Disusun Oleh :
Yoga Febrian Hogantara
JTD 2C / 24
1341160033
1. Antena Omnidirectional
Jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama. Untuk menghasilkan
cakupan area yang luas, gain dari antena omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara horizontal
(mendatar,dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan ke bawah,sehingga antean dapat di letakan di
tengah-tengah base station.
POLA RADIASI :
2. ANTENA PARABOLA
Antena parabola adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk
komunikasi radio, televisi dan data dan juga untuk radiolocation (RADAR), pada bagian UHF and SHF
dari spektru mgelombang elektromagnetik. Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif
pendek pada frekuensi-frekuensi ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih
dalam ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang diinginkan baik untuk
menerima atau pun memancarkan sinyal. Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat
digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon, sinyal radio dan sinyal televisi, serta
beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang. Fungsi antena parabola yang umum
diketahui oleh masyarakat di Indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit.
PRINSIP KERJA
Theoretical gain dari sebuah antena parabola meningkat seiring dengan meningkatnya frekuensi. Gain yang
sebenarnya bergantung dari banyak faktor, diantaranya hasil akhir permukaan parabola, akurasi bentuk, dan
kesesuaian feedhorn. Nilai umum bagi konsumen yang memiliki antena parabola 60cm 11.75 GHz adalah
37.50 dB.
Piringan modern yang ditujukan untuk digunakan pada televisi rumahan umumnya berdiameter 43-80 cm.
Antena parabola tersebut tidak bisa dipindah-pindahkan/fixed position. Ini berlaku untuk
antena parabola untuk menerima sinyal Ku-band. Sehubungan dengan adanya layanan direct broadcast
satellite, antena-antena parabola untuk keperluan rumah biasanya memiliki parabola C-Band yang
memiliki motor. Diameter parabola ini sebesar 3 meter. Tujuan adanya motor adalah untuk menerima
saluran-saluran dari satelit penyiaran yang berbeda. Piringan yang terlampau kecil untuk antena parabola
masih memiliki gangguan, seperti gangguan sinyal akibat hujan dan gangguan dari satelit-satelit lain.
POLA RADIASI
Pola radiasi dari antena
3. ANTENA SECTORIAL
Antenna sectoral ini jika di pasang lebih tinggi akan menguntungkan penerimaan yang baik pada suatu
sector atau wilayah pancaran yang telah di tentukan.
Kelebihan antena sectoral
1.Relative berbiaya rendah
2.Relative lebih aman
3.Reabilitas
Kekurangan antena sectoral
1.Kurang fleksibel jika ada ekspansi
2.Mobilitas yang kurang
3.Kelemahan pada konfigurasi
Antena Flat dan Sektoral : Kedua antena ini biasa atau lebih cocok digunakan untuk outdoor dan juga bisa
digunakan untuk indoor. Dalam frekuensi sektoral memiliki 2,4 Ghz sedangkan Flat panel berfrekuensi 5-5,8
Ghz. Sektoral memiliki jangkuan 90 dan 120 derajat sedangkan flat lebih fokus kira2 10 derajat.
Antena Sectoral hampir mirip dengan antena omnidirectional. Yang juga digunakan untuk Access Point to
serve a Point-to-Multi-Point (P2MP) links.
Sangat baik untuk memberikan servis di daerah dalam jarak 6-8km. Tingginya penguatan pada antena
sektoral biasanya dikompensasi dengan lebar pola radiasi yang sempit 45-180 derajat. Jelas daerah yang
dapat di servis menjadi lebih sempit, dan ini sangat menguntungkan.
Gambar berikut ini memperlihatkan polaradiasi antena sektoral. Secara umum radiasi antena lebih banyak ke
muka antena, tidak banyak radiasi dibelakang antena sektoral. Radiasi potongan vertikal tidak jauh berbeda
dengan antena omnidirectional.
Antena sektoral biasanya diletakkan di atas tower yang tinggi, karena perlu ditilt sedikit agar memberikan
layanan ke daerah di bawahnya. Tampak pada gambar adalah sebuah antena sektoral 2,4 GHz yang
berpolarisasi vertikal dengan beam 180 derajat. Model antena A2.45LP14 di jual di YDI.Com. Pola radiasi
antena horizontal dan vertikal
Antennna sectoral ini menggunakan system Waveguide sistem yang biasa digunakan pada Radio
Microwave, yaitu pemampatan signal dalam sebuah tabung dan dikeluarkan melalui slot-slotnya, sehingggi
memiliki tingkat efisiensi yang sangat tinggi dan mampu menghasilkan signal yang sangat bagus.
POLA RADIASI
4. Antena Grid
Pengertian :
Antena grid merupakan salah satu antena wifi yang paling populer. Perangkat keluaran TPLINK ini
berfungsi untuk memperkuat dan mengarahkan sinyal wireless untuk melakukan koneksi point to point,
multi point, atau sebagai client dari RT/RW NET. Fungsinya adalah dimana antena ini adalah menerima dan
mengirim signal data dengan sistem gelombang radio 2,4 Mhz. Dimana data tersebut bisa dalam bentuk
intranet atau internet.
Polarisasi :
Antena grid ini dirancang agar berkerja pada gelombang 2,4 Ghz. Antena pemancar mengubah tenaga listrik
menjadi gelombang radio. Gelombang radio disini berupa radiasi elektromagnetik, terdiri dari medan
magnetik yang merambat saling tegak lurus. Antena grid memiliki polarisasi vertikal dan horisontal.
Pola radiasi :
5. Antena Yagi
Antena Yagi atau antena Yagi-Uda RF digunakan secara luas dan merupakan salah satu antena desain paling
sukses atau banyak digunakan untuk aplikasi RF direktif. Antena Yagi-Uda adalah nama lengkapnya, pada
umumnya dikenal dengan sebutanYagi atau antena Yagi. RF singkatan dari frekuensi radio. Antena ini
diciptakan oleh dua penemu asal Jepang Yagi dan Uda (muridnya).
Prinsip Kerja
Antena Yagi digunakan untuk menerima atau mengirim sinyal radio. Antena Yagi adalah antena direktional,
artinya dia hanya dapat mengambil atau menerima sinyal pada satu arah (yaitu depan).
Antena Yagi biasanya memiliki Gain sekitar 3 20 dB.
Media Transmisi
Dalam bidang telekomunikasi, media penghubung atau disebut saluran transmisi, dapat dikategorikan dalam
dua kelompok, yaitu :
a) saluran non fisik, yaitu saluran yang tidak berbentuk, dan hanya ada satu di alam, yaitu udara.
Kecepatan rambat sinyal pada media udara sama dengan kecepatan cahaya, yaitu, c = 2,99792458
x 108 m/detik
b) saluran fisik, yaitu saluran yang mempunyai bentuk serta ukuran fisik (solid), misalnya kawat atau
kabel, bumbung gelombang (waveguide), serat optik.
--------------------------------------
(1-4)
1
farad/m, sehingga nilai 0 =
36x109
Kabel Coaxial atau populer dipanggil coax terdiri atas konduktor silindris melingkar yang
mengelilingi sebuah kabel tembaga ini yang konduktif. Untuk LAN, kabel coaxial menawarkan beberapa
keunggulan. Antara lain dapat dijalankan dengan tanpa banyak bantuan dari repeater. Kabel koaksial
adalah kabel yang memiliki satu Copper Conductor pada bagian tengahnya. Sebuah lapisan plastik
menutupi di antara konduktor dan lapisan pengaman serat besi. Lapisan serat besi tersebut membantu
menutupi gangguan dari arus listrik, lalu lintas kendaraan atau mesin dan komputer.
Selain sangat sulit untuk konfigurasi, kabel ini pula sangat tidak tahan terhadap serangan dari sinyalsinyal tertentu. Tetapi memiliki kelebihan karena dapat mendukung penggunaan kabel yang panjang di
antara jaringan daripada kabel Twisted Pair. Ada dua jenis tipe kabel ini yaitu kabel thick coaxial dan
kabel thin coaxial.
Kabel thin coaxial disebut juga dengan 10Base2 (thinnet) dimana angka 2 menunjukan pada panjang
maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 200 meter, namun kenyataannya hanya dapat
menjangkau sampai 185 meter. Kabel ini sangat populer terutama pada penggunaan jaringan yang linear.
Kabel thick coaxial disebut juga dengan 10Base5 (thicket) dimana angka 5 menunjukan pada
panjang maksimum untuk setiap segmen kabel tersebut yaitu 500 meter, dan satu kekurangan dari kabel
jenis ini adalah tidak lentur dan sangat relatif sulit untuk mengkonfigurasinya. Tipe konektor untuk kabel
jenis ini adalah konektor Bayone-Neill-Concelman (BNC).
Ada beberapa jenis kabel coaxial, yaitu :
(1) Kabel Coaxial Thinnet ( Kabel RG-58 )
Kabel Coaxial Thinnet atau Kabel RG-58 biasa disebut dengan kabel BNC, singkatan dari British
Naval Connector. Sebenarnya BNC adalah nama konektor yang dipakai, bukan nama kabelnya.
Fungsi:
Kabel coaxial jenis ini banyak dipergunakan di kalangan radio amatir terutama untuk transceiver
yang tidak memerlukan output daya yang besar.
Network Adapter Card dengan transceiver dibuat dengan menggunakan drop cable untuk
menghubungkan Transceiver dengan
Attachment Unit Interface ( AUI ) pada Network Adapter Card. Interface dari AUI berbentuk DB-15.
Bila dibandingkan antara Thicknet dengan thinnet, instalasi kabel thicknet jauh lebih sulit karena
sifatnya lebih kaku dan tidak fleksibel. Tetapi melihat kapasitas data dan jarak yang bisa dijangkau,
jenis kabel ini masih menjadi favorit sebagai penghubung antar gedung.
Konektor :
1. BNC Kabel konektor
Untuk menghubungkan kabel ke T konektor.
2. BNC T konektor
Untuk menghubungkan kabel ke komputer.
3. BNC Barrel konektor
Untuk menyambung 2 kabel BNC.
4. BNC Terminator
Untuk menandai akhir dari topologi bus.
Sesuai dengan kapasitas maksimal dari kabel coaxial, Ethernet dengan media transmisi coax
hanya ada satu kecepatan transfer data (10 Mbps). Terminator yang dapat digunakan adalah
terminator dengan nilai resitansi sebesar 50 OHM. Penggunaan kabel lebih dari yang disarankan
sangat tidak dianjurkan karena dapat mengurangi performansi dari jaringan komputer tersebut. Kabel
ini masih digunakan sebagai segmen tulang belakang (backbone) untuk penyambung di dalam sistem
ethernet karena biayanya murah.
Ketiga penghantar yang menyusunnya dipisahkan oleh adanya bahan dielektrik diantaranya. Sifat
saluran ini balance terhadap ground seperti juga saluran jenis OWL. Contoh jenis saluran ini adalah
kabel audio 600 .
(a)
(b)
c). Waveguide
Untuk penyaluran sinyal dengan frekuensi yang sangat tinggi ( > 3 GHz) digunakan saluran bumbung
gelombang atau waveguide, sebab penggunaan saluran coax pada daerah frekuensi tersebut akan
mengalami kerugian daya (losses) yang makin besar seperti diuraikan di atas. Terdapat dua macam
bentuk waveguide, yaitu rectangular yang mempunyai penampang segiempat, dan circular yang
mempunyai penampang melintang berbentuk lingkaran. Kedua jenis waveguide tersebut ditunjukkan
pada Gbr-6.
p o w e r in
p o w e r in
Dengan susunan fisik seperti ditunjukkan pada Gbr-6, maka seolah-olah daya yang disalurkan tidak
sampai ke ujung terima karena tidak terdapat konduktor yang menghubungkannya, melainkan hanya
bumbung udara. Tetapi kenyataannya energi tersebut dapat mencapai ujung terima. Jadi kesimpulannya,
bahwa energi yang disalurkan oleh waveguide adalah dalam bentuk energi gelombang elektromagnetik
dengan satu pola medan tertentu yang disebut dengan mode, misalnya TE10 (trans- verse electric mode
10), TM11 (transverse magnetic mode 11), dsb.
Sebagai saluran transmisi, waveguide berlaku sebagai satu high pass filter (HPF) dengan satu nilai cutoff
frequency yang tertentu dari ukuran fisiknya. Untuk jenis rectangular misalnya, nilai cutoff frequency
tertentu dari ukuran sisi-sisi segiem- patnya, yaitu nilai a (sisi panjang) dan b (sisi pendek) yang
besarnya dinyatakan dalam panjang gelombang cutoff berikut ini,
2
Or =
( m / a ) ( n / b) 2
2
---------------------------------
(1-1)
dimana m dan n adalah bilangan bulat positif yang menyatakan mode gelombang yang disalurkan,
misalnya TE11 (= TEmn). Sedang untuk jenis circular waveguide, nilai panjang gelombang cutoff tersebut
tertentu dari rumus,
Oc =
2r
kr
-----------------------------------------------
(1-2)
dimana r adalah jari-jari waveguide, dan kr adalah akar fungsi Bessel untuk mode gelombang tertentu.
R e c e iv e r
s in y a l
o p tik
R a n g k a ia n
Pen g g erak
Su m b er
S in a r
Laser
s e ra t o p tik
D e te k to r
S in a r
Laser
P e m b e n tu k
K e m b a li
S in y a l
Pen g u at
O u tp u t
s in y a l
lis trik
Media transmisi serat optik ini telah dirancang dalam tiga macam berdasarkan indeks-bias, dan jumlah
berkas sinar yang dikirimkan, yaitu,
Single-mode step index
Multi-mode step index
Multi-mode graded index
Ketiga jenis saluran serat optik tersebut ditunjukkan diagramnya dalam Gbr-8, yang dilengkapi data
profil indeks-bias disamping kirinya.
Sebagai saluran transmisi, serat optik juga mempunyai karakteristik lebar-bidang frekuensi (3 dB
bandwidth) seperti saluran jenis yang lain. Faktor yang mempenga-ruhi nilai bandwidth tersebut,
diantaranya adalah koefisien dispersi bahan serat optik ini, panjang gelombang sinar laser yang
digunakan, serta panjang total saluran. Nilai 3 dB bandwidth tersebut tertentu dari rumus (1-3) sebagai
berikut,
B3dBfo =
1
2. . .L
-----------------------------------------
(1-3)
dimana :
= koefisien dispersi serat optik (ps/km-nm),
= panjang gelombang sinar yang digunakan, biasanya 1310 nm,
L = panjang total saluran serat optik (km).
(a)
(b)
Jenis saluran ini mempunyai kerugian radiasi yang tinggi apabila digunakan untuk penyaluran sinyal
frekuensi sangat tinggi, sehingga jarang digunakan untuk fre-kuensi diatas 100 MHz. Saluran transmisi
jenis ini pernah digunakan pada jaringan transmisi telex atau telepon yang sekarang sudah banyak
digantikan dengan saluran berisolasi. Jenis saluran sepasang kawat sejajar yang lain adalah kabel antena
televisi yang berisolasi bahan vinyl. Jenis saluran yang terakhir ini dikenal mem-punyai impedansi
karakteristik sebesar 300 .