A. Judul
STERILISASI DENGAN PANAS BASAH.
B. Tujuan Praktikum
Mengetahui berbagai cara sterilisasi bahan /media pertumbuhan mikro- organisme.
C. Dasar Teori
Sterilisasi panas basah dilakukan dengan cara perebusan menggunakan air
mendidih 100oC selama 10 menit efektif untuk sel-sel vegetatif dan spora eukariot,
namun tidak efektif untuk endospora bakteri. Tingkat sterilisasi panas basah pada
temperatur kurang dari 100oC tergantung pada temperatur dan atau waktu sterilisasi,
endospora bakteri umumnya resisten terdapat sterilisasi cara ini. Sterilisasi panas basah
menggunakan temperatur di atas 100oC dilakukan dengan uap yaitu menggunakan
autoklaf, alat serupa pressure cooker dengan pengatur tekanan dan klep pengaman.
Prinsip autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan basah
dibandingkan keadaan kering. Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh
mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada enzim dan
membran sel mikroorganisme. Proses ini juga dapat membunuh endospora bakteri.
Terdapat 3 tipe autoklaf, yaitu protable bench top, gravity displacement, dan multicycle
porous-load. Autoclave dapat di isi dengan uap air. Autoclave memiliki ruang yang
mampu menahan tekanan diatas 1 atm. Dalam autoclave, yang mensterilkannya adalah
panas basah, bukan pada tekanannya. Oleh karna itu setelah air didalam tanki mendidih
dan mulai terbentuk uap air, maka uap air ini mengalir keruang pensteril guna mendesak
keluar semua udara didalamnya. Bila masih ada udara yang tersisa, maka udara ini akan
menambah tekanan didalam ruang pensteril yang akan mengganggu naiknya suhu dalam
ruang tersebut.
Panas basah dari autoclave berfungsi untuk mensterilkan, bukan pada tekanannya.
Setelah air dalam tanki mendidih dan mulai terbentuk uap air , maka uap air ini di alirkan
didalam ruang pensteril guna mendesak keluar semua udara didalamnya. Bila masih ada
udara tersisa maka udara in akan menambah tekanan didlam ruang pensteril dan akan
mengganggu naiknya suhu didalam ruang tersebut.
dengan cara ini antara lain pecah belah seprti pipet, tabung reaksi, cawan petri dari kaca,
botol sampel, juga peralatan seprti jarum suntik, dan bahan-bahan yang tidak tembus uap
sperti gliserin, minyak, vaselin, dan bahan-bahan yang berupa bubuk. Bahan-bahan yang
disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menymbat atau menaruhnya
dalam suatu wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.
Proses sterilasasi lain yang juga dilakukan pada suatu kamar ialah penyaringan.
Dengan cara ini larutan atau suspensi dibebaskan dari semua organisme hidup dengan
cara melakukannya lewat saringan dengan ukuran pori yang sedemikian kecilnya
sehingga bakteri dan sel-sel yang lebih besar tertahan diatasnya, sedangakn filtratnya
ditampung didalam wadah yang steril. Beberapa contoh bahan yang biasa disterilkan
dengan cara ini ialah serum, larutan bikarbonat, enzim, toksin bakteri, medium sintetik
tertentu, dan antibiotik.
D. Alat dan Bahan
1. Autoclave
2. PDA (Potato Dextrosa Agar)
3. NA (Nutrien Agar)
4. Cawan petri
5. Erlenmeyer
E. Prosedur Kerja
1. Menutup Erlenmeyer yang berisi PDA atau NA dengan kapas.
2. Mengisi autoclave dengan aquadest sampai kepermukaan air bawah ansang/
keranjang autoclave.
3. Menyambungkan autoclave dengan sumber listrik.
4. Menutup autoclave dan mengencangkan penutupnya dengan kuat.
5. Mengatur suhu, waktu dan tekanan yang diperlukan untuk sterilisasi. Sterilisasi ini
umumnya dilakukan pada suhu 120C dan tekanan 15 pounds selama 15 menit.
6. Setelah sterilisassi berakhir, membuka tutup autoclave dan mengambil media yang
telah disterilkan dan menuangkannya pada cawan petri steril, kemudian diinkubasi
pada incubator.
F. Hasil Pengamatan
Adapun hasil pengamatan dari praktikum ini yaitu menghasilkan media NA dan
PDA dalam keadaan steril selanjutknya siap digunakan sebagai media perkembangbiakan
mikroba.
G. PEMBAHASAN
Alat lain yang digunakan dalam sterilisasi adalah autoclave yang berfungsi untuk
sterilisasi dengan uap panas bertekanan. Autoclave digunakan untuk mensterilisasi alatalat gelas, kayu, plastic, larutan dan medium yang tidak tahan terhadap suhu tinggi.
Autoclave juga dapat digunakan untk melisiskan mikroba. Adapun bagian-bagian dari
autoclave adalah panic luar, panic dalam untuk meletakkan alat dan saluran uap, bagian
penutup terdiri dari penunjuk tekanan dan saluran uap, terdapat katup dan pengunci.
Untuk mematikan spora diperlukan panas basah selama 15 menit pada suhu 121oC.
Ketika ingin menggunakan autoclave, harus diisi dengan air sampai batas rang
atau dasar yang berlubang-lubang tempat meletakkan alat. Alat-alat yang ingin
disterilkan harus terlebih dahulu dibungkus dengan alumunium foil dan bagian mulutnya
ditutup dengan kapas. Hal ini dilakukan untuk menghindari terbentuknya uap air
didinding dan didalam alat-alat yang dipanaskan. Alat-alat yang ingin dipanaskan
kemudian dimasukkan kedalam autoclave, selanjutnya tutup dipasang hingga pas. Kran
pengatur tempat keluar air dibiarkan terbuka sampai uap air saja dan semu udara terdesak
keluar dengan demikian didalam bejana hanya terdapat tekann uap air saja. Besarnya
tekanan yang digunakan tergantung pada jenis bahan atau alat yang disterilisasi.
Berdasarkan literatur suhu yang digunakan pada oven pada saat sterilisasi
menyatakan bahwa pemanasan kering sering dilakukan dalam sterilisasi alat-alat gelas di
laboratorium, dimana menggunakan oven dengan suhu 160-180oC selama 1,5-2 jam
dengan sistem udara statis (Fardiaz, 1992).
Suhu yang digunakan pada autoklaf 121oC hal ini sesuai dengan literatur yang
menyatakan Pemanasan basah adalah sterilisasi panas yang digunakan bersama-sama
dengan uap air. Pemanasan basah biasanya dilakukan didalam autoklaf atau aterilisator
uap yang mudah diangkat dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu
121oC selama 15 menit (Hadioetomo, 1985).
H. KESIMPULAN
Bahan atau media pertumbuhan dari mikroorganisme yaitu PDA dan NA dapat
disterilkan dengan cara sterilisasi panas basah bertekanan tinggi dengan menggunakan
autoclave pada suhu 120C dengan tekanan 15 pounds selama 15 menit.
I. JAWABAN TUGAS
Mengapa sterilisasi bahan atau media tumbuh mikroba harus menggunakan panas basah
bertekanan tinggi ?
Jawaban:
Karena sterilisasi panas basah lebih efektif dibandingkan denga sterilisasi panas
kering. Hal ini dibuktikan dengan memasukan biakan mikroba dalam air mendidih akan
cepat mati dibandingkan dengan panas kering.
J. DAFTAR PUSTAKA
Entjang Indan, Dr. 2003. Mikrobiologi dan Parasitologi. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
Hasan, A.M.2006.mikroba dasar.gorontalo:nurul jannah.
Hadioetomo, Ratna Siri. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Jakarta: Gramedia
Kardaiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi dalam Pangan I. Jakarta: Gramedia.
Panitia, Pelaksana. 2012. Modul Praktikum Mikrobiologi. Laboratorium Kesehatan
Masyarakat.
Pelczar,Michael J 1988.dasar-dasar mikrobiologi.UI press.jakarta
Waluyo.2005.mikrobiologi umum. UMpress.malang