Dosis
Jadwal
penyuntikan
Minimal age fori
1st dose
Prosedur (cara
penyuntikan
dan
preparasinya)
Kontraindikasi
Hepatitis B
DPT
Campak
Polio
<1thn: 0.05ml
>1thn: 0.1ml
0.5ml
Vaksin yang
dilemahkan:0.5ml
Oral vaksin
virus aktif
Injeksi vaksin
virus inaktif
Oral 2 tetes =
0.1ml
Injeksi 0.5ml
9 bulan dan 6
tahun
6 weeks
Intrakutan di daerah
lengan kanan atas
pada insersio
M.deltoideus
Intramuscular (jangan
di gluteal) , tempat
penyuntikan ditekan
minimal 2 menit
1.
Pasien
immunokompromais
(gizbur, HIV,
pengbatan
koerikosteroid, pasien
kemoterapi)
2.
Demam tinggi
3.
Uji tuberkulin
>5mm
4.
Infeksi kulit
yang luas
5.
Pernah sakit
TB
6.
Kehamilan
Intramuscular, kocok
sampai homogen, bila
ada gumpalan atau
endapat jangan
digunakan
Riwayat anafilaksis
Ensefalopati sesudah
pemberian vaksin
pertussis sebelumnya
Riwayat hiperpireksia,
keadaan hipotinkhiporespnsif dalam 48
jam, anak menangis
terus menerus selama 3
jam, riwayat kejang
dalam 3 hr sesudah
pemberian DTP. (yg
tidak berhubungan
dengan pemberian
vaksin sebelumnya
bukan KI trhdp vaksin
DTaP
Lahir, 2,4,6,18
bulan dan 5 tahun
Setelah lahir
Subkutan (karena
campak larut
dalam lemak), di
deltoid lengan atas
Subukutan
Penyakit akut
atau demam
>38.5C
Muntah dan diare
Immunokomprom
ais
Oral jgn diberikan
pada orang hamil
pada 4 bulan
pertama
kehamilan
Injeksi jangan
diberikan pada
anak anggota
keluarga kontak
dengan anak ygn
menderita
KIPI
Interval minimal
Ulkus lokal
superfisial 3 minggu
setelah penyuntikan
krusta nutup dan
sembuh dlm 2-3bulan
parut bulat.
Limfadenitis
supuratif di aksila atau
leher (sembuh dlm 26bulan) apabila
proses udah matang
aspirasi
BCG-tis
diseminasi
(berhubungan dengan
imunokompromais)
eg. Eritema nodusum,
iritis, lupus vulgaris,
osteomielitis (hilang
dlm 3-6bulan)
-
Catch up
immunization
Suhu dan
penyimpanan
imunosupresi
Poliomielitis
paralitik(1 dr 2.5
juta dosis OPV)
Pusing, diare
ringan, nyeri otot
Vaksin kering:
impan <0C atau
<8C, lebih baik <20C (pelarut tidak
Oral: 2-8C
(sampai 6
bulan),tertutup.
Bisa juga
boleh beku).
Pemakaian sisa
vaksin
Setelah dilarutkan,
dalam suhu 2-8C,
maksimum 8 jam.
Jangan kena sinar
matahari.
Peringatan
khusus
Pada pasien
hemodialisa,
permeriksaan anti HBs
setiap tahun dan
booster diberikan bila
HBs turun menjadi
<10 mIU/ml.
Uji serologis pra
imunisasu hanya
dilakukan pada yang
mau profilaksis pasca
paparan dan indiidu
beresiko tinggi tertulat
infeksi HBV
Uji serologi pasca
imunisasi dilakukan
pada bayi dan ibu
pengidap HBV,
individu yang dapet
profilaksis pasca
papapran dan pasien
imunokompromais
(dilakukan 1 bulan
dibekukan pada
temperatur <20C (bisa sampai
2 tahun)
Injeksi: 2-8C,
jangan dalam
freezer
Sisa vaksin dapat
dibekukan lagi,
kemudian dipakai
lagi sampai warna
berubah dengan
catatan dan
tanggal
kadaluarsa
diperhatikan. Sisa
ditaro di 2-8C
(tahan sampai 7
hari)
Sedang diare
boleh divaksin, 4
minggu kemudian
beri 1 dosis
tambahan
Bayi prematur
interval 3 bulan
setelah pemberian
imunoglobulin.
Rp. 30,000,-
Rp. 40,000,-
Pencegahan hepatitis:
Umum: sterilisasi, buang jarum disposable ke tempat khusus, pemkaian sarung tangan, safe sex, mencegah kontak mikrolesi (pemakaian sikat
gigi, sisir), menutup luka, skrining ibu hamil (trimester 1 dan 3)
Imunisasi pasif: HBIg proteksi jangka pendek (3-6 bulan)
Tatalaksana kebijakan umunisasi pada needle stick injury
Kontak yang terpapar
Tatalaksana
HbsAg (+)
Imunisasi (-)
HBIg dan vaksin atau periksa anti HBs bila
tergolong resiko tinggi
Imunisasi (+) responder
Tidak perlu profilaksis
Imunisasi (+) non responder
HBIg 2x (jarak 1 bulan) atau HBIg dan vaksin
*HBIg (0,06 ml/kg; maksimum 5ml) dalam 48 jam pertama setelah kontak
Non-responder = mereka yang tidka memberikan respons terhadap imunisasi primer.
Kebijakan imunisasi pada kontak seksual
Kontak yang terpapar
Imunisasi (-) atau anti HBs
Keterangan
Dosis 1: <12 jam
Dosis 1: segera setalah lahir,
Status HBV ibu semula tidak diketahu tetapi bila dalam 7 hari terbukti ibu HBV, segera beri HBIg