Bab I 2 3
Bab I 2 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Analis kesehatan adalah petugas yang bekerja di laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan laboratorium sebagai penunjang diagnosa dokter.
Seorang analis harus memiliki keterampilan dan tanggung jawab yang tinggi
dalam pemeriksaan sampel. Hal ini berhubungan dengan adanya resiko yang
fatal jika terjadi kesalahan. Profesi apapun sudah semestinya dilakukan
dengan ketulusan, seperti juga menjadi seorang analis yang berhubungan
dengan nyawa manusia (Titah, 2009).
PKMD merupakan singkatan dari Praktek Klinik Masyarakat Desa.
Praktek Klinik Masyarakat Desa adalah salah satu kurikulum wajib yang
harus ditempuh oleh mahasiswa Analis kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Wiyata Husada Samarinda, selain untuk memenuhi kewajiban
akademik, diharapkan kegiatan tersebut dapat menjadi jembatan penghubung
antara dunia kesehatan dan dunia pendidikan serta dapat menambah
pengetahuan mengenai dunia kesehatan sehingga mahasiswa akan mampu
menghadapi dunia kerja nantinya (Titah, 2009).
Paktek klinik merupakan komponen penting dan tahapan yang paling
ditunggu oleh sebagian besar mahasiswa. Berbeda dengan praktek klinik
dalam kurikulum terdahulu, praktek klinik dalam KBK (kurikulum berbasis
kompentensi),
dirancang
sebagai
modul
klinik
terintegrasi
yang
pengetahuan
dilaboratorium
dan
penggunaan
instrumentasi.
diagnosis,
pemberian
pengobatan
dan
pemantauan
hasil
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis pemeriksaan di puskesmas sungai siring
samarinda.
2. Untuk mengetahui jumlah pemeriksaan di puskesmas sungai siring
samarinda.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Puskesmas
Puskesmas atau pusat kesehatan masyarakat menurut Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004 adalah UPTD Kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab melenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah
kerja. Menurut Depkes RI 1991 Puskesmas organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga
membina peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara
menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok (Menkes, 2004).
Wilayah kerja puskesmas bisa satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografis dan
keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan
yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
(Menkes, 2004).
Pelayanan kesehatan yang diberikan di puskesmas adalah pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan pengobatan, upaya pencegahan,
peningkatan kesehatan dan pemulihan kesehatan yang ditujukan kepada
semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak
pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia (Menkes, 2004).
2.2 Puskesmas Sungai Siring
2.2.1 Lokasi Kerja
Puskesmas Sungai Siring, merupakan salah satu puskesmas yang ada di
wilayah Sungai Siring Samarinda Utara. Lokasi Puskesmas Sungai Siring,
berada di jalan Raya Samarinda-Bontang KM.23. Puskesmas Sungai Siring
memiliki 53 orang Pegawai yang jumlahnya dapat dilihat ditabel 2.1.
Tabel 2.1 Tenaga Kesehatan Puskesmas Sungai Siring Samarinda Utara
No
Jenis Tenaga Profesional
1.
Kepala puskesmas
2.
Kasubag TU
3.
Dokter Umum
4.
Dokter Gigi
5.
Perawat
6.
Perawat Gigi
7.
Bidan
8.
Apoteker
9.
Asisten Apoteker
10.
Analis
11.
Nutrisionis
12.
Sanitarian
13.
Administrasi/ Umum
14.
Cleaning Service
15.
Wakar
16.
Laundry
17.
Sopir
Jumlah
JumlahTenaga
1 orang
1 orang
3 orang
1 orang
16 orang
1 orang
10 orang
1 orang
2 orang
3 orang
1 orang
1 orang
3 orang
6 orang
1 orang
1 orang
1 orang
53 Orang
Mobil Pusling
:1 unit
Ruang Administrasi
Ruang KIA
Laboratorium
Apotek
Tata Usaha
Poli Umum
Poli Gigi
Ruang Bayi
UGD
Ruang Ibu Nifas
Ruang Dokter
Ruang Perawat
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
:1(Satu)
2. Sentrifuge
3. Reagen reagen untuk pemeriksaan hematologi manual
4. Alat alat automatic untuk pemeriksaan kimia darah
5. Tabung reaksi, rak tabung reaksi serta tabung sahli
6. Objek glass, cover glass, serta bilik hitung
7. Rak Pengencatan
8. Hemoglobin Sahli
9. Autoclick dan Lanset
b. Prasarana
1. Meja dan Kursi
2. Meja pemeriksaan
3. Tempat sampah Medis dan Non Medis
4. Lemari Buku
2.2.7 Jenis Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Sungai Siring
Samarinda.
Puskesmas Sungai Siring melayani 6 jenis pemeriksaan yang dapat dilihat
pada tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jenis Pelayanan Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas Sungai Siring
No
1
2
3
4
Pemeriksaan
Hematologi
Jenis Pemeriksaan
Hemoglobin, Trombosit, Leukosit, Laju Endap
Kimia
Immunologi
Parasitologi
: Dengan CuSo4.
: Dengan mengukur kadar Fe dalam darah
: Dengan mengukur jumlah oksigen untuk
menjenuhkan darah sehingga terbentuk oksiHb.
d.Cara kolorimetrik
pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang
mungkin ada (Guyton, 1995).
Leukosit rendah (disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh
agranulositosis, anemia aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi
virus (misalnya dengue), keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab
dari segi obat antara lain antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol
(Guyton, 1995).
2.3.3 Laju Endap Darah
Laju endap darah (LED) adalah sebuah pengukuran seberapa cepat sel
sel darah merah jatuh kedasar sebuah tabung uji. Ketika pembengkakan dan
peradangan hadir, protein darah mengumpul dan menjadi lebih berat dari
biasanya. Jadi ketika diukur, mereka mengendap dan berkumpul lebih cepat
di bagian bawah dari tabung uji. Umumnya, semakin cepat sel sel darah
turun, lebih parah peradangan. LED adalah gambaran komposisi plasma dan
perbandingan antara eritrosit dan plasma. Darah dengan antikoagulan yang
dimakksudkan kedalam tabung bervolume kecil dan diletakan tegak lurus
selama 1 jam akan menunjukkan pengendapan eritrosit dengan kecepatan
yang ditentukan oleh rasio permukaan perbandingan volume eritrosit
(Hardjoene, 2000).
Darah normal mempunyai LED relatif kecil karena pengendapan
eritrosit akibat tarikan gravitasi di imbangi oleh tekanan ke atas akibat
perpindahan. Bila viskositas plasma tinggi atau kadar kolesterol meningkat
tekanan keatas mungkin dapat menetralisasitarikan kebawah terhadap setiap
sel atau gumpalan sel. Sebaliknya setiap keadaan yang meningkatkan
penggumpalan atau perletakan satu dengan yang lain akan meningkatkan
LED (Isbister, 2000).
Penentuan nilai LED secara umum telah digunakan dalam pengobatan
klinik, menegakkan diagnosis, mengetahui penyakit secara dini dan
memantau
perjalanan
penyakit
seperti
tuberkolosa
dan
reumatik.
10
11
mencerminkan kelainan. Sel netrofil matang berbentuk bulat dengan diameter 1012 m. Intinya berbentuk tidak bulat melainkan berlobus berjumlah 2-5 lobi
bahkan dapat lebih. Makin muda jumlah lobi akan berkurang. Yang dimaksudkan
dengan lobus yaitu bahan inti yang terpisah-pisah oleh bahan inti berbentuk
benang. Inti terisi penuh oleh butir-butir khromatin padat sehingga sangat
mengikat zat warna basa menjadi biru atau ungu. Oleh karena padatnya inti, maka
sukar untuk untuk memastikan adanya nukleolus (Hoffbrand, 2005).
Dalam netrofil terdapat adanya bangunan pemukul genderang pada inti
netrofil yang tidak lain sesuai dengan Barr Bodies yang terdapat pada inti sel
wanita. Barr Bodies dalam inti netrofil tidak seperti sel biasa melainkan
menyendiri sebagai benjolan kecil. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan
apakah jenis kelamin seseorang wanita (Hoffbrand, 2005).
EOSINOFIL
Jumlah sel eosinofil sebesar 1-3% dari seluruh lekosit
atau
150-450
berdiameter
buah
10-15
per
m,
mm3
sedikit
darah.Ukurannya
lebih
besar
dari
BASOFIL
12
Jenis sel ini terdapat paling sedikit diantara sel granulosit yaitu sekitar 0.5%,
sehingga sangat sulit diketemukan pada sediaan apus. Ukurannya sekitar 10-12
m sama besar dengan netrofil. Kurang lebih separuh dari sel dipenuhi oleh inti
yang bersegmen-segmen ata kadang-kadang tidak teratur. Inti satu, besar bentuk
pilihan irreguler, umumnya bentuk huruf S, sitoplasma basofil terisi granul yang
lebih besar, dan seringkali granul menutupi inti, sehingga tidak mudah untuk
mempelajari intinya (Hoffbrand, 2005)..
Granul spesifik bentuknya ireguler berwarna biru tua dan kasar tampak
memenuhi sitoplasma. Granula basofil mensekresi histamin yang berperan dalam
dalam proses alergi basofil merupakan sel utama pada tempat peradangan ini
dinamakan hypersesitivitas kulit basophil (Hoffbrand, 2005).
LIMFOSIT
Limfosit dalam darah berukuran sangat bervariasi
sehingga pada pengamatan sediaan apus darah dibedakan
menjadi limfosit kecil (7-8 m), limfosit sedang dan
limfosit besar (12 m) (Hoffbrand, 2005)..
Jumlah limfosit menduduki nomer dua setelah
netrofil yaitu sekitar 1000-3000 per mm3 darah atau 20-30% dari seluruh leukosit.
Di antara tiga jenis limfosit, limfosit kecil terdapat paling banyak. Limfosit kecil
ini mempunyai inti bulat yang kadang-kadang bertakik sedikit. Intinya gelap
karena khromatinnya berkelompok dan tidak nampak nukleolus.Sitoplasmanya
yang sedikit tampak mengelilingi inti sebagai cincin berwarna biru muda.
Kadang-kadang sitoplasmanya tidak jelas mungkin karena butir-butir azurofil
yang berwarna ungu. Limfosit kecil kira-kira berjumlah 92% dari seluruh limfosit
dalam darah (Hoffbrand, 2005).
MONOSIT
Jenis sel agranulosit ini berjumlah sekitar 3-8% dari
seluruh leukosit. Sel ini merupakan sel yang terbesar
diantara sel leukosit karena diameternya sekitar 12-15
m. Bentuk inti dapat berbentuk oval, sebagai tapal
13
14
asam urat dalam urin dan serum (hiperuresemia) bergantung kepada fungsi
ginjal, kecepatan metabolisme purin, dan asupan diet makanan yang
mengandung purin (Hardjoeno, 2007).
Asam urat dapat mengkristal dalam saluran kemih pada kondisi urine
yang bersifat asam dan dapat berpotensi menimbulkan kencing batu, oleh
sebab itu fungsi ginjal yang efektif dan kondisi urine yang alkalis diperlukan
bila terjadi hiperuresemia (Hardjoeno, 2007)..
Pada gout, pangkalan asam urat dalam tubuh bisa lebih dari 10 kali
normal, dan natrium urat dideposit di dalam jaringan lunak, terutama sendi,
sebagai tofi. Adanya pengkristalan urat menyebabkan sendi membengkak,
meradang, dan nyeri. Alopurinol digunakan dalam pengobatan gout yang
bekerja sebagai penghambat xantin oksidase (Hardjoeno, 2007)..
2.3.7 Pemeriksaan Gula Darah (Glukosa)
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa, karena
mempunyai sifat dapat memuta cahaya terpolarisasi ke arah kanan. Di alam,
glukosa terdapat dala buah-buahan dan madu lebah. Darah manusia normal
mengandung glukosa dalam jumlah atau konsentrasi tetap, yaitu antara 70
100 mg tiap 100 ml darah. Glukosa darah dapat bertambah setelah kita
makan-makanan sumber karbohidrat, namun kira-kira 2 jam setelah itu,
jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula. Pada penderita
diabetes melitus, jumlah glukosa darah lebih besar dari 130 mg per 100 ml
darah (Poedjiadi, 1994).
Pemeriksaan gula darah 2 jam setelah makan biasanya dilakukan untuk
menentukan respon pasien terhadap masukan tinggi karbohidrat 2 jam
setelah makan. Pemeriksaan ini adalah pemeriksaan skrining untuk diabetes
yang biasanya dianjurkan jika gula darah pembatasan makan dan cairan
lebih tinggi dari normal atau meningkat (Sacher, 2005).
15
ini
merupakan
test
aglutinasi
yang
dipakai
untuk
- Antigen Vi
16
BAB III
17
METODE KERJA
3.1 Tempat dan Waktu
3.1.1 Tempat
Praktek Klinik Masyarakat Desa dilaksanakan di Pusat Kesehatan
masyarakat (Puskesmas) Puskesmas Sungai Siring Samarinda.
3.1.2 Waktu
Praktek Klinik Masyarakat Desa dimulai pada Tanggal 22 September
2014 hingga berakhir pada tanggal 4 Oktober 2014. Pada hari senin, rabu
dan kamis dimulai pada pukul 07.30 hingga pukul 13.00. Sedangkan hari
selasa, jumat dan sabtu pada pukul 07.30 hingga pukul 14.30.
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium
adalah:
- Mikroskop
- Centrifuge
- Tabung reaksi
- Rak tabung reaksi
- Tabung westergreen
- Rak tabung wetsergreen
- Stopwatch
- Bola hisap
- Mikropipet
- Yellow tipe
- Slide
- Bilik hitung
- Cover glass
- Hemometer Sahli
- Autoclik
- Jarum lanset
- Strip Asam Urat
- Strip Glukosa
- Pipet tetes
- Pipet thoma
- Pipet Sahli
- Mikropipet
- Batang pengaduk
- Spuit
18
- Tourniquet
- Kaca widal
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium
adalah:
- HCl 0,1 N
- Aquadest
- Alkohol
- Reagen Turk
- Reagen Rees Ecker
- Larutan truk
- Larutan Giemsa
- Larutan Na Citrat 3,8%
- Oil imersi
- Tissue
- Kapas alkohol 70%
- Darah
19
tanda 2.
Diambil darah kapiler tersebut dengan menggunakn autoclik.
Disedot darah pelan-pelan dengan menggunakn pipet.
Lalu ditiupkan darah kedalam tabung yang berisi HCl, didiamkan 3
menit.
Ditambahkan aquadest sedikit demi sedikit, sambil diaduk dengan
batang pengaduk.
Dibandingkan warna sampel dengan warna standar dan dihitung
20
lalu diletakkan pada sudut bilik hitung dan biarkan bilik hitung
terisi dengan gaya kapilaritasnya.
Dihitung jumlah leukosit dengan menggunakan mikroskop dan
perbesaran 10 x pada kotak besar 1, 2, 3dan 4 (Gandasoebrata,
2007).
2. Cara Pipet Thoma
- Isaplah darah sampai kepada garis tanda 0,5 tepat.
- Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
- Masukkan ujung pipet dalam larutan Turk sambil menahan darah
pada garis tanda tadi. Pipet dipegang dengan sudut sudut 45 derajat
dan lar. Turk diisap perlahan-lahan sampai garis tanda 11. Hati-
21
x 20
1 x 1 x 0,1 x 4
= 2,5 x 20
= 50
b. Rumus perhitungan leukosit
= N (jumlah leukosit) x pengenceran
= N x 50
Untuk mendapatkan nilai N, jumlah leukosit yang terdapat pada 4
kotak besar kamar hitung untuk menghitung leukosit di jumlahkan.
f. Interprestasi hasil
Kadar normal dari pemeriksaan Leukosit 5.000 10.000 ul darah
(Gandasoebrata, 2007).
3.3.3 Laju Endap Darah
a. Prinsip
Darah yang berantikoagulan dimasukkan kedalam pipet atau
tabung khusus (Westergreeen) diletakkan tegak lurus, dan hasil dibaca
(dalam mm/jam) setelah satu jam. Terjadi kecepatan endapan sel-sel darah
terutama eritrosit (Gandasoebrata, 2007).
b. Alat alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan laju endap darah adalah:
- Rak tabung westergreen
- Tabung westergreen
- Stopwatch
- Bola hisap
- Rak tabung reaksi
- Tabung reaksi
c. Bahan
Bahan yang digunakan untuk pemeriksaan laju endap darah adalah:
Larutan Na Citrat 3,8%
Darah
Kapas alkohol
22
d. Cara Keja
1. Menggunakan Na Sitrat 3,8%
Disiapkan alat dan bahan.
Diisaplah dalam semprit steril 0,4 ml larutan natrium sitrat 3,8 % yang
-
steril juga.
Dilakukan pungsi vena dengan semprit itu dan isaplah 1,6 ml darah
sehingga mendapatkan 2,0 ml campuran.
Dimasukkan campuran itu kedalam pipet westergreen sampai garis
bertanda 0 mm, kemudian biarkan pipet itu dalam sikap tegak lurus
: < 10 mm / jam
: < 15 mm / jam (Gandasoebrata, 2007).
23
e. Interprestasi Hasil :
- Basofil
:01%
24
- Eosinofil
:13%
- Neutrofil batang : 2 6 %
- Neutrofil segmen : 50 80 %
- Limfosit
: 20 40 %
- Monosit
: 2 4 % (Sadikin, 2001).
3.3.5 Trombosit
a. Prinsip
Darah diencerkan, kemudian dihitung jumlah trombosit yang ada
dalam volume tertentu.
b. Alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan trombosit adalah:
- Mikroskop
- Bilik hitung
- Cover glass
- Pipet trombosit
- Pipet tetes
- Tabung reaksi
- Rak tabung
- Spuit
- Tourniquet
c. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan trombosit adalah:
- Darah vena
- Larutan Rees ecker
- EDTA 10%
- Alkohol
- Kapas
d. Cara kerja
1. Cara Kerja Pipet thoma
- Diambil darah vena menggunakan spuit, lalu dimasukkan ke dalam
tabung reaksi yang telah di beri EDTA 10%, homogenkan.
- Dihisap cairan Rees Ecker ke dalam pipet eritrosit sampai garis
tanda 1 dan buanglah lagi cairan itu.
- Dihisap darah menggunakan pipet eritrosit sampai garis tanda 0,5
dan cairan Rees Ecker sampai garis tanda 101, Segeralah kocok
selama 3 menit.
25
26
x Pengenceran
P x L x T x Jumlah kotak
1
x 200
0,2 x 0,2 x 0,1 x 25
= 10 x 200
= 2000
b. Rumus perhitungan trombosit
= N (jumlah trombosit) x pengenceran
= N x 2000
g. Nilai normal
Nilai normal dari pemeriksaan trombosit 200.000 500.000/mm3
(Kee, 2007).
3.3.6 Pemeriksaan Asam Urat
a. Prinsip
Darah diambil dengan menggunakan autoclik, kemudian darah
dimasukkan ke dalam strip pemeriksaan Asam Urat, tunggu beberapa
detik maka hasil akan terlihat layar alat pemeriksaan Asam Urat
(Gandasoebrata, 2007).
b. Alat -alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan asam urat adalah:
- Alat pemeriksaan asam urat
- Autoclik
- Lancet
c. Bahan - bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan asam urat adalah:
27
28
29
: Tidak
ada
ditemukan
Plasmodium
palcifarum
dan
Plasmodium vivax
Positif : Ada ditemukan Plasmodium palcifarum dan Plasmodium vivax
(Gandasoebrata, 2007).
3.3.9 Pemeriksaan Widal
a. Prinsip
Antibodi yang terdapat pada serum sampel akan bereaksi dengan
antigen pada reagen membentuk kompleks antigen antibodi yang berupa
aglutinasi (Kosasih, 2002).
b. Alat -alat
Alat yang digunakan dalam pemeriksaan widal adalah:
-
Kaca widal
Yellow tipe
Tabung
Batang pengaduk
Mikropipet
c. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pemeriksaan widal adalah:
-
d. Cara Kerja
- Diambil darah vena lalu dimasukkan dalam tabung setelah itu di
centrifuge selama 10 menit
30