terjadinya perubahan damai.
3) Pergantian penguasa teratur.
4) Penggunaan paksaan sesedikit mungkin.
5) Pengakuan & penghormatan nilai keanekaragaman.
6) Menegakkan keadilan.
7) Memajukan iptek.
8) Pengakuan & penghormatan kebebasan.
5. Prinsip-prinsip budaya demokrasi
Menurut inu kencana syafiie prinsip-prinsip yang berlaku universal antara lain :

a) Adanya pembagian kekuasaan


b) Pemilihan umum yang bebas
c) Manajemen yang terbuka
d) Kebebasan individu
e) Peradilan yang bebas
f) Pengakuan hak minoritas
g) Pemerintahan yang berdasarkan hukum
h) Supremasi hukum
i) Pers yang bebas
j) Beberapa partai politik.

b.

Jawablah pertanyaan dibawah ini!


1) Jelaskan pengertian demokrasi!
2) Sebutkan unsur-unsur demokrasi!
3) Sebutkan dan jelaskan macam-macam demokrasi yang anda ketahui!
4) Sebutkan nilai kultur budaya demokrasi!
5) Sebutkan prinsip-prinsip universal demokrasi!

Jawaban
1. Pengertian budaya demokrasi
Secara etimologis istilah demokrasi berasal dari yunani demokratia yang terdiri
dari dua kata yaitu demos = rakyat dan kratein = kekuatan/ pemerintahan. Secara
harfiah, demokrasi berarti kekuatan rakyat atau bentuk pemerintahan Negara
dengan rakyat sebagai pemegang kedaulatannya atau yang sering kita kenal
sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Pendapat para ahli
a) Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat
dan untuk

rakyat.

b) Giovanni Sartori, memandang demokrasi sebagai suatu sistem di mana tak


seorangpun

dapat

memilih

dirinya

sendiri,

tak

seorangpun

dapat

menginvestasikan dia dgn kekuasaannya, kemudian tidak dapat juga untuk


merebut dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c) Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Panca-sila, demokrasi adalah suatu
pola pemerintahan dalam mana kekuasaan untuk memerintah berasal dari
mereka yang diperintah.

2. Unsure-unsur demokrasi
b. Kebebasan,
c. Persamaan,
d. Solidaritas,
e. Toleransi
f. Menghormati Kejujuran
g. Menghormati penalaran
h. Keadaban
3. Macam-macam demokrasi
a. Berdasarkan ideologi
1.

Demokrasi konstitusional (demokrasi liberal)


Demokrasi konstitusional adalah kebebasan individu .Suatu gagasan
pemerintahan

demokratis

pemerintahnya

tidak

yang

dibenarkan

kekuasaannya
bertindak

terbatas

dan

sewenang-wenang.

Kekuasaan pemerintah di batasi konstitusi.


2.

Demokrasi rakyat
Demokrasi yang mencita-citakan kehidupan tanpa kelas sosial dan
tanpa kepemilikan pribadi

b.

Berdasarkan Cara Penyaluran Rakyat


1. Demokrasi langsung
Dalam sistem ini rakyat secara langsung mengemukakan kehendaknya
dalam rapat yang dihadiri oleh seluruh rakyat.
2. Demokrasi perwakilan (demokrasi representatif)
Rakyat menyalurkan kehendak dengan memilih wakil-wakil

mereka

dalam lembaga perwakilan (parlemen)


3. Demokrasi perwakilan sistem referendum
Rakyat memilih wakil mereka untuk duduk dalam lembaga perwakilan
tetapi lembaga perwakilan tersebut dikontrol oleh pengaruh rakyat
c.

Berdasarkan titik perhatian


1. Demokrasi formal
Suatu sistem demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam
bidang

politik

tanpa

disertai

upaya

untuk

mengurangi

atau

menghilangkan kesenjangan dalam bidang ekonomi.


2. Demokrasi material
Sistem politik demokrasi yang menitikberatkan pada upaya-upaya
menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi, sedangkan persamaan
bidang politik kurang diperhatikan bahkan di hilangkan.
3. Demokrasi gabungan
Persamaan derajat dan hak setiap orang diakui, tetapi demi kesejahteraan
seluruh aktivitas rakyat dibatasi.
4.Nilai-nilai kultur
a.

Menyelesaikan pertikaian damai & sukarela.

b.

Menjamin terjadinya perubahan damai.

c.

Pergantian penguasa teratur.

d.

Penggunaan paksaan sesedikit mungkin.

e.

Pengakuan & penghormatan nilai keanekaragaman.

f.

Menegakkan keadilan.

g.

Memajukan iptek.

h.

Pengakuan & penghormatan kebebasan.

5. Prinsip-prinsip budaya demokrasi


Menurut inu kencana syafiie prinsip-prinsip yang berlaku universal antara lain :
a. Adanya pembagian kekuasaan
b. Pemilihan umum yang bebas
c. Manajemen yang terbuka
d. Kebebasan individu
e. Peradilan yang bebas
f. Pengakuan hak minoritas
g.Pemerintahan yang berdasarkan hukum
h.Supremasi hukum
i. Pers yang bebas
j.Beberapa partai politik.

MODUL (5)

1. Standar Kompetensi : 2.Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani


2. Kompetensi Dasar

: 2.2 Mengidentifikasi ciri-ciri masyarakat madani

3. Indikator pencapaian materi


1).Mendeskripsikan pengertian masyarakat madani
2).Mengidentifikasikan ciri-ciri masyarakat madani
3).Menjelaskan proses menuju masyarakat madani
4).Menguraikan kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan
masyarakat madani
4. Materi
1. Pengertian masyarakat madani
Istilah madani secara umum dapat diartikan sebagai adab atau beradab
Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai suatu masyarakat yang beradab
dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya, untuk dapat tata
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya, untuk dapat mencapai masyarakat seperti itu, persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain adalah keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama, kontrol masyarakat dalam jalannya proses
1.

Ciri-ciri masyarakat madani


Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Free public sphere (ruang publik yang bebas)
Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai
warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga

negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan


pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan pendapat, berserikat,
berkumpul serta memublikasikan informasi kepada public.
b) Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik
rasional

masyarakat

yang

secara

ekspisit

mensyaratkan

tumbuhnya

demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu


menjamin masyarakat madani.
c) Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.
d) Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap
tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat tuhan.
e) Keadilan Sosial (Social justice)
Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.
f) Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.

g) Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.
2. Poses menuju masyarakat madani
a. Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam
masyarakat
b. Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi
terbentuknya kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan
terjalinnya kepercayaan dan telasi sosial antar kelompok
c. Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.
d. Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembagalembaga swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu
kepentingan bersama dan kewajiban publik dapat dikembangkan.
e. saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
f. sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi,
hukum, dan sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.
3.

Kendala Yang Dihadapi Menuju Masyarakat Madani


a. Masih rendahnya minat partisipasi warga masyarakat terhadap kehidupan
politik Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang kurang peduli
dengan masalah masalah yang dihadapi negara Indonesia
b. Masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan bermasyarakat
maupun beragama
c. Masih kurangnya kesadaran Individu dalam keseimbangan dan pembagian
yang proporsional antara hak dan kewajiban

d. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
e. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
f. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
g. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang
terbatas
h. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
i. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi
5. Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian masyarakat madani
2. Sebutkan ciri-ciri masyarakat madani
3. Jelaskan bagaimana proses menuju masyarakat madani
4. Apa saja kendala yang dihadapi bangsa Indonesia dalam
mewujudkan masyarakat madani
6. Jawaban :
1. Pengertian masyarakat madani
Istilah madani secara umum dapat diartikan sebagai adab atau beradab
Masyarakat madani dapat didefinisikan sebagai suatu masyarakat yang beradab
dalam membangun, menjalani, dan memaknai kehidupannya, untuk dapat tata
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya, untuk dapat mencapai masyarakat seperti itu, persyaratan yang
harus dipenuhi antara lain adalah keterlibatan dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan bersama, kontrol masyarakat dalam jalannya proses

2. Ciri-ciri masyarakat madani


Masyarakat madani memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a.

Free public sphere (ruang publik yang bebas)


Ruang publik yang diartikan sebagai wilayah dimana masyarakat sebagai
warga negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik, warga

negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan


pendapat, berserikat, berkumpul serta memublikasikan pendapat, berserikat,
berkumpul serta memublikasikan informasi kepada public.
b.

Demokratisasi
Menurut Neera Candoke, masyarakat sosial berkaitan dengan wacana kritik
rasional

masyarakat

yang

secara

ekspisit

mensyaratkan

tumbuhnya

demokrasi., dalam kerangka ini hanya negara demokratis yang mampu


menjamin masyarakat madani.
c.

Toleransi
Toleransi adalah kesediaan individu untuk menerima pandangan-pandangan
politik dan sikap sosial yang berbeda. Toleransi merupakan sikap yang
dikembangkan dalam masyarakat madani untuk menunjukan sikap saling
menghargai dan menghormati pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh
orang atau kelompok masyarakat yang lain yang berbeda.

d.

Pluralisme
Pluralisme adalah sikap mengakui dan menerima kenyataan disertai sikap
tulus bahwa masyarakat itu majemuk. Kemajemukan itu bernilai positif dan
merupakan rahmat tuhan.

e.

Keadilan Sosial (Social justice)


Keadilan yang dimaksud adalah keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban setiap warga dan negara yang
mencakup seluruh aspek kehidupan.

f.

Partisipasi sosial
Partisipasi sosial yang benar-benar bersih dari rekayasa merupakan awal yang
baik bagi terciptanya masyarakat madani. Partisipasi sosial yang bersih dapat
terjadi apabila tersedia iklim yang memunkinkan otonomi individu terjaga.

g.

Supermasi hukum
Penghargaan terhadap supermasi hukum merupakan jaminan terciptanya
keadilan, keadilan harus diposisikan secara netral, artinya tidak ada
pengecualian untuk memperoleh kebenaran di atas hukum.

3. Poses menuju masyarakat madani


a.

Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, kelompok dalam masyarakat

b.

Berkembangnya modal manusia (human capital) yang kondusif bagi terbentuknya


kemampuan melaksanakan tugas-tugas kehidupan dan terjalinnya kepercayaan dan
telasi sosial antar kelompok

c.

Tidak adanya diskriminasi dalam berbagai bidang pembangunan.

d.

Adanya hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat serta lembaga-lembaga


swadaya untuk terlibat dalam berbagai forum dimana isu-isu kepentingan bersama
dan kewajiban publik dapat dikembangkan.

e.

saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.

f.

sistem pemerintahan yang memungkinkan lembaga-lembaga ekonomi, hukum, dan


sosial berjalan secara produktif dan berkeadilan sosial.

4. Kendala Yang Dihadapi Menuju Masyarakat Madani


a. Masih rendahnya minat partisipasi warga masyarakat terhadap kehidupan

politik

Indonesia dan kurangnya rasa nasionalisme yang kurang peduli dengan masalah
masalah yang dihadapi negara Indonesia
b. Masih kurangnya sikap toleransi baik dalam kehidupan bermasyarakat maupun
beragama
c. Masih kurangnya kesadaran Individu dalam keseimbangan dan pembagian yang
proporsional antara hak dan kewajiban
f. Kualitas SDM yang belum memadai karena pendidikan yang belum merata
g. Masih rendahnya pendidikan politik masyarakat
h. Kondisi ekonomi nasional yang belum stabil pasca krisis moneter
i. Tingginya angkatan kerja yang belum terserap karena lapangan kerja yang terbatas
j. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sepihak dalam jumlah yang besar
k. Kondisi sosial politik yang belum pulih pasca reformasi

MODUL (6)
1. Standar Kompetensi

: 2.Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

2. Kompetensi Dasar

: 2.3 Menganalisis pelaksanaan demokrasi di indonesia sejak orde


lama, orde baru, dan reformasi.

3. Indikator pencapaian materi


1) Menguraikan prinsip demokrasi pancasila
2) Membandingkan yang diterapkan di Indonesia pada masa orla, orba, dan
reformasi.
4. Materi
1. Prinsip demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila juga mengajarkan prinsip-prinsip, antara lain sebagai
berikut:
a) Persamaan
b) Keseimbangan hak dan kewajiban
c) Kebebasan yang bertanggung jawab
d) Musyawarah untuk mufakat.
e) Mewujudkan rasa keadilan sosial.
f) Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional

2. Demokrasi yang diterapkan di Indonesia


1) Demokrasi Pada Masa Orde Lama (5 JULI 1 MARET 1966)
Merupakan periode Demokrasi terpimpin yang memiliki pengertian menurut
Tap MPRS VIII/MPRS/1965 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di anatara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan Nasakom.
Adapun ciri-ciri dari demokrasi terpimpin :
a. Dominasi presiden
b. Terbatasnya peran partai politik
c. Berkembangnya pengaruh PKI dan militer sebagai kekuatan sosial politik
di Indonesia.
Pada masa demokrasi terpimpin, kondisi pada saat itu hanya merupakan
kehendak dari presiden dalam rangka menempatkan diri sebagai satu-satunya
lembaga yang paling berkuasa, demokrasi ini dinilai telah menyimpang dari
prinsip-prinsip negara demokrasi.
2) Demokrsi Pada Masa Orde Baru
Pelaksanaan demokrasi adalah demokrasi Pancasila. Yakni demokrasi yang
menjadikan pancasila sebagai landasan ideal, dan UUD 1945 dan Tap MPR
sebagai landasan formal. Pada masa ini juga telah menjadi Indoktrinisasi
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) oleh pemerintah Orde
Baru.
Dalam perkembangan selanjutnya Orde Baru telah melakukan banyak
penyimpangan sebagai beriku :
a. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden,
b. Pembatasan hak-hak politik rakyat, 3.
c. Pemilu yang tidak demokratis
d. Pembentukan lembaga ektrakonstitusional
e. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),

3) Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi


Pada masa ini banyak sekali pembangunan dan perkembangan ke arah
kehidupan negara demokratis. Diantaranya:
a. Keluarganya beberapa peraturan perundang-undangan sebagai wal
perubahan sistem demokrasi secara konstitusional, seperti ketetapan MPR
dan Undang-Undag
b. Melakukan proses peradilan bagi para pejabat negara dan pejabat lainnya
yang terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme serta penyalahgunaan
kekuasaan.
c. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai politik ataupun organisasi
kemasyarakatan secara luas
d. Pembebasan sejumlah narapidana politik semasa orde baru
e. Melaksanakan pemilu 1999 yang babas dan demokratis dengan diikuti
banyak partai politik
f. Kebesan Pers yang luas termasuk tidak adanya pencabutan SIUPP (Surat
Ijin Usaha Penerbitan Pers).
g. Terbukanya kesempatan yang luas dan bebas untuk warga negara dalam
melaksanakan domkrasi di berbagai bidang.
5. Jawablah pertanyaan di bawah ini :
1. Jelaskan prinsip demokrasi Pancasila
2. Siswa dapat Membandingkan yang diterapkan di Indonesia pada
masa orla, orba, dan reformasi.
6. Jawaban :
1. Prinsip demokrasi Pancasila
Demokrasi Pancasila juga mengajarkan prinsip-prinsip, antara lain sebagai
berikut:

a. Persamaan
b. Keseimbangan hak dan kewajiban

c. Kebebasan yang bertanggung jawab


d. Musyawarah untuk mufakat.
e. Mewujudkan rasa keadilan sosial.
f. Mengutamakan persatuan nasional dan kekeluargaan
2. Perbandingan sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia pada masa Orde lama,
orde baru dan reformasi
1) Demokrasi Pada Masa Orde Lama (5 JULI 1 MARET 1966)
Merupakan periode Demokrasi terpimpin yang memiliki pengertian menurut
Tap MPRS VIII/MPRS/1965 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berintikan
musyawarah untuk mufakat secara gotong royong di anatara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan Nasakom.
Adapun ciri-ciri dari demokrasi terpimpin :
a. Dominasi presiden
b. Terbatasnya peran partai politik
c. Berkembangnya pengaruh PKI dan militer
sebagai kekuatan sosial politik di Indonesia.
Pada masa demokrasi terpimpin, kondisi pada saat itu hanya merupakan
kehendak dari presiden dalam rangka menempatkan diri sebagai satu-satunya
lembaga yang paling berkuasa, demokrasi ini dinilai telah menyimpang dari
prinsip-prinsip negara demokrasi.

2) Demokrsi Pada Masa Orde Baru


Pelaksanaan demokrasi adalah demokrasi Pancasila. Yakni demokrasi yang
menjadikan pancasila sebagai landasan ideal, dan UUD 1945 dan Tap MPR
sebagai landasan formal. Pada masa ini juga telah menjadi Indoktrinisasi
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) oleh pemerintah Orde
Baru.
Dalam perkembangan selanjutnya Orde Baru telah melakukan banyak
penyimpangan sebagai beriku :
a. Pemusatan kekuasaan di tangan presiden,
b. Pembatasan hak-hak politik rakyat,
c. Pemilu yang tidak demokratis
d. Pembentukan lembaga ektrakonstitusional
e. Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN),
3) Pelaksanaan Demokrasi Masa Reformasi
Pada masa ini banyak sekali pembangunan dan perkembangan ke arah
kehidupan negara demokratis. Diantaranya:
a. Keluarganya beberapa peraturan perundang-undangan sebagai wal
perubahan sistem demokrasi secara konstitusional, seperti ketetapan
MPR dan Undang-Undag
b. Melakukan proses peradilan bagi para pejabat negara dan pejabat
lainnya yang terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme serta
penyalahgunaan kekuasaan.
c. Adanya jaminan kebebasan pendirian partai politik ataupun
organisasi kemasyarakatan secara luas
d. Pembebasan sejumlah narapidana politik semasa orde baru
e. Melaksanakan pemilu 1999 yang babas dan demokratis dengan
diikuti banyak partai politik

f. Kebesan Pers yang luas termasuk tidak adanya pencabutan SIUPP


(Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers).
g. Terbukanya kesempatan yang luas dan bebas untuk warga negara
dalam melaksanakan domkrasi di berbagai bidang.

MODUL (7)

1. Standar Kompetensi

: 2.Menganalisis budaya demokrasi menuju masyarakat madani

2. Kompetensi Dasar

: 2.4. Menampilkan perilaku budaya demokrasi dalam


kehidupan sehari-hari.

3. Indikator pencapaian materi


1) Mengidentifikasi perilaku budaya demokrasi
2) Menunjukkan perilaku budaya demokrasi dalam kehidupan sekolah dan
masyarakat.
4. Materi :
1) perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan seharihari adalh hal-hal berikut :
a) Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki
persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan
yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita
mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud
kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung
tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka
menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.

b) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban


Setiap manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa
berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak
tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan
bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak
yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang berlaku dan di patuhi.

Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hariyang


bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain perlu dengan
sebaik-baiknya.
c) Membudayakan sikap yang adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan
sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu
bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah
perbutan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau
memahami yang dilakukan orang lain dan proporsional. Masyarakat kita perku
mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan
yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif,
terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
d) membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah
satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah diperaktikkan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat
terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk
memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului
dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan
untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan
dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu
memuaskan banyak pihak sehingga dapat terhindar dari konflik-konflik vertical
maupun horizontal.
e) Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih
mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan peribadi yang
sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran setiap waraga Negara untuk
mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud cinta dan bangsa

terhadap bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir cerdas dan bekerja
keras untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai
bidang kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami
sikap mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu
berbuat tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang
kita lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.
2) Perilaku dalam kehidupan
a) Di Lingkungan keluarga :
Masalah

masalah

keluarga

hendaknya

diselesaikan

dengan

musyawarah. Keoala keluarga selalu menyerap aspirasi dan pendapat dari


anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat. Mamfaat musyawarah di
lingkungan keluarga adalah :
1) Seluruh anggota keluarga merasa berarti atau berperanan.
2) Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan bersama.
3) Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan
4) Semangat kekluargaandan kebersamaansemakinkokoh.
b) Di lingkungan semkolah :
a. menyusun tata tertib bersama
b. Menyusun kelompok piket kelas
c. Mermilihketua OSIS, ketua kelas
c) Di Lingkungan Masyarakat :
1) Pemilihan ketua RT
2) Musyawarah dyang menyangkut kepentingan bersama,sepertiprogram
pembaqngunan masyarakat dan lingkungan.
5. Pertanyaan :
1. Identifikasikan perilaku budaya demokrasi yang perlu dikebangkan di Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari

2. Perilaku budaya demokrasi apa yang dapat ditunjukan dalam kehidupan sekolah dan
masyarakat
6.Jawaban :
3) perilaku budaya demokrasi yang perlu di kembangkan dalam kehidupan seharihari adalah hal-hal berikut :
f) Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki
persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk ciptaan
yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari hendaknya kita
mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang lain sebagai wujud
kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam masyarakat. Menjunjung
tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita mau berbagi dan terbuka
menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran dari orang lain.

g) Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban


Setiap manusia menerima fitrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa
berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan hak-hak
tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam kehidupan
bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama berupa hak-hak
yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang berlaku dan di patuhi.
Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan kehidupan sehari-hariyang
bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri, dan orang lain perlu dengan
sebaik-baiknya.
h) Membudayakan sikap yang adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan
sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah mampu
bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang sederhana adalah
perbutan yang benar-benar dilakukan dengan perhitungan, mawas diri, mau
memahami yang dilakukan orang lain dan proporsional. Masyarakat kita perku

mengembangkan budaya bijak dan adil dalam rangka mewujudkan kehidupan


yang saling menghormati harkat dan martabat orang lain, tidak diskriminatif,
terbuka, dan menjaga persatuan dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
i) membijaksanakan musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan salah
satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah diperaktikkan
masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah mufakat
terkandung makna bahwa pada setiap kesempatan yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan dan kearifan untuk
memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di terapkan selalu di dahului
dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai pihak, juga selalu di upayakan
untuk memahami terlebih dahulu persoalan-persoalan yang ada. Keputusan
dengan musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang mampu
memuaskan banyak pihak sehingga dapat terhindar dari konflik-konflik vertical
maupun horizontal.
j) Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap untuk lebih
mengutamakan kepentingan orang lain / umum dari kepentingan peribadi yang
sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran setiap waraga Negara untuk
mengutamakan persatuan dan kesatuan merupakan wujud cinta dan bangsa
terhadap bangsa dan Negara. Kita harus mampu berfikir cerdas dan bekerja keras
untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai bidang
kehidupan yang dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap
mengutamakan persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu berbuat
tanpa pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita
lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.
4) Perilaku dalam kehidupan
d) Di Lingkungan keluarga :
Masalah

masalah

keluarga

hendaknya

diselesaikan

dengan

musyawarah. Keoala keluarga selalu menyerap aspirasi dan pendapat dari


anggota keluarga untuk mencapai kata mufakat. Mamfaat musyawarah di
lingkungan keluarga adalah :

5) Seluruh anggota keluarga merasa berarti atau berperanan.


6) Anggota keluarga ikut bertanggung jawab terhadap keputusan bersama.
7) Tidak ada anggota keluarga yang merasa ditinggalkan
8) Semangat kekluargaandan kebersamaansemakinkokoh.
e) Di lingkungan semkolah :
d. menyusun tata tertib bersama
e. Menyusun kelompok piket kelas
f. Mermilihketua OSIS, ketua kelas
f) Di Lingkungan Masyarakat :
3) Pemilihan ketua RT
4) Musyawarah dyang menyangkut kepentingan bersama,sepertiprogram
pembaqngunan masyarakat dan lingkungan.

MODUL (8)

1. Standar Kompetensi

: 3. Menampilkan Sikap Keterbukaan Dan Keadilan Dalam


Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

2. Kompetensi Dasar

: 3.1. mendeskripsikan pengertian dan pentingnya keterbukaan


dan keadilan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

3.Indikator pencapaian materi


1) Mendeskripsikan pengertian keterbukaan dan keadilan
2) Mengidentifikasikan macam-macam keadilan.
4) Mendeskripsikan pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
5) Mengidentifikasikan cirri-ciri keterbukaan
4.Materi :
1) Pengertian keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu
persoalan

menjadi

jelas

mudah

dipahami

dan

tidak

disangsikan

lagi

kebenarannya. Kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan


atau transparansi berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan
informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses
penyelenggaraan pemerintahan.
Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil yang
berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak
memihak, tidak sewenang-wenang.

2) Macam-macam keadilan
a. Keradilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak
seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
b. Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas
proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau
kebutuhan.
c. Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang
(obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama
(bonum Commune).
d. Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran
atau kejahatannya.
e. Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai
dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
f. Keadilan protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak
lain.
g. Menurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang
pelaksanaannyatergantung dari struktur proses eknomi, politik, sosial, budaya
dan ideologis dalam masyarakat. Maka struktur sosial adalah hal pokok dalam
mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial tidak hanya menyangkut upaya
penegakan keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan
pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar bagi masyarakat.

3) Pentingnya keterbukaan
Ada 3 alasan pentingnya keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan :
a. Kekuasaan

pada dasarnya cenderung diselewengkan.

Semakin besar

kekuasaan semakin besar pula kemungkinan terjadi penyelewengan.


b. Dasar penyelenggaraan pemerintahanh itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk

rakyat, agar penyelenggaraan pememrintahan itu tetap dijalur yang benar


untuk kesejahteraan rakyat.
c. Dengan keterbukaan memungkinkan adanya akses bebas bebas warganegara

terhadap informasi yang pada gilirannya akan memiliki pemahaman yang


jernih sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam menciptakan pemerintahan
yang konstruktif dan rasional.
4) Ciri-ciri keterbukaan
Ciri-ciri keterbukaan menurut David Beetham dan Kevin Boyle :
a. Pemerintah menyediakan berbagai informasi faktual mengenai kebijakan

yang akan dan sudah dibuatnya.


b. Adanya peluangnbagi publik dan pers untuk mendapatkan atau mengakses

berbagai dkumen pemerintah melalui parlemen.


c. Terbukanya rapat-rapat pemerintah bagi publik dan pers, termasuk rapat-rapat

parlemen.
d. Adanya konsultasi publik yang dilakukan secara sistematik oleh pemerintah

mengenai baerbagai kepemtingan yang berkaitan dengan perumusan dan


pelaksanaan kebijakan.
Prinsip mengenai pemerintahan yang terbuka tidak berarti bahwa semua informasi
mengenai penyelenggaraan boleh diakses oleh publik. Ada informasi tertentu
yang tidak boleh diketahui oleh umum berdasarkan undang-undang.

5. Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian keterbukaan dan keadilan
2 Sebutkan macam-macam keadilan.
3.

Jelaskan pentingnya keterbukaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4.

Sebutkan cirri-ciri keterbukaan

6. Jawaban :
5) Pengertian keterbukaan dan keadilan
Keterbukaan atau transparansi adalah tindakan yang memungkinkan suatu
persoalan

menjadi

jelas

mudah

dipahami

dan

tidak

disangsikan

lagi

kebenarannya. Kaitannya dengan penyelenggaraan pemerintahan, keterbukaan


atau transparansi berarti kesediaan pemerintah untuk senantiasa memberikan
informasi faktual mengenai berbagai hal yang berkenaan dengan proses
penyelenggaraan pemerintahan.
Keadilan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berasal darai kata adil yang
berarti kejujuran, kelurusan dan keikhlasan dan tidak berat sebelah, tidak
memihak, tidak sewenang-wenang.
6) Macam-macam keadilan
a. Keradilan Komutatif (iustitia commutativa) yaitu keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang apa yang menjadi bagiannya berdasarkan hak
seseorang (diutamakan obyek tertentu yang merupakan hak seseorang).
b. Keadilan Distributif (iustitia distributiva) yaitu keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang apa yang menjadi haknya berdasarkan asas
proporsionalitas atau kesebandingan berdasarkan kecakapan, jasa atau
kebutuhan.

c. Keadilan legal (iustitia Legalis), yaitu keadilan berdasarkan Undang-undang


(obyeknya tata masyarakat) yang dilindungi UU untuk kebaikan bersama
(bonum Commune).
d. Keadilan Vindikatif (iustitia vindicativa) adalah keadilan yang memberikan
kepada masing-masing orang hukuman atau denda sesuai dengan pelanggaran
atau kejahatannya.
e. Keadilan kreatif (iustitia creativa) adalah keadilan yang memberikan kepada
masing-masing orang bagiannya berupa kebebasan untuk mencipta sesuai
dengan kreatifitas yang dimilikinya di berbagai bidang kehidupan.
f. Keadilan protektif (iustitia protectiva) adalah keadilan yang memberikan
perlindungan kepada pribadi-pribadi dari tindakan sewenang-wenang pihak
lain.
g. Menurut Franz Magnis Suseno, keadilan sosial adalah keadilan yang
pelaksanaannyatergantung dari struktur proses eknomi, politik, sosial, budaya
dan ideologis dalam masyarakat. Maka struktur sosial adalah hal pokok dalam
mewujudkan keadilan sosial. Keadilan sosial tidak hanya menyangkut upaya
penegakan keadilan-keadilan tersebut melainkan masalah kepatutan dan
pemenuhan kebutuhan hidup yang wajar bagi masyarakat.
7) Pentingnya keterbukaan
Ada 3 alasan pentingnya keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan :
d. Kekuasaan

pada dasarnya cenderung diselewengkan.

Semakin besar

kekuasaan semakin besar pula kemungkinan terjadi penyelewengan.


e. Dasar penyelenggaraan pemerintahanh itu dari rakyat oleh rakyat dan untuk

rakyat, agar penyelenggaraan pememrintahan itu tetap dijalur yang benar


untuk kesejahteraan rakyat.
f.

Dengan keterbukaan memungkinkan adanya akses bebas bebas warganegara


terhadap informasi yang pada gilirannya akan memiliki pemahaman yang
jernih sehingga mampu berpartisipasi aktif dalam menciptakan pemerintahan
yang konstruktif dan rasional.

8) Ciri-ciri keterbukaan
Ciri-ciri keterbukaan menurut David Beetham dan Kevin Boyle :
e. Pemerintah menyediakan berbagai informasi faktual mengenai kebijakan

yang akan dan sudah dibuatnya.


f.

Adanya peluangnbagi publik dan pers untuk mendapatkan atau mengakses


berbagai dkumen pemerintah melalui parlemen.

g. Terbukanya rapat-rapat pemerintah bagi publik dan pers, termasuk rapat-rapat

parlemen.
h. Adanya konsultasi publik yang dilakukan secara sistematik oleh pemerintah

mengenai baerbagai kepemtingan yang berkaitan dengan perumusan dan


pelaksanaan kebijakan.
Prinsip mengenai pemerintahan yang terbuka tidak berarti bahwa semua informasi
mengenai penyelenggaraan boleh diakses oleh publik. Ada informasi tertentu
yang tidak boleh diketahui oleh umum berdasarkan undang-undang.

Modul ( 9 )

1. Standar Kompetensi

: 3. Menampilkan Sikap Keterbukaan Dan Keadilan Dalam


Kehidupan Berbangsa Dan Bernegara

2. Kompetensi Dasar

Indikator

: 3.2. Menganalisis dampak penyelenggaraan pemerintahan yang


tidak transparan.

Mendeskripsikan dampak penyelenggaraan pemerintahan yang tidak terbuka


Menjelaskan instrumen untuk mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang
terbuka.
A. Materi Pembelajaran
Pentingnya mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka

o Dampak Pemerintahan Yang Tidak Transparan


Suatu pemerintahan atau kepemerintahan dikatakan transparan (terbuka), yaitu apabila
dalam penyelenggaraan kepemerintahannya terdapat kebebasan aliran informasi dalam berbagai
proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh mereka yang membutuhkan. Berbagai
informasi telah disediakan secara memadai dan mudah dimengerti, sehingga dapat digunakan
sebagai alat monitoring dan evaluasi. Pada kepemerintahan yang tidak transparan, cepat atau
lambat cenderung akan menuju ke pemerintahan yang korup, otoriter, atau diktator.
Dalam penyelenggaraan negara, pemerintah dituntut bersikap terbuka terhadap kebijakankebijakan yang dibuatnya, termasuk anggaran yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan
tersebut. Sehingga mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi terhadap kebijakan
tersebut pemerintah dituntut bersikap terbuka dalam rangka Akuntabilitas publik.
Realisasinya kadang kebijakan yang dibuat pemerintah dalam hal pelaksanaannya kurang
bersikap transparan, sehingga berdampak pada rendahnya kepercayaan masyakarat terhadap
setiap kebijakan yang dibuat pemerintah. Sebagai contoh, setiap kenaikan harga BBM selalu
diikuti oleh demonstrasi penolakan kenaikan tersebut. Padahal pemerintah berasumsi kenaikan
BBM dapat mensubsidi sektor lain untuk rakyat kecil miskin, seperti pemberian fasilitas
kesehatan yang memadai, peningkatan sektor pendidikan dan pengadaan beras miskin (raskin).
Akan tetapi karena kebijakan tersebut pengelolaannya tidak transparan bahkan sering
menimbulkan kebocoran (korupsi), maka rakyat tidak mempercayai kebijakan serupa di kemudian
hari.

Mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka

Berikut ini ada beberapa pendapat atau pandangan tentang wujud kepemerintahan yang baik
(good governance), yaitu :

World Bank (2000), good governance adalah suatu penyelenggaraan manajemen pemerintahan
yang solid dan bertanggungjawab yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang
efisien, penghidaran salah alokasi dana investasi dan pencegahan korupsi, baik secara politik
maupun administratif, menjalankan disiplin anggaran serta penciptaan legal and political
framework bagi tumbuhnya aktivitas swasta.

UNDP, memberikan pengertian good governance sebagai suatu hubungan yang sinergis dan
konstruktif di antara negara, sektor swasta dan masyarakat.

Peraturan Pemerintah No. 101 Tahun 2000, kepemerintahan yang baik adalah
kepemerintahan yang mengembangkan dan menerapkan prinsip-prinsip profesionalitas,
akuntabilitas, transparansi, pelayanan prima, demokrasi, efisiensi, efektivitas, supremasi
hukum dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat.

Modul Sosialisasi AKIP (LAN & BPKP 2000), good governance merupakan proses
penyelenggaraan kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public goods and services.
Good governance yang efektif, menuntut adanya alignment (koordinasi) yang baik dan
integritas, profesionalisme serta etos kerja dan moral yang tinggi. Agar kepemerintahan yang
baik menjadi realitas dan berhasil diwujudkan, diperlukan komitmen dari semua pihak,
pemerintah dan masyarakat.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat dipahami bahwa good governance bersenyawa
dengan sistem administrasi negara, maka upaya untuk mewujudkan kepemerintahan yang
baik merupakan upaya melakukan penyempurnaan sistem administrasi negara yang berlaku
pada suatu negara secara menyeluruh. Dalam kaitan ini Bagir Manan menyatakan bahwa
sangat wajar apabila tuntutan penyelenggaraan pemerintahan yang baik terutama ditujukan pada
pembaharuan administrasi negara dan pembaharuan penegakan hukum.
Hal ini dikemukakan karena dalam hubungan dengan pelayanan dan perlindungan rakyat
ada dua cabang pemerintahan yang berhubungan langsung dengan rakyat, yaitu adminstrasi
negara dan penegak hukum.

Anda mungkin juga menyukai