Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
03111403021
empat atom
H dengan satu
umum
atom
C.
mempunyai
Metana merupakan
sifat
sukar
bereaksi
(memiliki afinitas kecil) sehingga biasa disebut sebagai parafin. Sifat lain
dari alkana adalah mudah mengalami reaksi pembakaran sempurna dengan
oksigen menghasilkan gas karbon dioksida (CO2) dan uap air (H2O) dengan
reaksi:
CH4 (g) + O2( g)
Sebagai contoh, pada pembuatan biogas dari bahan baku kotoran sapi
atau kerbau yang banyak mengandung selulosa. Bahan baku dalam
bentuk selulosa akan lebih mudah dicerna oleh bakteri anaerob. Reaksi
pembentukan CH4 adalah (Price dan Cheremisinoff,1981) :
(C6H10O5)n + n H2O
3n CO2 + 3n CH4
(2.6)
Air
n C6H12O6
(2.7)
Glukosa
Karbondioksida
(2.8)
Karbondioksida
Asam Asetat
Metana
(2.10)
Karbondioksida
Bakteri
Methanobacterium
formicum
Methanobacterium
mobilis
Methanobacterium
propionicum
Methanobacterium
ruminantium
Methanobacterium
sohngenii
Methanobacterium
suboxydans
Methanococcus mazei
Methanobacterium
vannielii
Methanosarcina barkeri
Methanobacterium
methanica
Substrat
CO
H2 + CO2
Formate
H2 + CO2
Formate
Produk
CH4
CH4
Propionate
CO2 +
Acetate
Formate
H2 + CO2
CH4
Acetate butyrate
CH4 + CO2
Propionate
dan Acetate
CH4 + CO2
CH4
CH4
CH4
CH4 + CO2
CH4 + CO2
berat dibawahnya. Pada tray (sekat dalam kolom) komponen itu akan
terkumpul sesuai fraksinya masing-masing.
Gambar 1. Minyak bumi atau minyak mentah diambil dari dalam bumi kemudian dikirim ke
tempat produksi.
pula
Depropanizer
digabung
menjadi
Depropanizer/
a) Pemisahan Impurites seperti CO2 dan H2S (gas beracun, berbau dan
korosif)
Pengolahan Off-Gases
Perubahan kualitas udara dari waktu ke waktu dapat dipengaruhi
oleh sumber emisi gas buangan dari berbagai kegiatan dan faktor
meteorologi. Sumber emisi gas buang dapat dapat berasal dari kendaraan
bermotor, industri, dan kegiatan lainnya. Sedangkan faktor meteorologi
terdiri dari iklim, cuaca, kecepatan dan arah angin, suhu udara, dan
kelembaban.
Emisi gas buang adalah zat atau unsur hasil dari pembakaran di
dalam ruang bakar yang dilepas ke udara ambient yang ditimbulkan
kendaraan bermotor berasal dari penguapan dari tangki bahan bakar minyak,
blower dari ruang bakar, dan gas buang yang biasanya diatasi dengan
teknologi tinggi (Thandjung, 2002).
Dampak emisi gas buang merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh negara-negara industri. Akibat yang ditimbulkan oleh emisi gas buang
tidak hanya mempunyai akibat langsung terhadap kesehatan manusia saja,
akan tetapi juga dapat merusak lingkungan lainnya, seperti hewan, tanaman,
bangunan gedung, dan sebagainya.
Beberapa polutan yang berasal dari gas buang, antara lain :
a) Karbon Monoksida (CO)
Gas buang kendaraan bermotor merupakan sumber utama bagi
karbon monoksida di berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa
60%-70% pencemaran udara di Indonesia disebabkan karena benda
bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar solar terutama
berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio kebutuhan
udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar
mesin diesel.
b) Nitrogen Oksida (NOx)
Sampai tahun 2000, NOx yang berasal dari alat transportasi laut di
Jepang menyumbangkan 38% dari total emisi NOx (25.000 ton/tahun). Ada
3 teori yang mengemukakan terbentuknya NOx, yaitu :
SO2
SO2 + O2
SO3
Kandungan SO3 dalam SOx sangat kecil sekali yaitu sekitar 1-5%.
Gas yang berbau tajam tapi tidak berwarna ini dapat menimbulkan serangan
asma, gas ini pun apabila bereaksi di atmosfir akan membentuk zat asam.
Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa tahun 1997-2003 jumlah
sulfur dioksida di udara telah mencapai ambang batas.
d) HydroCarbon (HC)
Emisi Hidrokarbon (HC) terbentuk dari bermacam-macam mesin yang
merupakan sumber pencemar. Penyebabnya adalah karena tidak terbakarnya
bahan bakar secara sempurna dan tidak terbakarnya minyak pelumas
silinder. Emisi HC pada bahan bakar HFO yang biasa digunakan pada
mesin-mesin diesel besar akan lebih sedikit jika dibandingkan dengan mesin
diesel yang berbahan bakar Diesel Oil (DO). Emisi HC ini berbentuk gas
methan (CH4). Jenis emisi ini dapat menyebabkan leukemia dan kanker.
e) Partikulat Matter (PM)
Partikel debu dalam emisi gas buang terdiri dari bermacam-macam
komponen. Bukan hanya berbentuk padatan tapi juga berbentuk cairan yang
mengendap dalam partikel debu. Pada proses pembakaran debu terbentuk
dari pemecahan unsur hidrokarbon dan setelah proses oksidasi. Dalam debu
tersebut terkandung debu sendiri dan beberapa kandungan metal oksida.
Dalam kelanjutan proses ekspansi di atmosfir, kandungan metal dan debu
tersebut membentuk partikulat. Beberapa unsur kandungan partikulat adalah
karbon, SOF (Soluble Organic Fraction), debu, SO4, dan H2O. Sebagian
benda partikulat keluar dari cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi
yang paling berbahaya adalah butiran-butiran halus sehingga dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Diketahui juga bahwa di beberapa
kota besar di dunia perubahan menjadi partikel sulfat di atmosfir banyak
disebabkan karena proses oksida oleh molekul sulfur.
f) Timah hitam (Pb)
Pb merupakan salah satu logam beracun yang dapat masuk kedalam
sistem biologis manusia. Logam Pb di udara dikeluarkan oleh pembakaran
bahan bakar minyak (bensin) kendaraan bermotor yang mengandung TEL
sebagai peningkat nilai oktan bensin. Pb adalah racun sistemik yang apabila
terjadi keracunan Pb akan menimbulkan gejala antara lain muntah-muntah,
rasa logam di mulut, perubahan kepribadian, kelumpuhan, kebutaan dan
anemia (Duffus, 1980).
C6H5CH3 + 3 H2
Hydroforming.
Proses
ini
meliputi
catalytic
konvensional
dan
menstabilkan
kolom,
yang
pembuatan
toluene
pada
industri
yaitu
dengan
proses
proses
pemisahan
komponen-komponen
minyak
bumi
process,
Catalytic
Reforming/Platforming
process,
sebagiannya
di-treating
di
Atmospheric
Residue
Hydro
d) Olefin
Olefin sangat jarang ditemukan dalam crude oil karena komponen ini
merupakan produk dekomposisi dari jenis hydrocarbon lainnya.
Konsentrasi olefin terbesar ditemukan dalam produk thermal cracking
dan catalytic cracking.
e) Senyawa Lain
Selain mengandung senyawa-senyawa hydrocarbon seperti tersebut di
atas, crude oil juga mengandung senyawa-senyawa lain dalam jumlah
kecil yang dikelompokkan sebagai impurities, seperti salts/garam,
senyawa sulfur, metal, sand, mineral matter, dan air.
Jenis umpan CDU dapat berupa sour crude atau sweet crude
tergantung
dari
disainnya.
Penggunaan
crude
non-disain
tetap
Petroleum Coke
Petroleum Coke atau Kokas merupakan hasil pirolisis dari bahan
organik dengan kandungan karbon yang sangat tinggi yang mana setidaknya
bagian di dalam kokas tersebut telah melewati fase cair atau kristal-cair
selama proses karbonisasi dan terdiri dari karbon non-grafit. Kebanyakan
bahan-bahan pembentuk kokas adalah karbon yang dapat berbentuk grafit.
Struktur mereka adalah campuran dari tekstur optik dengan berbagai ukuran,
dari isotropik optik hingga anisotropi (-200 m diameter) (Bahan Bacaan
OJT CE Meter).
Bila batubara dipirolisis atau di destilasi dengan memanaskannya
tanpa kontak dengan udara, ia akan terkonversi menjadi zat padat, cair, dan
gas. Dalam prakteknya, suhu tanur dijaga diatas 900 C, tetapi bisa juga
berkisar antara 500 C sampai 1000 C. Produk utamanya (menurut
beratnya) adalah kokas. Jika unit itu menggunakan suhu 450 C sampai 700
C, proses tersebut disebut karbonisasi suhu rendah (low-temperature
carbonization), sedangkan pada suhu diatas 900 C, disebut karbonisasi suhu
tinggi (high-temperature carbonization). Kokas merupakan bahan baku
dalam pembuatan anoda karbon yang akan digunakan dalam proses
elektrolisis sebagai kutub positif (Bahan bacaan OJT CE Meter).
Jenis-jenis kokas dapat dijabarkan sebagai berikut :
a) Green Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang utama yang dihasilkan
dari pemanasan fraksi karbon pada temperatur dibawah 9000 K (juga
disebut kokas baku).
b) Calcined Coke adalah kokas yang berasal dari minyak bumi atau kokas
dari hasil pengolahan batubara dengan sebuah fraksi massa dari hidrogen
kurang dari 0,1% berat. Kokas jenis ini dihasilkan melalui pemanasan
dari Green Coke hingga suhu kira-kira 1600 K.
c) Petroleum Coke adalah hasil karbonisasi dari fraksi didih karbon yang
terbentuk dalam proses pengolahan minyak bumi
d) Coal Derived Pitch Coke adalah hasil karbonisasi padatan yang paling
utama dalam industri yang dihasilkan dari coal-tar-pitch atau ter (aspal).
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
pada
tanggal
21
2. Sebutkan
dan
berikan
penjelasan
umum
contoh-contoh
produk
Kedua senyawa dapat hadir dalam pelapis dan proporsi dapat bergantung
pada metode lapisan. WC dapat dibuat dengan reaksi logam tungsten dan
karbon pada 1400-2000 C.
Metode lain termasuk tempat tidur fluida proses dipatenkan yang
bereaksi baik logam tungsten atau biru WO3 dengan CO/CO2 dan H2
campuran antara 900 dan 1200 C. Deposisi uap kimia metode yang
telah diteliti meliputi : tungsten hexachloride dengan hidrogen, sebagai
zat pereduksi , dan metana , sebagai sumber karbon pada 670 C (1238
F).
Reaksi :
WCl6 + H2 + CH4 WC + 6 HCl WCl6 + H2 + CH4 WC + 6 HCl
Reaksi antara heksafluorida tungsten dengan hidrogen, untuk
mengurangi agen dan metanol , sebagai sumber karbon pada 350 C (662
F).
Reaksi :
WF6 + 2 H2 + CH3OH WC + 6 HF + H2O WF6 + 2 H2 + CH3OH
WC + 6 HF + H2O
Tungsten carbide leleh pada suhu tertinggi, 2.870 C (5.200 F),
sangat keras (8,5-9,0 pada skala Mohs, kekerasan Vickers dengan jumlah
= 2242) resistivitas listrik dengan kisaran (~210-7 Ohmm), sebanding
dengan beberapa logam (misalnya, vanadium 210-7 Ohmm). WC
mudah dibasahi oleh lelehan nikel dan kobalt.
2) Carbon disulfide (CS2)
Karbon disulfida sering disebut dengan ditiokarbonik anhidrat,
NCl-C04591, weeviltox, sulfokarbonik anhidrat. Karbon disulfida
merupakan gas yang berasal dari proses penambangan batu bara. Karbon
disulfida memiliki sifat fisik sebagai berikut :
a) Penampakan : tidak berwarna, dalam larutannya berwarna kuning dan
berbau busuk
b) Titik lebur : -112 oC
c) Titik didih : 46 oC
d) Kerapatan : 2,67
e) Tekanan uap : 300 mmHg pada 20 oC
f) Massa jenis : 1,26 gcm-3
g) Titik nyala : -30 oC
h) Daya ledak : 1-50 %
Grup C2
1) Sodium Oxalate (C2Na2O4)
Antikoagulan ini umumnya bersifat toksik dan berbahaya. Sifat
antikoagulan didapat dari adanya oksalat yang merupakan zat penting
untuk mengikat kalsium di dalam darah, yang mana kalsium merupakan
faktor pembekuan darah, sehingga darah tidak membeku. Ada 3 macam
oksalat yang digunakan sebagai antikoagulan, yaitu ammonium oksalat,
natrium oksalat, dan kalium oksalat. Kombinasi seimbang antara
ammonium oksalat dan kalium oksalat (perbandingan 3:2) dapat
digunakan sebagai antikoagulan yang dikenal sebagi antikoagulan double
oxalate menurut Paul dan Heller.
Sodium
oxalate
atau
natrium
oksalat
dengan
rumus
kalsium sehingga
membentuk
kalsium
oksalat
yang
mengendap. Nama lain dari natrium oksalat adalah oxalic acid sodium
salt dengan berat molekul 134 g/mol, berbentuk bubuk putih, dan larut
dalam air. Zat ini berbahaya apabila tertelan atau mengenai kulit. Oleh
karena itu penggunaannya harus berhati-hati jangan sampai terkena mata,
kulit, atau pakaian. Penggunaannya 1 bagian oksalat +9 bagian darah.
Biasanya digunakan untuk pembuatan adsorb plasma dalam pemeriksaan
hemostasis. Digunakan juga dalam bentuk larutan dari 0,1 N untuk
pemeriksaan Plasma Protrombin Time (PPT) dengan perbandingan 9
bagian darah ditambah 1 bagian natrium oksalat.
Grup C3
1) Dimercaprol (C3H8OS2)
Chemical Antagonism atau Inaktifasi adalah satu reaksi diantara
dua zat kimia untuk menghasilkan satu produk yang kurang toksis.
Sebagai contoh, Dimercaprol (BAL) membuat senyawa chelat dengan
bermacam-macam logam seperti As, Hg, dan Pb yang menurunkan
keracunan mereka. Penggunaan-penggunaan antitoksin-antitoksin untuk
mengatasi bermacam-macam toksin merupakan contoh lain dari chemical
antagonism.
Gambar 5. Dimercaprol
dermatitis, diare, radang hati dan ginjal, gangguan sel darah putih dan
darah merah, pusing dan sakit kepala. Akan tetapi zat ini harus diberikan
dalam jangka waktu 24 jam setelah terkontaminasi.
2) Isopropyl alcohol (C3H8O)
Isopropil alkohol adalah nama populer dari senyawa kimia dengan
rumus molekul C3H8O atau C3H7OH. Senyawa ini merupakan senyawa
tak berwarna, mudah terbakar dengan bau menyengat. Senyawa ini
merupakan alkohol sekunder yang paling sederhana, dimana atom karbon
yang mengikat gugus alkohol juga mengikat 2 atom karbon lain
(CH3)2CHOH. Merupakan isomer struktur dari 1-propanol.
Isopropyl alcohol adalah suatu zat yang biasa digunakan sebagai
pelarut pada beberapa produk untuk perawatan kulit. Zat ini bisa dibilang
cukup membahayakan karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan
bisa merusak lapisan asam kulit sehingga bakteri bisa dengan mudahnya
tumbuh dan berkembang karena Isopropyl alcohol digolongkan sebagai
bahan karsinogenik, yang merupakan bahan yang dapat memicu kanker.
Isopropyl alcohol banyak dipakai oleh banyak perusahaan karena
harganya relatif murah. Penelitian membuktikan bahwa Isopropyl
alcohol yang dikonsumsi dalam jangka waktu yang singkat akan
mengakibatkan kulit yang mengering, iritasi, hingga menimbulkan
peradangan. Bahkan alkohol juga memicu munculnya jerawat lebih
banyak karena Isopropyl alcohol dapat memproduksi minyak berlebih.
Grup C4C5
1) Diethanol amine (C4H11NO2)
Dietanolamin, sering disingkat sebagai DEA, adalah senyawa
organik dengan rumus HN(CH2CH2OH)2. Merupakan cairan tak
berwarna polifungsional, menjadi amina sekunder dan diol. Seperti
amina organik lainnya, dietanolamin bertindak sebagai basa lemah.
Diethanolamine adalah racun yang digunakan dengan DEA
cocamide dan DEA lauraminade, sebagai pengemulsi dan pembuat busa
dalam banyak produk perawatan pribadi, seperti shampo, krim cukur,
body lotion, dan baby soap. Sehingga tidak dianjurkan untuk membeli
atau mengkonsumsi barang kosmetik yang mengandung bahan tersebut
karena berbahaya bagi tubuh. Zat DEA ini banyak ditemukan pada
shampshampo dan perawatan rambut lainnya yang banyak beredar di
pasaran.
DEA
atau
bahan
yang
biasa
disebut
juga
dengan
Gambar 7. Diethanolamine
buatan
pengganti
gula.
Rumus
kimia
xylitol
adalah
pemanis
ini
aman
untuk
penderita
diabetes
dan
hiperglikemia.
Xylitol memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan, seperti
kemampuan untuk mengontrol kadar glukosa dan insulin dalam tubuh,
mengelola diabetes, mengurangi pertumbuhan bakteri, meningkatkan
kesehatan gusi dan gigi, mencegah makan berlebihan, membantu upaya
penurunan berat badan, melawan virus berbahaya, menyembuhkan infeksi
telinga, sinus, tulang yang kuat, memperkuat sistem kekebalan tubuh,
mengurangi bisul, mencegah bau mulut, dan bahkan mengurangi resiko
kanker usus.
Saat ini xylitol banyak dimanfaatkan untuk memberi rasa manis
pada berbagai merk permen karet di seluruh dunia. Selain digunakan
sebagai pemanis, xylitol ternyata memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Gambar 8. Xylitol
Grup Aromatis
1) Molybdenum hexacarbonyl (C6MoO6)
Molybdenum adalah salah satu logam pertama yang ditemukan
oleh para ahli kimia modern. Ditemukan pada tahun 1778 oleh kimiawan
Swedia Carl Wilhelm Scheele. Molybdenum adalah logam transisi,
sehingga menempatkannya di tengah-tengah tabel periodik, dengan
nomor atom 42. Molybdenum tidak larut dalam reagen kimia yang paling
umum. Reagen kimia adalah suatu zat yang digunakan untuk
mempelajari bahan-bahan lain, seperti asam atau alkali. Sebagai contoh,
molybdenum tidak larut dalam asam klorida, asam fluorida, amonia,
sodium hidroksida, atau asam sulfat encer.
Molibdenum hexacarbonyl (juga disebut molibdenum karbonil)
adalah senyawa kimia dengan rumus Mo(CO)6. Senyawa ini berbentuk
padat berwarna, seperti kromium dan tungsten analog, dicatat sebagai
volatile, turunan udara stabil dari logam dalam keadaan oksidasi nol.
Mo(CO)6 mengadopsi geometri oktahedral yang terdiri dari enam batang
seperti CO ligan memancar dari pusat Mo atom. Sebuah perdebatan kecil
yang berulang di beberapa kalangan kimia menyangkut definisi "
organologam" majemuk. Biasanya, organologam menunjukkan adanya
logam langsung terikat melalui ikatan MC untuk sebuah fragmen
organik, yang pada gilirannya harus memiliki ikatan CH. Dengan definisi
ini ketat, Mo(CO)6 tidak organologam.
Molibdenum hexacarbonyl secara luas digunakan dalam teknik
balok deposisi-induced elektron. Senyawa ini mudah menguap dan
terurai oleh sinar elektron menyediakan sumber atom molibdenum
Mo(CO)6 juga merupakan reagen populer dalam sintesis organologam
karena satu atau lebih ligan CO dapat digantikan oleh ligan donor
lainnya. Sebagai contoh, Mo(CO)6 bereaksi dengan 2,2 '-bipiridin untuk
mengambil Mo(CO)4. UV fotolisis dari THF larutan Mo(CO)6
memberikan Mo(CO)5 (THF). Banyak karbonil logam sama fotoactivatable.
2) Triethylenetetramine (C6H18N4)
Epoksi atau epoksida adalah sebuah polimer thermoset yang
terbentuk dari hasil reaksi epoksi (resin) dan polyamine (pengeras/katalis).
Epoksi merupakan sebuah copolymer, yang berarti dibentuk dari dua
komponen kimia yang berbeda. Satu komponen (biasa disebut resin atau
epoksi) merujuk pada komponen yang terdiri dari monomer atau polimer
rantai pendek dengan gugus epoksi pada ujung-ujungnya.
Pada umunya resin atau epoksi diproduksi dari reaksi antara
epichlorohydrin dan bisphenol-A. Struktur dari resin polimer epoksi yang
tidak termodifikasi ditunjukan oleh Gambar 10.1. Pengeras atau umum
disebut katalis pada dasarnya adalah monomer polyamine seperti
triethylenetetramine (TETA) atau m-phenylenediamine.
DAFTAR PUSTAKA
Diakses
pada
tanggal
24