Anda di halaman 1dari 16

1.4.

SINABUNG, SUMATERA UTARA

KETERANGAN UMUM
Nama Lain

: -

Nama Kawah

: Kawah I, Kawah II, Kawah III, Kawah IV

Lokasi
a. Geografi Puncak

: 3o10' Lintang Utara dan 98o23,5' Bujur Timur

b. Administrasi

: Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara .

Ketinggian

: 2460 m dpl

Kota Terdekat

: Kabanjahe, Berastagi

Tipe Gunungapi

: Strato

Lokasi Pos PGA

: Jl. Ndokun Siroga, Desa Surbakhti,Kecamatan Simpang


Empat, Kabupaten Karo.

PENDAHULUAN
Cara Mencapai Puncak
Cara pencapaian ke lokasi puncak G. Sinabung, dapat ditempuh dari kota Bandung
Medan dengan angkutan udara. Dari kota Medan dapat menggunakan kendaraan
bermotor hingga Kabanjahe atau ibukota kecamatan, desa maupun kampung yang
terdekat untuk menempuh jalan ke arah puncak (Desa Tiga Pancur Kecamatan Simpang
Empat, Kampung Guru Kinayan, atau dari arah timur laut).

SEJARAH LETUSAN
Gunungapi Sinabung merupakan gunungapi tipe B. Sejarah kegiatan gunungapi ini,
khususnya yang berupa letusan tidak banyak diketahui dan tidak terdapat dalam catatan
sejarah dan literatur. Kegiatan vulkanik yang tercatat adalah sebagai berikut:
Sebelum
1600
1912
2010

aktivitas terakhir yang ditimbulkan oleh gunungapi ini berupa muntahan batuan piroklastik
serta aliran lahar yang mengalir ke arah selatan.
Aktivitas solfatara terlihat di puncak dan lereng atas.
27 Agustus 7 April terjadi beberapa kali letusan yang diantaranya merupakan letusan freatik.
Status G. Sinabung berubah dari tipe-B menjadi tipe-A.

GEOLOGI
Morfologi
Geomorfologi G. Sinabung dibagi menjadi 4 satuan morfologi berdasarkan
morfografi dan morfogenesa, yaitu :
1. Perbukitan Sedimen
2. Perbukitan Vulkanik
3. Kerucut Gunungapi
4. Puncak Gunungapi
Stratigrafi
Gunungapi Sinabung mempunyai satu khuluk, yang terdiri atas 25 satuan batuan
erupsi primer dari kawah pusat, dan 1 endapan batuan gunungapi sekunder. Endapan Pra
Sinabung di daerah ini berupa Satuan endapan Batugamping dan Endapan Aliran
Piroklastik Toba.
Kajian foto radar dan telaahan sebaran pola morfologi yang ditunjang dengan
penyelidikan langsung di lapangan, terutama mengenai kontak antara satu satuan batuan
dengan satuan batuan lainnya yang berumur lebih muda dan atau lebih tua, maka
stratigrafi gunungapi daerah pemetaan berturut-turut dari tua ke muda, dapat dirinci
sebagai berikut:
1. Endapan Batugamping (Pgp)
2. Endapan Aliran Piroklastik Toba (QTb)
3. Aliran Piroklastik Sinabung 1 (QsP1)
4. Aliran Lava Sinabung 1 (QsL1)
5. Aliran Lava Sinabung 2 (QsL2)
6. Endapan Lahar Sinabung (QsLh)

7. Aliran Piroklastik Sinabung 2 (QsP2)


8. Aliran Lava Sinabung 3 (QsL3)
9. Aliran Lava Sinabung 4 (QsL4)
10. Aliran Lava Sinabung 5 (QsL5)
11. Aliran Piroklastik Sinabung 3 (QsP3)
12. Aliran Lava Sinabung 6 (QsL6)
13. Aliran Lava Sinabung 7 (QsL7)
14. Aliran Lava Sinabung 8 (QsL8)
15. Aliran Lava Sinabung 9 (QsL9)
16. Aliran Piroklastik Sinabung 4 (QsP4)
17. Aliran Lava Sinabung 10 (QsL10)
18. Aliran Lava Sinabung 11 (QsL11)
19. Aliran Lava Sinabung 12 (QsL12)
20. Aliran Piroklastik Sinabung 5 (QsP5)
21. Aliran Lava Sinabung 13 (QsL13)
22. Aliran Lava Sinabung 14 (QsL14)
23. Aliran Piroklastik Sinabung 6 (QsP6)
24. Aliran Lava Sinabung 15 (QsL15)
25. Aliran Piroklastik Sinabung 7 (QsP7)
26. Aliran Lava Sinabung 16 (QsL16)
27. Aliran Lava Sinabung 17 (QsL17)
28. Aliran Piroklastik Sinabung 8 (QsP8)
29. Endapan Alluvium (Qa)
Struktur Geologi
Gunungapi Sinabung terbentuk pada tepian Baratlaut patahan cekungan Toba Tua.
Garis patahan Strike Slip mengiri sepanjang batas bagian barat Toba, yang bagian
atasnya terbentuk Gunungapi Sinabung menerus ke Timurlaut hingga Gunungapi Sibayak
merupakan sesar orde kedua.
Struktur Sesar Normal dijumpai di daerah Danau Kawar. Sesar Normal Kawar ini
merupakan sesar orde ketiga. Sesar tersebut kehilangan tekanan dan mengalami
penurunan di bagian Selatan yang merupakan hanging wall nya. Sesar ini dicirikan oleh
morfologi triangular facet yang menjadi salah satu penciri sesar normal.

Selain struktur sesar, struktur lainnya seperti Struktur kelurusan topografi yang
pada umumnya menunjukkan orientasi BaratDaya-TimurLaut serta struktur kawah juga di
temukan pada bagian puncak Gunungapi dengan orientasi BaratLaut-Tenggara.

Peta Geologi G. Sinabung

GEOFISIKA
Seismik

Grafik Kegempaan Gunungapi Sinabung periode 1 16 September 2010

Grafik Energi Gunungapi Sinabung periode 1 16 September 2010.

Energi kumulatif dihitung dari gempa vulkanik. Selama periode pengamatan, terjadi
3 kali letusan, yang sebenarnya tidak terlalu ekstrim. Jika dilihat dari grafik energi
kumulatifnya tidak terjadi suatu kenaikan energi pelepasan yang sangat tajam yang berarti
keluaran energinya tidak terjadi secara besar besaran.

Gambar Tampilan 3 Dimensi pusat sumber gempa gunungapi Sinabung

16-Sep-10

17-Sep-10

16-Sep-10

17-Sep-10

2053.686

15-Sep-10

2053.688

15-Sep-10

2053.690

14-Sep-10

2053.692

14-Sep-10

2053.694

13-Sep-10

2053.696

13-Sep-10

2053.698

Grafik Pengukuran EDM SNB1-SNB3

98 27 09,8

Letusan
17-Sep-10

98 24 34,0

17-Sep-10

98 24 20,6

17-Sep-10

98 24 50.5

16-Sep-10

98 25 24,5

16-Sep-10

SIANG
15-Sep-10

BUJUR (BT)

16-Sep-10

PAGI
15-Sep-10

14-Sep-10

13-Sep-10

12-Sep-10

Letusan

13-Sep-10

12-Sep-10

10-Sep-10

11-Sep-10

1129.465

15-Sep-10

14-Sep-10

13-Sep-10

12-Sep-10

10-Sep-10

3 08 15,3

11-Sep-10

10-Sep-10

LINTANG (LU)

10-Sep-10

3 09 49.6

10-Sep-10

9-Sep-10

10-Sep-10

09-Sep-10

9-Sep-10

8-Sep-10

3 10 41,4

12-Sep-10

1129.460
09-Sep-10

12-Sep-10

1129.461

8-Sep-10

7-Sep-10

3 10 43,4

11-Sep-10

1129.462
08-Sep-10

6-Sep-10

11-Sep-10

1129.463

7-Sep-10

07-Sep-10

5-Sep-10

3 10 55,7

10-Sep-10

9-Sep-10

8-Sep-10

6-Sep-10

07-Sep-10

10-Sep-10

9-Sep-10

8-Sep-10

7-Sep-10

5-Sep-10

4-Sep-10

Letusan

7-Sep-10

6-Sep-10

Letusan

6-Sep-10

05-Sep-10

SNB5

4-Sep-10

3-Sep-10

SNB4

04-Sep-10

2-Sep-10

SNB3

3-Sep-10

03-Sep-10

SNB2

5-Sep-10

4-Sep-10

2-Sep-10

1-Sep-10

NAMA TITIK

5-Sep-10

2053.700
02-Sep-10

SNB1

4-Sep-10

2053.704

3-Sep-10

1129.464

3-Sep-10

1129.465

1-Sep-10

1129.464

2-Sep-10

1129.465

2-Sep-10

31-Aug-10

01-Sep-10

31-Aug-10

31-Aug-10

1-Sep-10

Jarak Miring (m)

NO

1-Sep-10

Jarak Miring (m)

DEFORMASI

EDM
Tabel Posisi Titik Benchmark EDM
0

TINGGI
1307

1436

1626

1493

1237

1129.464
SORE

1129.463

1129.462

1129.461

1129.460

1129.463

1129.462

1129.461

1129.460

Grafik Pengukuran EDM SNB1-SNB2

2053.702
Siang

2053.700

2053.698

2053.696

2053.694

2053.692

2053.690

2053.688

Sore

Siang

5621.730
5621.728
5621.726
5621.724
5621.722
5621.720
5621.718
5621.716

--

201
0-09
-15

201
0-09
-14

201
0-09
-13

201
0-09
-12

201
0-09
-11

201
0-09
-10

201
0-09
-09

201
0-09
-08

201
0-09
-07

201
0-09
-06

201
0-09
-05

201
0-09
-04

201
0-09
-17

Sore

5621.730
5621.728
5621.726
5621.724
5621.722
5621.720
5621.718
5621.716

201
0-09
-16

Jarak Miring (m)

Pagi

Letusan

5621.730
5621.728
5621.726
5621.724
5621.722
5621.720
5621.718
5621.716

Tanggal

Grafik Pengukuran EDM SNB5 SNB4

Tiltmeter
Pemantauan deformasi di Gunung Sinabung juga dilakukan dengan memasang
stasiun tiltmeter di sebelah tenggara dari Gunung Sinabung. Pengiriman data dilakukan
secara telemetri dengan menggunakan radio pancar dari stasiun ke Pos PGA di Desa
Surbakti.

Grafik Pengukuran Deformasi G. Sinabung dengan Tiltmeter

GEOKIMIA
Kimia Air
Tabel Hasil Pengukuran Suhu Air Panas Guru Kinayan G. Sinabung
Suhu Air
Tanggal
Danau Lau
MAP Guru Kinayan 1
MAP Guru Kinayan 2
Kawar
30/08/2010
36.50C
44.50C
04/09/2010
25.3 C
36.50C
44.50C
07/09/2010
36.60C
44.90C
09/09/2010
37.00C
45.00C
11/09/2010
37.40C
45.10C
12/09/2010
37.20C
44.90C
13/09/2010
37.10C
45.20C
14/09/2010
37.20C
45.50C
16/09/2010
37.20C
44.70C
o
o
03 07' 40,7'' LU
03 07' 39,3'' LU
Koordinat
o
o
098 23' 43,7'' BT
098 23' 35,7'' BT

48

44
46
42

40
44
38

36

42

Temperatur MAP Guru Kinayan 2 (0C)

Temperatur MAP Guru Kinayan 1 (0C)

46

27
-A
ug
-1
29
0
-A
ug
-1
0
31
-A
ug
-1
0
02
-S
ep
-1
0
04
-S
ep
-1
0
06
-S
ep
-1
0
08
-S
ep
-1
0
10
-S
ep
-1
0
12
-S
ep
-1
0
14
-S
ep
-1
0
16
-S
ep
-1
0
18
-S
ep
-1
0
20
-S
ep
-1
0

34

Tanggal
Col 1 vs MAP Guru Kinayan 1
Col 1 vs MAP Guru Kinayan 2

Grafik perubahan suhu air panas Guru Kinayan dari tanggal 30 Agustus 16 September 2010

Tabel Hasil Analisis Kimia Air Danau-Danau di Sekitar G. Sinabung


Parameter

Unit

Danau Lau
Kawar
30/08/2010

Danau Lau
Kawar
05/09/2010

Danua Mardinding
04/09/2010

Kekeruhan

FTU

Warna

TCU

Bau

Tidak berbau

Tidak berbau

Tidak berbau

Rasa

Tidak berasa

Tidak berasa

Tidak berasa

DHL

S/cm

pH

60

177

116

7.5

7.4

7.7

Ca

mg/L

6.4

5.6

7.6

Mg

mg/L

1.3

0.7

3.4

Fe

mg/L

0.09

0.8

0.05

Mn

mg/L

0.25

0.15

0.1

mg/L

t. d.

t. d.

t. d.

Na

mg/L

0.2

5.3

12.2

NH 4+

mg/L

0.4

0.6

0.4

HCO3-

mg/L

19.7

22

31.5

Cl

mg/L

3.2

5.1

13

SO4

mg/L

2.4

4.6

4.6

SiO2

mg/L

14.9

15.4

64.1

Tabel Hasil Analisis Kimia Air Danau-Danau di Sekitar G. Sinabung

Parameter

Unit

MAP Guru
Kinayan
30/08/2010

MAP Guru
Kinayan
04/09/2010

MAP Guru
Kinayan 2
30/08/2010

MAP Guru
Kinayan 2
04/09/2010

Kekeruhan

FTU

30

15

10

Warna

TCU

Bau

Tidak berbau

Tidak berbau

Tidak berbau

Tidak berbau

Rasa

Tidak berasa

Tidak berasa

Tidak berasa

Tidak berasa

1120

1096

1876

1885

6.4

6.4

6.6

6.7

DHL

S/cm

pH
Ca

mg/L

103.3

102.5

161.6

166.4

Mg

mg/L

41.4

42.2

64.1

79

Fe

mg/L

0.17

1.25

0.19

0.17

Mn

mg/L

1.02

0.84

1.41

1.26

mg/L

t. d.

t. d.

t. d.

t. d.

Na

mg/L

76.7

98.4

188

122.4

NH 4+

mg/L

0.1

0.2

0.5

HCO3-

mg/L

264.3

279.6

315.2

313.3

Cl

mg/L

115.8

118.5

304.1

308.4

SO4

mg/L

186.4

192.8

296

264.7

SiO2

mg/L

85.3

84.8

88.8

90

Kimia Gas
Tabel Hasil Pegukuran Gas Vulkanik di Udara Pasca Letusan 30 Agustus, 3 September, 7 September 2010

CH 4
CO2
CO
SO2
H2S

Unit
% LEL
% vol.
ppm
ppm
ppm

CH 4
CO2
CO
SO2
H2S

Unit
% LEL
% vol.
ppm
ppm
ppm

CH 4
CO2
CO
SO2
H2S

Unit
% LEL
% vol.
ppm
ppm
ppm

30 Agustus 2010
Danau Lau Kawar
MAP Guru Kinayan
Desa Sukanalu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3 September 2010
Desa Suka Meriah
MAP Guru Kinayan
Desa Sukanalu
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
7 September 2010
Desa Suka Meriah
Desa Guru Kinayan
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

Tabel Hasil Pegukuran Fluks Gas SO 2 dalam Hembusan Asap G. Sinabung


Tanggal
4/9/2010
5/9/2010

Flux SO2
972 ton/hari
496 ton/hari

Cuaca saat pengukuran


Cerah
Cerah

9/9/2010
11/9/2010
13/9/2010
14/9/2010

394
478
409
817

ton/hari
ton/hari
ton/hari
ton/hari

Cerah, berawan
Cerah, berawan
Cerah, berawan
Cerah

ton/hari

Fluks SO2 dalam Hembusan Asap G. Sinabung

Series1, 05Sep-14, 972

Series1, 06Sep-14, 496

Series1, 15Sep-14, 817

Series1, 12Series1, 10- Sep-14, 478 Series1, 14Sep-14, 409


Sep-14, 394

Grafik Nilai fluks gas SO2 dalam hembusan asap G. Sinabung 4 14 September 2010.

MITIGASI BENCANA GUNUNGAPI


Kegiatan G. Sinabung dipantau secara menerus baik secara visual dan kegempaan
dari Pos Pengamatan G. Sinabung
Visual
Berdasarkan pengamatan visual di lapangan G. Sinabung seringkali tertutup kabut, namun
pada saat gunung tampak jelas terlihat hembusan asap tipis hingga tebal berwarna putih
bertekanan lemah hingga sedang dengan ketinggian lk. 50 - 200 m di atas kawah.

Seismik

Gambar Jaringan Seismik dan Deformasi G. Sinabung

KAWASAN RAWAN BENCANA GUNUNGAPI


Berdasarkan sifat erupsi dan keadaan G.Sinabung saat ini, maka potensi bahaya
erupsi yang mungkin terjadi, adalah berupa: aliran piroklastik (awan panas), jatuhan
piroklastik (lontaran batu pijar dan hujan abu), aliran lava serta lahar. Berdasarkan potensi
bahaya yang mungkin terjadi, kawasan rawan bencana G. Sinabung dapat dibagi menjadi
tiga tingkat kerawanan dari rendah ke tinggi, yiatu: Kawasan Rawan Bencana I, Kawasan
Rawan Bencana II dan Kawasan Rawan Bencana III.

KAWASAN RAWAN BENCANA III (KRB-III)


Kawasan rawan bencana III (KRB III), adalah kawasan yang sangat berpotensi
terlanda awan panas, aliran dan guguran lava, lontaran batu (pijar), hujan abu lebat dan
gas beracun.
Kawasan rawan bencana III (KRB III) G.Sinabung terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. Kawasan rawan bencana terhadap aliran massa (awan panas, aliran dan guguran
lava), dan gas beracun.
b. Kawasan rawan bencana terhadap material lontaran batu (pijar) dan jatuhan hujan abu
lebat.

KAWASAN RAWAN BENCANA II (KRB-II)


Kawasan rawan bencana II (KRB II), adalah kawasan yang berpotensi terlanda
awan panas, aliran lava, guguran lava, lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat. Kawasan
ini dibedakan menjadi dua bagian:
a) Kawasan rawan bencana terhadap aliran massa (awan panas, aliran dan guguran
lava).
b) Kawasan rawan bencana terhadap material lontaran batu (pijar) dan hujan abu lebat.
KAWASAN RAWAN BENCANA I (KRB-I)
Kawasan rawan bencana I (KRB I) adalah kawasan yang berpotensi terlanda lahar
dan tertimpa hujan abu. Apabila letusannya membesar, maka kawasan ini kemungkinan
berpotensi tertimpa lontaran batu (pijar) berdiameter lebih kecil dari 2 cm. Kawasan rawan
bencana I (KRB I) ini dibedakan menjadi dua bagian, yakni:
a) Kawasan rawan bencana terhadap aliran massa (lahar).
b) Kawasan rawan bencana terhadap material jatuhan (hujan abu dan lontaran batu
(pijar).

Peta Kawasan Rawan Bencana Gunungapi Sinabung

DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, A.R., 2010, Pemetaan Kawasan Rawan Bencana G. Sinabung, Pusat
Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi; Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral.
Prambada, O., 2010, Pemetaan Geologi G. Sinabung, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi; Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Santoso, M. S., 1992, Berita Berkala Vulkanologi, G. Sinabung (B), Direktorat
Vulkanologi; Direktorat Jenderal Geologi dan Sumber Daya Mineral; Departemen
Pertambangan dan Energi.
Van Padang, N., 1951, Catalogue of Active Volcanoes of The World Including Solfatara
Fields, International Volcanological Association, Napoli, Italia.
http://portal. vsi.esdm.go.id/joomla/

Anda mungkin juga menyukai