KIMIA UNSUR
A.
B.
SIFAT-SIFAT UNSUR
C.
KEGUNAAN,
SENYAWA
DAMPAK,
PEMBUATAN
UNSUR
DAN
64
KIMIA UNSUR
sifat- sifat
manfaat, dampak dan
proses pembuatan
kelimpahan
dan produk
sifat
kimia
sifat
fisika
unsur utama
- gas mulia
- halogen
- alkali
- alkali tanah
- alumunium
- karbon
- silikon
- belerang
- oksigen
- nitrogen
unsur transisi
- krom(Cr)
- tembaga(Cu)
- seng (Zn)
- besi(Fe)
Tabel 3.1
Kelimpahan unsur gas mulia dalam udara kering
Unsur
helium
neon
argon
kripton
xenon
radon
b. Halogen
1) Kelimpahan unsur-unsur halogen di alam
Unsur-unsur halogen terletak pada golongan VIIA dalam sistem
periodik unsur yang meliputi F (fluorin), Cl (klorin), Br (bromin), I
(iodin), dan At (astatin). Halogen sangat reaktif, sehingga di alam
hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya.
65
66
Di alam
fluorin
CaF2 (Fluorspar), Na3AlF6 (Kriolit), Ca5 (PO4)3 F (Fluoroapatit), dalam gigi manusia dan hewan
klorin
bromin
iodin
astatin
c. Alkali
1) Kelimpahan unsur-unsur alkali di alam
Unsur-unsur logam alkali terletak pada golongan IA dalam sistem
periodik unsur yang meliputi Li (litium), Na (Natirum), K (Kalium), Rb
(Rubidium), Cs (Sesium), dan Fr (Fransium). Unsur logam alkali
bersifat sangat reaktif sehingga hanya kita jumpai dalam bentuk
senyawanya di alam. Kelimpahan unsur logam alkali di alam,
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
Tabel 3.3 Kelimpahan unsur-unsur alkali di alam
Unsur
litium
Dalam kerak
bumi (bpj)
68
Di alam
dalam spodumene LiAl (SO3)2, lepidolit
natirum
28.200
kalium
26.000
rubidium
sesium
fransium
310
7
67
68
d. Alkali Tanah
1) Kelimpahan unsur-unsur alkali tanah di alam
Unsur-unsur golongan alkali tanah terletak pada golongan IIA
dalam sistem periodik unsur yang meliputi Be (berilium), Mg
(magnesium), Ca (kalsium), Sr (stronsium), Ba (barium), dan Ra (radium).
Unsur-unsur logam alkali tanah hanya ditemukan di alam dalam
bentuk senyawa karena bersifat reaktif.
Tabel 3.4 Kelimpahan unsur-unsur logam alkali tanah di alam
Unsur
Kadar dalam
kerak bumi (bpj)
berilium
magnesium
6
20.000
kalsium
35.000
stronsium
barium
radium
300
400
0,33
Di alam
bijih Be3Al2Si6O18 (beril), Al2BeO4 (krisoberil)
MgCO3 (magnesit), CaCO3MgCO3 (dolomit),
MgSO42H2O (kiserit), garam MgCl2
CaCO3 (batu kapur), CaSO42H2O (gips)
garam-garam karbonat, fosfat, sulfat, dan
fluorida
mineral selestit SrSO4, SrCO3 (stronsianit)
BaSO4 (barit), BaCO3 (witerit )
sebagai unsur pencemar dalam mineral
pitcheblende U3O8
Kalsium:
e. Aluminium
1) Kelimpahan aluminium di alam
Dalam sistem periodik unsur aluminium terletak pada golongan
IIIA dan periode ketiga, yang merupakan unsur peringkat ketiga
terbanyak di kerak bumi (7,45%) setelah unsur oksigen dan silikon.
Kelimpahan di alam banyak terdapat dalam bentuk senyawa,
mengingat unsur logam aluminium bersifat reaktif. Beberapa senyawa
terutama bijih mineral yang mengandung unsur aluminium. Bijih
bauksit (Al2O3nH2O), sebagai aluminium silikat (tanah liat), kriolit
(Na3AlF6), juga dalam korundum (Al2O3), Feldspar (KAlSi3O8). Sumber
kelimpahan logam aluminium tersebar di Indonesia ditemukan di
Pulau Bintan, Propinsi Kepulauan Riau (1935) terutama dalam bijih
bauksit. Sedang pengolahannya dikelola oleh PT Indo Asahan
Aluminium (INALUM) di Asahan Sumatera Utara. Sekitar tahun 2004
telah ditemukan endapan bijih bauksit di Tayan, Kalimantan Selatan
oleh PT Aneka Tambang.
2) Produk yang mengandung unsur aluminium
Produk-produk/senyawa-senyawa yang mengandung unsur
aluminium antara lain:
paduan logam (magnalium: 90% Mg, 10% Al),
tawas (Aluin: KAl (SO4)2 12H2O),
Al (OH)3 (aluminium hidroksida),
Al2O3 (alumina).
f. Karbon
1) Kelimpahan unsur karbon di alam
Dalam sistem periodik unsur, karbon (C) terletak pada golongan
IVA periode 2. Unsur karbon ini mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan sehari-hari.
Di alam unsur karbon banyak ditemukan dalam keadaan bebas,
antara lain dalam bentuk grafit dan intan. Sedangkan dalam bentuk
senyawa sebagai senyawa CO2, karbonat, senyawa organik dalam
bahan-bahan fosil, juga dalam makhluk hidup. Dalam kerak bumi,
karbon mempunyai kadar 0,08% sebagai penyusun komponennya.
69
70
Keterangan
- berupa gas CO2 dengan kadar 0,0314% di udara
- juga terdapat dalam gua, tambang, sumur, dan
komponen utama gas vulkanik
karbonat (CO32-)
grafit
intan
batu bara
minyak bumi
senyawa organik
intan, grafit, batu bara, arang, kokas, karbon hitam, minyak bumi,
gas alam
senyawa-senyawa hidrokarbon yang lain
g. Silikon (Si)
1) Kelimpahan unsur silikon di alam
Silikon dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan IVA
dan periode ketiga. Segolongan dengan karbon dan seperiode dengan
aluminium.
Silikon merupakan unsur kedua terbanyak di kulit bumi setelah
oksigen (26%). Kelimpahan unsur silikon di alam banyak ditemukan
dalam bentuk senyawa, terutama senyawa oksida SiO2 dan mineral
silikat (campuran silikon, oksigen, dan logam-logam lain). Hampir 95%
batuan mineral di dalam kulit bumi merupakan senyawa silikat.
Tabel 3.6 Mineral yang mengandung silikon
Kelompok % dalam
mineral
kulit bumi
felsdspar
48,5
kuarsa
21
- SiO2 (silika)
anfibol atau
15
- CaSiO3 (wolastonit)
piroksena
- NaAlSi2 (jaderit)
- Ca2Mg2 (Si4O11)2(OH)2 (tremolit/asbes)
mika
- KAl3Si3AlO10(OH)2 (muskonit)
- K2Li3Al4Si7O21(OH, F)3 (lepidolit)
71
72
h. Belerang (S)
1) Kelimpahan unsur belerang di alam
Unsur belerang dalam sistem periodik unsur terletak pada
golongan IVA periode 3.Masih segolongan dengan unsur oksigen dan
seperiode dengan aluminium dan silikon.
Kelimpahan unsur belerang di alam ada yang ditemukan dalam
keadaan bebas dan dalam bentuk persenyawaan (senyawa sulfida dan
sulfat). Dalam keadaan bebas banyak ditemukan di daerah
pegunungan vulkanik (dalam jumlah sedikit 0,1%) di kedalaman 100
m bawah tanah dalam bentuk endapan. Senyawa belerang dalam
bentuk sulfida misalnya: FeS2 (pirit), seng blende (ZnS), PbS (galena).
Dalam bentuk senyawa sulfat seperti: gips (CaSO4 2 H2O), BaSO4
(barit). Terdapat dalam garam-garam sulfat yang mudah larut dalam air
maupun air laut. Dalam jumlah sedikit terdapat pada batu bara,
minyak bumi dan senyawa-senyawa organik.
2) Produk yang mengandung unsur belerang
Beberapa produk yang mengandung unsur belerang antara lain:
CaSO4 2H2O (gips), H2SO4 (asam sulfat), batu bara, minyak bumi, SO2
(belerang dioksida), garam Inggris (MgSO4 7H2O), garam glauber
(Na2SO4 10 H2O), juga pada korek api, mesiu/obat peledak.
i. Oksigen (O)
1) Kelimpahan unsur oksigen di alam
Unsur oksigen dalam sistem periodik unsur terletak pada golongan
VIA periode 2. Oksigen di alam terdapat dalam keadaan bebas dan
dalam persenyawaan. Dalam keadaan bebas sumber utama oksigen
adalah udara dengan kadar 20% O2. Dalam udara kering (merupakan
peringkat kedua terbanyak sesudah nitrogen). Sedang dalam bentuk
persenyawaan oksigen terikat pada senyawa-senyawa nitrat, sulfat,
fosfat, dan juga dalam bijih oksida logam.
2) Produk yang mengandung unsur oksigen
Produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur oksigen
antara lain:
Air (H2O), asam-asam oksi/asam yang mengandung unsur oksigen
(misalnya HNO3, H2SO4, HClO, dan lain-lain).
senyawa-senyawa oksida, peroksida, superoksida, senyawa organik
(misalnya pada alkohol, alkanal, asam karboksilat).
j. Nitrogen
1) Kelimpahan unsur nitrogen di alam
Unsur nitrogen dengan nomor atom 7 dalam sistem periodik
terletak pada golongan VA dan periode 2.
Unsur nitrogen di alam terdapat dalam keadan bebas dan dalam
persenyawaan. Dalam keadaan bebas sumber utama nitrogen adalah
gas N2 di udara dengan kadar 78% dalam udara kering (merupakan
peringkat pertama terbanyak gas-gas di udara). Sedang dalam bentuk
persenyawaan nitrogen terikat sebagai sendawa Chili (NaNO3), dalam
protein tumbuhan dan hewan sekitar 17% dan dalam batu bara dan
minyak bumi 1 - 1,5%.
2) Produk yang mengandung unsur nitrogen
Banyak sekali produk-produk atau senyawa-senyawa yang
mengandung unsur nitrogen seperti di bawah ini:
senyawa oksida: N2O, NO, N2O3, NO3, N2O4, N2O5
senyawa nitrit (NO2-) dan senyawa nitrat (NO3-)
senyawa hidrida (misalnya: NaH)
senyawa amida (NH2-)
senyawa amonium (NH4+)
senyawa nitrida (misalnya Mg3N2)
senyawa amina (misalnya NH2OH, CH3NH2, dan lain-lain)
pupuk urea: CO(NH2)2 dan ZA : (NH4)2SO4
2. Unsur-unsur Transisi
Unsur-unsur golongan transisi dalam sistem periodik terletak pada
golongan B. Dalam pembahasan ini, kita hanya membatasi untuk logam
krom, tembaga, seng dan besi. Karena unsur-unsur logam tersebut banyak
sekali kelimpahannya di alam, dan produk-produknya dalam kehidupan
sehari-hari.
a. Krom (Cr)
Unsur logam krom (Cr) dalam sistem periodik unsur terletak pada
golongan VIIB periode 4. Unsur logam krom tersebut sangat penting bagi
industri logam.
1) Kelimpahan unsur Krom di alam
Umumnya unsur logam krom di alam banyak ditemukan dalam
bentuk persenyawaan, terutama dalam endapan di kerak bumi sebagai
senyawa sulfida dan oksidanya. Unsur krom terdapat sebagai Cr2O3
73
74
pada bijih mineral kromit (Fe Mg (CrO2)2). Bijih ini banyak sekali
terdapat di daerah Sulawesi Tengah. Juga terdapat dalam mineral
plumbokromat (PbCrO4).
2) Produk yang mengandung unsur krom
Produk-produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur
krom antara lain:
Cr2O3 (krom (III) oksida), Cr (OH)3 (krom (III) hidroksida)
K2CrO4 (kalium kromat), K2Cr2O7 (kalium bikromat)
KCr (SO4)2 12 H2O (tawas)
paduan logam kawat nikrom, stainless steel
b. Tembaga (Cu)
Unsur tembaga, satu periode dengan unsur krom tetapi beda
golongannya yaitu golongan IB.
1) Kelimpahan unsur logam tembaga di alam
Unsur logam tembaga di alam terdapat dalam keadaan bebas, dan
persenyawaan. Beberapa persenyawaan logam tembaga terdapat
sebagai senyawa sulfida seperti CuFeS2 (kalkopirit), CuS (kovelin),
Cu2S (kalkosit), Cu2(OH)2CO3 (malasite). Sedang dalam senyawa
oksida seperti Cu2O (kuprit). Di Indonesia penghasil bijih tembaga
berada di Propinsi Kalimantan Barat, Sumatera Barat, dan Irian Jaya
(pegunungan Jaya Wijaya).
2) Produk yang mengandung unsur logam tembaga
Produk-produk atau senyawa-senyawa yang mengandung unsur
logam tembaga antara lain:
CuSO4 5 H2O (terusi)
larutan CuSO4 (pereaksi fehling A)
berbagai paduan logam seperti kuningan, perunggu, monel, dan
lain-lain.
c. Seng (Zn)
1) Kelimpahan unsur logam seng di alam
Logam seng di alam banyak terdapat dalam bentuk persenyawaan
seperti ZnO (zinsite), spalerite/sengblende (ZnS), smitsonit (ZnCO3). Di
Indonesia daerah penghasil seng di Propinsi Sumatera Barat dan Sulawesi
Tengah.
Latihan 1
Carilah informasi dari sumber lain (koran, majalah, internet dan sebagainya)
tentang kelimpahan dan produk-produk yang mengandung unsur:
a. gas mulia
h. belerang
b. halogen
i. oksigen
c. alkali
j. nitrogen
d. alkali tanah
k. krom
e. aluminium
l. tembaga
f. karbon
m. seng
g. silikon
n. nitrogen
75
76
B. SIFAT-SIFAT UNSUR
Sifat unsur dikelompokkan menjadi dua, yaitu sifat fisika dan sifat
kimia. Sifat fisika adalah sifat yang berkaitan dengan penampilan fisika.
Misalnya: massa jenis, bau, warna, titik didih/leleh, daya hantar. Sifat
kimia adalah sifat yang berkaitan dengan perubahan kimia. Contoh:
kereaktifan, mudah terbakar, reduktor, oksidator, dan sebagainya.
He
Ne
Ar
Kr
Xe
Rn
Nomor
Massa
Titik
Titik
Konfigurasi
Energi
Atom
Atom
Didih
lebur
Elektron
Ionisasi
(oC)
(oC)
-268,8
-269,7
1s2
-248,4
2s2
2p6
497
-189,4
3s2
3p6
363
-157
4s2 4p6
323
-112
5s2
5p6
280
-71
6s2
6p6
248
2
10
18
36
54
86
4,0
20
39,9
83,8
131
222
-245,8
-185,8
-152
-108
-161,8
(kkal/mol)
576
Demikan pula dengan titik lebur, semakin besar massa atom gas
mulia, semakin kuat ikatan Van der Waals-nya, akibatnya titik lebur
semakin tinggi.
3) Daya hantar listrik dan panas
Logam dapat menghantarkan listrik karena elektron valensinya
bebas pindah dari atom satu ke atom yang lain. Atom-atom gas mulia
tidak menghantarkan listrik dan panas karena elektron valensinya
tidak bisa bergerak bebas.
b. Sifat Kimia
1) Kereaktifan gas mulia
Susunan elektron kulit terluar gas mulia adalah delapan (oktet)
atau dua (duplet) yang merupakan susunan elektron paling stabil,
sehingga unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain. Karena
itu, unsur-unsur gas mulia berada di alam dalam bentuk
monoatomik. Namun pada tahun 1962 Niels Bartlett berhasil
membuat senyawa gas mulia yang pertama, yakni XePtF6 (fenon
heksa fluoro platinat (IV)). Setelah berhasil membuat senyawa
tersebut, para ilmuwan berusaha membuat senyawa-senyawa yang
lain, di antaranya dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 3.8 Kereaktifan Gas Mulia
No.
Bilangan Rumus
oksidasi kimia
Bentuk
molekul
Wujud
1.
XeF2
2.
KrF2
kristal putih
3.
XeF4
4.
XeOF2
5.
XeF6
6.
XeOF4
7.
XeO3
8.
XeO4
linier
77
78
Argon (Ar)
Reaksi: Ar(s) + HF HArF (argonhidrofluorida)
Argonhidrofluorida (HArF) merupakan senyawa Ar yang pertama
disintesis pada tahun 2000.
Kripton (Kr)
Reaksi: Kr(s) + F2(g) KrF2(s)
Pada suhu -196oC, diberi loncatan muatan listrik (dapat
menggunakan sinar X)
Xenon (Xe)
Reaksi xenon dengan fluorida:
Xenon dan fluor dapat bereaksi dengan
Xe(g) + F2(g) XeF2(s)
katalisator Ni, suhu 400oC dan tekanan
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
6 atm membentuk senyawanya XeF2
Xe(g) + 3F2(g) XeF6(s)
dan XeF4. Jika pereaksi F2 berlebih akan
diperoleh senyawa XeF6
berlebih
Senyawa XeF2, XeF4, XeF6 merupakan kristal stabil tak berwarna
yang sangat reaktif.
Sifat-sifat XeF6
F
F
F
Xe
F
F
F
Gambar 3.1
Latihan 2
1. Mengapa unsur-unsur gas mulia sukar bereaksi dengan unsur lain?
2. Bagaimana bentuk molekul senyawa di bawah ini? Gambarkan!
a. XeF2
c. XeF6
c. XeF4
3. Di antara unsur-unsur golongan gas mulia, mengapa senyawa-senyawa
xenon yang paling banyak disintesa?
Warna (gas)
Fase pada suhu kamar
jari-jari atom ()
jari-jari ion ()
titik lebur (oC)
titik didih (oC)
nomor atom
fluorin (F)
klor (Cl)
brom (Br)
kuning
kehijauan
gas
0,72
1,33
-223
-188
9
hijau
kekuningan
gas
0,99
1,81
-102
-34,6
17
coklat
merah
cair
1,14
1,96
-7,3
58
35
yod (I)
hitam
padat
1,33
2,20
113
183
53
79
80
4) Kelarutan
Molekul halogen bersifat nonpolar, maka mudah larut dalam pelarut
nonpolar, seperti karbon tetra klorida (CCl4) atau kloroform (CHCl3).
Sebaliknya halogen ini sukar larut dalam pelarut polar seperti H2O
I2 sukar larut dalam air, tetapi mudah larut dalam larutan iodida (I-),
membentuk poli Iodida (I3-) yang mudah terurai kembali menjadi I2,
sehingga larutan ini seperti larutan I2 biasa
I2(s) + I-(aq) I3-(aq)
b. Sifat-sifat Kimia
Perhatikan tabel berikut!
Tabel 3.10 Sifat Kimia Unsur Halogen
Fluorin (F)
Klor (Cl)
Brom (Br)
Yod (I)
konfigurasi elektron
(He) 2s22p5
energi ionisasi (kkal)
402
afinitas elektron (kkal)
-80
energi disosiasi
(kkal/mol) X2 2X(g)
38
potensial reduksi (volt)
X2 + 2e 2X-(g)
+2,87
elektronegativitas
4,0
panas pembentukan
-64
HX (kkal)
(Ne) 3s23p5
300
-85
(Ar) 4s24p5
273
-77
(Kr) 5s25p5
241
-70
57,2
45,5
35,5
+1,36
3,0
-22
+1,06
2,8
-8,68
+0,54
2,5
-6,2
1) Kereaktifan halogen
Halogen yang mempunyai elektron valensi 7 menyebabkan sifat
tidak stabil dan berusaha untuk menstabilkan diri dengan cara
berikatan dengan atom lain. Halogen sangat reaktif sehingga unsur
halogen tidak diketemukan dalam keadaan bebas di alam. Perhatikan
jari-jari atom pada tabel, semakin kecil nomor atom unsur halogen,
makin pendek jari-jari atomnya. Hal ini menyebabkan makin mudah
atom itu untuk menangkap satu elektron dari luar, membentuk ion
halida (X-). Semakin mudah menangkap elektron, makin reaktif unsur
halogen tersebut.
Kereaktifan halogen berkurang dari F ke At
Eo = +1,51 V
Eo = 0,30 V
3. Br2(l) + 2NaF(aq)
Eo = -1,81 V
4. I2(s) + 2NaCl(aq)
Eo = -0,82 V
Reaksi halogen
1.
2.
(berlangsung hebat)
81
82
No.
Reaksi halogen
4.
H2O(l)
Bila reaksinya dipanaskan 80oC akan
terjadi reaksi sebagai berikut.
Cl2(g)+2NaOH(aq) NaCl(aq)+NaClO(aq) x 3
+ H2O(l)
3NaClO(aq) NaClO3(aq) + 2NaCl(aq)
+
3Cl2(g)+6NaOH(aq)5NaCl(aq)+NaClO3(aq)+
3H2O(l)
Jika reaksi gas klor dengan KOH
dipanaskan maka akan menjadi KClO
Cl2(g) + 2KOH(aq) KCl(aq) + KClO(aq) +
H2O(l)
3KClO KClO3 + 2KCl
No.
Reaksi halogen
5.
Reaksi dengan
garam halida
yang lain
6.
Reaksi antarhalogen
2ClF3
2ClF5
2BrF3
2BrF5
2IF3
2IF5
2IF7
2ICl3
83
84
4) Kekuatan asam
- Asam halida
Asam halida dari atas ke bawah semakin kuat:
HF < HCl < HBr < HI
Karena dari atas ke bawah jari-jari atom halogen makin besar
sehingga ion H+ semakin mudah terlepas.
- Asam oksi halogen
Asam oksi halogen dari atas ke bawah semakin lemah
HClO > HBrO > HIO
+1
+1
+1
+3
+5
+7
Latihan 3
1. Mengapa asam klorida lebih kuat daripada asam fluorida? Jelaskan!
2. Mengapa HClO4 lebih kuat daripada HClO2? Jelaskan!
3. Berapa bilangan oksidasi unsur halogen pada senyawa di bawah ini?
c. Ca(ClO4)2
e. AlI3
a. KClO3
b. NaBr
d. HF
4. Tulis hasil reasksinya
a. F2 + H2O
b. P + Cl2
c. Cl2 + NaOH
d. Cl2 + NaBr
Li
Na
Rb
Cs
Fr
23
39
85
133
223
133
157
203
216
235
kerapatan (g/cm)
0,53
0,67
0,86
1,59
1,80
kekerasan (Mohs)
0,6
0,5
0,4
0,3
0,2
180
98
64
39
30
27
1347
883
774
688
678
677
0,108
0,210
merah
kuning
0,139
ungu
0,078
merah
0,049
biru
0,030
karmin
85
86
Li
1,0
520
-3,05
(He)2s1
Na
0,9
498
Rb
0,8
418
-2,71
-2,92
(Ne)3s1
(Ar)4s1
0,8
401
-2,93
(Kr)5s1
Cs
0,7
376
-2,95
(Xe)6s1
Fr
(Rn)7s1
1) Kereaktifan
Logam alkali merupakan logam yang sangat reaktif bahkan paling
reaktif di antara logam-logam lainnya. Hal ini dikarenakan harga energi
ionisasi logam alkali rendah sehingga mudah melepaskan elektron
valensinya dan membentuk ion positif satu. Semakin kecil energi
ionisasi logam alkali semakin reaktif logam tersebut.
Kereaktifan logam alkali meningkat dai Li ke Fr
2) Daya reduksi alkali
Logam alkali mempunyai harga potensial elektroda sangat kecil,
(negatif), sehingga logam alkali bersifat reduktor kuat. Harga potensial
elektroda dari Na ke Cs bertambah. Untuk Li, karena jari-jari Li kecil
maka harga potensial elekrodanya paling negatif sehingga Li
merupakan reduktor terkuat sedangkan Na reduktor paling lemah.
peroksida
superoksida
oksida
(X2 = halogen)
Latihan 4
1. Mengapa unsur-unsur golongan IA disebut golongan alkali?
2. Tulis hasil reaksi:
a. K(s) + H2O(l) ....
b. Li(s) + Br2 ....
87
88
Titik
Didih
Energi
Susunan
Ionisasi
jari-jari Jari-jari EoL/L2+ Konfigurasi
(kkal/mol) Atom () Ion () Atom
Elektron
I
II
(volt)
Be
1.285
2.477
214
429
1,12
0,32
+1,85
(He)2s2
Mg
12
650
1.220
175
345
1,60
0,78
+2,37
(Ne)3s2
Ca
20
845
1.492
140
274
1,97
0,99
+2,87
(Ar)4s2
Sr
38
757
1.370
132
253
2,25
1,25
+2,89
(Kr)5s2
Ba
56
710
1.638
120
230
2,22
1,35
+2,90
(Xe)6s2
Latihan 5
1. Bagaimana keteraturan jari-jari atom dan energi ionisasi pada logam alkali
tanah?
2. Bagaimanakah sifat-sifat logam alkali tanah bila dibandingkan dengan
logam alkali? Jelaskan!
89
90
Na
Mg
Al
Si
Cl
Ar
Nomor atom
11
12
13
14
15
16
17
18
Konfigurasi
elektron
Masa atom
relatif
22,98
24,31
26,98
28,08
30,97
32,04
35,45
36
Energi ionisasi
I (kJ/mol)
495,8
737,6
577,4
786,2
1012
999,9
1255
1520
3,0
>0
-186
Elektronegativitas
0,9
1,2
1,5
1,8
2,1
2,3
(oC)
892
1107
2500
3280
281
445
-35
98
650
660
1410
44
119
-101
-18
kristal
logam
kristal
kovalen
raksasa
molekul
poliatom
molekul
poliatom
molekul
diatom
molekul
monoatom
padat
padat
padat
gas
gas
Titik didih
Struktur
kristal kristal
logam logam
Wujud
padat
padat
padat
Sifat logam
logam logam
logam
Pot. elektroda
standar (Eo)
-2,71
-2,37
-1,66
-0,86
-0,43
+0,36
+1,36
Sifat asam
basa
basa
amfoter
asam
asam
asam
asam
lemah
lemah
lemah
kuat
kuat
basa
Bilangan oksidasi
Senyawa hidroksida
1.
Natirum (Na)
+1
NaOH
2.
Magnesium (Mg)
+2
Mg(OH)2
3.
Aluminium (Al)
+3
Al(OH)3
4.
Silikon (Si)
+4
Si(OH)4
5.
Fosfor (P)
+3
P(OH)3
+5
P(OH)5
91
92
Belerang (S)
Klorin (Cl)
Bilangan oksidasi
Senyawa hidroksida
+4
S(OH)4
+6
S(OH)6
+1
Cl(OH)
+3
Cl(OH)3
+5
Cl(OH)5
+7
Cl(OH)7
Jenis ikatan antara unsur periode ke-3 dengan gugus OH- mempengaruhi sifat hidroksidanya. Sifat senyawa-senyawa ini ada yang
merupakan senyawa ion dan kovalen.
Senyawa hidroksida yang berikatan ion bersifat basa karena senyawa
hidroksidanya melepaskan ion OH- (pembawa sifat basa).
AOH A+ + OHSenyawa hidroksida yang berikatan kovalen bersifat asam karena
senyawa hidroksidanya dapat melepaskan ion H+ (pembawa sifat
asam).
AOH AO- + H+
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur dalam
satu periode makin ke kiri sifat basanya makin kuat dan makin ke
kanan sifat asamnya makin kuat.
Latihan 6
1. Pada unsur-unsur periode ke-3 manakah unsur yang bersifat logam,
metaloid dan nonlogam?
2. Bagaimanakah sifat asam pada unsur-unsur periode ke-3 dari kiri ke
kanan?
3. Mengapa titik didih Al lebih besar dari Mg dan Mg lebih besar dari Na?
Sc
Ti
Cr
Mn
Fe
Co
Ni
Cu
Zn
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
(Ar)3d1 (Ar)3d2 (Ar)3d3 (Ar)3d5 (Ar)3d6 (Ar)3d6 (Ar)3d7 (Ar)3d8 (Ar)3d10 (Ar)3d10
4s2
4s2
4s2
4s1
4s2
4s2
4s2
4s2
4s1
4s2
Bilangan
oksidasi
+3
Energi ionisasi
I (Kkal)
151
158
155
156
Jari-jari
atom ()
1,44
1,32
1,22
1,17
+2+3+4
+2+3
+2+3+6 +2+3+4
+4+5
+2+3
+2+3
+2+3
+1+2
+2
171
182
181
176
178
217
1,17
1,16
1,16
1,15
1,17
1,26
+6+7
0,90
0,88
0,84
0,80
0,76
0,74
0,72
0,72
0,72
0,81
0,76
0,74
0,69
0,66
0,64
0,63
Rapatan(g/cm3)
4,49
5,98
6,9
7,4
7,9
8,8
8,90
8,94
7,13
-16
-1,2
-0,91
-1,18
-0,44
0,28
-0,25
+,34
-,76
3900
3130
3530
2480
2087
2800
3520
2800
2583
907
1400
1812
1730
1900
1244
1535
1493
1455
1083
419
a. Sifat Fisika
Unsur transisi periode keempat semuanya bersifat logam, merupakan
konduktor panas dan listrik yang baik, dapat bersifat dipengaruhi magnet,
bila digosok mengkilap, mudah ditempa dapat direnggangkan dan dapat
dibentuk.
1) Sifat Logam Unsur Transisi
Unsur-unsur transisi yang memiliki elektron valensi 1 atau 2 sangat
mudah melepaskan elektron valensinya, sehingga atom-atom unsur
transisi saling berikatan dengan ikatan logam yang kokoh. Bila dibanding
dengan unsur logam (golongan utama), ikatan logam unsur transisi
jauh lebih kuat. Hal ini disebabkan elektron valensi yang dilepaskan
lebih banyak. Di samping itu elektron-elektron yang ada pada orbital d
belum penuh. Titik didih, titik lebur, daya hantar listrik yang baik, dan
kekerasan yang sedang sampai tinggi adalah akibat dari cepat
tersedianya elektron untuk membentuk ikatan logam.
2) Sifat Kemagnetan Unsur Transisi
Atom, ion, atau molekul yang mengandung elektron tidak
berpasangan dapat ditarik magnet. Zat yang demikian bersifat
paramagnetik. Makin banyak elektron yang tidak berpasangan, makin
besar sifat paramagnetiknya. Zat yang sifat paramagnetiknya sangat
besar disebut ferromagnetik. Bila suatu atom, ion, atau molekul
93
94
3d
paramagnetik
4s
3d
ferromagnetik
4s
3d
4s
diamagnetik
Ion
Tak berwarna
Kuning
Fe3+, CrO42-
Merah muda
Co2+, Mn2+
Jingga
Cr2O72-
Hijau
Biru
Cr2+, Cu2+
Ungu
Ti3+, MnO4-
b. Sifat Kimia
Unsur transisi mempunyai beberapa bilangan oksidasi, karena unsur
transisi mempunyai elektron-elektron yang tingkat energinya hampir
sama dalam orbital 3d dan 4s. Perbedaan tingkat energi yang relatif
kecil ini memungkinan variasi jumlah elektron yang terlibat dalam
reaksi berbeda-beda sehingga mempunyai bilangan oksidasi yang
berbeda dalam berbagai senyawanya.
Tabel 3.19 Bilangan Oksidasi Unsur Transisi
Unsur
Total elektron
Bilangan oksidasi
di 4s dan 3d
Contoh senyawa
Sc
+3
ScCl3
Ti
+2, +3, +4
Cr
Cr2O3, CrF6
Mn
Fe
FeCl2, Fe2O3
Co
CoO, CoCl3
Ni
10
NiCl2, NiO2
Cu
11
+1, +2, +3
CuCl, CuO
Zn
12
+2
ZnCl2
95
96
[Ag(NH ) ]+ + Cl
Ag(NH3)2Cl
3 2
ion kompleks positif
CH2CO2-
2CCH2
N(CH2)2N
-O
CH2CO2-
2CCH2
Nama
H2O
akuo
NH3
amin
Cl-
kloro
CN-
siano
NO3
nitrato
SO42-
sulfato
NO2
nitro
OH-
hidrokso
2-
C2O4
oksalato
CO32-
karbonato
O2-
okso
c. Bilangan koordinasi
Bilangan koordinasi menyatakan banyaknya ligan atau banyaknya
ikatan koordinasi yang terjadi dalam suatu ion atau senyawa kompleks.
Bilangan koordinasi beberapa logam pembentuk senyawa kompleks
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1.21 Bilangan Koordinasi
Ion
Bilangan koordiansi
Ion
Bilangan koordinasi
Ag+
Zn2+
4, 6
2, 4
Al3+
4, 6
2, 4
Sc3+
Cr3+
6
6
Au+
Cu+
Fe2+
Co2+
4, 6
Fe3+
Ni2+
4, 6
Au3+
Cu2+
4, 6
97
98
= +2
=0
3) [Cr(Cl)(H2O)5]n
muatan Cr
muatan Cl
muatan H2O
= +3
= -1
=0
= +1
= -2
NH3
5s
Hibridisasi
NH3
5p
Sp
99
100
[Zn(NH3)4]2+
Hibridisasi
NH3
4s
4p
sp3
NH3
NH3
NH3
Gambar 3.2
CN-
CNNI
CNGambar 3.3
3d
4s
4p
CN
CN CN CN
3d
4s
4p
Hibridasi dsp2
Contoh lainnya yaitu [Pt(NH3)4]2+, [Au(Cl4]2-, [Cu(NH3)4]2+, dan
[PtCl4]2-.
3) Ion kompleks dengan bilangan koordinasi 6, ligan-ligannya
menempati posisi oktahedral/oktahedron. Keenam pasangan
elektron bebas sumbangan ligan-ligan diarahkan pada ion pusat
sebagai ikatan koordinasi dan menempati kedudukan yang sama jauh,
misalnya [Fe(CN)6]426Fe
3d
4s
4p
CN CN CN CN CN CN
[Fe(CN)6]4-
3d
4s
4p
Hibridasi: d2sp3
CN
NC
Fe
NC
CN
2+
CN
Contoh
lainnya
yaitu
[Fe(CN)6]3-,
CN
Gambar 3.4
[Cu(H2O)4]2+
2) Anion kompleks
[Fe(CN)6]4-
[Fe(CN)6]3-
101
102
3) Senyawa kompleks
Ag(NH3)2Cl
diamin perak (I) klorida
K3Fe(CN)6
Cu(NH3)4SO4
Latihan 7
1. Mengapa unsur-unsur transisi pada umumnya mempunyai banyak
bilangan oksidasi dan berwarna?
2. Tuliskan nama ion/senyawa kompleks di bawah ini:
a. [Co(NH3)5Cl]2+
c. K2[Ni(CN)4]
b. (PtCl4)2-
d. (NH4)2{Fe(H2O)Cl5]
Bilangan oksidasi 0 : N2
c. Oksigen
Unsur oksigen mempunyai 2 alotropi, yaitu oksigen (O2) dan
molekul ozon (O3)
1) sifat fisis
Oksigen
- gas tidak berbau dan tidak
berwarna
- terdapat di udara
2) sifat kimia
Oksigen
- molekul diatomik dengan
ikatan kovalen rangkap O=O
Ozon
- gas berbau menusuk dan
berwarna biru
- terdapat di lapisan stratosfer
Ozon
- molekul triatomik dengan
ikatan kovalen rangkap dan
103
104
Oksigen
Ozon
tunggal O
O
O
Latihan 8
1. Apa perbedaan grafit dan intan?
2. Tulis bilangan oksidasi N pada senyawa:
a. N2H4
c. HNO2
b. N2O
d.
e.
HNO3
N2O5
4) Kripton (Kr)
Gambar 3.7
5) Xenon (Xe)
- Xenon untuk lampu blitz.
- Untuk pembiusan dan pembedahan (mempunyai sifat
anestesia).
6) Radon (Rn)
Radon digunakan dalam terapi radiasi bagi
penderita kanker.
Gambar 3.8
b. Halogen
1) Fluorin
- HF digunakan untuk mensketsa kaca
karena HF bereaksi dengan kaca (SiO2),
yaitu untuk membuat gambar pada gelas,
membuat skala pada buret dan termome
ter 4HF + SiO2 SiF4 + 2H2O.
Gambar 3.9
105
106
3) Bromin
- Natrium bromida (NaBr) digunakan sebagai
obat penenang syaraf.
- Perak bromida (AgBr) digunakan untuk
melapisi film dan kertas foto.
- Etilendibromida (CH2Br - CH2Br) digunakan
Gambar 3.11
untuk meningkatkan kualitas bensin sebagai zat
antiknocking dalam bensin.
c. Alkali
Logam Na dan Senyawa Na
1) Logam Na
- Digunakan sebagai reduktor pada pemisahan boron dan silikon.
- dalam keadaan cairan digunakan sebagai medium penghantar
panas.
- Pengisi lampu Na dalam keadaan uapnya.
- Digunakan dalam pembuatan TEL, zat antiknocking pada bensin.
Pb + 4Na + 4C2H5Cl Pb(C2H5)4 + 4NaCl
Gambar 3.13
6) Na benzoat
Sebagai zat pengawet makanan dalam kaleng
dan sebagai obat reumatik.
Gambar 3.14
Gambar 3.15
107
108
8) Natrium salisilat
Sebagai obat penurun panas.
Gambar 3.16
Senyawa kalium
1) KNO3
- Sebagai pupuk.
- Sebagai bahan pembuatan petasan.
2) KCl
Sebagai pupuk, sebagai bahan pembuat logam K, dan KOH.
3) KClO3
Sebagai bahan korek api, petasan, dan peledak.
4) KOH
Sebagai elektrolit batu baterai alkali dan sebagai bahan pembuat
sabun lunak.
d. Alkali Tanah
Logam magnesium dan senyawa magnesium
1) Logam Mg
- Sebagai magnalium, yaitu paduan 10% logam
magnesium dan 90% aluminium. Digunakan
pada badan pesawat udara karena magnalium
bersifat kuat dan ringan.
Gambar 3.17
- Untuk mencegah korosi pada besi.
- Mg foil untuk kembang api tetes..
2) Senyawa Mg
- MgSO47H2O (garam Inggris)
Gambar 3.18
4) Logam berilium
- Paduan Be-Cu dapat diolah menjadi peralatan kunci pas, obeng,
dan lain-lain. Karena paduan Be - Cu bersifat keras seperti baja
serta tidak menimbulkan api jika terkena aliran listrik.
- Logam Be dipakai sebagai kerangka pesawat ruang angkasa dan
kerangka rudal karena sangat ringan.
e. Aluminium
1) Logam Al
- Al foil untuk pembungkus obat dan
makanan.
- Sebagai bahan perabot rumah tangga.
- Sebagai bahan konstruksi bangunan,
Gambar 3.19
kendaraan, pesawat terbang, kapal laut.
- Sebagai bahan campuran logam-logam aliase misalnya
magnalium, duralium (9,6% Al, 4% Cu) suatu aliase yang tahan
karat, alnico (50% Fe, 20% Al, 20% Ni, 10% Co) adalah magnet
yang sangat kuat.
2) Senyawa Al
- Al(OH)3 berfungsi sebagai obat maag.
Al2SO417H2O berfungsi sebagai pewarna
tekstil.
- KAl(SO4)212H2O (tawas) biasa untuk
Gambar 3.20
menjernihkan air.
Al2O3nH2O (bauksit) dan Na3AlF6 (kriolit) sebagai bahan bakar
pembuatan logam Al)
-
f. Karbon (C)
1) Arang aktif
- Sebagai absorbse pada perkakas untuk menghilangkan bau
yang tidak sedap.
- Sebagai norit untuk obat sakit perut.
109
110
2) Intan
Sebagai mata bor dan untuk perhiasan mahal.
Gambar 3.21
3) Grafit
- Sebagai elektroda inert pada proses elektrolisis.
- Sebagai isi pensil.
4) Kokas
- Sebagai bahan bakar pada metalurgi pengolahan besi.
5) Batu bara
- Sebagai bahan bakar menggantikan bahan bakar minyak.
- SiC (silikon karbida atau atau karborondum).
- Na2SiO3 (Natrium silikat), untuk pengisi pembuatan sabun
detergen.
h. Belerang (S)
- Untuk memproduksi senyawa asam sulfat
(H2SO4).
Gambar 3.22
i. Krom (Cr)
Gambar 3.23
j. Tembaga (Cu)
- Untuk instalasi dan peralatan listrik.
- Membuat berbagai perabot dan barang kerajinan.
- Membuat paduan logam, kuningan (paduan 67%
dan 33% zn, perunggu (paduan 90% Cu dan 10%
Zn.
Gambar 3.24
k. Seng (Zn)
-
l. Besi (Fe)
- Sebagai kerangka bangunan, kendaraan, dan
peralatan pertanian.
- Bahan baku berbagai macam baja.
- Senyawa besi Fe4[Fe(CN)6]3, sebagai pigmen
warna biru pada cat.
- Senyawa Fe3 [Fe(CN)6]2 sebagai tinta cetak biru
(blueprint), untuk gambar rancang bangun.
- Senyawa FeCl3 terkandung pada tablet kurang
darah.
Gambar 3.25
m. Oksigen (O2)
- Digunakan untuk pernapasan semua makhluk hidup.
- Dalam keadaan cair untuk bahan-bahan roket.
- Untuk bantuan pernapasan, misalnya pasien di
rumah sakit, pendaki gunung, dan penyelam.
- Digunakan dalam industri logam, pembuatan baja,
dan industri kimia.
- Untuk penanganan limbah.
Gambar 3.26
n. Nitrogen (N2)
Gambar 3.27
- Gas N2 untuk mengisi ban mobil karena pemuaian termalnya yang konstan.
- Nitrogen cair digunakan untuk pembekuan
makanan secara cepat, N2 mempunyai titik didih
rendah.
- Sebagai bahan pembuatan NH3, NH3 merupakan
bahan pembuatan pupuk asam nitrat, dan bahan
peledak.
- N2H2 (hidrozin) digunakan sebagai bahan bakar
roket.
111
112
jika
terhirup
113
114
115
116
: 2H+ + 2e H2
Anoda
: 2F-
F2 + 2e
: Na+ + e Na
Anoda (karbon)
: 2Cl- Cl2 + 2e
+ 42 He
221
85 Bi
+ 2 01n
Li+(l) + Cl-(l)
Katoda: Li+(l) + e Li
Anoda: Cl(l)
12 Cl2(g) + e
117
118
Katoda
+ tangki besi
bertindak
_ sebagaikatoda
ion
ion
leburan kryolit
lapisan elektrolit
yang membeku
dipermukaan
lapisan karbon
jalan keluar
NaCl(l)
Na+(l) + Cl(l)
Na+(l) + e Na(l)
Cl(l)
12 Cl2(g) + e
leburan alumunium
(s)
(l)
Na(s) + RbCl(l)
Na(s) + CsCl
(l)
(s)
NaCl + Rb
(l)
(s)
NaCl + Cs
(l)
(s)
Larutan MgCl2 diperoleh dengan menguapkan airnya sehingga diperoleh kristal MgCl2, kemudian kristal MgCl2 dicairkan dan dielektrolisis.
MgCl2(l)
Mg2+ + 2Cl
(l)
(l)
Katoda: Mg2+(l) + 2e
Mg(s)
Anoda: 2Cl(l)
Cl2(g) + 2e
MgCl2
Mg + Cl2
2) Proses elektrolisis
- Al2O3 dicampur dengan kriolit, berfungsi sebagai pelarut dan
menurunkan titik didih Al2O3 dari 2000oC menjadi 1000oC.
-
CAIRAN
ELEKTROLIT
ANODE KARBON
TUNGKU KARBON
LELEHAN
(KATODE)
ALUMUNIUM
Gambar 3.29
119
120
6O2-
3O2 + 12e
2Al2O3
4Al + 3O2
2) Dalam industri
Produksi H2SO4 dalam industri dapat dibuat melalui 2 cara, yaitu proses kontak dan proses kamar timbal.
a) Proses kontak
Bahan dasar: SO2 yang diperoleh dari pembakaran belerang reaksi
selanjutnya adalah mereaksikan gas SO2 bersih dengan gas O2 pada
suhu 400oC dengan katalis V2O5 (vanadium pentaoksida).
Reaksi:
2SO2(g) + O2(g)
2SO3(g)
asam nitrosil
j. Pembuatan Cr
Logam kromium diperoleh melalui proses alumino thermit mereduksi Cr2O3 dengan aluminium.
Cr2O3(s) + 2Al 2Cr(l) + Al2O3(s)
121
122
k. Pembuatan Besi
Pengolahan
logam
besi
dilakukan dalam tanur tinggi,
melalui proses reduksi bijih
besi (Fe2O3, Fe3O4) dengan
karbonmonoksida meliputi
tahap-tahap sebagai berikut.
a. Daerah pemanasan
450o - 750o
3Fe2O3+CO
2Fe3O4+CO2
750o - 1000o
Fe3O4+CO
3FeO+CO2
1000o - 1300o
3Fe+CO2
FeO+CO
1300o - 1500o
(400 - 750)oC.
b. Daerah reduksi
(750 - 1000)oC.
c. Daerah karburasi
(1000 - 1300)oC.
d. Daerah pencairan
udara panas
kerak
tempat
keluarnya besi
tempat
keluarnya
kerak
(1300 - 1500)oC.
Gambar 3.30
1) Daerah Pemanasan
Pada daerah pemanasan karbonat, sulfida dan zat organik yang ada
pada bijih besi dioksidasi dan kokas dibakar menjadi CO2 yang
kemudian oleh kokas lain CO2 direduksi menjadi CO.
Reaksi:
C(kokas) + O2(g) CO2(g)
CO2(g) + C(kokas) 2CO(g)
gasCO ini yang selanjutnya akan mereduksi bijih besi.
2) Daerah Reduksi
Pada daerah reduksi ini baik Fe2O3 dan Fe3O4 direduksi oleh gas CO
menjadi Fe.
Reaksi:
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe(s) + CO2(g)
Fe3O4(s) + 4CO(g) 3Fe(s) + 4CO2(g)
3) Daerah Karburasi
Pada daerah karburasi ini besi reduksi menyerap karbon untuk
menurunkan titik cairnya.
4) Daerah Pencairan
Pada daerah pencairan ini kerak (CaSiO3) mencair. Cairan kerak dan
besi cair dialirkan melalui lubang yang berbeda karena perbedaan
massa jenis. Biasanya besi cair ini masih tercampur dengan beberapa
zat di antaranya karbon, silikat, belerang maka besi cair ini disebut
sebagai besi kasar (pig iron).
Untuk mendapatkan jenis besi yang bermacam-macam adalah dengan
mengurangi kadar karbonnya.
1) Besi tuang dengan kadar C antara 2,5 - 4,5%
Bersifat keras dan rapuh biasa digunakan untuk setrika besi dan
wajan besi.
2) Besi baja dengan kadar C antara: 1,5 - 0,2%
Bersifat kuat dan ulet biasa digunakan untuk kerangka jembatan
dan mobil.
3) Besi tempa dengan kadar C antara 0,12 - 0,25%
Bersifat kesat biasa digunakan untuk paku, rantai, dan lain-lain.
l. Pembuatan Baja
Baja adalah paduan logam besi dengan unsur lain. Pembuatan baja
dari besi kasar (pig iron) harus melalui pross-proses sebagai berikut.
1) Menurunkan kadar C dalam besi kasar dari 3 - 4% menjadi -0,2 - 1,5%.
2) Membuang pengotor Si, Mn, dan P.
3) Menambahkan unsur logam lain sesuai dengan jenis baja yang
diinginkan (Ni, Cr, Mn, dll).
Proses pembuatan baja yang banyak digunakan sekarang adalah
proses tungku oksigen karena lebih praktis dan efisien. Tungku oksigen
merupakan silinder baja dengan pelapis bersifat basa pada bagian
dalamnya. Mula-mula ke dalam tungku dimasukkan besi kasar, besi
bekas, dan kapur (CaO). Kemudian oksigen murni ditiupkan ke dalam
campuran yang berupa cairan panas. Oksigen akan bereaksi dengan
karbon menjadi CO2 dan pengotornya akan terpisah.
m. Pengolahan Tembaga
Kalkopirit (CuFeS2) merupakan bijih tembaga yang digunakan
untuk menghasilkan tembaga. Untuk mengolah CuFeS2 menjadi
tembaga harus melalui empat tahap, yaitu pengapungan (pemekatan),
pemanggangan, peleburan, dan elektrolisis.
Melalui pengapungan bijih tambaga yang hanya mengandung 0,5%
Cu akan diperoleh bijih besi pekat yang mengandung 20 - 40% Cu.
123
124
Kemudian bijih pekat dipanggang untuk mengubah bijih pekat menjadi besi sulfida.
4CuFeS2 + 9O2 2Cu2S + 2Fe2O3 + 6SO2
Bijih yang sudah dipanggang dilebur dan dihasilkan dua lapisan.
Lapisan bawah adalah Copper matte yang mengandung Cu2S dan besi
leleh. Lapisan atas adalah kerak silikat yang mengandung FeSiO3.
Copper matte yang dihasilkan dipindahkan ke tungku lain dan ditiupkan udara sehingga menghasilkan blister copper (tembaga lepuh).
2Cu2S + 3O2 2Cu2O + 2SO2
Cu2S + Cu2O 2Cu + SO2
Blister copper mengandung 98 - 99% Cu dan masih mengandng
pengotor besi, seng, perak, emas, dan platina. Untuk menghilangkan
pengotor-pengotor tersebut dilakukan elektrolisis. Sebagai anoda
digunakan blister copper dan sebagai katoda tembaga murni,
sedangkan elektolitnya larutan CuSO4.
CuSO4(aq)
Cu2+(aq) + SO42-(aq)
Katoda:
Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)
Anoda:
Cu(s)
Cu2+(aq) + 2e
Cu(s)
Cu(s)
Zn(s) + CO(g)
o. Pembuatan O2
Pembuatan gas oksigen untuk keperluan industri dengan cara
penyulingan bertingkat udara cair bersama dengan pembuatan gas
nitrogen.
Di laboratorium gas O2 dihasilkan dari pemanasan KClO3 dan HgO.
Reaksi:
2KClO3(s) 2KCl(s) + 3O2(g)
2HgO(s)
2Hg(l) + O2(g)
p. Pembuatan N2
Dalam industri gas nitrogen diperoleh dari udara bersama gas
oksigen, melalui penyulingan bertingkat udara yang dicairkan.
Berdasarkan perbedaan titik didih N2 (-197oC) dan O2 (-183oC) akan
terbentuk fraksi nitrogen bagian atas dan fraksi oksigen bagian bawah.
Di laboratorium gas-gas N2 dapat diperoleh dengan cara peruraian
NH4NO2 dengan cara pemanasan:
NH4NO2(aq) 2H2O(l) + N2(g)
q. Pembuatan Karbon
Kokas diperoleh dari pemanasan materi karbon tanpa adanya
oksigen pada suhu tinggi (sampai 1000oC). Arang diperoleh dari
pembakaran zat organik dengan oksigen terbatas pada suhu yang tingi.
Arang akan menjadi karbon aktif apabila dipanaskan dengan uap air.
Pembakaran gas alam secara tidak sempurna akan menghasilkan jelaga
berupa uap hitam. Jelaga merupakan paratikel-partikel karbon yang
sangatt kecil dan dapat diendapkan dengan pengendap elektron statik.
Latihan 9
1.
2.
3.
4.
5.
125
126
nc i
u
K
a
Ka t
Gas mulia
Halogen
Alkali
Alkali tanah
Periode tiga
Transisi
RANGKUMAN
-
127
128
129
130
ELATIHAN SOAL
Eo = +0,54 volt
c. H2 + Cl2 2HCl
d. 2Na2S2O3 + I2 Na2S4O6 +
2NaI
e. Cl2 + 2KI 2KCl + I2
14. Pernyataan tentang sifat-sifat
golongan alkali yang benar
adalah ....
a. energi ionisasi K lebih kecil
daripada energi ionisasi Na
b. jari-jari atom Rb lebih kecil
daripada jari-jari atom K
c. sifat basa Na lebih kuat
daipada sifat basa Rb
d. sifat reduktor Li lebih kuat
daipada K
e. afinitas elektron Cs paling
besar
15. Urutan kekuatan basa dari
logam alkali yang benar adalah ....
a. LiOH < KOH < NaOH
b. KOH < LiOH < NaOH
c. LiOH < NaOH < KOH
d. NaOH < KOH < LiOH
e. NaOH < LiOH < KOH
16. Apabila logam alkali dipanaskan dengan gas nitrogen maka
akan terbentuk senyawa yang
disebut ....
a. nitrida
d. hidrida
b. karboksida e. hidroksida
c. halida
17. Diketahui warna nyala dari
logam logam alkali:
I. putih
II. merah jingga
III. merah karmin
IV. hijau muda
Yang merupakan warna nyala
dari logam stronsium dan
barium adalah ....
a. I dan III
d. I dan IV
b. II dan III
e. I dan II
c. III dan IV
131
132
b.
c. NH3
e. Cu(NH3)4
133
134
e. CuCl2
135