Anda di halaman 1dari 50

Referensi : Prinsip-prinsip Kimia Modern

Penulis : Oxtoby, Gillis, Nachtrieb

Prinsip dan Penerapan Dasar untuk


Reaksi Fasa Gas

KESETIMBANGAN KIMIA

Tetapan kesetimbangan
Ketergantungan kesetimbangan pada kondisi
Peranan dalam mengubah hasil reaksi

1. SIFAT-SIFAT KESETIMBANGAN KIMIA

PENDEKATAN KESETIMBANGAN
Ilustrasi ion kobalt (II) dalam pelarut air yang
juga mengandung ion klorida. Ion kobalt (II)
dapat membentuk ion kompleks yang berbedabeda, tergantung pada jumlah ion klorida yang
ada
CoCl2.6H2O dilarutkan dalam air murni sehingga
konsentrasinya 0.08 M akan dihasilkan larutan
merah muda pucat yang berasal dari ion
kompleks heksaaquakobalt (II) [Co(H2O)6]2+

Jika CoCl2.6H2O dilarutkan ke dalam 10 M


HCl sehingga konsentrasinya menjadi 0.08
M larutan akan berwarna biru gelap akibat
adanya ion kompleks tetraklorokobalt (II)
[CoCl4)2 Kompleks heksaaqua dapat diubah menjadi
kompleks tetrakloro atau sebaliknya
[Co(H2O)6]2+ + 4 Cl[CoCl4)2- + 6
H 2O

Jika ditambahkan konsentrat HCl ke dalam


larutan merah muda [Co(H2O)6]2+ sampai
mencapai konsentrasi kobalt (II) mencapai
0.044 M dan konsentrasi HCl menjadi 5.4 M
maka hasilnya adalah larutan berwarna
lembayung muda, mengandung 98%
[Co(H2O)6]2+ dan 2 % [CoCl4)2-

Jika ditambahkan konsentrat HCl ke dalam


larutan biru gelap [CoCl4)2- sampai mencapai
konsentrasi kobalt (II) mencapai 0.044 M dan
konsentrasi HCl menjadi 5.4 M maka
hasilnya adalah larutan berwarna lembayung
muda, mengandung 98% [Co(H2O)6]2+ dan 2
% [CoCl4)2-

KARAKTERISTIK KEADAAN KESETIMBANGAN


A+B
C+D
Kesetimbangan kimia bukanlah keadaan
statis, meskipun sifat makroskopik seperti
konsentrasi berhenti berubah
Laju pembentukan produk (C dan D) dari
reaktan (A dan B) sama besar dengan laju
pembentukan reaktan dari produk


1.

2.

3.

4.

Ada 4 aspek dasar keadaan kesetimbangan


Keadaan kesetimbangan tidak menunjukkan
perubahan makroskopik yang nyata
Keadaan kesetimbangan dicapai melalui
proses yang berlangsung spontan
Keadaan kesetimbangan menunjukkan
keseimbangan dinamik antara proses maju
atau balik
Keadaan keseimbangan adalah sama
walaupun arah pendekatannya berbeda

HUKUM EMPIRIS AKSI MASSA

aA + bB
cC + dD
Berapapun konsentrasi awal reaktan yang dipilih
pada awal percobaan, nilai nisbah:
[C]ceq [D]deq
[A]aeq [B]beq
yang dihitung pada kesetimbangan hampir selalu
sama
Nisbah ini disebut tetapan kesetimbangan empiris
dengan lambang Kc
Dimensi Kc = (konsentrasi )c+d-a-b dan tidak
berdimensi bila c+d = a+b
Persamaan ini juga terangkum dalam hukum aksi

Untuk fasa gas, jumlah reaktan dan produk


dihitung dengan tekanan parsial Px
[PC]ceq [PD]deq
Kp =
[PA]aeq [PB]beq
Kp mempunyai dimensi (tekanan)c+d-a-b dan
tidak berdimensi untuk reaksi-reaksi dimana
a+b=c+d


1.

2.

Hukum aksi massa empiris bermakna


Nilai KC atau KP merupakan sifat hakiki yang
sudah melekat pada reaksi kimia itu sendiri,
dan tidak tergantung pada konsentrasi awal
spesifik dari reaktan dan produk
Magnitudo KC atau KP memberikan informasi
langsung tentang sifat dasar keadaan atau
posisi kesetimbangan reaksi. Jika tetapan
kesetimbangan amat besar, maka pada
kesetimbangan, konsentrasi/tekanan parsial
produk akan lebih besar daripada
konsentrasi/tekanan parsial reaktan

2. GAMBARAN TERMODINAMIKA KEADAAN


KESETIMBANGAN

Termodinamika memandang reaksi kimia


sebagai aliran spontan atom dari reaktan
menuju produk yang berlangsung pada T
dan P tetap dan mengharuskan G < 0 agar
proses dapat terjadi
Pada keadaan kesetimbangan, G = 0;
artinya, tidak akan ada lagi kecendrungan
untuk reaksi berjalan ke depan atau
sebaliknya

REAKSI ANTARA GAS IDEAL

Ketergantungan Energi Bebas Gibss dari


suatu gas pada Tekanan
G = (H TS) = H - TS = -TS pada T
tetap (sehingga H = 0)
S = nR ln(V2/V1) = nR ln(P1/P2) = nR ln(P2/P1)
sehingga G = nRT ln(P2/P1)
bila P1 = Pref = 1 atm sebagai keadaan
acuan untuk gas, maka
G = nRT ln(P/Pref) = nRT ln P

Persamaan Kesetimbangan untuk Reaksi dalam


Fasa Gas
3 NO(g)
N2O(g) + NO2(g)
Jika semua tekanan parsialnya 1 atm, maka G
untuk reaksi ini hanya G0 pada 25oC
Jika tekanannya bukan 1 atm, maka G harus
dihitung menggunakan 3 langkah
pertama, tekanan parsial reaktan (3 mol NO) diubah
dari nilai awalnya (PNO) ke tekanan acuan Pref = 1
atm
G1 = 3 RT ln (Pref/PNO) = RT ln (Pref/PNO)3

kedua, reaksi berlangsung dengan semua


reaktan dan produk berada pada tekanan
parsial Pref = 1 atm
G2 = G0
ketiga, tekanan parsial produk diubah dari
Pref = 1 atm menjadi PN2O dan PNO2
G3 = RT ln (PN2O/Pref) + RT ln (PNO2/Pref)
G3 = RT ln [(PN2O/Pref) (PNO2/Pref)]

perubahan energi bebas Gibbs keseluruhan G


adalah jumlah untuk ketiga langkah ini
G = G1 + G2 +G3
(PN2O/Pref) (PNO2/Pref)
0
G = G + RT ln [
]
(PNO/Pref)
ketika reaksi mencapai keseimbangan, G = 0,
sehingga
(PN2O/Pref) (PNO2/Pref)
0
]
-G = RT ln [
(PNO/Pref)

Nisbah tekanan parsial dilambangkan oleh


K(T) dan dinamakan tetapan kesetimbangan
termodinamik untuk reaksi sehingga
-G0 = RT ln K(T)
untuk rumus umum aA +bB
cC + dD
(PC/Pref) (PD/Pref)
0
-G = RT ln [(P /P ) (P /P ) ]
A ref
B ref
-G0 = RT ln K

REAKSI DALAM LARUTAN IDEAL

Perubahan energi Gibbs untuk n mol zat


terlarut sebagai larutan ideal yang
konsentrasinya berubah dari c1 menjadi c2
G = nRT ln (c2/c1)

(P
/P
)
(P
/P
)
C
ref
D
ref
G= G0 + RT ln [
]
(PA/Pref) (PB/Pref)
jika G = 0 maka G0 = -RT ln K

3. PERHITUNGAN KESETIMBANGAN UNTUK


REAKSI FASA GAS

MENGEVALUASI TETAPAN KESETIMBANGAN DARI DATA REAKSI

Lihat contoh 9.3


CO(g) + Cl2(g)
COCl2(g)
tekanan parsial awal

perubahan tekanan parsial


tekanan parsial kesetimbangan

0.06

?
?

1.10

?
?

?
?

Lihat contoh 9.3


CO(g) + Cl2(g)
COCl2(g)
tekanan parsial awal

perubahan tekanan parsial


tekanan parsial kesetimbangan

0.06

1.10

-0.10
0.50

-0.10
1.00

+0.10
0.10

HUBUNGAN ANTARA PERSAMAAN KESETIMBANGAN

Lihat halaman 271


2 H2(g) + O2(g)
2 H2O(g)
K1

P2H2O
P2H PO
2

2 H2O(g)
= K2

2 H2(g) + O2(g) )

P2H2PO2
P2H O
2

Reaksi K1 merupakan kebalikan K2


sehingga hasil kali keduanya (K1K2) = 0

HUBUNGAN ANTARA PERSAMAAN KESETIMBANGAN

Lihat halaman 271


2 H2(g) + O2(g)
2 H2O(g)
K1

P2H2O
P2H PO
2

2 H2O(g)
= K2

2 H2(g) + O2(g) )

P2H2PO2
P2H O
2

Reaksi K1 merupakan kebalikan K2


sehingga hasil kali keduanya (K1K2) = 0

Lihat halaman 271


2 H2(g) + O2(g)
2 H2O(g)
K1

P2H2O
P2H PO
2

H2(g) + O2(g)

H2O(g)

PH2O = K3
PH P O
2

Perbandingan K1 dan K3 adalah


K1 = K3

Lihat halaman 271


2 BrCl(g)
Cl2(g) + Br2(g)
0.45

Br2(g) + I2(g)

PBr2 PCl2 = K1 =
P2BrCl

2 IBr(g)

P2IBr

= K2 =

0.051
PBr PI
2

BrCl(g) + I2(g)

2
P
IBr(g) + Cl2(g) IBr PI2 = K3 =

0.023
PBrCl PI

reaksi 3 = reaksi 1 + reaksi 2

PERHITUNGAN KOMPOSISI KESETIMBANGAN BILA K DIKETAHUI

Lihat contoh 9.5


P0H = 1.320 atm x (600/400 K) = 1.980 atm
2
P0I = 1.320 atm x (600/400 K) = 1.980 atm
2
H2(g) + I2(g)
2HI2(g)
tekanan parsial awal
1.980
1.710
perubahan tekanan parsial
-x
-x
+2x
tekanan parsial kesetimbangan 1.980-x 1.710-x

2x

2x
= 92.6
(1.980 x) (1.710 x)
88.6x2 341.694x + 313.525 = 0
dihitung dengan rumus kuadrat
-bb2-4ac
x=
2(a)
x = 1.5044 atm atau 2.3522 atm

yang berarti fisik hanya akar 1


PHI = 2x = 3.0088 = 3.01 atm
PH2 = 1.980 x = 0.4756 = 0.48 atm
PI2 = 1.710 x = 0.2056 = 0.21 atm
persentase yang tidak bereaksi
0.2056
=
x 100% = 12 %
1.710
yang bereaksi = 88%

PERHITUNGAN KESETIMBANGAN YANG MELIBATKAN KONSENTRASI GAS

Hubungan tekanan dengan kosentrasi


nA PA
[A] = V = RT

PA = RT [A]
Pada persamaan aA(g) + bB(g)
dD(g)
(RT[C]/Pref)c (RT[D]/Pref)d
=K
a
b
(RT[A]/Pref) (RT[B]/Pref)
[C]c [D]d
a+b-c-d
=
K
(RT/P
)
ref
[A]a [B]b

cC(g) +

4. MAGNITUDO K DAN ARAH PERUBAHAN

K >> 1 reaksi bergerak jauh ke arah produk


K << 1
reaksi tersebut tetap tinggal di
reaktan

MAGNITUDO TETAPAN KESETIMBANGAN


Hubungan tetapan Gibbs dengan tetapan
kesetimbangan
-G0 S0 H0
ln K =
=
RT
R
RT
Sehingga
K = exp [-G0RT] = exp [-S0/R] exp [-H0
/RT]

Nilai K akan besar jika S0 positif dan besar,


serta jika nilai H0 negarif dan besar.
Meningkatnya keacakan dan ketidakteraturan
(S0 > 0) dan menurunnya entalpi (H0 < 0)
akan menyebabkan nilai K besar. Jika H0 dan
S0 mempunyai nilai yang sama, nilai K
merupakan kompromi antara satu pengaruh
yang menaikkan K dan pengaruh lainnya yang
menurunkannya. Dengan demikian, faktor yang
sama yang menyebabkan reaksi spontan
dengan membuat G0 negatif juga
menyebabkan nilai K besar jika dapat membuat
nilai G0 besar dan bertanda negatif

ARAH PERUBAHAN DAN KUOSIEN REAKSI


(PC/Pref) (PD/Pref)
K= [
]
(PA/Pref) (PB/Pref)
Jika tekanan diukur pada keadaan
kesetimbangan. Jika diukur jauh dari
keadaan kesetimbangan, disebut dengan
kuosien reaksi, dilambangkan dengan Q
(PC/Pref) (PD/Pref)
Q= [
]
(PA/Pref) (PB/Pref) kondisi
ketidakseimbangan

Hubungannya dengan tetapan Gibbs dan


tetapan kesetimbangan
G = G0 + RT ln Q
G = -RT ln K + RT ln Q
G = RT ln (Q/K)
Jika Q < K, sehingga G < 0 sehingga reaksi
akan berlangsung spontan kiri ke kanan. Jika
Q > K, maka G > 0 dan reaksi kanan ke kiri

PENGARUH LUAR PADA K: PRINSIP LE CHTELIER

Prinsip Henri Le Chtelier


Sebuah sistem dalam kesetimbangan yang
mengalami suatu tegangan akan bereaksi
sedemikian rupa sehingga cenderung
melawan pengaruh tersebut
Pengaruh perubahan konsentrasi reaktan
dan produk
Pengaruh perubahan volume
Pengaruh perubahan suhu

Pengaruh perubahan konsentrasi reaktan dan


produk (lihat gambar 9.6)
Penambahan reaktan menurunkan kuosien
reaksi dan netto berlangsung ke arah maju,
dengan mengubah sebagian reaktan menjadi
produk, sampai Q menjadi sama kembali
dengan K. Sistem secara parsial melawan
pengaruh luar (kenaikan jumlah salah satu
reaktan) dan mencapai keadaan kesetimbangan
baru. Jika produk ditambahkan ke dalam
campuran dalam keadaan kesetimbangan, Q
untuk sementara akan lebih besar dari K dan
reaksi balik netto berlangsung, sebagian
melawan pengaruh tegangan dengan
mengurangi konsentrasi produk

Reaksi pembentuk HI
H2(g) + I2(g)
2 HI(g)
Ketika HI dibuat dari unsur-unsurnya, iodin
adalah reaktan yang jauh lebih mahal dari pada
hidrogen. Oleh karena itu ditambahkan hidrogen
ke campuran untuk menjamin agar reaksi iodin
berlangsung sempurna. Jika produk diambil
pada keadaan seimbang, reaksi juga akan
bergerak maju untuk mengkompensasi secara
parsial dengan menaikkan tekanan parsial
produk.

Pengaruh Pengubahan Volume


2 P2(g)
P4(g)
Penurunan volume sistem gas akan menaikkan
tekanan total, dan sistem menanggapi,
sedemikian rupa dengan menurunkan tekanan
total. Kenaikan volume cenderung
menghasilkan reaktan.
Jika tidak ada perubahan dalam jumlah total
molekul-molekul fasa gas di dua ruas
persamaan, maka perubahan volume tidak
berpengaruh pada kesetimbangan

Pengaruh Perubahan Suhu


Menaikkan suhu campuran kesetimbangan dengan
menambahkan panas menyebabkan reaksi
berlangsung sedemikian rupa sehingga menyerap
panas yang ditambahkan. Kesetimbangan dalam
reaksi endotermik bergeser dari kiri ke kanan,
sedangkan reaksi endotermik bergeser dari kanan ke
kiri dengan produk yang bereaksi untuk
menghasilkan reaktan.
tetapan kesetimbangan untuk reaksi endotermik naik
dengan naiknya suhu, sedangkan untuk reaksi
eksotermik turun dengan naiknya suhu

Memaksimalkan Hasil Reaksi

5. KETERGANTUNGAN TETAPAN
KESETIMBANGAN TERHADAP SUHU:
PENJELASAN TERMODINAMIKA

Ketergantungan tetapan kesetimbangan


terhadap suhu ditentukan oleh persamaan
-RT ln K = G0 = H0 - T S0
Jika H0 dan S0 tidak tergantung, maka
semua ketergantungan suhu dari K terletak
pada faktor T.
G0
H0 S0
ln K = =+
RT
RT
R

Persamaan vant Hoff


K2
H0 1
1
ln [
] =[

]
K1
R
T 2 T1
Pengaruh perubahan suhu terhadap tetapan
kesetimbangan tergantung pada tanda H0. Jika
H0 negatif (reaksi eksotermik, melepaskan
energi berupa panas), maka menaikkan suhu
akan menurunkan K. Jika H0 positif (reaksi
endotermik, dengan mengambil energi berupa
panas), maka menaikkan suhu akan menaikkan
K

TERIMA KASIH

Tugas Kesetimbangan
Kimia
Hal 286 289
Nomor 7, 9, 11, 15,
17, 19, 25, 27, 33, 35,
37, 39, 41, 43

Tugas Proses Spontan


Hal 254 256
Nomor 1, 2, 13, 15, 17,
19, 21, 23, 25, 27, 31,
33, 35, 37

SEKALI LAGI TERIMA KASIH

Tugas Proses
Termodinamika dan
Termokimia
Hal 218 221
Latihan kumulatif
metanol sebagai
pengganti bahan bakar
3, 5, 11, 12, 23, 24, 25

Tugas Larutan
Hal 182-183
Nomor 33, 35, 37, 41,
43, 47

ONES MORE

Tugas Wujud Gas


Hal 122 124
Nomor 13, 15, 19, 20,
21, 25, 27, 29, 31, 37,
39

Tugas Ikatan Kimia


Hal 84 85
Konsep dan
keterampilan Nomor 1,
2, 4, 5, 9, 10, 11

TERAKHIR MI INI

Slide PPT dan Hasil


Diskusi (Pertanyaan
dan Jawabannya
secara lengkap +
pustaka)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai