Anda di halaman 1dari 39

DESKRIPSI PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS

PUJON KECAMATAN KAPUAS TENGAH KABUPATEN KAPUAS


KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2014

LATAR BELAKANG
Potensi bahaya di Puskesmas selain penyakitpenyakit infeksi juga ada potensi bahaya-bahaya
lain yang mempengaruhi situasi dan kondisi di
Puskesmas, yaitu kecelakaan (ledakan, kebakaran,
kecelakaan yang berhubungan dengan instalasi
listrik, dan sumber-sumber cidera lainnya), radiasi,
bahan-bahan kimia yangberbahaya, gas-gas
anastesi, gangguan psikososial, pengolahan
limbah, penyakit menular dan lain-lain (Unair, 2010).

Khusus di Indonesia, data penelitian sehubungan


dengan bahaya-bahaya di Rumah Sakit belum
tergambar dengan jelas (belum ada penelitian
secara spesifik). Namun diyakini banyak keluhan
keluhan dari petugas di Rumah Sakit.

RUMUSAN MASALAH
Bagaimana deskripsi pelaksanaan upaya kesehatan
kerja di Puskesmas Pujon Tahun 2014

TUJUAN
Tujuan umum :
Mendeskripsikan upaya kesehatan dan keselamatan kerja
di Puskesmas desa Pujon, beserta hasil dan kendala
dalam pelaksanaan kegiatan
Tujuan khusus :
Mendeskirpsikan upaya kesehatan dan
keselamatan kerja di puskesmas.
Mendeskripsikan hasil kegiatan upaya kesehatan
dan keselamatan kerja.
Mendeskripsikan kendala dalam melaksanakan
upaya kesehatan dan keselamatan kerja.

MANFAAT HASIL PENELITIAN


Manfaat bagi Puskesmas Desa Pujon
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan
keselamatan dan kesehatan kerja di Puskesmas
Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah.
Manfaat bagi institusi pendidikan
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan
informasi tentang penerapan keselamatan dan
keselamatan kerja di Rumah Sakit atau Puskesmas

Manfaat bagi peneliti


Penelitian ini dapat memberikan pengalaman
kepada peneliti untuk mengetahui kondisi
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di
Rumah Sakit atau Puskesmas, sebagai bekal
dalam menjalankan tugas sebagai dokter di
kemudian hari.
Manfaat bagi pengembangan ilmu
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
bahan referensi bidang yang berkaitan dengan
tema penelitian ini.

PENGERTIAN KESEHATAN DAN


KESELAMATAN KERJA

Kesehatan Kerja Menurut WHO / ILO (1995)

Kesehatan kerja bertujuan untuk peningkatan dan pemeliharaan


derajat kesehatan fisik, mental, dan sosial yang setinggi-tingginya
bagi pekerja di semua jenis pekerjaan, pencegahan terhadap
gangguan

kesehatan

pekerja

yang

disebabkan

oleh

kondisi

pekerjaan; perlindungan bagi pekerja dalam pekerjaannya dari risiko


akibat faktor yang merugikan kesehatan; dan penempatan serta
pemeliharaan

pekerja

dalam

suatu

lingkungan

kerja

yang

disesuaikan dengan kondisi fisiologi dan psikologisnya. Secara


ringkas merupakan penyesuaian pekerjaan kepada manusia dan
setiap manusia kepada pekerjaan atau jabatannya.

KONSEP DASAR KESEHATAN DAN KESELAMATAN


KERJA DI RUMAH SAKIT ATAU PUSKESMAS

Adalah upaya terpadu seluruh pekerja rumah sakit,


pasien, pengunjung atau pengantar orang sakit
untuk menciptakan lingkungan kerja, tempat kerja
rumah sakit atau puskesmas yang sehat, aman dan
nyaman baik bagi pekerja rumah sakit, pasien,
pengunjung atau pengantar orang sakit, maupun
bagi masyarakat dan lingkungan sekitar rumah
sakit atau puskesmas.

KERANGKA KONSEP

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif

Instrumen penelitian

penelitian non eksperimental yang menggunakan instrument dengan tujuan


mengukur variabel yang diteliti menggunakan kuesioner dan data yang telah
ada.

Variabel Penelitian

1.

Variabel : Upaya keselamatan kerja Puskesmas

2.

Sub - variabel : - Pelatihan dan penyuluhan, mengelola limbah dangan benar


dan kebersihan lingkungan.

Lokasi dan Waktu Penelitian

Puskesmas desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah, Kabupaten Kapuas,


Kalimantan Tengah. Tahun 2014

SUBYEK PENELITIAN
Upaya Kesehatan dan keselamatan kerja yang
dilaksanakan oleh puskesmas terutama kegiatan
didalam gedung

Prosedur Penelitian / Pengumpulan dan Pengolahan Data

Penentuan variable dan indicator yang akan diteliti.

Instrumen atau alat kerja yang diperlukan

Pihak-pihak yang perlu dihubungi

Jenis-jenis data yang diperlukan dan cara pengumpulannya

Jadwal kerja penelitian dan strategi kerja yang perlu diambil

Definisi Operasional

Kegiatan K3 di Puskesmas adalah kegiatan yang bertujuan untuk


menjamin agar para pekerja dapat melaksanakan pekerjaannya di
Puskesmas dalam kondisi sehat baik fisik, mental dan sosial
sehingga dapat terhindar dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja.

ANALISIS DATA

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis Kualitatif,


yaitu dengan menggunakan salah satu cara dibawah ini

Analisis domain, yaitu memperoleh gambaran umum dan


menyeluruh dari objek penelitian atau situasi sosial.
Analisis taksonomi, yaitu penjabaran secara rinci dari analisis
domain melalui observasi terfokus.
Analisis komponensial, yaitu mencari ciri spesifik pada setiap
detil struktur internal.
Analisis tema kultural, yaitu mencari hubungan antara
domain, dan hubungannya dengan seluruh komponen,
akhirnya dapat menentukan tema atau judul penelitian.

ANALISIS DATA

Data di sajikan dalam bentuk analisis univariat

ANALISA KUALITATIF

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses


penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada
metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial
dan masalah manusia. Pada pendekatan ini,
peneliti membuat suatu gambaran kompleks,
meneliti kata-kata, laporan terinci dari pandangan
responden, dan melakukan studi pada situasi yang
alami (Creswell, 1998:15). Bogdan dan Taylor
(Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa
metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku
yang diamati.

ANALISIS DOMAIN

Menjelaskan situasi sosial dan pola budaya di


dalamnya.
Tekankan makna dari situasi sosial untuk peserta.
Saling berhubungan sosial antara situasi dan makna
budaya.
Analitik domain:
pilih hubungan semantik (makna)
menyiapkan lembar kerja analisis domain
pilih sampel dari catatan lapangan (pernyataan dari
orang-orang belajar)
mencari luas dan istilah sempit untuk menjelaskan
hubungan semantik
merumuskan pertanyaan-pertanyaan tentang
hubungan-hubungan
ulangi proses untuk hubungan semantik yang berbeda
daftar semua domain ditemukan

ANALISA TAXONOMY

Taxonomy (Analisis Domain sering digunakan


bersama-sama, terutama pengembangan
taksonomi dari satu domain.)
Tipologi canggih dengan berbagai tingkat konsep.
Tingkat yang lebih tinggi sudah termasuk tingkat
yang lebih rendah.
Kategori Superordinate dan bawahan

ANALISIS KOMPONENSIAL

Teknik analisis komponensial adalah teknik analisis


yang cukup menarik dan paling mudah dilakukan karena
menggunakan pendekatan kontras antarelemen.
Teknik analisis komponensial secara keseluruhan
memiliki kesamaan kerja dengan teknik analisis
taksonomik, hal yang membedakan kedua teknik
analisis ini hanyalah pada pendekatan yang dipakai oleh
masing-masing teknik analisis.
Teknik analisis komponensial digunakan dalam analisis
kualitatif untuk menganalisis unsur-unsur yang memiliki
hubungan-hubungan yang kontras satu sama yang lain
dalam domain-domain yang telah ditentukan untuk
dianalisis secara lebih terperinci. Kegiatan analisis
dapat dimulai dengan menggunakan beberapa tahap
yaitu: (a) penggelaran hasil observasi dan wawancara;
(b) pemilihan hasil observasi dan wawancara; dan (c)
menemukan elemen-elemen kontras.

ANALISIS TEMA KULTURAL

Teknik analisis ini memiliki bentuk yang sama


dengan teknik analisis domain, tetapi muatan
analisis berbeda dengan yang tersirat dalam nama
masing-masing teknik tersebut. Teknik analisis
tema mencoba mengumpulkan sekian banyak
tema-tema, fokus budaya, etos budaya, nilai dan
simbol budaya yang terkonsentrasi pada domaindomain tertentu.
Selain itu, analisis tema berusaha menemukan
hubungan-hubungan yang terdapat pada domaindomain yang dianalisis sehingga akan membentuk
suatu kesatuan yang holistik, dalam suatu pola
kompleks yang akhirnya akan menampakkan ke
permukaan tentang tema-tema atau faktor yang
paling mendominasi domain tersebut dan mana
yang kurang mendominasi.

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

Gambaran umum lokasi penelitian


Penelitian ini dilakukan pada pegawai di Unit
Pelaksana Tugas Puskesmas Pujon, yang
beralamat di Jalan Harapan I nomor. 108 RT II,
Desa Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah,
Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Puskesmas Pujon adalah Puskesmas 1 dari 26
Puskesmas yang tersebar di seluruh kabupaten
Kapuas.

KARAKTERISTIK BERDASARKAN JENIS KELAMIN


Tabel 1. Distribusi frekuensi jenis kelamin pegawai
Puskesmas Pujon Tahun 2014

KARAKTERISTIK BERDASARKAN UMUR

Tabel 2. Distribusi frekuensi umur pegawai


Puskesmas Pujon Tahun 2014

ANALISIS DATA
Berdasarkan data dari kuesioner yang telah diisi
oleh responden, maka diperoleh data-data berikut :
100% responden merasa sangat perlu
memahami tentang upaya kesehatan dan
keselamatan kerja yang dilakukan oleh
Puskesmas.
100% responden sangat setuju beban kerja yang
diberikan kepada pegawai harus sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang dimiliki agar
dapat menghindari kecelakaan kerja.

Frekuensi kecelakaan kerja yang di alami oleh


responden
Tabel 3. Distribusi frekuensi kecelakaan kerja

Tingkat kepuasan responden terhadap upaya


kesehatan dan keselamatan kerja yang dilakukan
oleh Puskesmas Pujon.
Tabel 4. Distribusi tingkat kepuasan responden
terhadap upaya K3 yang dilakukan oleh
Puskesmas Pujon

PEMBAHASAN
Upaya

kesehatan kerja yang telah dilakukan


oleh Puskesmas Pujon sudah cukup baik
dan sesuai prosedur namun perlu
peningkatan mutu sesuai standar nasional.
Kesadaran pegawai Puskesmas Pujon
terhadap pentingnya memahami tentang
upaya kesehatan dan keselamatan kerja
yang dilakukan oleh Puskesmas sangat
tinggi.

Dan

pegawai Puskesmas sangat


memahami beban kerja yang diberikan
kepada pegawai harus sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan agar dapat
menghindari menghindari kecelakaan kerja.
Hal ini sangat penting untuk menunjang
upaya kesehatan kerja Puskesmas Pujon.
Pada tabel 3, dapat dilihat bahwa
kecelakaan kerja sangat jarang terjadi di
Puskesmas Pujon.

Sesuai

hasil penelitian, Pegawai yang


mengeluh cedera punggung dan jenis
kecelakaan kerja yang lain tidak ada dan
ternyata kasus tertusuk jarum suntik
merupakan kecelakaan kerja yang paling
sering terjadi pada mayoritas pegawai
(72,7%).

Sesuai hasil penelitian, Pegawai yang

mengeluh cedera punggung dan jenis


kecelakaan kerja yang lain tidak ada dan
ternyata kasus tertusuk jarum suntik
merupakan kecelakaan kerja yang paling
sering terjadi pada mayoritas pegawai
(72,7%).
Disediakannya alat pelindung atau alat
pengaman seperti masker dan handscoon,
dapat mengurangi bahaya terjangkitnya
penyakit pada pegawai saat menangani
pasien.

Diberlakukannya

shift kerja serta


dilakukannya pemeriksaan kesehatan
pegawai secara berkala oleh Puskesmas
Pujon merupakan cara Puskesmas menjaga
kesejahteraan dan keselamatan pegawai,
yang merupakan upaya kesehatan kerja di
Puskesmas Pujon.

Sesuai

hasil penelitian, pegawai


Puskesmas Pujon jarang mendapatkan
makanan tambahan. Hal ini dapat
mempengaruhi asupan gizi pegawai dan
berpengaruh pada kinerja dan prestasi kerja
pegawai Puskesmas Pujon.

Berdasarkan

hasil penelitian, pegawai


Puskesmas Pujon jarang menggunakan
masker ketika menangani pasien.
Adanya tempat penyimpanan khusus untuk
bahan kimia dapat mencegah tercemarnya
lingkungan Puskesmas Pujon oleh bahan
kimia tertentu yang dapat membahayakan
pegawai maupun pasien dan keluarga
pasien yang berkunjung.

Dan

adanya tempat khusus untuk


menyimpan vaksin sangat menunjang
pelayanan Puskesmas Pujon yang terkait
dengan vaksin.

Job

description atau deskripsi pekerjaan


setiap pegawai jelas. Posisi jabatan dan
fungsi masing-masing pegawai sudah
disusun pihak manajemen Puskesmas
Pujon dengan baik dan jelas pada struktur
organisasi. Beban kerja di Puskesmas
Pujon diberikan sesuai dengan kemampuan
dan pendidikan masing-masing pegawai.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan


pembahasannya, bahwa telah dilaksanakan
upaya kesehatan dan keselamatan kerja di
dalam gedung Puskesmas Pujon, Desa
Pujon, Kecamatan Kapuas Tengah,
Kabupaten Kapuas.

SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil
penelitian, saran yang dapat saya
sampaikan adalah :
Pemberian makanan tambahan kepada
pegawai secara rutin, karena ini berguna
untuk tetap menjaga stamina pegawai
ketika bekerja, agar dapat melaksanakan
upaya kesehatan kerja lebih baik

Penyuluhan

dan pelatihan tentang


penggunaan, penyimpanan dan hal-hal
yang berkaitan dengan jarum suntik agar
dapat mengurangi angka kecelakaan kerja
akibat tertusuk jarum suntik.
Penyuluhan tentang pentingnya
penggunaan masker saat menangani
pasien.

TERIMA KASIH
TARIMA KASIH
MATUR NUWUN
GRACIAS!
GRAZIE
MERCI

Anda mungkin juga menyukai